{"title":"Analisis Postur Kerja Pekerja Gudang Barang Jadi Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) di PT Victorindo Kimiatama","authors":"Erna Fadilah Agustin, R. Darajatun","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8843","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8843","url":null,"abstract":"PT Victorindo Kimiatama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri cat. Aktivitas di perusahaan ini dominan dilakukan secara manual menggunakan tenaga kerja manusia, salah satunya kegiatan di gudang barang jadi. Pada aktivitas Manual Material Handling (MMH) di gudang barang jadi, pekerja seringkali melakukan pekerjaan dengan sikap yang berisiko menimbulkan musculoskeletal disorders (MSDs) berupa rasa nyeri pada bagian tubuh seperti pinggang atau punggung akibat sering bekerja dengan postur membungkuk, serta aktivitas berulang dengan membawa beban hingga mencapai 20 kg yang menyebabkan pekerja mengalami kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja pekerja gudang barang jadi menggunakan metode OWAS. Metode ini digunakan untuk menganalisis postural stress yang berisiko menimbulkan keluhan MSDs, yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu sikap punggung, lengan, kaki, dan beban. Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat empat kegiatan memperoleh skor risiko 3 (kategori tinggi) artinya selekasnya memerlukan pembaharuan, kemudian satu kegiatan memiliki skor risiko 2 (kategori sedang) artinya terdapat kemungkinan risiko bahaya musculoskeletal. Usulan perbaikan yang disarankan untuk meminimalisir timbulnya gangguan musculoskeletal yaitu memperbaiki posisi kerja yang tidak ergonomis.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128457413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Juniory Halim, Rainisa Maini Heryanto, David Try Liputra
{"title":"Penentuan Rute Distribusi Menggunakan Metode Savings Matrix dengan Algoritma Nearest Insert, Nearest Neighbour, dan Farthest Insert pada UMKM Peralatan Plastik","authors":"Juniory Halim, Rainisa Maini Heryanto, David Try Liputra","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8727","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8727","url":null,"abstract":"Kepuasan konsumen terhadap sebuah produk ditentukan oleh beberapa faktor seperti kualitas, harga, dan distribusi yang cepat. Distribusi adalah salah satu kegiatan penting karena menjamin produk beredar dengan baik, tidak menumpuk di gudang, dan terkirim tepat waktu. Bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pengaturan distribusi dapat memberikan penghematan jarak dan biaya yang cukup signifikan sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Selain itu, pengaturan distribusi dapat menjamin produk terkirim tepat waktu kepada konsumen. Penelitian ini menggunakan metode penentuan distribusi sederhana yaitu metode Savings Matrix yang dilanjutkan dengan algoritma heuristik Nearest Insert, Nearest Neighbour, dan Farthest Insert. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu UMKM yang memiliki proses utama adalah distribusi untuk dapat mengatur rute distribusinya sehingga pengiriman dapat dilakukan tepat waktu dan biaya yang minimal. Penelitian ini menggunakan contoh numerik dari sebuah UMKM peralatan plastik yang memiliki permasalahan keterlambatan pengiriman dan terjadinya perjalanan bolak balik sehingga tidak efisien. Selain penentuan rute distribusi juga diberikan empat skenario untuk dapat dipertimbangkan UMKM sehingga mendapatkan penghematan jarak dan biaya yang lebih signifikan. Dari hasil perhitungan penentuan rute distribusi didapatkan bahwa dengan metode Savings Matrix dan algoritma heuristik Nearest Neighbour memberikan penghematan biaya Rp698.550 (12,82%) dan waktu 222 menit (9,14%) sehingga masalah keterlambatan pengiriman dapat diatasi.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130290492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zahra Nursyahbani, Theodora Edita Sari, Winarno Winarno
