{"title":"PERTIMBANGAN FUNGSI DAN ERGONOMI DALAM PERANCANGAN GEDUNG PUSKESMAS PEMBANTU DI PULAU NUSA CENINGAN","authors":"I. M. Juniastra","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1031","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1031","url":null,"abstract":"Nusa Ceningan adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. Kondisi pulau yang tidak terhubung dengan Bali daratan dan belum belum ada kelancaran transportasi material bangunan secara masif. Pulau dengan luas 300,6 Ha, yang terdiri dari 2 Dusun (sekarang banjar Dinas) dengan jumlah penduduk 1523 jiwa dari 300 KK memerlukan fasilitas kesehatan berupa puskesmas pembantu dengan kondisi baik dan layak operasional. Perancangan puskesmas pembantu menggunakan pedoman berupa Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan masyarakat dan dikombinasikan dengan fasilitas yang ada sebelumnya serta dengan pertimbangan budget yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk pembangunan fisik gedungnya. dalam desain tata ruang dan tampilan bangunan tetap menerapkan peraturan pemerintah provinsi bali tentang pelestarian arsitektur tradisional bali dengan tetap menerapkan kaidah bangunan tropis dengan pencahayaan dan penghawaan alami. Dalam pemilihan material juga harus menerapkan peraturan pemerintah tentang kandungan produksi dalam negeri. Sehingga dengan kendala di anggaran dan lokasi tetap didapat desain bangunan yang seimbang dan layak antara fungsi bangunan puskesmas dengan biaya yang dianggarkan.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"1608 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140466689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Made, Sastra Wibawaˡ, Shinta Enggar Maharani², N. Putu, Suda Nurjani³
{"title":"KAJIAN GAGANG PANCING ERGONOMIS UNTUK MENURUNKAN KELUHAN NYERI OTOT PERGELANGAN TANGAN PEMANCING","authors":"I. Made, Sastra Wibawaˡ, Shinta Enggar Maharani², N. Putu, Suda Nurjani³","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1021","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1021","url":null,"abstract":"Aspek desain ergonomis gagang pancing sangat mempengaruhi kenyamanan aktivitas orang-orang yang memiliki hobi memancing, baik itu kegiatan memancing yang dilakukan di sungai maupun kegiatan memancing yang dilakukan di laut lepas. Kesalahan posisi pada saat melempar umpan sampai pada penangkapan ikan, dapat mengakibatkan cidera maupun kelelahan otot. Kegiatan yang awalnya bertujuan untuk menyalurkan hobi dan menghilangkan penat, dapat berubah menjadi kecelakaan yang mengakibatkan cidera otot dan organ tubuh. Untuk meminimalisir hal tersebut diperlukan sebuah kajian ergonomis terhadap desain alat pancing, sehingga masyarakat yang memiliki hobi memancing dapat meminimalisir terjadinya cidera otot. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode wawancara terhadap para pemancing di sekitar area Labuhan Amuk, Karangasem. Kajian terdahulu tentang memancing masih terbatas pada penggunaan umpan dan produktivitas tangkapan ikan, oleh sebab itu pustaka penunjang dikaitkan dengan terjadinya keluhan pegal pada jenis kegiatan tertentu terutama sektor informal. Penambahan gagang pancing bercabang ternyata dapat mengurangi timbulnya keluhan pegal saat memancing, hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan penghobi mancing. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, diperoleh temuan bahwa penggunaan gagang pancing modifikasi dapat menurunkan rasa lelah otot.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"238 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140465552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Ketut, Utami Nilawati, Gde Eka Dharsika, K. L. Maswari, Gde Eka
{"title":"PENERAPAN MANAJEMEN PROYEK PADA PEKERJAAN SOFTSCAPE HOTEL","authors":"Ni Ketut, Utami Nilawati, Gde Eka Dharsika, K. L. Maswari, Gde Eka","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1015","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1015","url":null,"abstract":"Hotel adalah salah satu sarana akomodasi sebagai tempat menginap atau beristirahat yang dibutuhkan wisatawan. Hotel sebagai tempat menginap dan beristirahat sebaiknya memiliki Lansekap yang baik dan nyaman untuk para wisatawan. Lansekap merupakan keseluruhan bagian yang berada di luar bangunan struktur Hotel, baik berupa elemen keras / hardscape dan elemen lunak / softscape. Lansekap sebuah Hotel dapat meningkatkan nilai keindahan Hotel tersebut. Untuk menjaga keindahan Lansekap maka diperlukan pemeliharaan Lansekap agar keindahan dan kenyamanan Lansekap dapat terjaga dengan baik.Hotel Alantara Sanur adalah salah satu Hotel bintang 4 yang berlokasi di Sanur Bali. Hotel Alantara memiliki lahan seluas 58 Are, dengan persentase bangunan 40%, dan area terbuka sebanyak 60%. Persentase ruang terbuka yang lebih dominan dibandingkan bangunan. Salah satu bagian dari Lansekap yang akan ditingkatkan pada Hotel Alantara ini adalah pada bagian Softscape khususnya Taman Hotel.Untuk mewujudkan suatu proyek atau pekerjaan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, dibutuhkan suatu manajemen proyek yang bermutu sebagai pengendali pelaksanaan proyek tersebut. Penerapan azas manajemen yang baik merupakan suatu hal yang mutlak untuk mencapai tujuan pekerjaan secara efektif dan efisien. Khususnya dalam bidang industri jasa pertamanan, dalam hal ini “pekerjaan softscape pada area Hotel”.