{"title":"Implikasi Konseling Behavior (Perilaku) terhadap Peningkatan Asupan Makronutrion pada Balita Stunting","authors":"A. K. Dahlan, Andi Sitti Umrah, Reski Juliani","doi":"10.35906/vom.v13i2.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v13i2.259","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi merupakan subtansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dalam penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik diperlukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan yang sampai saat ini masih merupakan prioritas permasalahan disuatu negara, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal, karena berdampak pada generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak dihasilkan, termasuk di kota palopo. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Model intervensi yang diberikan adalah konseling dengan pendekatan behavior. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000 < nilai α = 0,05. Hal ini berarti konseling melalui pendekatan behaviour memiliki implikasi terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Ada Penerapan konseling behavior (perilaku) memiliki implikasi yang positif terhadap peningkatan asupan gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada balita stunting di Kota Palopo (ρ < 0,05).","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"22 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140458202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU NIFAS PADA MASA PANDEMI COVID 19","authors":"Vitria Komala Sari, Indreswati Indreswati","doi":"10.35906/vom.v11i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v11i2.163","url":null,"abstract":"Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam COVID 19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kunjungan masa nifas ibu pada saat pandemi Covid-19. Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu yang telah selesai masa nifas 2 jam post partum - 42 hari berjumlah 196 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kunjungan masa nifas, persepsi, motivasi, dukungan keluarga dan sosial budaya, Analisis data menggunakan uji Chi Square (p=0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi dengan kunjungan masa nifas pada saat pandemi Covid-19 di Puskesmas Pangkalan (p=0,017). Ada hubungan motivasi dengan kunjungan masa nifas ibu pada saat pandemi Covid-19 (p=0,000;OR 0,025 95% CI 0,003-0,186). Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan masa nifas ibu pada saat pandemi Covid-19 ; p=0,0178). Ada hubungan antara sosial budaya dengan kunjungan nifas ibu di wilayah kerja Puskesmas Pangkalan (p=0,000). Kesimpulannya adalah dari empat variable yang ada hanya variabel motivasi, persepsi dan sosial budaya yang berhubungan dengan kunjungan nifas. Sehingga diharapkan kedepannya petugas kesehatan saat melakukan kunjungan dapat memberikan penyuluhan terhadap ibu nifas dengan protokol kesehatan.","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116090021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE","authors":"Israini Suriati, Ilmawati Ilmawati","doi":"10.35906/vom.v9i2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v9i2.111","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Healt education atau biasa disebut dengan Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan penjelasan kepada perorangan, kelompok atau masyarakat untuk menumbuhkan pengertian, dan kesadaran mengenai perilaku sehat atau kehidupan yang sehat. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sehingga dari masa ini sangat diperlukan Pendidikan kesehatan tentang menstruasi guna mengatasi adanya kecemasan dan ketidakfahaman tentang perubahan yang terjadi. \u0000Tujuan: Mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kecemasan menghadapi menarche di SDN 473 Toangkajang \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experiment dengan desain penelitiannya adalah Pre-test-post-test group. Tehnik pengambilan data dengan tehnik Total Sampling melalui instument kuesioner baku berdasarkan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), dengan subyek 31 responden. Uji analisis pada penelitian ini adalah uji statistic Paired T-test.Hasil: Tingkat kecemasan responden menurun yang dibuktikan dengan adanya jumlah responden yang tadinya paling banyak berada pada tingkat kecemasan berat (54.8%) akhirnya mengalami perubahan yaitu sebagian besar responden 51.6% sudah tidak lagi cemas dalam menghadapi menarche. \u0000 Kesimpulan: Terdapat adanya pengaruh yang signifikan antara kecemasan menghadapi menarche sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi pada siswi kelas V di SDN 473 Toangkajang dengan dengan taraf signifikasi 5% sebesar 0,000 \u0000Kata kunci: Pendidikan kesehatan, kecemasan, menarche.","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134243784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH WAKTU PENJEPITAN TALI PUSAT TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN BILIRUBIN BAYI BARU LAHIR","authors":"Sri Devi Syamsuddin, I. Jayanti","doi":"10.35906/vom.v9i2.