Jurnal Hak Asasi Manusia最新文献

筛选
英文 中文
Mengintegrasikan Ham Ke Dalam Kebijakan Dan Praktik Perusahaan 将人权融入公司的政策和实践
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2013-08-19 DOI: 10.58823/jham.v8i8.77
Asep Mulyana
{"title":"Mengintegrasikan Ham Ke Dalam Kebijakan Dan Praktik Perusahaan","authors":"Asep Mulyana","doi":"10.58823/jham.v8i8.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.77","url":null,"abstract":"Perdebatan tentang bisnis dan  HAM menyeruak dalam  diplomasi internasional pada  1990-an. Debat  itu didorong  oleh makin kuatnya  peran  dan posisi ekonomi- politik perusahaan-perusahaan multinasional, utamanya perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan yang bersifat ekstraktif. Di sisi lain, kontrol negara terhadap operasi perusahaan-perusahaan itu juga kian melemah. Operasi perusahaan multinasional di berbagai  belahan  dunia dapat  memberi efek positif bagi kemajuan ekonomi,  namun  juga  berdampak negatif  bagi  penikmatan HAM. Fenomena ini mendorong inisiatif dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menyusun kerangka dan  panduan  bagi  komunitas   bisnis  dalam  penghormatan, perlindungan, dan pemulihan  HAM. Kerangka kerja PBB ini menjadi alat yang memandu perusahaan untuk  mengintegrasikan HAM dalam  kebijakan dan praktik perusahaan, sehingga di masa  depan,  perusahaan bukan  saja dapat  meminimalisasi resiko dan  dampak terhadap HAM dalam  operasinya,  tetapi  bahkan  dapat  berkontribusi  positif bagi penikmatan HAM.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130882528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Upaya Non-Yudisial Penyelesaian Sengketa Tanah Antara Masyarakat Vs Negara 非司法努力解决社区对国家之间的土地纠纷
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2013-08-19 DOI: 10.58823/jham.v8i8.78
Yodhisman Soratha
{"title":"Upaya Non-Yudisial Penyelesaian Sengketa Tanah Antara Masyarakat Vs Negara","authors":"Yodhisman Soratha","doi":"10.58823/jham.v8i8.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.78","url":null,"abstract":"Konstitusi Negara  RI mengatur bahwa  negara  hanya  menguasai  sumber-sumber daya  alam (termasuk  tanah), namun  mandat ini kemudian  dikembangkan secara ekstensif  oleh  pemerintah dengan memberikan   kewenangan bagi  negara  untuk memiliki tanah.   Kepemilikan  tanah   oleh  negara   ini menjadi  salah  satu  sumber konflik dengan warga  masyarakat, yang  seringkali  berlangsung sangat   panjang dan  berakhir  dengan kekerasan.   Hukum  yang  ada  tidak  memberi  peluang  bagi penyelesaian sengketa tanah  antara  negara  dengan masyarakat, kecuali  melalui pengadilan, hal yang sangat dihindari oleh masyarakat. Untuk itu, perlu dicari upaya alternatif  untuk  penyelesaian yang  lebih adil terkait  sengketa tanah  yang  diklaim sebagai milik negara  dengan kelompok masyarakat.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130859220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perlindungan Hak atas Kesehatan Melalui Kebijakan Pengendalian Tembakau 通过烟草控制政策来保护健康
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2013-08-16 DOI: 10.58823/jham.v8i8.72
Yeni Rosdianti
{"title":"Perlindungan Hak atas Kesehatan Melalui Kebijakan Pengendalian Tembakau","authors":"Yeni Rosdianti","doi":"10.58823/jham.v8i8.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.72","url":null,"abstract":"Konsumsi rokok  di Indonesia  terus  mengalami  peningkatan yang  signifikan dari tahun  1995  sampai  dengan 2010.  Peningkatan prevalensi  perokok  dewasa  pada tahun  1995  mencapai  53,4% laki-laki dan 1,7%  perempuan. Selama kurun waktu 15  tahun,   perokok  dewasa  laki-laki meningkat menjadi  65,9% dan  perempuan menjadi  4,2%. Peningkatan konsumsi  rokok  ini merupakan salah  satu  penyebab kematian  meningkat pesat  di dunia  saat  ini.  Indonesia  merupakan negara  ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia, setelah Cina dan India, dengan prevalensi perokok tertinggi di dunia yaitu 36,1% (GATS 2011). Di Indonesia, tingkat produksi rokok  pada  tahun  2010  telah  mencapai  260  miliar batang, dan  di tahun  2011 bahkan telah mencapai 270 miliar batang. Sementara jumlah penduduk di Indonesia adalah berkisar 230 juta jiwa. Dalam data Riskesdas 2010 perokok pasif perempuan sebanyak  62 juta, dan laki-laki sebanyak  30 juta sehingga  terdapat 92 juta perokok pasif di Indonesia. Dan sebanyak 11,4 juta anak usia 0-4 tahun terpapar asap rokok. Sedangkan pada  data  GATS 2011  menunjukkan jumlah  perokok  pasif sebanyak 133,3  juta terpapar asap rokok di rumah.Dari informasi  di atas,  maka  upaya  pengendalian penggunaan tembakau sangat diperlukan guna menurunkan jumlah perokok dan mencegah masyarakat dari kecanduan kebiasaan  merokok,  sehingga  mereka  terhindar  dari penyakit-penyakit yang  sangat   membahayakan.  Pengendalian tembakau  juga  merupakan bentuk pelaksanaan kewajiban  negara  dalam  melindungi  kesehatan warga  negara  untuk mendapatkan standar  kesehatan tertinggi yang dapat  dijangkau sebagaimana disebutkan  dalam  Komentar   Umum  No.14  Kovenan  hak  ekonomi,   sosial  dan budaya,  khususnya  mengenai hak atas kesehatan.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129377721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Kebebasan Beragama, Mungkinkah? Antara Fakta atau Takdir Sosial 也许是宗教自由?介于事实和社会命运之间
