{"title":"PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI AC 2 PK","authors":"M. Putra, A. Intang, Rusnandi Rusnandi","doi":"10.35449/teknika.v6i2.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.117","url":null,"abstract":"Sistem kompresi uap tetap konsisten dipergunakan pada sistem pendingin dan penyegaran udara karena terbukti mumpuni dan berdaya guna tinggi serta kompoenennya tersedia dipasaran. Pada penelitian ini tidak menemui kendala dalam merancang dan membuat sistem penyegaran udara (AC) dengan penggerak kompresor 2 PK, akan tetapi bagaimana mengukur perfromanya sedikit terkendala karena banyaknya variabel yang harus diperhatikan. Akhirnya diputuskan bahwa hanya kecepatan aliran udara pada kondensor yang bervariasi atau menjadi variabel tidak tetapnya sementara vaiabel yang lain dibuat tetap. Setelah dilakukan pengambilan dan pengolahan data maka diperoleh informasi bahwa dengan kenaikan kecepatan aliran udara pada kondensor akan menikan performansi atau COP sistem penyegaran uadara disamping itu, kapasistas pendinginan juga meningkat dengan mempertahankan laju refrigran yang bersikulasi konstan. \u0000Kata kunci : penyegaran udara (AC), kecepatan aliran udara, kondensor","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130768077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI PERMEABILITAS BETON K.275 MIX DESIGN SPLIT DAN KORAL MENGGUNAKAN ALAT UJI PERMEABILITAS BETON PORTABLE DENGAN PENETRASI AIR BERTEKANAN","authors":"S. Meidiani, Kevin Danugroho","doi":"10.35449/teknika.v6i2.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.118","url":null,"abstract":"Beton merupakan konstruksi yang paling disukai dan paling banyak digunakan pada bangunan-bangunan sipil dari pada kontruksi yang lain,seperti baja misalnya. Hal ini dikarenakan beton mempunyai banyak kelebihan antara lain harganya murah dan mudah dikerjakan. Namun disamping itu beton juga mempunyai kelemahan yaitu poros. Beton sulit untuk dapat kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki oleh air (permeabilitas). Sehingga dalam penelitian ini kami mencoba untuk melakukan pengujian permeabilitas pada beton yang menggunakan mix design agregat kasar berupa batu pecah dan koral, karena berdasarkan hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa beton yang menggunakan mix design agregat batu pecah (permukaan kasar) dan koral (permukaan halus) menunjukan hasil kuat tekan yang lebih baik (Labib,2016). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah dengan meningkatnya kuat tekan beton mix design juga akan berdampak rendahnya koefisien permeabilitas. Metode Pengujian Permeabilitas beton dilakukan dengan menggunakan alat Uji Permeabilitas Beton Dengan Penetrasi Air Bertekanan Tinggi yang merupakan alat uji permeabilitas beton yang dibuat oleh Srikirana Meidiani dalam thesisnya.Penelitian yang dilakukan disini menggunakan mix design yang berbeda dengan kombinasi yang sama yaitu mix design split dan mix design koral dengan kombinasi 75% + 25% dan 65% + 35% pada beton K.275. Hasil dari penelitian ini menunjukkan permeabilitas mix design split dengan kombinasi 75% split + 25% koral dan 65% split + 35% koral masing-masing mengasilkan nilai koefisien permeabilitas 4,53355E-11 m/detik dan 8,88569E-11 m/detik dan pada mix design koral dengan kombinasi 75% koral + 25% split dan 65% koral + 35% split menghasilkan masing-masing nilai koefisien permeabilitas 2,67299E-11 m/detik dan 2,34208E-11 m/detik.Kuat tekan pada mix design koral dengan kombinasi agregat 65% koral + 35% split menghasilkan kuat tekan yang paling tinggi yaitu 324,44 kg/cm2 mengalami peningkatan sebesar 5,29% dari kuat tekan beton normal. Sedangkan pada mix design koral dengan kombinasi 65% koral + 35% split menghasilkan koefisien permeabilitas paling rendah yaitu 2,34208E-11 m/detik terjadi penurunan sebesar 12,40% dari koefisien permeabilitas beton normal. \u0000Kata kunci : mix design, agregat, kombinasi, beton normal, kuat tekan dan permeabilitas.","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126432286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moh. Abdul Rahmansyah, A. Intang, Rusnandi Rusnandi
