{"title":"PENDIDIKAN KECAKAPAN ABAD KE-21 UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS TAHUN 2045","authors":"Yuyun Yuningsih","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21526","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21526","url":null,"abstract":"Indonesia secara demografis memiliki sumber daya manusia yang sangat luar biasa besarnya. Pada tahun 2017 ini, usia sekolah atau usia pra-produktif yang tersebar mulai dari usia PAUD, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi memiliki proporsi terbanyak dibandingkan usia produktif dan usia pasca-produktif secara mengerucut. Menurut perhitungan, usia pra-produktif ini akan mulai produktif pada tahun 2030 yang mana mahasiswa pada perguruan tinggi mulai produktif, diikuti oleh siswa usia SMA, SMP, SD, dan PAUD. Tahun 2045 diduga merupakan waktu puncak produktivitas penduduk Indonesia, dimana usia PAUD dan SD saat ini yang mendominasi penduduk di negeri ini mencapai usia produktifnya. Dengan kata lain, mulai tahun 2045, Indonesia memiliki bonus sumberdaya manusia secara demografis yang sering disebut sebagai Bonus Demografi. Pada tahun 2045, Bonus Demografi ini merupakan modal atau beban bagi negara tergantung bagaimana mempersiapkannya sebelum tahun 2045. Bonus Demografi diharapkan menjadi modal bagi negara sehingga generasi sekarang merupakan generasi emas pada tahun 2045 yang merupakan generasi cemerlang, potensial, produktif, literat, kompeten, berkarakter, dan kompetitif. Salah satu upaya yang paling krusial untuk mewujudkan Bonus Demografi menjadi generasi emas tahun 2045 adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan mengandung makna kesadaran seluruh pihak yang terlibat dalam hal ini kesadaran bangsa untuk saling mendidik dan memberikan keteladanan kepada peserta didik, sehingga peserta didik tumbuh dan berkembang di lingkungan yang subur, literat, kompeten, dan berkarakter. Melalui pendidikan, potensi diri peserta didik sesuai kodratnya dikembangkan berdasarkan dasar yang dimilikinya melalui ajar yang terencana sehingga dapat hidup dengan layak bersama masyarakat di sekitarnya termasuk masyarakat dunia. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat dunia yang harus dipersiapkan melalui pendidikan untuk mewujudkan generasi emas pada abad ke-21 tepatnya tahun 2045 adalah kecakapan-kecakapan abad ke-21 yang dikategorikan menjadi tiga kategori besar yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter. Kecakapan abad ke-21 akan tumbuh dan berkembang pada calon generasi emas tahun 2045 melalui pendidikan kecakapan abad ke-21. Indonesia demographically has enormous human resources. In 2017, school age or pre-productive age spread from the ages of PAUD, SD, SMP, SMA, and tertiary institutions has the highest proportion compared to conical productive age and post-productive age. According to calculations, this pre-productive age will begin productively in 2030, wherestudents in higher education begin to be productive, followed by high school, middle sc","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121820847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA","authors":"S. Prabawanto","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21521","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21521","url":null,"abstract":"Pemecahan masalah matematis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran matematika. Kajian ini bertujuan untuk mengembangkan istrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dengan demikian, kajian ini diawali dengan pengungkapan variabel-variabel yang terlibat dalam pemecahan masalah matematis dan selanjutnya pengembangan isntrumen tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pengembangan istrumen ini didasarkan pada sebuah kerangka kerja yang terdiri dari empat domain, yaitu resources, heuristic, control, dan belief system. Hasil kajian ini adalah: (1) penalaran, pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pemecahan masalah matematis; (2) pemecahan masalah matemaatis dapat ditinjau berdasarkan strukturnya, berdasarkan banyaknya langkah esensial yang diperlukan untuk mencapai solusi, berdasarkan orientasinya, dan berdasarkan penyajiannya. Mathematical problem solving is an inseparable part of the process of learning mathematics. This study aims to develop test instruments for students' mathematical problem solving abilities. Thus, this study begins with the disclosure of the variables involved in solving mathematical problems and then developing test instruments to measure students' mathematical problem solving abilities. The development of this instrument is based on a framework consisting of four domains, namely resources, heuristics, control, and belief systems. The results of this study are: (1) reasoning, decision making, critical thinking, and creative thinking are an inseparable part of mathematical problem solving; (2) solving the problem of the congregation can be reviewed based on its structure, based on the number of essential steps needed to reach a solution, based on its orientation, and based on its presentation.","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115458546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SDN SANTAKA KECAMATAN CIMANGGUNG DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSES TAHUN PELAJARAN 2018/2019","authors":"Wawat Karwati","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21522","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21522","url":null,"abstract":"Supervisi merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjamin kualitas proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Kenyataan di lapangan menunjukan kompetensi guru dalam melaksanakan standar proses belum sepenuhnya memuaskan. Supervisi akademik yang dilaksanakan dengan objektif dan transparan dapat dijadikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakn standar proses meningkat signifikan antara siklus 1 dan siklus 2. Di samping itu, guru juga memperlihatkan respon positif terhadap kegiatan supervise akademik. Supervise is one of several competencies that should be mastered by principals to guarantee the quality of educational and teaching learning process. In