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana Penerapan Manajemen Proyek Pada Pekerjaan Softscape Hotel. Softscape merupakan Taman Hotel, dengan pemilihan jenis tanaman yang sesuai konsep taman tropis dan menciptakan taman dengan konsep hutan, untuk menghasilkan suasana yang teduh, tenang dan menyegarkan.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"506 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140469204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari, Desak Made Sukma Widiyani, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Frysa Wiriantari
{"title":"KONSEP PENATAAN SUNGAI BADUNG SEBAGAI RECREATIONAL WATERFRONT PADA KAWASAN TAMAN PANCING, DENPASAR","authors":"Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari, Desak Made Sukma Widiyani, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Frysa Wiriantari","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1010","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1010","url":null,"abstract":"Waterfront adalah daerah/bagian kota yang berbatasan dengan air, yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Adanya upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pemberberdayaan masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kawasan waterfront, Sungai Badung pada Kawasan Taman Pancing, Denpasar berkembang menjadi salah satu objek recreational waterfront yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tingginya daya tarik sungai pada kawasain ini ternyata menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan. Belum tertatanya peruntukan kawasan sekitar menimbulkan permasalahan yang jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melahirkan konsep penataan bagi kawasan sekitar Taman Pancing yang diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dan pemangku kebijakan terkait kemana arah pembangunan sungai di kawasan Taman Pancing ini. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, penelitian ini memaparkan permasalahan yang terjadi dan memberikan alternatif pemecahan dari permasalahan tersebut. Konsep penataan yang direkomendasikan terdiri dari tiga aspek utama: arsitektur, keteknikan, dan sosial-budaya-ekonomi. Aspek arsitektur membagi zona inti sungai dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan fasilitas jogging track, dermaga kecil, dan spot memancing. Zona penunjang menyediakan pusat kuliner dan perbelanjaan untuk menjaga ekosistem sungai dari pencemaran. Zona parkir disebar di beberapa titik untuk mengurangi kemacetan dan mendorong perekonomian lokal. Aspek keteknikan menekankan pengelolaan drainase dan pengelolaan sampah dengan pendekatan ekologis. Konsep ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan sungai.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"458 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140466191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK BOSS G EAR SHIFT 4NS DENGAN METODE DMAIC","authors":"H. Sitorus, Achmad Muhazir, Bima Fahri Santoso","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1016","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1016","url":null,"abstract":"PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive parts; salah satu produk yang dihasilkan Boss Gear Shift 4NS. Pada produksi Boss Gear Shift 4NS periode Oktober 2022–September 2023 terjadi rata-rata defect sebesar 2,7% melebihi batas toleransi perusahaan yaitu 2.5%. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan menentukan akar rmasalah dominan penyebab defect, selanjutnya menentukan usulan perbaikan dan mengetahui perkiraan sigma level setelah perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa defect yang dominan terjadi adalah mentok shaft, lolos shaft, dan slitting miring. Ketiga defect tersebut mempunyai akar masalah dominan yang sama yaitu berada pada faktor mesin (machine) dan faktor metode (method). Usulan perbaikan telah ditentukan untuk mengatasi akar masalah dominan penyebab defect. Perkiraan rata-rata kenaikan sigma level setelah upaya perbaikan dilakukan adalah sebesar 6,83% yaitu sebesar 4,38 dimana sebelumnya sebesar 4,10.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"211 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140468542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wayan Diasa, I. Gusti, Agung Bagus Semarabawa, Ni Ketut Sri, Astati Sukawati