{"title":"Usulan Penurunan Kecacatan Piston Cup Forging Menggunakan Fishbone Diagram, FMEA dan 5W+1H di Perusahaan Spare-part Kendaraan","authors":"Zahra Nursyahbani, Theodora Edita Sari, Winarno Winarno","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8703","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8703","url":null,"abstract":"Untuk mengendalikan kualitas produk, biasanya perusahaan menentukan tingkat kecacatan yang diizinkan. Jika kecacatan melebihi target yang telah ditentukan, maka diperlukan upaya untuk memperbaiki kualitas produknya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan kualitas salah satu produk perusahaan spare-part kendaraan yang terletak di kawasan industri Karawang, yaitu Piston Cup Forging yang mengalami tingkat kecacatannya melebihi target yang telah ditentukan. Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan yaitu mengetahui jenis dan faktor kecacatan menggunakan fishbone diagram (FBD), menganalisa faktor penyebab dominan terjadinya kecacatan menggunakan failure mode and effect analysis (FMEA), dan memberikan usulan perbaikan menggunakan metode 5W+1H. Berdasarkan hasil analisis FBD diketahui penyebab jenis cacat gaikei minus yaitu faktor mesin, manusia, material, dan metode. Selanjutnya berdasarkan hasil FMEA, jenis cacat tersebut terjadi karena disebabkan paling banyak oleh faktor manusia. Oleh karena itu dalam penelitian diusulkan agar operator perlu melakukan pengecekan kembali terhadap mesin sebelum dioperasikan dan perusahaan melakukan evaluasi terhadap operator secara berkala.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"21 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123506877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Biaya Distribusi Produk Cat Menggunakan Model Transportasi Metode Vogel’s Approximation Method dan Least Cost","authors":"Fyoni Erza, Fahriza Nurul Azizah","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8791","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8791","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di PT Victorindo Kimiatama yaitu salah satu perusahaan yang mendistribusikan produk cat dan pelapis di daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Perusahaan ini belum memiliki teknik perhitungan pengoptimalan biaya disribusi yang permanen sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya biaya distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jalur distribusi yang efisien serta meminimumkan biaya pendistribusian. Perhitungan biaya distribusi menerapkan model transportasi dengan membandingkan metode vogel’s approximation method (VAM) dan least cost. Hasil perhitungan menunjukkan adanya perbedaan total biaya distribusi di mana metode vogel’s approximation method menghasilkan biaya sebesar Rp795.161,21, sedangkan metode least cost sebesar Rp775.839,90. Sehingga dengan menggunakan metode least cost, perusahaan dapat menghemat biaya distribusi sebesar Rp707.285,10 atau 0,49% dari biaya disribusi sebelumnya.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126351871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Statistical Quality Control dalam Proses Produksi Komponen Wheel Rim","authors":"Fitriana Fitriana, Fahriza Nurul Azizah, M. Hamdi","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8778","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8778","url":null,"abstract":"PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri komponen otomotif wheel rim atau pelek kendaraan roda dua dan roda empat untuk pasar OEM domestik dan ekspor. Pada produk wheel rim yang dihasilkan PT XYZ selama periode satu bulan ditemukan sebanyak 255 unit produk yang cacat. Jenis kerusakan yang terjadi pada produk di antaranya pecah, slip, marking, dan ukuran tidak sesuai. Sehingga diperlukan penelitian dengan fokus pengendalian kualitas pada produk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) untuk menganalisis tingkat kecacatan produk wheel rim dan faktor-faktor penyebab kerusakan produk sehingga perusahaan mendapatkan solusi dalam mengatasi kerusakan yang terjadi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kategori cacat yang memiliki jumlah terbanyak yaitu cacat pecah (52%), dilanjutkan dengan ukuran tidak sesuai (31%), no marking (6%), mark terbalik (5%), terjepit (4%), dan slip (2%). Hasil penelitian menunjukkan fokus permasalahan pada perusahaan yaitu banyaknya produk cacat pecah dan ukuran produk yang tidak sesuai. Faktor manusia merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah produk cacat, di mana kurangnya ketelitian dan tergesa-gesa membuat proses produksi tidak berjalan dengan baik.