fact, in the real situation, teachres’ competencies in doing the standard of process, have not been satisfying enough. Academical supervision that is carried out objectively and trasparantly can be a solution to the problem. The research result showed that teachers’ competencies in doing the standard of process increased significantly between cycle 1 and cycle 2. Besides, teachers showed positive response to the academical supervision.","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"226 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120959641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBELAJARAN OLAH RAGA DENGAN MODEL KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR","authors":"Dudi Komaludin","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21523","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21523","url":null,"abstract":"Salah satu tugas perkembangan anak adalah mengembangkan gerak dasar anak sesuai dengan usianya. Tujuan pendidikan jasmani yaitu mengembangkan kemampuan koordinasi gerak, menanamkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, dan meningkatkan kesegaran jasmani. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pada pembelajaran keterampilan gerak diperlukan model pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik anak. Salah satu model tersebut yaitu model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkanya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan yang nyata. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian kuasi eksperimen pada siswa SD Padasuka 1 dan 2. Berdasarkan pedoman interpretasi Guildford, koefisien korelasi tersebut termasuk pada kategori hubungan yang sedang. Adapun t hitung (5,70) t tabel (2,013). Jadi, pendidikan olah raga dengan model kontekstual memiliki hubungan erat terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar. One of the tasks of child development is to develop children's basic movements according to their age. The purpose of physical education is to develop the ability to coordinate movement, instill the values of sportsmanship, discipline, and improve physical fitness. To achieve the expected goals in the learning of motion skills a fun learning model is needed in accordance with the characteristics of the child. One such model is the contextual learning model. Contextual learning is a learning approach that emphasizes the process of full student involvement to be able to find the material being studied and relate it to real life situations so as to encourage students to be able to apply it in real life. This study uses a quantitative approach with a quasi-experimental research method in Padasuka 1 and 2 elementary students. Based on the Guildford interpretation guidelines, the correlation coefficient is included in the moderate relationship category. The t count (5.70) t table (2.013). So, sports education with a contextual model has a close relationship with increasing basic mobility","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121765816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KOMPETENSI SOSIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN CITRA POSITIF DI SEKOLAH DASAR","authors":"Aang Giwangsa","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21524","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21524","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dalam Pembentukan Citra Positif di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada masyarakat khususnya pihak Sekolah Dasar Negeri Sukamaju Kecamatan Jatinunggal sebagai penambah wawasan pengetahuan dalam hal kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan citra positif di lembaga pendidikan atau sekolah, sebagai bahan masukan tentang pentingnya peningkatan citra positif bagi setiap sekolah sehingga segala hal dalam meningkatkan citra positif dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dimana pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai beberapa narasumber diantaranya: Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Komite Sekolah, masyarakat sekitar sekolah dan orang tua wali murid di Sekolah Dasar Negeri Sukamaju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Sosial Kepala Sekolah dalam Pembentukan Citra Positif sudah baik, yaitu kepala sekolah dalam meningkatkan citra positif dengan menjalin hubungan yang baik antara pihak internal dan eksternal sekolah melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan di sekolah baik untuk pihak internal maupun eksternal sekolah yang rutin diadakan setiap tahunnya. This study aims to determine the Principal's Social Competence in Forming a Positive Image in SDN Sukamaju, Jatinunggal District, Sumedang Regency, West Java Province. The results of this study are expected to provide benefits to the community, especially theSDB Sukamaju, Jatinunggal District, as an enhancer of knowledge in terms of the competency of school principals in enhancing a positive image in educational institutions or schools, as input for the importance of increasing a positive image for each school so that everything in enhancing a positive image can run effectively and efficiently and gain the trust of the community. This research was conducted at Sukamaju Public Elementary School, Jatinunggal District, Sumedang Regency. The method used in this research is descriptive qualitative method where data collection uses interview, observation and document study techniques. In this study, the authors interviewed several speakers including: Principals, Teachers, Students, School Committees, communities around the school and parents of parents in Sukamaju State Elementary School. The results showed that the Principal's Social Competence in Forming Positive Images was good, namely the principal in enhancing the positive image by establishing a good relationship between internal and external parties of the school through the implementation of activities in the school both for internal and external parties of the","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124516595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPONS MAHASISWA TERHADAP PENGEMBANGAN INOVASI PEMELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI BAHASA DAN SENI MENUJU LITERASI MENULIS","authors":"Isah Cahyani","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21525","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21525","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan rendahnya minat dan motivasi mahasiswa dalam menghasilkan tulisan khususnya tulisan yang mengangkat bahasa, budaya, dan seni Indonesia. Peneliti mencoba untuk menerapkan Rancangan Inovasi PBL Berbdasis Experiental Leraning untuk meningkatkan kemampuan liteari menulis mahasiswa sekaligus untuk melihat respons mahasiswa terhadal rancangan model pembelajaran tersebut. Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan instrument tes, lembar observasi, wawancara, dan angket. Penelitian ini dilaksanakan di perguruan tinggi UPI terhadap mahasiswa S1 prodi pendidikan bahasa Indonesia. Literasi menulis atau literasi terhadap teks tertulis atau tercetak digambarkan sebagai aktivitas dan keterampilan yang berhubungan secara langsung dengan teks yang tercetak, baik melalui bentuk pembacaan maupun penulisan. Di negara-negara maju, seseorang yang memiliki kemampuan membaca dan menulis pada tingkatan tertentu dianggap sebagai masyarakat modern. Hasil dari penelitian diperoleh respons mahasiswa yang positif terhadap Rancangan inovasi PBL Berbdasis Experiental Leraning tersebut. Sebagian besar dari mahasiswa memberikan respons yang menyatakan bahwa model rancangan pembelajaran tersebut menarik dan dapat membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan literasi menulis dalam mata kuliah Apresiasi Bahasa dan Seni di Universitasi Pendidikan Indonesia This research is motivated by the low level of interest and motivation of students in producing writing, especially writing that raises Indonesian language, culture, and art. The researcher tries to apply the PBL Based Innovation Based Experimental Design to improve students 'literary writing abilities as well as to see students' responses to the design of the learning model. To obtain research data, researchers used test instruments, observation sheets, interviews, and questionnaires. This research was conducted at UPI tertiary institutions towards S1 Indonesian study program students. Writing literacy or literacy of written or printed texts is described as activities and skills that relate directly to printed text, both through reading and writing forms. In developed countries, someone who has the ability to read and write at a certain level is considered a modern society. The results of the study obtained a positive student response to the Experimental Leraning Based PBL Innovation Design. Most of the students responded saying that the learning design model was interesting and could help them develop their literacy skills in the Language and Art Appreciation course at the Indonesian Educational University","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132434227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI TRISENTRA PENDIDIKAN MENUJU SEKOLAH UNGGUL DENGAN MUTU BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH","authors":"Enung Titin Agustikawati","doi":"10.17509/jppd.v6i1.21527","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jppd.v6i1.21527","url":null,"abstract":"Artikel ini merupakan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) proses implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan untuk meningkatkan mutu budaya dan lingkungan sekolah menuju sekolah unggul; (2) mutu budaya dan lingkungan sekolah setelah implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan; dan (3) dampak implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan terhadap prestasi sekolah. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan sekolah dengan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi pelaksanaan strategi optimalisasi trisentra pendidikan dan lembar penilaian mutu budaya dan lingkungan sekolah. Lembar observasi pelaksanaan strategi optimalisasi trisentra pendidikan digunakan untuk mengobservasi pelaksanaan strategi optimalisasi trisentra pendidikan oleh kepala sekolah, sedangkan lembar penilaian mutu budaya dan lingkungan sekolah digunakan oleh pengawas sekolah untuk menilai mutu budaya dan lingkungan sekolah setelah implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan telah sesuai dengan langkah-langkahnya dan telah terlaksana secara partisipatif, akuntabel, transparan, dan otonom, meskipun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti sulitnya membangun komunikasi yang efektif dengan keluarga dan masyarakat untuk menyamakan persepsi tentang upaya membangun sekolah. Hasil implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan dapat meningkatkan mutu budaya dan lingkungan sekolah dengan skor 90,32 dengan kategori Sangat Baik berdasarkan penilaian pengawas sekolah dari sebelumnya dengan skor 61,29 yang berkategori Cukup. Hal ini berdampak pada prestasi sekolah yaitu menjadi Juara I Lomba Kebersihan Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2018. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi strategi optimalisasi trisentra pendidikan di SMP Negeri 1 Cimalaka Kabupaten Sumedang dapat meningkatkan mutu budaya dan lingkungan sekolah serta berdampak terhadap prestasi sekolah. This article is the result of the School Action Research (PTS) which aims to describe: (1) the process of implementing a strategy to optimize the education of trident to improve the quality of culture and school environment towards superior schools; (2) the quality of the culture and school environment after the implementation of the education trident optimization strategy; and (3) the impact of the implementation of the education trident optimization strategy on school achievement. The method used is a school action research method with a spiral model from Kemmis and Mc. Taggart which consists of planning, implementation, observation, and reflection. The instruments used in this study were observation sheets on the implementation of the education trisent optimizati","PeriodicalId":405069,"journal":{"name":"Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131043490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}