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2013-08-16 DOI: 10.58823/jham.v8i8.75
Abdul Munir Mulkhan
{"title":"Kebebasan Beragama, Mungkinkah? Antara Fakta atau Takdir Sosial","authors":"Abdul Munir Mulkhan","doi":"10.58823/jham.v8i8.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.75","url":null,"abstract":"When  religion compete to find more  community  in this opened century,  they  do be conflict each other continued with violation physically and bodily.  The question is can the  religious leader  reserve  the  merciful to every people  as such a human? If they  can do that  stuffs, likewise KH. Ahmad Dahlan with al-Ma’un  principle of movement, therefore religions would enter to the era of new enlightenment. God revealed  His religion because  of His Mercy in order  every human  being  able to feel secure and prosper.  God revealed  His statements to and with human  being (Messenger)  or sent  His angels.  Though,  unfortunately, people  always  arrogant. Only God who has right to be arrogant, because  He is a Master  of authority. Our believes to God’s authority  is needed to be convinced  with giving freewill for everyone  to decide what  religion that  they will choose  to God’s authority  His self. Do religious leaders still believe in God Will? Or factually, do they use God as mask of their worldly motives?","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"128 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131818478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perlindungan Ham Terhadap Anak Indonesia Yang Ditahan Di Penjara Dewasa Australia
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2013-08-14 DOI: 10.58823/jham.v8i8.70
Erna Ratnaningsih
{"title":"Perlindungan Ham Terhadap Anak Indonesia Yang Ditahan Di Penjara Dewasa Australia","authors":"Erna Ratnaningsih","doi":"10.58823/jham.v8i8.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v8i8.70","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara yang memiliki kedekatan secara geografis dengan Australia memiliki kerentanan khusus berkaitan  dengan transnational  organized  crimes khususnya  perdagangan manusia  (human  trafficking).  Pelibatan  anak  Indonesia dalam  aktivitas  penggelapan  orang   (people   smuggling)   merupakan  salah  satu bentuk  perdagangan manusia  (trafficking) melalui eksploitasi tenaga kerja. Artikel ini menggambarkan potret  anak  Indonesia  yang  berhadapan dengan hukum  di Australia, Kewajiban Internasional  Pemerintah Indonesia  dan Pemerintah Australia yang telah meratifikasi berbagai  Konvensi Hak -hak Sipil dan Politik, United Nation Convention untuk  Mencegah, Menindak  dan  Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan  Anak-Anak  serta  Konvensi Hak Anak disertai  dengan hukum  nasional  yang  mengatur perdagangan orang.   Diakhiri dengan  berbagai kerja sama yang dapat  dilakukan antara  Indonesia dan Australia dalam penanganan kasus anak-anak Indonesia  yang ditahan  di penjara  Australia berdasarkan prinsip- prinsip dan pedoman hukum  internasional.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131157460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pertanggung Jawaban Komando 命令责任
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.25
Pariama Sihombing
{"title":"Pertanggung Jawaban Komando","authors":"Pariama Sihombing","doi":"10.58823/jham.v2i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.25","url":null,"abstract":"Since  the concept of command responsibility   is new in Indonesia,   there are various misperception and misinterpretation on this matter.  This article is dedicated to the military officers,  judiciaries,  and lawyers  in order to help them  to understood the concept of command responsibility in international humanitarian law and  also  in human   rights  Jaw and  to avoid  the  misperception   and  misinterpretation.  Several  important element  is discussed by the  writer  such  as  the  concepts of  command  responsibility and  superiors command,   type  of violation  in international humanitarian law and human rights  law,  and  the application of command  responsibility.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"13 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122377135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Akhirnya Pengadilan Tingkat Nasional Muiai Menyidangkan, Kejahatan Terbesar: "Genosida" 最后,国家一级法院开始审理“种族灭绝”这一最大罪行。
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.23
William A. Schabas