{"title":"ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGIN DAN PEMBEBANAN DISC CAKRAM TERHADAP PUTARAN DAN TEMPERATUR KERJA PADA PRONY BRAKE","authors":"Moh. Abdul Rahmansyah, A. Intang, Rusnandi Rusnandi","doi":"10.35449/teknika.v6i2.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.116","url":null,"abstract":"Prony Brake adalah alat untuk mengukur unjuk kerja mesin dengan putaran rendah, komponen utamanya berupa disc brake (rem cakram) yang dimodifikasi sehingga bisa memvariasikan pembebanan dengan mengatur tekanan udara dari kompresor yang bekerja pada silinder master disc brake. Alat ini digunakan sebagai sarana praktikum performnasi mesin bagi mahasiswa prodi Teknik Mesin FT. Unitas Palembang. Permasalahan yang sering terjadi pada prony brake ini peningkatan temperatur yang tinggi sehingga kerja mesin terhenti, oleh karenanya pada penelitian prony brake diberi peralatan pendinginan berupa blower yang meghasilkan pendingianan bertekanan udara dan pompa air yang menghasilkan pendinginan air pada disc brake. Dari pengujian dengan tiga media pendingin, pengujian dengan mengunakkan media air paling baik untuk mengurangi panas berlebih di disc barake, dan dengan air juga putaran mesin pada pengujian tersebut lebih stabil perubahannya terhadap variasi pembebanan. \u0000Kata kunci : disc brake, prony brake, pendinginan, kecepatan putar, temperatur","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125064983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ALUMINIUM PADA PROSES PEMBUBUTAN DENGAN MESIN BUBUT BV-20","authors":"Redo Setia Budi, Hendra Dwipayana","doi":"10.35449/teknika.v6i2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.120","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembubutan benda kerja pada bahan aluminium, mengetahui perbedaan tingkat kekasaran permukaan, dan mengetahui pengaruh kecepatan. Proses pembubutan dilakukan menggunakan mesin bubut konvensional automatic feed bench lathe BV-20 dengan benda kerja aluminium dengan ukuran diameter 35 mm dan panjang 150 mm. Hasil dari proses pembubutan dengan variasi kecepatan 210, 650, dan 2000 rpm menghasilkan nilai kekasaran permukaan pada benda kerja alumunium. Pengujian kekasaran permukaan menggunakan alat surface roughness tester yang dapat langsung menunjukkan angka hasil kekasaran rata-rata (Ra) pada masing-masing benda kerja yang dilakukan 3 kali titik pengujian pada setiap material. Berdasarkan dari hasil yang telah didapat bahwa di kedalaman makan 0,25 mm dengan kecepatan 120 rpm menghasilkan hasil pembubutan yang lebih halus dibandingkan dengan kecepatan 650 rpm, dan kecepatan 650 rpm. Pada kecepatan 210 rpm diperoleh nilai kekasaran rata-rata 0,844 , sedangkan untuk kecepatan 650 rpm nilai kekasaran 3,579 , untuk kecepatan 2000 rpm nilai kekasaran permukaan material alumunium adalah 1,222 . Ini bearti di kecepatan 650 rpm terdapat kekasaran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan 210 dan 2000 rpm. Dari kesimpulan di atas bahwa ada pengaruh yang berarti dengan variasi kecepatan terhadap tingkat kekasaran permukaan pada proses pembubutan dengan material aluminium. \u0000Kata Kunci: Mesin Bubut, Aluminium, Kekasaran Permukaan","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125576385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aminuddin Aminuddin, Ramadhani Ramadhani, Putri Randini, Hendrik Jimmyanto
{"title":"ANALISIS WAKTU ANGKUT SAMPAH PADAT KHUSUSNYA DUMP TRUK PADA KAWASAN KECAMATAN ALANG-ALANG LEBAR KOTA PALEMBANG","authors":"Aminuddin Aminuddin, Ramadhani Ramadhani, Putri Randini, Hendrik Jimmyanto","doi":"10.35449/teknika.v6i2.114","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.114","url":null,"abstract":"Sistem pengangkutan sampah adalah sub-sistem dalam sistem manajemen sampah padat perkotaan untuk mengumpulkan dan mengangkut limbah dari sumber ke titik pengumpulan sementara, ke fasilitas pengolahan limbah atau ke pembuangan akhir atau TPA secara langsung. Dengan optimasi sistem ini diharapkan pengangkutan sampah menjadi mudah, cepat, serta biaya relatif murah dengan tujuan akhir meminimalkan penumpukan sampah yang akan memberi dampak langsung bagi kesehatan masyarakat dan keindahan kawasan. Kecamatan Alang-alang Lebar merupakan salah satu kecamatan yang mulai berkembang di Kota Palembang. Pada Kecamatan ini masih mengalami masalah persampahan di bidang pengelolaan persampahan ini, khususnya mengenai system pengangkutan sampah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem pengangkutan sampah khususnya dump truck di wilayah Kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan dua metode yaitu metode pengambilan data dan metode analisis data. Pengolahan dan analisis data mengacu pada peraturan SNI 19-2454-2002, SNI 03-3243-2008 dan Permen PU No. 21 Tahun 2006. Berdasarkan hasil pengamatan, sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Alang-Alang Lebar kota Palembang menggunakan SCS secara manual. Jumlah truk pengangkut sampah