Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari, Desak Made Sukma Widiyani, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Frysa Wiriantari
{"title":"KONSEP PENATAAN SUNGAI BADUNG SEBAGAI RECREATIONAL WATERFRONT PADA KAWASAN TAMAN PANCING, DENPASAR","authors":"Anak Agung Ayu Sri Ratih Yulianasari, Desak Made Sukma Widiyani, Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, Frysa Wiriantari","doi":"10.47532/jiv.v7i1.1010","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Waterfront adalah daerah/bagian kota yang berbatasan dengan air, yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Adanya upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pemberberdayaan masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kawasan waterfront, Sungai Badung pada Kawasan Taman Pancing, Denpasar berkembang menjadi salah satu objek recreational waterfront yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tingginya daya tarik sungai pada kawasain ini ternyata menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan. Belum tertatanya peruntukan kawasan sekitar menimbulkan permasalahan yang jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melahirkan konsep penataan bagi kawasan sekitar Taman Pancing yang diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dan pemangku kebijakan terkait kemana arah pembangunan sungai di kawasan Taman Pancing ini. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, penelitian ini memaparkan permasalahan yang terjadi dan memberikan alternatif pemecahan dari permasalahan tersebut. Konsep penataan yang direkomendasikan terdiri dari tiga aspek utama: arsitektur, keteknikan, dan sosial-budaya-ekonomi. Aspek arsitektur membagi zona inti sungai dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan fasilitas jogging track, dermaga kecil, dan spot memancing. Zona penunjang menyediakan pusat kuliner dan perbelanjaan untuk menjaga ekosistem sungai dari pencemaran. Zona parkir disebar di beberapa titik untuk mengurangi kemacetan dan mendorong perekonomian lokal. Aspek keteknikan menekankan pengelolaan drainase dan pengelolaan sampah dengan pendekatan ekologis. Konsep ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan sungai.","PeriodicalId":403533,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","volume":"458 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Vastuwidya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1010","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Waterfront adalah daerah/bagian kota yang berbatasan dengan air, yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. Adanya upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pemberberdayaan masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kawasan waterfront, Sungai Badung pada Kawasan Taman Pancing, Denpasar berkembang menjadi salah satu objek recreational waterfront yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Tingginya daya tarik sungai pada kawasain ini ternyata menimbulkan persoalan tersendiri bagi lingkungan. Belum tertatanya peruntukan kawasan sekitar menimbulkan permasalahan yang jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melahirkan konsep penataan bagi kawasan sekitar Taman Pancing yang diharapkan dapat menjadi rujukan bagi masyarakat dan pemangku kebijakan terkait kemana arah pembangunan sungai di kawasan Taman Pancing ini. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif, penelitian ini memaparkan permasalahan yang terjadi dan memberikan alternatif pemecahan dari permasalahan tersebut. Konsep penataan yang direkomendasikan terdiri dari tiga aspek utama: arsitektur, keteknikan, dan sosial-budaya-ekonomi. Aspek arsitektur membagi zona inti sungai dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan fasilitas jogging track, dermaga kecil, dan spot memancing. Zona penunjang menyediakan pusat kuliner dan perbelanjaan untuk menjaga ekosistem sungai dari pencemaran. Zona parkir disebar di beberapa titik untuk mengurangi kemacetan dan mendorong perekonomian lokal. Aspek keteknikan menekankan pengelolaan drainase dan pengelolaan sampah dengan pendekatan ekologis. Konsep ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisata masyarakat, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan sungai.
滨水区是濒临水域的区域/城市的一部分,为娱乐活动提供设施和基础设施,如公园、游乐场、垂钓点和游船设施。通过社区赋权改善环境质量的努力对滨水区的发展有着重要影响,登巴萨 Taman Pancing 地区的巴东河已发展成为公众游览的休闲滨水对象之一。该地区河流的高度吸引力也给环境带来了问题。周边地区的无序划定造成了一些问题,如果不立即解决,将会对环境产生负面影响。本研究旨在为塔曼潘兴(Taman Pancing)周边地区提出一个结构化概念,为社区和政策制定者提供有关塔曼潘兴地区河流发展方向的参考。本研究采用描述性分析的定性研究方法,描述了出现的问题,并提供了解决这些问题的备选方案。建议的结构概念包括三个主要方面:建筑、工程和社会文化经济。建筑方面划分了河流的核心区,将其设计为绿色开放空间,包括慢跑道、小型码头和垂钓点。辅助区提供美食和购物中心,以保护河流生态系统不受污染。停车区分布在几个点,以减少拥堵,促进当地经济发展。工程方面强调以生态方法进行排水管理和废物管理。这一理念不仅丰富了社区的旅游体验,还保持了河流环境的可持续性。