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124162660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Critical Path Method pada Penyelesaian Proyek Rehabilitasi Jalan Parigi Lama di Kabupaten Sumedang","authors":"Ilyas Habibi, Farhan Zaidan Nugraha, Sutrisno Sutrisno","doi":"10.35261/gijtsi.v4i01.8307","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v4i01.8307","url":null,"abstract":"Manajemen proyek adalah suatu upaya untuk mengatur sebuah rencana proyek dengan memperhatikan waktu dan ketersediaan sumber daya. Proyek yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah proyek rehabilitasi jalan di Kabupaten Sumedang. Kota Sumedang merupakan kota berkembang dan membutuhkan kualitas dan kuantitas sarana transportasi yang lebih baik. Banyak jalan alternatif yang rusak dan memerlukan pelebaran jalan, salah satunya adalah Jalan Parigi Lama. Untuk meningkatkan dan memperlebar jalan, pemerintah desa setempat melakukan proyek rehabilitasi jalan yang direncanakan selesai dalam waktu 60 hari. Proyek rehabilitasi jalan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan rampung lebih cepat dari perkiraan waktu yang telah direncanakan. Penelitian ini menggunakan critical path method (CPM) untuk memperoleh waktu yang optimal dengan dibuatnya network planning. Dari hasil perhitungan menggunakan CPM, proyek rehabilitasi Jalan Parigi lama ini dapat diselesaikan dalam waktu 42 hari, hal ini menunjukkan bahwa penerapan CPM pada pelaksanaan proyek ini terdapat manfaat yaitu dapat mempersingkat waktu hingga 18 hari lebih cepat, menjadikan waktu penyelesaian proyek rehabilitasi Jalan Parigi Lama menjadi efisien.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"355 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129290973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengendalian Pengadaan Bahan Baku Sambal Seafood Menggunakan Metode Economic Order Quantity","authors":"Eka Aditya Rahman, W. Wahyudin, M. Rifa'i","doi":"10.35261/gijtsi.v3i02.7267","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v3i02.7267","url":null,"abstract":"Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha adalah proses pengadaan bahan baku, karena dapat menjadi sumber pengeluaran yang cukup besar. Hal ini terjadi pada CV LKM yang harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk satu kali pengadaan bahan baku setiap periode produksi, selain karena akses yang terbatas, ini juga terjadi akibat belum adanya ukuran pemesanan yang sesuai, serta belum adanya jadwal pemesanan yang tepat. Ini dapat berpengaruh kepada kualitas bahan baku yang berupa sayuran karena mudah busuk atau kedaluwarsa. Untuk mengatasi masalah ini dapat digunakan berbagai macam metode, salah satunya metode Economic Order Quantity (EOQ), karena terdapat beberapa jenis bahan baku maka digunakan metode EOQ multi-item. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran pesanan, frekuensi pemesanan, safety stock, dan reorder point (ROP) atau batas pemesanan kembali bahan baku agar menghasilkan biaya yang efisien sehingga model penjadwalan pengadaan bahan baku CV LKM terbentuk. Setelah dilakukan perhitungan, berdasarkan metode EOQ multi-item yang berdasar pada perishable product, didapatkan hasil berkisar 3,4 kg dan 7,4 kg untuk ukuran pesanan, serta frekuensi pemesanan yang menurun, safety stock sebesar 0,88 kg dan 5,77 kg dengan ROP sebesar 1,4 kg dan 6,8 kg. Serta diperkirakan biaya keseluruhan yang harus dibayarkan CV LKM adalah sebesar Rp791.730.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132166967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rahmat Tri Basuki, Uly Amrina","authors":"Rahmat Tri Basuki, Uly Amrina","doi":"10.35261/gijtsi.v3i02.6942","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v3i02.6942","url":null,"abstract":"PT Bumimulia Indah Lestari found defects in the oil bottle packaging products it produces, which include perforated bottles, black spots on bottles, and defects on labels. The type of defect on the bottle label is the highest defect in the period from July to December 2021 compared to other defects. This research is focused on the problem of defects in the inverted label as the dominant defect of the entire defect label. Researchers use the DMAIC method to solve these problems. The improvement resulting from the DMAIC method is the manufacture of a jig tool called Jig Go No Go which aims to reduce the number of defects and increase productivity in bottle products. The implementation of the jig can reduce the defect label as a whole from 5.8% to 3.3% and the sigma value increases from 2.488 to 2.493.