{"title":"Pengaruh Pemberian Pestisida Nabati Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Keanekaragaman Arthropoda di Dalam Tanah Lahan Gambut","authors":"Puspa Aulia Ghanisa, Salamiah Salamiah, Samharinto Soedijo","doi":"10.36589/rs.v12i2.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i2.236","url":null,"abstract":"Bawang merah merupakan salah satu komoditas penting di pasaran dan bawang merah memiliki sifat mudah rusak/busuk. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, termasuk faktor alam yang seringkali terjadi dan tidak dapat diprediksi. Salah satu faktor alam tersebut adalah organisme pengganggu tanaman. diantaranya yang termasuk dalam filum arthropoda. Tujuan dilakukan nya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa pestisida nabati pada tanaman bawang merah terhadap keanekaragaman arthropoda di dalam tanah di lahan gambut dan untuk mengetahui kelimpahan arthropoda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yang terdiri atas lima perlakuan yaitu tanpa pestisida, pestisida kimia, ekstrak daun kirinyuh, ekstrak biji kepayang dan ekstrak daun galam dengan ulangan empat kali, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah jenis arthropoda dan kelimpahannya. Terdapat pengaruh pemberian insektisida nabati terhadap keanekaragaman arthropoda dan kemerataan jenis arthropoda pada tanaman bawang merah di lahan gambut, Keanekaragaman tertinggi ada pada perlakuan kontrol (1,49) dan keanekaragaman terendah ada pada ekstrak daun galam (0,96). Kelimpahan arthropoda tertinggi ada pada kelompok arthropoda jenis perombak yang memang mendominasi di dalam tanah sebesar 86,67%.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123958866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Effect of Varieties and Spacing on Radiation Efficiency, Growth and Yield of Sweet Corn (Zea mays saccharata Sturt.) in The Lebak Swamp Land","authors":"Majedi","doi":"10.36589/rs.v12i1.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.210","url":null,"abstract":"Corn is an important food crop in Indonesia which has a function as a source of food, a source of feed and the main ingredient for industry. Corn production in Hulu Sungai Utara Regency has increased from 2018-2020. However, it has not been able to meet market demand for corn because it is constrained by several factors such as lowland swamp land which is used as a place of cultivation with all the problems, namely periodically inundated land, low soil fertility, high soil acidity, toxic substances, lack of micro nutrients, organic matter still raw and others. From the aspect of cultivation technology, the use of superior varieties and proper spacing is influenced by environmental factors, especially climatic factors. The objectives of the study were: 1) Analyzing the interaction of varieties and planting distance on radiation efficiency and growth component of sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) in the lebak swamp land. 2) Analyzing the best varieties and the best planting distance for radiation efficiency and growth component of sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) in the lebak swamp land. This research was conducted in the lebak swamp land of the STIPER Amuntai Experimental Garden, Muara Tapus Village, Hulu Sungai Utara Regency, South Kalimantan Province. At an altitude of ± 2 meters above sea level with coordinates of -2o28' South Latitude and 115o13\"' East Longitude from May 2021 to August 2021. This study used a factorial randomized block design (FRBD) method. The first factor is the sweet corn variety (V) consisting of four levels, namely exsotic variety (v1), jambore variety (v2), talenta variety (v3) and ganebo variety (v4). The second factor is sweet corn planting distance (J) consisting of three levels, namely 75 cm x 20 cm (j1), 75 cm x 25 cm (j2) and 75 cm x 30 cm (j3). The results showed that the interaction between varieties and spacing did not affect all observation variables. Varieties affect the observed variables of plant height, number of leaves, leaf area index, plant growth rate, relative growth rate and number of seeds per row. Plant spacing affects the observed variables of plant height, leaf area index and plant growth rate. The best variety is the talent variety (v3) and the best spacing is 75 cm x 20 cm (j1) and the value of radiation use efficiency is 1,5584 g.MJ-1.