{"title":"行为咨询对改善发育迟缓幼儿宏量营养素摄入的影响","authors":"A. K. Dahlan, Andi Sitti Umrah, Reski Juliani","doi":"10.35906/vom.v13i2.259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi merupakan subtansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dalam penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik diperlukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan yang sampai saat ini masih merupakan prioritas permasalahan disuatu negara, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal, karena berdampak pada generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak dihasilkan, termasuk di kota palopo. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Model intervensi yang diberikan adalah konseling dengan pendekatan behavior. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000 < nilai α = 0,05. Hal ini berarti konseling melalui pendekatan behaviour memiliki implikasi terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Ada Penerapan konseling behavior (perilaku) memiliki implikasi yang positif terhadap peningkatan asupan gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada balita stunting di Kota Palopo (ρ < 0,05).","PeriodicalId":402073,"journal":{"name":"Voice of Midwifery","volume":"22 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implikasi Konseling Behavior (Perilaku) terhadap Peningkatan Asupan Makronutrion pada Balita Stunting\",\"authors\":\"A. K. Dahlan, Andi Sitti Umrah, Reski Juliani\",\"doi\":\"10.35906/vom.v13i2.259\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi merupakan subtansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dalam penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik diperlukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan yang sampai saat ini masih merupakan prioritas permasalahan disuatu negara, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal, karena berdampak pada generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak dihasilkan, termasuk di kota palopo. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Model intervensi yang diberikan adalah konseling dengan pendekatan behavior. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000 < nilai α = 0,05. Hal ini berarti konseling melalui pendekatan behaviour memiliki implikasi terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Ada Penerapan konseling behavior (perilaku) memiliki implikasi yang positif terhadap peningkatan asupan gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada balita stunting di Kota Palopo (ρ < 0,05).\",\"PeriodicalId\":402073,\"journal\":{\"name\":\"Voice of Midwifery\",\"volume\":\"22 6\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-02-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Voice of Midwifery\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35906/vom.v13i2.259\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Voice of Midwifery","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35906/vom.v13i2.259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Implikasi Konseling Behavior (Perilaku) terhadap Peningkatan Asupan Makronutrion pada Balita Stunting
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi merupakan subtansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dalam penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik diperlukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan yang sampai saat ini masih merupakan prioritas permasalahan disuatu negara, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal, karena berdampak pada generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak dihasilkan, termasuk di kota palopo. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Model intervensi yang diberikan adalah konseling dengan pendekatan behavior. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000 < nilai α = 0,05. Hal ini berarti konseling melalui pendekatan behaviour memiliki implikasi terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Ada Penerapan konseling behavior (perilaku) memiliki implikasi yang positif terhadap peningkatan asupan gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada balita stunting di Kota Palopo (ρ < 0,05).