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131466817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengukuran Beban Kerja Mental pada Divisi QA/QC dan PPIC Menggunakan Metode NASA-TLX di PT Ciptaunggul Karya Abadi","authors":"Devinta Nurul Annisa, R. Darajatun","doi":"10.35261/gijtsi.v3i02.7297","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v3i02.7297","url":null,"abstract":"PT Ciptaunggul Karya Abadi (CKA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PT Ciptaunggul Karya Abadi terdiri dari beberapa divisi, salah satunya yaitu Divisi QA/QC dan PPIC. Setiap perusahaan industri tentunya memproduksi suatu barang yang nantinya akan diperjualbelikan. Salah satu hal yang sangat berperan untuk memperoleh hasil produksi yang baik adalah faktor beban kerja pada karyawan. Oleh karena itu, pengukuran beban kerja mental pada karyawan dibutuhkan agar proses produksi di perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan karyawan dapat bekerja secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta menganalisis beban kerja mental pada karyawan di divisi QA/QC dan PPIC menggunakan metode NASA-TLX. Beberapa tahap dalam mengukur beban kerja mental menggunakan metode yaitu pembobotan, pemberian rating, menghitung rata-rata WWL, hingga mengelompokkan penilaian beban kerja. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai rata-rata WWL tertinggi sebesar 83,33 dengan kategori sangat tinggi. Untuk memperbaiki beban kerja mental tersebut, perusahaan disarankan untuk menambah pekerja pada Divisi QA/QC dan PPIC sesuai kebutuhan.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125356816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Panjaitan, Winarno Winarno, Fahriza Nurul Azizah
{"title":"Usulan Peningkatan Kualitas Imprabox Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma dengan Simulasi Monte Carlo (Studi Kasus: Perusahaan Packaging)","authors":"F. Panjaitan, Winarno Winarno, Fahriza Nurul Azizah","doi":"10.35261/gijtsi.v3i02.7565","DOIUrl":"https://doi.org/10.35261/gijtsi.v3i02.7565","url":null,"abstract":"Ketatnya persaingan industri pada saat ini membuat setiap perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan mutu kualitas pada setiap produknya. Dalam upaya mengoptimalkan proses produksi tersebut, waste menjadi faktor penghambat utama yang dapat menurunkan citra perusahaan. PT Jaya Prakarsa adalah salah satu perusahaan packaging yang saat ini menghadapi permasalahan munculnya waste pada setiap proses produksinya untuk produk akhir yang disebut Imprabox. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan waste dalam proses produksi Imprabox tersebut menggunakan metode lean six sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve & Control (DMAIC) dan simulasi Monte Carlo. Hasil dari tahap define menunjukkan bahwa waste defect menjadi waste kritis dengan nilai sebesar 42,3%. Pada tahap measure, hasil dari peta kendali p menunjukkan bahwa kualitas yang ada masih belum terkendali sepenuhnya. Level sigma untuk proses rata-rata bulan Februari sampai Maret 2022 sebesar 2,63 dan kemampuan memproses dengan nilai Process capability index (Cpk) 0,1532. Nilai Cpk tersebut masih kurang dari 1,31 yang menunjukkan bahwa kapabilitas proses produksi pada perusahaan masih kurang. Penyebab munculnya defect kemudian dianalisa menggunakan diagram fishbone pada tahap analyze yang akan dilakukan perbaikan menggunakan 5W+1H pada tahap improve. Berdasarkan hasil simulasi MC dengan tiga skenario keberhasilan perbaikan kualitas sebesar 50%, 75% dan 100%, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan memproses pada perusahaan masing-masing sebesar 403,9%; 425,5%; dan 426,9%.","PeriodicalId":404863,"journal":{"name":"Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132246963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}