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114991292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANAN PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI DESA SUMBER GARUNGGUNG KECAMATAN DUSUN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH","authors":"Wayan Rani Sapitri","doi":"10.36589/rs.v12i1.200","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.200","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan peranan Penyuluh Pertanian dalam pemberdayaan Kelompok Tani Bali II di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimatan Tengah dan untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh Penyuluh Pertanian dalam pemberdayaan Kelompok Tani Bali II di Desa Sumber Garunggung, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimatan Tengah. Penelitian dilakukan pada Kelompok Tani Bali II yang berada di Desa Sumber Garunggung dimulai dari Agustus 2020 hingga selesai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dan dengan teknik sensus bahwa semua anggota Kelompok Tani Bali II dijadikan sebagai responden. Anggota kelompok tani sebanyak 30 orang yang dipilih menjadi responden, dan juga 1 orang responden lain dari pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk memperdalam informasi yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan jika penyuluh sudah melakukan penyuluhan dengan baik, dimana beberapa peran penyuluh yang terdiri dari peran penyuluh sebagai fasilitator masuk kedalam kategori “berperan” , peran penyuluh sebagai inovator masuk kedalam kategori “sangat berperan”, peran penyuluh sebagai motivator masuk kedalam kategori ”berperan”, peran penyuluh sebagai edukator masuk kedalam kategori “sangat berperan”, peran penyuluh sebagai dinamisator masuk kedalam kategori “sangat berperan”, dan peran penyuluh sebagai pemberdayaan petani masuk kedalam kategori “berperan”. Sedangkan untuk kendala yang dihadapi penyuluh ketika melakukan kegiatan penyuluhan pada Kelompok Tani Bali II di Desa Sumber Garunggung adalah sedikit adanya perbedaan pendapat terkait inovasi baru dalam pertanian yang membuat para petani harus melakukan adaptasi kepada inovasi baru tersebut. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000This study was conducted with the aim of describing the role og agricultural extension workers inempowering Bali II farmer groups in sumber garunggung village, dusun tengah district,east barito regency, central kalimantan province and to find out the obstacles experienced by agricultural This study was aims to knowing magnitude of role played by extension workers in empowering farmers in Sumber Garunggung village. Research was conducted on Bali II farmer group located in Sumber Garunggung village starting from August 2020 to completion. Method used is case study with sampling technique is census method and obtained 30 respondents, all of whom are members of the Bali II farmer group. Results showed that if extension worker had carried out extension well, where several roles of extension agent consisting of the role of instructor as a facilitator were included in \"role\" category, role of instructor as an innovator was included in \"very important\" category, role of instructor as a motivator was included in \"role\" category. ”, role of instructor as an educator is included in “very important” category, role of extension worker as a dynamist is incl","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116417611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Animal Protein Consumption Level And The Relationship Of Stunting In Toddlers","authors":"Ahmad Suhaimi, Yudhi Harianto, Alfisah","doi":"10.36589/rs.v12i1.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.205","url":null,"abstract":"This study intend to determine the relationship between Animal Protein Consumption Levels with Stunting Incidence in Toddlers in Hantakan District, Hulu Sungai Tengah Regency. This research was carried out in the Hantakan sub-district, Hulu Sungai Tengah district. This type of research is descriptive quantitative research, while the analytical technique used is chi square analysis using the SPSS 20 application. Based on the results of the study from 60 samples, there were 22 children under five in the poor category, 18 under five in the moderate category and 20 in the good category. It can be concluded that the level of animal protein consumption is related to the incidence of stunting in Hantakan District, Hulu Sungai Tengah Regency, because the p-value = 0.001 < 0.005 results Ho is rejected and Ha is accepted.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"90 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133203724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Budidaya Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. Botrytis L.) pada Berbagai Kombinasi Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan EM4","authors":"Nur Hafizah","doi":"10.36589/rs.v12i1.