{"title":"Akhirnya Pengadilan Tingkat Nasional Muiai Menyidangkan, Kejahatan Terbesar: \"Genosida\"","authors":"William A. Schabas","doi":"10.58823/jham.v2i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.23","url":null,"abstract":"The 1948 Genocide  Convention contemplates prosecution  by the national courts of the  territory where  the crime  took place,  and by an international criminal court. The  drafters of  the  Convention meant   to exclude universal jurisdiction, although courts  have since  tended   to interpret Article  VI of the Convention as being  merely permissive, and in no way a prohibition of universal jurisdiction. Finally,  within  the past  decade, the  national courts  of  the  territory  where  genocide was committed, other  national courts  and the international tribunals  created  by the Security Council have  undertaken genocide prosecutions. Alongside the activities of  the  two ad hoc  international tribunals,   national courts  in Rwanda,  Bosnia  and  Herzegovina, Croatia  and  Kosovo  have  held  trials  based  on  the provisions of  the  Convention. The  Rwandan trials now  number in the  thousands, but  those  in the other  jurisdictions  have  been  essentially symbolic.  As for  universal  jurisdiction, the  mere  handful  of genocide prosecutions {for instance in Germany,  Switzerland, and Belgium) show  that  it can fill  the gaps  in the Convention. The problems appear  to be political rather  than judicial.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116462658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Yurisdiksi Universal: Praktik, Prinsip Dan Realitas 普遍的管辖权:实践、原则和现实
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.26
Bhatara Ibnu Reza
{"title":"Yurisdiksi Universal: Praktik, Prinsip Dan Realitas","authors":"Bhatara Ibnu Reza","doi":"10.58823/jham.v2i2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.26","url":null,"abstract":"Application   of Universal Jurisdiction  basically is an effort to avoid  impunity. Nevertheless   in the reality its application often has been connected  with state sovereignty.  Recently  we heard a strong reaction from Indonesian  Government   about  the indictment of General  Wiranto  and  seven other military  officers  and  also Abilio Soares  by Special  Panel for Serious  Crime  Unit in Dili Court  ,    Timar  Leste. This article explains  several important  aspects of human  rights cases in order to be applicable  with universal  jurisdiction,  such as: the type of crimes  and  the requirements based on international    law.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132615244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Elemen-Elemen Kejahatan Dari "Crimes Against Humanty": Sebuah Penjelasan Pustaka
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.24
Ifdhal Kasim
{"title":"Elemen-Elemen Kejahatan Dari \"Crimes Against Humanty\": Sebuah Penjelasan Pustaka","authors":"Ifdhal Kasim","doi":"10.58823/jham.v2i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.24","url":null,"abstract":"As first step to discuss \"element of crimes\" of Crimes Against Humanity, the writer explain the concept of gross violation on human rights. This article focus  on  the  normative and conceptual  development  of  \"Crimes Against Humanity\",  its element  of crime and its application. Furthermore the discussion is focus on sexual crime, as mention in article 7 (g) the Rome Statute  of the International Criminal Court: rape, sexual slavery, enforced prostitution,  forced pregnancy, enforced sterilization or any other form of sexual violance of comparable gravity or as mention in article 9 (g) UU No.26/2000 about Human Rights Courts. The lack of attention  toward genderbased violance issue in Indonesia law literature is one of the reason why the writer is writing about this issue.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127460732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat; Belajar Dari Pengalaman 严重侵犯人权;从经验中学习
Jurnal Hak Asasi Manusia Pub Date : 2004-11-01 DOI: 10.58823/jham.v2i2.27
Asmara Nababan
{"title":"Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat; Belajar Dari Pengalaman","authors":"Asmara Nababan","doi":"10.58823/jham.v2i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.58823/jham.v2i2.27","url":null,"abstract":"This article discuss the concepts of gross human rights violation, individual responsibility in international crime, element  of crime of human  rights violation, the concept of command   responsibility and the settlement   mechanism  of human  rights violation. The writer asks us to take lesson learn from the experiences of Timar-Timurand Tanjung Priok trial and \"the stuck\"  in the investigationprocess in Trisakti, Semanggi I don II and Mei cases in the hand of Attorney  General. The realities show that so many weaknesses are needed to be handled  immediately.  For that reason, it is important  to make amendment of UU No.  2612000 of Human  Rights Court. The writer also discuss the hybrid tribunal in Cambodia, Timar Leste and Sierra Leone as an effort to give preference  to the state to conduct  its obligation and in other side also to guarantee  that the court is conducted  in mutual accord with international  standard.","PeriodicalId":404941,"journal":{"name":"Jurnal Hak Asasi Manusia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2004-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126447123","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信