{"title":"PERANCANGAN PUSAT KEBUGARAN DENGAN TEMA ARSITEKTUR METAFORA DI BABAT","authors":"Mochammad Hendra Abdillah, Dhiah Agustina Qahar","doi":"10.52166/dearsip.v2i1.3356","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v2i1.3356","url":null,"abstract":"Perubahan gaya hidup masyarakat modern berdampak besar terhadap kesehatan, tekanan pekerjaan dan aktivitas lainnya dapat mempengaruhi produktivitas dan tingkat kesehatan masyarakat. \u0000Metaphor Architecture adalah tema atau konsep yang digunakan dalam perancangan fitness center ini. Arsitektur metafora adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu melalui representasi formal visual yang dihasilkannya. \u0000Kesadaran kesehatan masyarakat babat sangat tinggi, namun karena kurangnya tempat dan tempat untuk melakukan kegiatan fitnes, maka sulit bagi masyarakat babat untuk mencari tempat berolahraga, sehingga fasilitas yang mendukungnya adalah fitnes center yang lengkap. desain diperlukan. Kebugaran di dalam dan sekitar komunitas Babat.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128259486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PEMANFAATAN EMBUNG DESA KARANGSAMBIGALIH KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Syahrul Gayuh A.A.","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2901","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2901","url":null,"abstract":"Desa karangsambigalih adalah desa terletak di wilayah Kecamatan Sugio. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani padi dimusim tanam satu dan musim tanam kedua,akan tetapi di musim tanam ketiga lahannya di tanami tembakau yang lebih sedikit membutuhkan air. Untuk mengetahui masalah kekurangan air, saya menganalisis embung, debit embung dan observasi petani dengan menyebar kuisioner. Dapat di ketahui embung yang berkapasitas 240.000 m3 atau setara dengan 240.000.000 liter, masih belun mencukupi untuk kebutuhan sebesar 70.567,2 m3 atau setara dengan 70.567.200 liter, membuat petani masih kekuran air untuk mengairi lahan mereka. Hal ini di buktikan dengan perhitungan kapasitas embung, perhitungan kebutuhan dengan rumus LPR FPR. Penelitian dengan menyebar kuisioner ke beberapa petani dapat simpulkan embung dalam kondisi tidak baik. Wawancara kepala desa tentang keluhan para petani, akan lebih diperhatikan lagi pemeliharaan baik embung dan saluran irigasi, dan rencana akan di bangun saluran untuk mengisi embung yang berasal dari aliran waduk gondang melalui pompa besar untuk mengisi Embung Desa supaya mencukupi kebutuhan pertanian.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"183 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131886748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI DAN STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR UNTUK PEMENUHAN AIR MINUM MASYARAKAT DI KABUPATEN MOJOKERTO JAWA TIMUR","authors":"Tiwi Sri Rejeki","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2679","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2679","url":null,"abstract":"Kebutuhan air minum domestik dan non domestik saat ini bersumber dari air permukaan dan air tanah. Meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan lahan permukiman serta kegiatan lainnya (industri dan pariwisata) memerlukan peningkatan persediaan sumber daya air. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kondisi sumber daya air yang ada pada saat ini, menganalisa kondisi perbandingan jumlah kebutuhan air dengan ketersediaan sumber daya air yang ada yang diketahui dengan menghitung neraca air hingga 2032 dan untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi optimalisasi pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Mojokerto. Dari perhitungan dengan metode neraca air yang telah dilakukan pada Skenario I (ketersediaan air yang ada dianggap konstan) kebutuhan air di Kabupaten Mojokerto dengan optimalisasi Sungai Brantas. Pada Skenario II (mempertimbangkan sumber air, mata air, serta embung) dan pengaruh degradasi lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini pada skenario I adalah bahwa daya dukung sumber daya air Kabupaten Mojokerto saat ini kondisinya masih tercukupi hingga Tahun 2036 dengan kebutuhan air sebesar 41.892.326 m3/tahun dibanding ketersediaan air sebesar 6.949.846.656 m3/tahun. Namun kondisi ini akan berbeda apabila tidak diimbangi dengan langkah-langkah konkret untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada serta upaya optimalisasi potensi Sungai Brantas. Sedangkan Skenario II di Kabupaten Mojokerto akan mulai mengalami kekurangan air pada Tahun 2019 yaitu dari kebutuhan air sebesar 41.892.326 m3/tahun dibanding ketersediaan air sebesar 38.493.377 m3/tahun. Untuk memenuhi kebutuhan air berikutnya diperlukan kebijakan yang berwawasan lingkungan didasarkan pada konsep social learning dengan strategi