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.212","url":null,"abstract":"Budidaya kubis bunga di Kalimantan Selatan mengalami penurunan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya pemanfaatan unsur hara organik dalam teknik budidaya. Penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang kotoran ayam mempunyai peran penting bagi perbaikan mutu dan sifat tanah diantaranya memperbaiki struktur tanah berpasir. Selain pemberian pupuk kandang kotoran ayam sebagai bahan organik, penambahan EM4 juga merupakan bakteri fermentasi bahan organik yang menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah. Penelitian ini bertujuan (i) mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga terhadap kombinasi pupuk kandang kotoran ayam dan EM4, (ii) mendapatkan kombinasi terbaik dosis pupuk kandang kotoran ayam dan konsentrasi EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tayur Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan dari bulan Mei sampai Agustus 2021, mengggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal. Faktor yang diteliti adalah e1 = pupuk kandang kotoran ayam 25 ton/ha, e2 = pupuk kandang kotoran ayam 25 ton/ha + 10 ml/l EM4, e3 = pupuk kandang kotoran ayam 30 ton/ha + 15 ml/l EM4, e4 = kandang kotoran ayam 35 ton/ha + 25 ml/l EM4. Peubah yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, umur panen, berat krop bunga dan keliling krop bunga.hasil dari penelitian ini menunjukan pemberian kombinasi dosis pupuk kandang kotoran ayam dan konsentrasi EM4 berpengaruh sangat nyata pada peubah tinggi tanaman umur 28 HST, berpengaruh nyata pada jumlah daun umur 21 dan 28 HST, namun tidak tidak berpengaruh terhadap peubah tinggi tanaman 14 dan 21 HST, jumlah daun 14 HST, umur saat berbunga, umur panen, berat krop dan keliling krop.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123815120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syahrani Syahrani, S. S. Fathillah, Syahrul Efendi
{"title":"RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS VARIETAS BONANZA DARI PEMBERIAN PUPUK BOKASHI BATANG PISANG","authors":"Syahrani Syahrani, S. S. Fathillah, Syahrul Efendi","doi":"10.36589/rs.v12i1.201","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.201","url":null,"abstract":"This study was aimed to determine the growth and yield response of sweet corn Bonanza variety from the application of banana stem bokashi fertilizer. This research was started from April to July 2021 on Loa Tebu Village, Tenggarong District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan. This study was arranged in a non-factorial Randomized Completed Block Design (RCBD) consisting of 8 levels of treatment and 3 replications i.e. b0 (without treatment), b1 (5 t ha-1), b2 (10 t ha-1), b3 (15 t ha-1), b4 (20 t ha-1), b5 (25 t ha-1), b6 (30 t ha-1), and b7 (35 t ha-1). The results showed that banana stem bokashi fertilizer had a significant effect on the average plant height at 20 days after planting with the highest yield in treatment b4 (60.24 cm) and the lowest in treatment b3 (43.08 cm) and the average plant height 40 days after planting, with the highest yield in treatment b4 (198.92 cm) and the lowest in treatment b0 (157.58 cm). Banana stem bokashi fertilizer had no significant effect on the average plant height 60 days after planting, number of leaves, age of appearance of male flowers, weight of planting cobs and weight of cobs per hectare. The highest yield of average cob weight per hectare was in treatment b4 (33.33 ± 1.83 t ha-1) and the lowest was in treatment b0 (26.69 ± 0.29 t ha-1).","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125941821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karakteristik Sensori Permen Jelly dari Jeruk Siam Banjar (Citrus nobilis) dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Agar","authors":"Asri Puspita Wardhani","doi":"10.36589/rs.v12i1.202","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i1.202","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sensori permen jelly dari jeruk siam banjar (Citrus nobilis) dengan variasi konsentrasi gelatin dan agar. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor, dimana faktor A adalah konsentrasi gelatin (10%, 15% dan 20%) dan faktor B adalah konsentrasi agar (2%, 3% dan 4%). Hasil uji tingkat kesukaan warna, aroma, rasa dan tekstur dari permen jelly jeruk siam banjar menunjukkan bahwa penambahan gelatin dan agar tidak memberikan pengaruh terhadap karakteristik warna, rasa dan aroma permen jelly, namun memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik tekstur permen jelly. Permen jelly dengan konsentrasi penambahan gelatin 10% dan agar 3% memiliki tingkat kesukaan yang paling tinggi pada atribut warna, aroma dan rasa, sedangkan konsentrasi penambahan gelatin 15% dan agar 2% memiliki tingkat kesukaan yang paling tinggi pada atribut tekstur.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128839673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Trend Produksi Dan Produktivitas Kelapa Sawit Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Rusdiana Rusdiana","doi":"10.36589/rs.v11i2.