{"title":"GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK ARJASA KOTA MALANG","authors":"Mayang Aditya Ayuning Siwi","doi":"10.47794/jkhws.v8i2.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.47794/jkhws.v8i2.305","url":null,"abstract":"Standar pelayanan kefarmasian di apotek merupakan dasar dalam pelayanan di apotek dan sebagai tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Permenkes No.73 tahun 2016 di apotek Arjasa Malang. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh apoteker pengelola apotek Arjasa Malang dan sampel pada penelitian ini adalah apoteker pengelola apotek sebanyak 2 apoteker yang bersedia menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 39 pernyataan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan sampel penelitian sejumlah 2 apoteker. Hal ini berdasarkan petunjuk dari Direktur Apotek Arjasa Malang, apotek yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah Apotek Arjasa 1 dan 2 dan yang beralamatkan di Karangploso dan Blimbing. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesesuaian pelaksanaan pelayanan kefarmasian dengan Permenkes No. 73 tahun 2016 diperoleh prosentase sebesar 95,24% untuk bidang pengelolaan sediaan kefarmasian, sebesar 100% untuk pelayanan farmasi klinik.","PeriodicalId":391565,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116446866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN COVID-19 PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR","authors":"Ika Ayu Syabani","doi":"10.47794/jkhws.v8i2.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.47794/jkhws.v8i2.306","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pendahuluan Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru dan ditetapkan sebagai pandemi. Covid-19 juga dapat menyerang anak-anak. Peran ibu dalam mencegah Covid-19 pada anak sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran perilaku ibu tentang pencegahan Covid-19 pada anak usia sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah ibu yang memiliki anak usia sekoalh dasar di RT 08 RW 01 Desa Panggungrejo sebanyak 40 ibu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dan jumlah sampelnya sebanyak 40 responden. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan kuisioner. Variabel pada penelitian ini adalah perilaku ibu tentang pencegahan Covid-19 pada anak usia sekolah dasar. Penelitian dilakukan pada tanggal 23 dan 24 Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya perilaku responden masuk dalam kategori baik yaitu 31 ibu (78%), sebagian kecil masuk dalam kategori cukup yaitu 8 ibu (20%), dan sebagian kecil dalam kategori kurang yaitu 1 responden (2%). Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendidikan, sikap dan kepercayaan (percaya tidaknya adanya Covid-19 pada anak dan setuju tidaknya adanya pencegahan Covid-19 pada anak), serta pernah tidaknya mendapat informasi Covid-19.Mel Kesimpulan Melihat hasil penelitian ini maka perlu untuk mempertahankan perilaku ibu yang baik dan meningkatkan perilaku yang cukup dan kurang dengan membentuk sikap yang positif mengenai pencegahan Covid-19 pada anak. \u0000 \u0000Kata kunci: pencegahan Covid-19 pada anak usia sekolah, perilaku ibu.","PeriodicalId":391565,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130435056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI EFEKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK KOMBINASI JAHE (Zingiberaceae Officinale) DAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas) PADA MENCIT(Mus Musculus","authors":"Dwi Septiawati","doi":"10.47794/jkhws.v8i2.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.47794/jkhws.v8i2.304","url":null,"abstract":"Nyeri pada dasarnya merupakan suatu reaksi fisiologis berupa reaksi protektif tubuh sebagai mekanisme untuk menghindari stimulus yang membahayakan bagi tubuh. Masyarakat saat ini menggunakan herbal sebagai pelengkap pengobatan primer yang diterima. Jahe merupakan tanaman rimpang yang memiliki banyak khasiat, salah satunya adalah sebagai analgetik dan antiinflamasi. Jarak pagar memiliki aktivitas farmakologi diantaranya melancarkan peredaran darah, menghilangkan bengkak, menghentikan pendarahan, dan menghilangkan gatal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan efek analgesik ekstrak kombinasi jahe dan jarak pagar dengan paracetamol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan kelompok perlakuan paracetamol dan kombinasi jahe dan jarak pagar. Pada penilitian ini menggunakan lima kelompokkontrol positif, control negative, dan kelompok perlakuan yaitu kelompok diberi ekstrak kombinasi jahe dan jarak pagar dengan 3 dosis berbeda yaitu 16 mg/ 20gr BB, 32 mg/20gr BB, 48 mg/20gr BB. Efek analgesik dilihat dengan menghitung jingkatan mencit dalam 5 menit, berupa mengangkat kedua kaki depannya atau meloncat ke atas setelah diberi induksi asam asetat 1%.Hasil pengamatan menunjukkan kandungan senyawa kimia pada ekstrak kombinasi jahe dan jarak pagar terbukti memiliki efek analgesik dibanding dengan kelompok kontrol. \u0000Kata kunci: Analgesik, Paracetamol, Jahe, Jarak pagar","PeriodicalId":391565,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129706842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kecanduan Gadget di Masa Pandemi covid-19 pada Siswa Kelas XII MIPA SMAN 1 Sutojayan Kabupaten Blitar","authors":"Ramadhanti Husnah Bintari","doi":"10.47794/jkhws.v8i2.