yang memperhatikan masalah demand and supply","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129267428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI ALOKASI AIR UNTUK IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN PROGAM LINIER (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI AIR BENDUNGAN LAREN LAMONGAN JAWA TIMUR)","authors":"Hendrawan Zunaidi Efendi","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2905","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2905","url":null,"abstract":"Daerah Irigasi Laren berada di wilayah Kabupaten Lamongan yang melewati Kecamatan Laren dengan luas baku sawah 1.457 Ha. Sumber air irigasi dari Sungai Bengawan Solo melalui Bendung Laren. Terbatasnya jumlah air di musim kemarau dapat mengurangi pemberian air ke sawah. Untuk memaksimalkan produksi tani perlu peningkatan produktivitas lahan dan pemberian air yang teratur sesuai dengan kebutuhan dan persediaan. Untuk analisa ini digunakan program linier Quantity Methods for Windows 2 dengan input kebutuhan air tiap jenis tanaman dan volume andalan sebagai kendala/batasan untuk pengoperasian program linier. Output dari program ini ialah luas sawah maksimum tiap jenis tanaman, musim tanamnya dan keuntungan hasil tani yang didapat. Dari beberapa alternatif rencana, didapat pola tanam yang menghasilkan keuntungan terbesar yaitu pola tanam padi-palawija, padi, palawija pada awal tanam Desember III dengan pendapatan Rp 37.135.920.000 dan keuntungan Rp 697.807.000 dari kondisi tanam eksisting serta intensitas tanam 242,41 %.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127973868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSKESMAS PARIPURNA KARANGKEMBANG DI KECAMATAN BABAT","authors":"M. Andriansyah","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2897","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2897","url":null,"abstract":"Puskesmas Paripurna Karangkembang merupakan salah satu gedung infrastruktur penunjang kesehatan yang berada di babat, Kabupaten Lamongan. Konstruksi pada proyek pembangunan puskesmas Paripurna Karangkembang ini direncanakan akan menggunakan pondasi tiang bor. Pada studi ini direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perencanaan tiang pancang, mendapatkan pondasi yang lebih efisien dan ekonomis diantara pondasi tiang pancang dan tiang bor, dengan cara membandingkan biaya yang dibutuhkan, serta pondasi manakah yang lebih cepat proses penyelesaiannya. Dari hasil perhitungan perencanaan pondasi tiang pancang menggunakan data yang didapat pada kondisi tak terdrainase, didapatkan: daya dukung ijin sebesar 742.28 kN. Daya dukung ijin dari hasil data lapangan menggunakan pengujian SPT didapatkan sebesar 609.816 kN. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan pondasi tiang pancang adalah Rp 4.750.140.000 dengan jumlah tiang pancang 330 buah. Sedangkan pada tiang bor biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 6.350.000.000 dengan jumlah tiang bor 157 buah. Selisih harga antara kedua pondasi tersebut adalah Rp 1.599.860.000. Hasil tersebut menunjukkan dari segi biaya tiang pancang lebih efisien dan ekonomis dibandingkan tiang bor. Akan tetapi, jika ditinjau pada aspek pelaksanaan tiang bor lebih cepat penyelesaiaanya dibanding tiang pancang yang proses pekerjaannya hanya dapat dilakukan pada malam hari.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131318638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA DAN EVALUASI SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI BOJONEGORO","authors":"Agus Setiawan","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2899","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2899","url":null,"abstract":"Bangunan gedung merupakan wujud fisik pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan. Pada dasarnya setiap pembangunan selalu memiliki komponen- komponen sendiri berdasarkan bidangnya, seperti bidang struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal. Pada sebuah proyek konstruksi bangunan, ada hal yang tidak dapat dihindari yaitu adanya sisa material konstruksi. Oleh karena itu perlu dilakukan pembahasan tentang jenis sisa material (waste), apa penyebab dari waste dan cara untuk menangani permasalahan dari Cosntruction waste. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik. Dimana tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui material kosntruksi apa yang memiliki kuantitas sisa material (waste) terbesar, faktor penyebab terjadinjya sisa material, kemudian tindakan pencegahan apa yang dilakukan dan korelasi antara tindakan pencegahan terhadap sisa material pada pekerjaan arsitektural. Hasil dari penilitan ini Sisa material konstruksi pada pekerjaan arsitektural yang memiliki kuantitas persentase terbesar yaitu sisa material bata merah dan keramik. Adapun faktor penyebab besarnya sisa material konstruksi pekerjaan arsitektural tersebut dikarenakan sisa pemotongan yang tidak dapat digunakan kembali, perubahan desain serta kesalahan yang dilakukan oleh pekerja. Kemudian tindakan pencegahannya adalah melakukan pengecekan barang saat sampai dilokasi dan pengecekan secara berkala (monitoring). Serta hubungan korelasinya merencanakan pemotongan material dengan baik, meminimalisisr terjadinya perubahan desain serta meningkatkan kesadaran pekerja dalam penanganan material.