{"title":"ANALISIS DESAIN REVETMENT BATU ARMOR DALAM PENANGGULANGAN KERUSAKAN PANTAI TEGAL BESAR DI KABUPATEN KLUNGKUNG","authors":"Wayan Diasa, I. Gusti, Agung Bagus Semarabawa, Ni Ketut Sri, Astati Sukawati","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1012","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1012","url":null,"abstract":"Pantai Tegal Besar berlokasi di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, merupakan salah satu pantai di Bali yang mengalami abrasi cukup parah akibat gempuran gelombang. Di lokasi studi bangunan-bangunan yang ada seperti vila-vila dan pura sudah sangat dekat dengan laut sehingga hampir tidak ada sempadan pantai. Pada lokasi studi sudah terdapat revetment dengan batu armor sepanjang 230 m untuk mencegah atau mengurangi abrasi yang lebih parah. Tujuan dari studi ini ialah untuk menentukan desain bangungan batu armor pada penanggulangan kerusakan Pantai Tegal Besar,sesuai data yang ada pada pantai tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data angin dan peramalan gelombang, analisis kala ulang gelombang rencana, analisis pasang surut, dan analisis refraksi/defraksi yang menggunakan data sekunder diperoleh dari BMKG Bali, Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS-BP) dan konsultan perencana. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk perhitungan perencanaan desain revetment batu armor.Hasil analisa menunjukkan bahwa abrasi di Pantai Tegal Besar disebabkan oleh gelombang yang cukup tinggi yaitu kala ulang 25 tahun sebesar 3,679 m dan menyusur pantai. Gelombang ini menyebabkan terjadinya perpindahan sedimen menyusur pantai, sehingga direncanakan bangunan revetment dengan lapis batu armor untuk mencegah kemunduran garis pantai di lokasi tersebut. Adapun hasil analisis desain revetment lapis batu armor yang didapat yaitu : tinggi revetment adalah 5,20 m dari LWL dengan sudut kemiringan bangunan 1:2, lapisan utama digunakan batu andesite dengan berat 1500 kg dengan tebal 1,8 m, lapisan kedua menggunakan batu andesite dengan berat 375 kg dengan tebal 1,2 m, lapisan pengisi digunakan batu andesite dan geotextile dengan berat 15 kg dengan tebal 2,2 m, lebar puncak 1,97 m dengan elevasi puncak 5,2 m, tinggi toe protection 1,8 m dengan panjang 3,0 m dan total panjang revetment rencana 750 m.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"450 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140464771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Sajayasa, I. Sunaya, I. Sangka, I. G. Suputra Widharma
{"title":"ANALISA PENGARUH ROBEK DECK SEAL PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DENGAN MANAJEMEN TRAFO DI PT. PLN (PERSERO) ULP KUTA","authors":"I. Sajayasa, I. Sunaya, I. Sangka, I. G. Suputra Widharma","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1013","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1013","url":null,"abstract":"Salah satu material utama jaringan distribusi untuk menyalurkan tenaga listrik ke pelanggan adalah gardu distribusi yang di dalamnya terdapat transformator. Transformator sebagai alat penyaluran energi listrik rentan mengalami gangguan. Sebuah metode yang dapat dilakukan untuk menindaklanjuti gangguan tersebut adalah manajemen trafo. Pada penulisan laporan tugas akhir ini menganalisa tiga gardu distribusi yang mengalami gangguan akibat robek pada bagian deck seal yaitu pada gardu KA 3796 (penyulang camplung tanduk), KA 1643 (penyulang dewa ruci) dan KA 2273 (penyulang kedonganan). Kemudian didapat analisa bahwa kondisi ketiga transformator tersebut dalam kondisi buruk dimana pada bagian deck seal robek dan terdapat rembesan atau tetesan pada oli transformator tersebut. Lalu untuk nilai persentase pembebanan ketiga transformator didapat hasil masing-masing sebesar 3,74%, 3,32% dan 37,67%. Keuntungan yang didapat dalam kajian finansial dengan menggunakan metode manajemen trafo ini yaitu sebesar Rp. 120.617.324 Untuk biaya pemulihan gangguan transformator.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"837 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140465899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGELOLAAN INVENTORI DALAM SUPPLY CHAIN MANAGEMENT","authors":"Ni Putu Decy Arwini","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1022","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1022","url":null,"abstract":"Pengelolaan inventori memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan, karena inventori mempengaruhi kegiatan produksi perusahaan dan merupakan harta lancar perusahaan. Inventori harus ada karena akan menetukan tingkat pelayanan yang mampu diberikan perusahaan kepada konsumennya, namun tidak boleh berlebihan karena akan berkaitan dengan biaya simpan