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v11i2.193","url":null,"abstract":"Salah satu potensi unggulan sektor perkebunan di Kalimantan Selatan adalah kelapa sawit. Perlu pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara efisien dengan produktivitas tinggi, sehingga menghasilkan produk kelapa sawit yang berdayasaing dan berkelanjutan. Perlu adanya kebijakan pemerintah Kalimantan Selatan di sektor pertanian khususnya perkebunan kelapa sawit sehingga terjadi peningkatan produksi kelapa sawit dan peningkatan kualitas CPO yang dapat menembus pasaran duniaPenelitian ini dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakan bulan September 2021. Hasil penelitian yaitu produksi kelapa sawit di Kalimantan selatan setiap tahunnya dalam 10 tahun terakhir, rata-rata produksi 996.732,2 ton dengan rata-rata luas areal tanam 399.295 ha. Trend produksi kelapa sawit juga mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan persamaan trend yaitu Ft = 775.734,47 + 40.181,59t yang dapat diartikan setiap 1 (satu) tahunnya produksi kelapa sawit Kalimantan Selatan meningkat sebesar 40.181,59 ton. Produktivitas kelapa sawit di Kalimantan Selatan cenderung meningkat dalam 10 tahun (2011-2020) dengan rata-rata produktivitas kelapa sawit sebesar 2,49 ton/ha. Peningkatan produktivitas kelapa sawit disebabkan adanya perluasan areal tanam, peningkatan produksi dan kelapa sawit adalah tanaman potensial yang merupakan unggulan Kalimantan Selatan dalam pembangunan ekonomi.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"2008 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116939853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Upah Lingkungan Kerja dan Fasilitas Sosial Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Panen","authors":"Desi Titania, Ernita Obeth, Adelia Juli Kardika","doi":"10.36589/rs.v11i2.191","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v11i2.191","url":null,"abstract":"Sumber daya manusia dalam perusahaan sangatlah diperlukan untuk menjalankan kegiatanperusahaan. Kepuasan kerja merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan perusahaan dalam rangkamendorong kinerja karyawan dan penilaian terhadap kepuasan kerja karyawan. Ada beberapa hal yangdipakai dalam penilaian mengenai kepuasan kerja, sebagai pertimbangan dalam penilaian kepuasan kerjaantara lain upah, lingkungan kerja dan fasilitas sosial. Dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahuipengaruh upah, lingkungan kerja dan fasilitas sosial terhadap kepuasan kerja karyawan panen. Datadiperoleh melalui wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner kepada karyawanpanen di Estate 2 PT.Tritunggal Sentra Buana. Responden ditentukan menggunakan metode purposivesampling dengan kriteria tertentu sehingga dipeoleh 42 responden. Data dianalisis regresi linier berganda,uji t, uji f dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial upah danfasilitas sosial berpengaruh terhadap kepuasan kerja, namun lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadapkepuasan kerja. Walaupun secara parsial lingkungan kerja tidak berpengaruh, namun secara simultanupah, lingkungan kerja, dan fasilitas sosial berpengaruh terhadap kepuasan kerja.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"76 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130562248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Respon Pupuk Guano Dan Pemangkasan Terhadap Hasil Jagung Manis (Zea Mays Saccharata L.)","authors":"Sundari Sundari, Candra Catur Nugroho, S. Namirah","doi":"10.36589/rs.v11i2.194","DOIUrl":"https://doi.org/10.36589/rs.v11i2.194","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pupuk guano dan pemangkasan serta interaksinya terhadap hasil jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2019 sejak persiapan sampai pengambilan data terakhir. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis faktorial 4 x 3 dengan ulangan sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah pemangkasan daun (P) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu p0 = tanpa perlakuan (kontrol), p1 = 1 helai daun, p2 = 2 helai daun, dan p3 = 3 helai daun. Faktor kedua adalah aplikasi pupuk guano yang terdiri atas 3 taraf yaitu g0 = tanpa pupuk (kontrol), g1 = 20 ton ha-1 (12 kg petak -1), dan g2 = 40 ton ha-1 (24 kg petak -1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk guano dan pemangkasan daun serta interaksinya memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Hasil tertinggi rata-rata bobot tongkol berkelobot per hektar untuk perlakuan pupuk guano, pemangkasan, dan interaksinya berturut-turut yaitu pada perlakuan g0 (28,55 ton ha-1), p1 (29,83 ton ha-1), g0p0 dan g1p1 (32,40 ton ha-1). Sedangkan hasil terendah pada perlakuan g2 (26,62 ton ha-1), p0 dan p3 (26,23 ton ha-1), dan g1p3 (23,14 ton ha-1).","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129751656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}