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132111531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PREDIKSI POTENSI AKUIFER DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS SOUNDING (STUDI KASUS DI KABUPATEN MOJOKERTO)","authors":"Lutfil Abid","doi":"10.52166/dearsip.v1i2.2680","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i2.2680","url":null,"abstract":"Penggunaan air dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber air yang semakin terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kajian potensi air tanah pada setiap daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menginterpretasi data resistivitas geolistrik sounding menggunakan software IP2WIN untuk mengetahui prediksi potensi akuifer di Desa Sumberwuluh Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. 2). Menginterpretasi data resistivitas geolistrik sounding menggunakan software RES2DINV untuk mengetahui prediksi potensi akuifer di Desa Sumberwuluh Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. 3). Mengevaluasi hasil perbandingan antara software IP2WIN dan RES2DINV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah software IP2WIN dan RES2DINV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Berdasarkan pengolahan data software IP2WIN menunjukkan satu lapis batuan. Lapisan dengan resistivitas semu (⍴) = 68,5 Ω m, ketebalan (h) = 0,758 m dan kedalaman (d) = 0,758 m. Dengan kedalaman 0,758 m, maka diprediksi hanya air resapan dan bukan berpotensi sebagai akuifer. 2). Berdasarkan pengolahan data software RES2DINV menunjukkan nilai resistivitas sebesar 1,75 – 35 Ω m. Nilai resisitivitas 1,75 – 4,12 Ω m merupakan lapisan dengan kandungan air tanah dengan warna kontur biru. Kedalaman mencapai 70,7 – 85,4 dengan warna kontur biru yang diperkirakan air tanah dan berpotensi sebagai akuifer. 3). Evaluasi hasil perbandingan pengolahan data antara software IP2WIN dengan RES2DINV menunjukkan bahwa software RES2DINV lebih baik dalam memprediksi potensi akuifer.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125703271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kapasitas, Tingkat Pelayanan, Dan Hambatan Samping Terhadap Lalu Lintas Pada Jalan Raya Pasar Babat","authors":"Agus Setiawan","doi":"10.52166/dearsip.v1i1.2525","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i1.2525","url":null,"abstract":"Jalan raya pasar Babat Lamongan, merupakan salah satu jalan paling padat di kabupaten Lamongan. Dikarenakan pertemuan antara arus dari Surabaya-Bojonegoro, Surabaya-Jombang, Jombang- Bojonegoro dan arah sebaliknya. Ditambah lagi aktivitas warga di perdagangan pasar babat, dari kondisi tersebut akan ada pergerakan dari barang, jasa dan orang di jalan raya pasar Babat, sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas di waktu-waktu tertentu, sehingga perlu adanya penelitian ini. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan cara melakukan mengumpulkan data sekunder pada pemerintah terkait, dan dilakukan survei lapangan yang berkaitan dengan penelitian untuk mendapatkan data–data primer. Setelah itu melakukan pengolahan data dan analisis data yang di peroleh dari survei berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014, sehingga di dapat volume lalu lintas, kapasitas jalan, hambatan samping, tingkat kejenuhan, tingkat pelayanan jalan terhadap lalu lintas pada jalan raya pasar Babat Lamongan. Setelah dilakukan pengambilan data dan dianalisis maka diperoleh hasil kapasitas jalan raya pasar Babat adalah sebesar 2794,5 skr/jam. Volume puncak Kapasitas jalan raya pasar Babat adalah sebesar 2794,5 skr/jam. Dengan volume kedua arah pada hari senin pagi 2708,4 skr/jam, siang 2594,4 skr/jam, sore 2283,6 skr/jam. Kamis pagi 2304 skr/jam, siang 2627 skr/jam, sore 2182 skr/jam. Minggu pagi 2463,6 skr/jam, siang 2829,6 skr/jam, sore 2605,2 skr/jam. Hambatan samping pada jalan raya pasar Babat sebesar 569,2 kejadian/jam. Kecepatan arus bebas kendaraan pada ruas jalan raya pasar Babat adalah 37,72 km/jam. Dengan kecepatan rata-rata sesaat terganggu hambatan samping tertinggi adalah 10,46 km/jam dan terganggu hambatan samping terendah adalah 32,12358 km/jam. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat hambatan samping sangat berpengaruh pada kecepatan kendaraan. Tingkat pelayanan jalan pada jalan raya pasar Babat berada pada tingkat pelayanan alan terburuk yakni pada kelas F. Dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,0127. Untuk mengatasi permasalahan diatas maka peneliti memberikan solusi alternatif,Solusi alternatif adalah mengurangi hambatan samping yang terjadi di ruas jalan raya pasar Babat. Kemudian dihitung kembali kapasitas jalan yang mulanya 2794,15 skr/jam menjadi 3134,9 skr/jam kenaikan kapasitas yang cukup bagus dan Derajat Kejenuhan yang mulanya 1,0127 menjadi 0,9 Berarti derajat kejenuhan jalan raya pasar Babat menurun, jika derajat kejenuhan menurun maka lalu lintas jalan raya pasar Babat akan semakin lancar.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130462948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian pembangunan Perumahan permukiman terhadap kebijakan global dan program pembangunan di Indonesia","authors":"Dhiah Agustina Qahar","doi":"10.52166/dearsip.v1i1.2523","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i1.2523","url":null,"abstract":"Perumahan dan pemukiman adalah elemen penting di daerah di daerah perkotaan maupun pedesaan. Penyelesaian perumahan Selain berfungsi sebagai tempat perumahan perumahan, ia juga berfungsi sebagai fungsi sosial-komunitas, seperti fungsi ekonomi dan fungsi lainnya (hubungan, Doxiadis dan Logan-Molotoch). Bahkan, pembangunan rumah tidak selalu mencapai kesuksesan. Ini terjadi secara khusus dalam perumahan diri sendiri, yaitu, perumahan yang dalam proses akuisisi dilakukan secara independen oleh masyarakat sebagai penduduk di mana pengembangan perumahan dianggap sebagai proses (perumahan per proses). Kegagalan pembangunan kontrol diri dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk keberadaan keterbatasan ekonomi masyarakat di rumah konstruksi, kondisi sumber daya alam yang tidak mendukung untuk mengatur perumahan atau bahkan keterbatasan kualitas dan jumlah manusia. Sumber daya di sekitar rumah. Misalnya, perbandingan, jika kita mengamati fisika dan tipologi perumahan di daerah perkotaan dan di daerah pinggiran kota / pedesaan, tidak diragukan lagi, akan sangat berbeda. Secara umum, perumahan di daerah perkotaan telah mencapai syarat untuk mencapai pengembangan yang lebih baik daripada di daerah pinggiran kota / pedesaan.","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"254 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116210079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada Proyek Peningkatan Jalan Menggunakan Metode Earned Value (Studi Kasus: Jalan Betoyo-Dagang Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik)","authors":"Muchamad Alfi Robi’in","doi":"10.52166/dearsip.v1i1.2526","DOIUrl":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v1i1.2526","url":null,"abstract":"Pengendalian Proyek adalah proses utama dalam mewujudkan keberhasilan dalam implementasi proyek, sehingga manajemen proyek dihadapkan dengan upaya untuk lebih efektif dan menentukan kegunaan sumber daya manusia, teknologi, peralatan, fasilitas, dan bahan. Mengidentifikasi masalah atau risiko yang akan terjadi dengan mengambil tindakan yang diperlukan pada waktu yang tepat, itu adalah tujuan dari kontrol proyek. Agar kontrol proyek dapat berjalan secara efektif dan efisien, metode yang tepat diperlukan dan didukung oleh informasi lengkap. Demikian pula, proyek pekerjaan untuk meningkatkan Jalan Betoyo-Trade, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik membutuhkan kontrol proyek sehingga implementasi pekerjaan tepat waktu pada 135 hari kalender, dengan biaya Rp. 9.304.411.000, terbatasnya waktu dan biaya diperlukan untuk kontrol yang baik dan matang. \u0000Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian proyek dalam penelitian ini adalah konsep konsep nilai hasil (analisis nilai yang diperoleh) membantu manajer proyek dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja dan kemajuan proyek dengan memperkirakan biaya dan Waktu penyelesaian proyek, berdasarkan biaya dan waktu aktual hingga memberikan penyelesaian poin pada suatu proyek. Kinerja waktu dan biaya setelah dilakukan analisis menggunakan metode earned value pada minggu ke-12 diketahui hasil dari Schedule Variance (SV) sejumlah Rp. 182.444.060. Hasil Cost Variance (CV) sejumlah Rp. 473.740.315, kemudian hasil dari SPI adalah 1,04 yang berarti nilai lebih dari 1 maka pelaksanaan lebih cepat dari jadwal. Hasil CPI adalah 1,11 yang berarti Nilai lebih dari 1 maka pengeluaran lebih kecil dari anggaran. Estimasi waktu dan biaya setelah dilakukan analisis earned value yakni dengan nilai EAC sebesar Rp. 8.350.901.981, juga nilai ECD adalah 132,5 Hari. Maka pelaksana proyek ini diestimasikan mengalami keuntungan sebesar Rp. 953.509.019 .","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130052787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}