inventori dan kemungkinan inventori tersebut akan rusak, hilang atau kadaluwarsa. Berdasarkan bentuknya, inventori dapat diklasifikasikan menjadi bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi. Berdasarkan fungsinya, inventori bisa dibedakan menjadi Pipeline/transit inventory,cycle stock, persediaan pengaman (safety stock), dan anticipation stock. Menurut (Waters, 2003), total biaya menyimpan inventori biasanya mencapai sekitar 25% dari nilai inventori tersebut dalam setahun. Jumlah ini merupakan sebuah angka yang sangat besar sehingga sangat diupayakan untuk diturunkan, namun bukan berarti harus meniadakan jumlah inventori. Inventori tetap harus ada karena ini berkaitan dengan service level perusahaan, yang harus dilakukan adalah bagaimana mengelola biaya-biaya yang digunakan untuk inventori tersebut. Biaya dalam mengelola inventori ini dapat diklasifikasikan sebagai biaya unit (unit cost), biaya pemesanan (ordering cost), biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan (shortage cost). Biaya penyimpanan itu sendiri terdiri dari biaya modal, biaya layanan persediaan, biaya ruang penyimpanan, dan biaya resiko persediaan. Salah satu keputusan penting dalam manajemen inventori adalah ukuran pemesanan karena kan memberikan pengaruh pada frekuensi pemesanan dan rata-rata inventori yang akan disimpan oleh perusahaan. Salah satu model sederhana yang biasa digunakan dalam pemesanan inventori adalah metode Economic Order Quantity. Model ini mempertimbangkan dua hal penting yaitu biaya pesan dan biaya simpan","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"315 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140464981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Widharma, WS PutriAlit, Daun Indah, C. Dewi, I. Sajayasa, I. Sunaya, I. Sangka, I. S. Budarsa
{"title":"STUDI PENGARUH PEMASANGAN SISTEM COUNTERPOISE PADA LIGHTNING ARRESTER DI GARDU DISTRIBUSI BERBASIS SOFTWARE ETAP","authors":"I. Widharma, WS PutriAlit, Daun Indah, C. Dewi, I. Sajayasa, I. Sunaya, I. Sangka, I. S. Budarsa","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1011","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1011","url":null,"abstract":"Keandalan sistem distribusi tenaga listrik sangat diperlukan untuk menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik dari gardu induk sampai ke pelanggan melalui gardu distribusi. Ini terjadi karena lightning arrester gagal menyalurkan tegangan impuls ke tanah karena resistansi pembumian yang cukup tinggi. Transformator merupakan komponen terpenting dari gardu distribusi. Oleh sebab itu, transformator harus dilindungi oleh lightning arrester dengan nilai resistansi pembumian yang kecil yaitu ≤3 Ω. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil perhitungan counterpoise di Gardu Induk. Serta simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP, efisiensi penyaluran daya listrik diketahui sebesar 94,23%. Berdasarkan hasil pengujian ketiga konstruksi pembumian counterpoise untuk memperbaiki nilai resistansi pembumian lightning arrester, maka yang paling efektif dan tepat diimplementasikan di lapangan yaitu konstruksi III dengan hasil perhitungan counterpoise didapat hasil 2,5 Ω, sedangkan pengujian di lapangan diperoleh hasil 2,78 Ω dengan persentase penurunan yaitu 87,96% dari resistansi awal sebesar 23,1 Ω.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"328 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140468590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERUBAHAN BENTUK ATAP PADA RUMAH ADAT SA’O SUE DI DESA WOLOTOPO TIMUR, KABUPATEN ENDE","authors":"Fabiola T. A. Kerong, Silvester M. Siso","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1026","DOIUrl":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1026","url":null,"abstract":"Rumah adat di wilayah Ende dibangun berbentuk persegi panjang dengan atap yang menjulang tinggi berbentuk perahu karena merupakan budaya dari nenek moyang mereka. Pemimpin Mosalaki secara tradisional mendirikannya dan itulah sebabnya materialnya berbeda dari rumah lain. Sa’o Sue merupakan salah satu rumah adat yang berada di Desa Wolotopo Timur. Rumah adat ini berbeda dengan rumah adat lainnya di Kabupaten Ende, apabila dilihat dari bentuk atapnya. Selain bentuk atap, material penutup atappun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab bentuk atap pada Sa’o Sue berbeda dengan rumah adat lainnya di Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan secara naturalistik dan hasil dari penelitian ini perubahan bentuk atap yang terjadi pada rumah adat Sa’o Sue ini disebabkan oleh faktor keterbatasan material, faktor ekonomi, dan faktor efisiensi .","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"3 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140464132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}