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v9i2.113","url":null,"abstract":"Latar belakang : Masa setelah bayi lahir, terjadilah peralihan peran oksigenasi dari plasenta ke paru bayi. Selama masa tersebut, oksigenasi bayi melalui plasenta masih berlanjut. Jika peran oksigenasi plasenta dihentikan mendadak (penjepitan dini), sementara paru belum berfungsi optimal, maka cerebral blood flow menjadi tidak adekuat. \u0000Tujuan : untuk membuktikan lebih lanjut dari penelitian sebelumnya yaitu adanya pengaruh waktu penjepitan tali pusat setelah bayi lahir terhadap kadar hemoglobin (Hb) dan Bilirubin bayi. \u0000Metode : cross sectional, menganalisis pengaruh waktu penjepitan tali pusat ≥ 2 menit (penjepitan tunda) setelah bayi lahir terhadap kadar Hb dan Bilirubin bayi dibandingkan dengan < 2 menit (penjepitan segera). Tahapan pertama (1) pemantauan persalinan dan intervensi penundaan pemotongan tali pusat, (2) perbandingan dilakukan pemotongan tali pusat segera, (3) pengambilan sampel darah bayi baru lahir melalui arteri brachialis. Kedua, analisis darah bayi di laboratorium tingkat keakuratan 99,99%. \u0000Hasil : uji regresi linier, menunjukkan pengaruh waktu penjepitan tali pusat dengan kadar Hb dan bilirubin bayi menunjukkan pengaruh yang kuat (r=0,905). \u0000Simpulan : ada pengaruh waktu penjepitan tali pusat terhadap kadar Hemoglobin bayi tetapi tidak untuk kadar bilirubin bayi baru lahir. \u0000Kata Kunci : Waktu penjepitan tali pusat, Hemoglobin, bilirubin, bayi baru lahir.","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115729389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN STATUS GIZI BALITA USIA 3-5 TAHUN","authors":"Setyo Retno Wulandari, Rista Novitasari","doi":"10.35906/vom.v9i2.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v9i2.109","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Prevalansi anak balita stunting di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar 37,2%. Prevalensi stunting pada balita dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait, salah satunya adalah status gizi balita. Berdasarkan studi pendahuluan, di Posyandu Purwokinanti Pakualaman terdapat 35 balita yang mengalami stunting. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian stunting pada balita \u0000Metode: Penelitian ini merupakan korelasi kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 35 balita usia 3-5 tahun yang melakukan penimbangan di Posyandu Purwokinanti Pakualaman Yogyakarta. Instrumen penelitian berupa data hasil pengukuran dan penimbangan, serta data anak di posyandu. Metode analisa data menggunakan uji Chi-Square. \u0000Hasil: Status gizi pada balita usia 3-5 tahun berada dalam kategori gizi baik sebesar 62,2%. Kejadian stunting balita usia 3-5 tahun berada dalam kondisi normal sebesar 68,9%. Ada hubungan status gizi balita usia 3-5 tahun dengan kejadian stunting berdasarkan χ2hitung (18,257) > χ2tabel (7,815) dan Sig. (0,000) < α (0,05) \u0000Kesimpulan: Ada hubungan status gizi balita usia 3-5 tahun dengan kejadian stunting di Posyandu Purwokinanti Pakualaman Yogyakarta. \u0000 \u0000Kata Kunci: status gizi, kejadian stunting, balita","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133218673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT","authors":"Yusnidar Yusnidar, A. K. Dahlan, Andi Sitti Umrah","doi":"10.35906/vom.v9i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v9i2.110","url":null,"abstract":"Latar belakang : Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Kontrasepsi juga merupakan teknik yang memakai alat, obat cara perhitungan dan operasi dengan tujuan untuk menyarankan atau membatasi kehamilan. Tujuan : mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi implant. Metode : Jenis penelitian cross sectional study, data dianalisis menggunakan uji Chi – Square dengan koreksi fisher’s exact test. Hasil : ada hubungan antara pendidikan dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.002 (α <0,05), ada hubungan antara pengetahuan dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.002 (α <0,05), ada hubungn antara dukungan keluarga dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.001 (α <0,05) Simpulan : ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dengan kontrasepsi implant. Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124639148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAMPAK PURSED LIPS BREATHINGEXERCISE TERHADAP PENURUNAN KELUHAN SESAK NAPAS PADA PASIEN PPOK","authors":"Lestari Lorna Lolo, Grace Tedy Tulak","doi":"10.35906/vom.v9i2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/vom.v9i2.112","url":null,"abstract":"Sesak napas yang dialami oleh penderita PPOK cukup mengganggu aktifitas sehari-hari, sehingga kualitas hidup penderita akan menurun. Oleh karena itu, penderita PPOK membutuhkan penanganan yang dapat menurunkan sesak napas dan meningkatkan kualitas pernapasan pasien PPOK. PLB menjadi focus peneliti karena mampu membantu mengatasi keluhan sesak napas juga mudah untuk dilakukan oleh penderita secara mandiri dan tidak membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya sehingga ekonomi keluarga tidak terganggu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampakPursed Lips BreathingExercise terhadap penurunan keluhan sesak napas pada pasien PPOK.Rancangan metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental Design dengan metode One group pre and posttest design.Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan uji analisa Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan hasil penelitian terdapat perbedaan keluhan sesak napas pasien PPOK setelah dilakukan intervensi PBL yaitu menurunnya keluhan sesak napas pasien. \u0000 \u0000Kata kunci—PPOK, PBL, sesak napas","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115262429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INISIASI MENYUSUI DINI PADA IBU NIFAS BERSALIN NORMAL","authors":"Israini Suriati, Dian Auliah","doi":"10.35906/VOM.V9I1.93","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/VOM.V9I1.93","url":null,"abstract":"Inisiasi Menyusui Dini adalah meletakkan bayi baru lahir tengkurap di dada ibunya setelah tubuh bayi dikeringkan dengan kain bersih (kecuali pada bagian tangan bayi), kontak kulit-ke-kulit, bagian punggung bayi ditutup dengan selimut, kepala bayi boleh diberi topi (untuk mencegah hipotermia, dan bayi akan mencari payudara ibunya dalam waktu 1 jam setelah lahir. cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36% selama periode 2007-2014. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi menyusui dini pada ibu nifas bersalin normal di Puskesmas Jumpandang baru Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Pendekatan deskriptif analitik \"cross-sectional\" sampling dilakukan dengan accidental sampling. Dari 30 responden sebanyak 24 responden (80%) melaksanakan inisiasi menyusui dini dan sebanyak 6 responden (20%) tidak melakukan inisiasi menyusui dini. Distribusi frekuensi dari 30 responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden atau (46,7%), Sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 2 responden atau (6,7%). frekuensi dari 30 responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak terdapat 18 orang yang memberikan dukungan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini atau (60%). Sedangkan yang tidak memberikan dukungan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terdapat 12 orang atau (40%). Pengetahuan ibu dan dukungan keluarga memiliki peran penting dalam keberhasilan pemberian Inisiasi menyusui dini.","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122197784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN INDEKS MASSA TUBUH ANTARA AKSEPTOR SUNTIK HORMONAL DENGAN IMPLANT DI PUSKESMAS WARA SELATAN KOTA PALOPO","authors":"Patma Wati","doi":"10.35906/VOM.V9I1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/VOM.V9I1.84","url":null,"abstract":"Pemakaian kontrasepsi memiliki efek samping. Efek samping yang biasa dirasakan akseptor KB di Indonesia pada umumnya adalah kenaikan berat badan, perdarahan, hipertensi, pusing kepala, mual, dan tidak haid. Efek samping tersebut timbul pada akseptor suntik 21,9%, pil 14,1%, implan 13,5%, dan IUD 4,8%. \u0000Kontrasepsi suntik dan implan levonogestrel mengandung hormon progesteron atau estrogen yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh yaitu berat badan. Penelitian ini bertujuan membandingkan IMT akseptor dengan suntik hormonal dan implan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif cross-sectional. Sampel sebanyak 30 akseptor dan masing-masing 10 akseptor suntik DMPA, suntik estradiol sipionat, dan implan levonogestrel di Puskesmas Wara Selatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan rerata IMT implan lebih tinggi daripada suntik hormonal. Berdasarkan uji simpel anova, IMT (p=0,031). Dapat disimpulkan, terdapat perbedaan bermakna rerata IMT antara akseptor suntik hormonal dan implan levonogestrel. \u0000Kata Kunci :Suntik Hormonal, Implant, IMT","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129464386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PENCAPAIAN PERAN IBU NIFAS","authors":"Andi Sitti Umrah, A. Asmawati","doi":"10.35906/VOM.V9I1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.35906/VOM.V9I1.51","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pencapaian peran ibu merupakan proses yang bersifat interaktif dan berkembang yang terjadi sepanjang waktu, selama ibu melekat dengan bayinya, memperoleh kecakapan dalam melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam peran itu dan mengungkapkan rasa senang dan puas pada peran tersebut. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh pemberian dukungan sosial terhadap pencapaian peran ibu nifas di Puskesmas Wara Selatan Kecamatan Wara Kota Palopo tahun 2018. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian penelitian “cross-sectional study”. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua nifas yang melahirkan anak pertama pada peroide bulan Juli-Agustus di Puskesmas Wara Selatan tahun 2018 sebanyak 30 orang. Tehnik penarikan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Data diolah menggunakan SPSS versi 23 dan dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil: Ada pengaruh dukungan sosial terhadap pencapaian peran ibu nifas, dengan nilai ρ value = ,017 < nilai α = ,05 dan diperoleh nilai OR = 4,9 kali, dengan artian bahwa ibu nifas yang mendapatkan dukungan sosial mulai kehamilan sampai pada saat masa nifas berpeluang 4,9 kali untuk mencapai perannya sebagai seorang ibu. Kesimpulan: Ada pengaruh dukungan sosial terhadap pencapaian peran ibu nifas di Puskesmas Wara Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo tahun 2018.","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133148571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}