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.47794/jkhws.v8i2.294","url":null,"abstract":"Adanya pandemi Covid-19 menuntut adanya pembelajaran secara daring dengan menggunakan gadget ternyata menimbulkan dampak negatif yaitu siswa terstimulasi mengakses aplikasi lain sehingga meningkatkan kenyamanan dan kemampuan eksplorasi siswa pada penggunaan internet. Hal ini meningkatkan resiko kecanduan pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kecanduan gadget di masa pandemi Covid-19 pada siswa kelas XII MIPA SMAN 1 Sutojayan Kabupaten Blitar. \u0000Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasinya seluruh siswa kelas XII MIPA SMAN 1 Sutojayan Kabupaten Blitar dengan total 176 orang. Jumlah sampel 122 responden, dengan teknik sampling proportional random sampling. Variabel yang diteliti adalah tingkat kecanduan gadget di masa pandemi Covid-19. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner SAS (Smartphone Addiction Scale). Analisa data menggunakan analisis univariat. \u0000Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berada pada tingkat kecanduan sedang yaitu 93 responden (75%), sebagian kecil berada pada kategori kecanduan berat dan ringan yaitu 23 responden (20%) dan 6 responden (5%). Hasil penelitian itu dimungkinkan karena adanya sarana dan prasana yang disediakan orang tua di rumah, untuk mencari informasi,mengerjakan tugas, bermain game dan menonton vidio/film/vlog. \u0000Oleh karena itu, pemberian konseling kepada orang tua dan siswa tentang cara bijak penggunaan gadget serta kontrol diri dan selektivitas dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Pembinaan dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk menurunkan resiko kecanduan pada siswa.","PeriodicalId":391565,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti","volume":"644 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130849541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANTAUAN RESPON KLINIS PENDERITA EPILEPSI GRAND MALL PADA LANSIA (Geriatri ) YANG MENDAPAT TERAPI FENITOIN DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ”X” Malang","authors":"Rakhmadani Gadis Aprilianti, Beta Herilla Sekti","doi":"10.47794/JKHWS.V7I2.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.47794/JKHWS.V7I2.274","url":null,"abstract":"Pendahuluan Angka prevalensi penderita epilepsi aktif berkisar antara 4-10 per 1000 penderita epilepsi (Beghi dan Sander, 2008). Bila jumlah penduduk Indonesia berkisar 220 juta, maka diperkirakan jumlah penderita epilepsi baru 250.000 per tahun. Rata-rata prevalensi epilepsi 8,2 per 1000 penduduk. Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI, 2011). Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui persentase respon penderita epilepsi tipe grand mall lanjut usia yakni respon toksik berupa hiperplasia gusi, ruam kulit, vertigo, nistagmus, mual, sukar berbicara, ataksia. Penelitian ini bersifat observasional berdasarkan hasil kuesioner pasien epilepsi di apotek rawat jalan Rumah Sakit ”X” Malang pada bulan April – Oktober tahun 2019. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk melihat gambaran presentasi respon penderita epilepsi tipe grandmall. Instrumen penelitian berupa lembar pengambilan data dan kuesioner. Data akan dianalisis dan di dskripsikan berdasarkan hasil kuesioner. Hasil Berdasarkan hasil penelitian sekitar 27,06 % responden menjawab Ya terjadi efek samping penggunaan fenitoin, sedangkan responden yang menjawab (Tidak) atau responden yang tidak muncul efek samping sesuai dengan kuisioner yaitu (78,94%). Berdasarkan hasil penelitian efek samping yang muncul paling banyak pada responden adalah pusing yaitu terjadi pada 7 responden, efek samping yang juga banyak muncul pada responden diantaranya sempoyongan, berputarnya bola mata secara cepat an sukar bicara yaitu masing masing terjadi pada 6 responden","PeriodicalId":391565,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129099993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}