jenis dump truck berjumlah 3 unit dengan kapasitas masing-masing 6 m3 dengan total jarak tempuh yang berbeda. Analisis sistem pengangkutan sampah untuk dump truck yaitu menggunakan pola SCS dengan hasil total waktu per trip sebesar 4,23 – 5,65 jam/trip dan jumlah ritasi yang diperoleh sebesar 1,4 – 1,8 trip /hari. \u0000Kata Kunci : sistem pengangkutan sampah, dump truck, waktu per trip, ritasi","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"66 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121561208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERHITUNGAN RESPON SPEKTRA PERCEPATAN GEMPA KOTA PALEMBANG BERDASARKAN SNI 1726;2019 SEBAGAI REVISI TERHADAP SNI 1726;2012","authors":"Sari Farlianti, Sapta Sapta","doi":"10.35449/teknika.v6i2.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.115","url":null,"abstract":"Pada tulisan ini penulis meninjau ulang respon spektra percepatan gempa dipermukaan tanah yang diperlukan sebagai parameter penentuan beban gempa rencana pada perencanaan struktur bangunan tahan gempa berdasarkan SNI 03-1726-2019, yang merupakan peraturan pengganti SNI 1726 2012, dimana pada peraturan SNI 1726;2019 menggunakan peta hazard gempa Indonesia 2010 dengan percepatan gempa terpetakan periode pendek (SS ) sebesar 0,264.g dan percepatan gempa terpetakan periode 1 detik (S1) sebesar 0,164.g, sedangkan pada SNI 1726;2019 yang merupakan SNI pengganti besar percepatan gempa terpetakan periode pendek (SS) dan (S1) secara berurutan nilainya adalah 0,3.g dan 0,25.g. Dari hasil analisa didapatkan nilai respon spektra percepatan, Sa (g) meningkat walaupun faktor amplifikasi untuk wilayah kota palembang mengalami penurunan khususnya pada lokasi tanah sedang (SD) dan lunak (SE). Peningkatan respon spektra disain periode pendek (SDS) untuk tanah keras, lunak dan sedang secara berturut-turut adalah sebesar 23%, 12%, dan 5% sedangkan untuk respon spektra disain periode 1 detik (SD1) adalah sebesar 39%, 49%, dan 40%. Ini mengindikasikan bahwa beban geser dasar gempa pada perencanan struktur tahan gempa tentunya juga akan mengalami peningkatan pada perioda struktur, T Ts. \u0000Kata kunci: SNI 1726;2012, SNI 1726;2019, Respon Spektra Desain","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133111207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reny Afriany, Rita Djunaidi, A. Asmadi, Catur Prasetya
{"title":"ANALISA HASIL PENGELASAN GTAW STAINLESS STEEL 304","authors":"Reny Afriany, Rita Djunaidi, A. Asmadi, Catur Prasetya","doi":"10.35449/teknika.v6i2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.112","url":null,"abstract":"Baja tahan karat termasuk baja paduan tinggi, sehingga pengelasan pada baja ini sangat dipengaruhi oleh panas atau atmosfer pengelasan. Penggunaan baja tahan karat pada konstruksi pengelasan dapat dilakukan dengan beberapa metode pengelasan, salah satunya adalah pengelasan GTAW (gas metal arc welding). Penelitian bertujuan untuk melihat kekuatan tarik dan kekerasan pada daerah sambungan las, daerah HAZ (heat affected zone) dan daerah base metal SS 304 setelah proses pengelasan. Pada penelitian ini, kualitas hasil pengelasan dilihat dengan pengujian mekanik yaitu dengan pengujian tarik dan kekerasan. Hasil pengujian kekuatan tarik setelah pengelasan menunjukkan nilai sebesar 75,5 kgf/mm2, terjadi peningkatan 27% dari kekuatan tarik sebelum dilas. Pengujian kekerasan menunjukkan kekerasan pada daerah las dan base metal relatif sama, namun pada daerah HAZ terjadi peningkatan kekerasan rata-rata sebesar 6%. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas rata-rata pengelasan dapat dikategorikan baik karena proses pengelasannya juga sesuai dengan WPS (welding procedure specifications). \u0000Kata kunci: pengelasan GTAW, stainless steel 304, uji tarik, uji kekerasan","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122044301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA PERFORMANSI POMPA SENTRIFUGAL DENGAN VARIASI KECEPATAN PUTARAN MESIN DAN DEBIT ALIRAN","authors":"S. Nuryanti, Ratih Diah Andayani, Nopian Nopian","doi":"10.35449/teknika.v6i2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.111","url":null,"abstract":"Pompa adalah suatu mesin yang berfungsi untuk merubah energi mekanik dari suatu alat penggerak (driver) menjadi energi potensial fluida incompresible (cair). Pompa yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis sentrifugal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk manganalisa Performa pompa dengan variasi kecepatan putar dan debit aliran. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan putaran motor listrik yaitu : 1900 Rpm, 2300 Rpm, dan 2730 Rpm. Dari hasil pengujian didapat bahwa daya motor dan efisien berbanding lurus dengan debit aliran, sementara head total berbanding terbalik dengan debit aliran. Putaran mesin berbanding lurus dengan head total, daya motor dan efisiensi pada debit aliran yang sama. Head total terbesar diperoleh pada putaran mesin 2730 rpm pada debit 0 L/menit yaitu sebesar 17,1 m H2O, dan head total terendah diperoleh pada putaran 1900 rpm pada debit aliran 28 L/menit yaitu sebesar 3,0 m H2O. Daya maksimum diperolah sebesar 474,2 Watt pada putaran mesin 2730 rpm pada debit aliran 40 L/menit, sementara daya mesin minimum sebesar 270,5 Watt pada putaran mesin 1900 rpm dan debit aliran 0 L/menit. efisien maksimum didapat pada debit aliran 35 L/menit dengan efisien sebesar 14,1 %. Efisien mimimum sebesar 1,7 % pada debit aliran 5 L/min dan puratan mesin 1900 rpm. Pengoperasian pompa sentrifugal dipengaruhi oleh besarnya debit aliran. Spesifikasi pompa yang didapat sebagai berikut Head total 11,4 m; Debit aliran35 L/min; daya motor 459,2 watt Diameter pipa ¾ inci ; Kecepatan motor 2730 Rpm; Efisiensi pompa 14,1 % \u0000 \u0000Kata Kunci: Pompa Sentrifugal, karateristik, Head total, Daya motor, Efisiensi","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"194 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116447417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA EKSERGI VARIASI KECEPATAN UDARA DAN BEBAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERTENAGA GAS","authors":"A. Intang, Marshally Pamoga","doi":"10.35449/teknika.v6i2.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.108","url":null,"abstract":"Mesin pengering pakaian digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang ada pada pakaian dengan cara mengalirkan udara panas kedalam tabung pengeringan. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas energi panas yang dimanfaatkan pada proses pengeringan diperlukannya analisis berdasarkan hukum pertama dan kedua termodinamika. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara masuk (2.5 m/s, 3.3 m/s dan 4 m/s) dan variasi beban (2 kg, 4 kg, dan 6 kg) terhadap efisiensi energi dan efisiensi eksergi sistem pengering. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin meningkat beban dan kecepatan aliran udara masuk maka semakin meningkat efisiensi energi pengeringannya Sebaliknya efisiensi ekserginya menurun dengan meningkatnya beban dan kecepatan aliran udara masuk. Dari hasil analisa energi pengeringan yang lebih effektif pada kecepatan aliran udara masuk 4 m/s hal ini disebabkan karena kapasitas uadara dalam ruang pengeringan lebih besar sehingga pakaian lebih cepat kering. Sebaliknya hasil analisa eksergi pengeringan yang lebih effektif pada kecepatan aliran udara masuk 2.5 m/s hal ini disebabkan karena analisa eksergi dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, dengan meningkatkan aliran udara masuk maka menyebabkan eksergi losses yang besar. \u0000 Kata kunci : pengering pakaian, kecepatan aliran udara masuk, energi dan eksergi","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114583841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tarmizi Husni, A. Asmadi, Yeny Pusvyta, Taufik Hidayat
{"title":"PENGARUH JENIS PAHAT DAN KEDALAMAN PEMAKANAN PADA PROSES PEMBUBUTAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN AISI 4340","authors":"Tarmizi Husni, A. Asmadi, Yeny Pusvyta, Taufik Hidayat","doi":"10.35449/teknika.v6i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.35449/teknika.v6i2.110","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan permukaan benda kerja dan perbandingan tingkat kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan pada variasi kedalaman penyayatan mata potong pahat hasil pembubutan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode experimental yang melibatkan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah (a) variasi kedalaman permukaan yang telah ditentukan pada kedalaman 0,5m, 0,75mm, 1mm dan (b) mata potong pahat yang berbeda yang sudah ditentukan juga seperti pahat HSS,Karbida ,Ceramiks yang menjadi bahan untuk menguji kekasaran tersebut, sedangkan variabel terikat merupakan hasil kekasaran permukaan benda kerja hasil pembubutan rata. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) kedalaman potong berpengaruh terhadap hasil kualitas permukaan benda kerja. Semakin dalam permukaan yang digunakan maka hasil kualitas semakin kasar . (2) pada hasil kedalaman potong yang digunakan ada perbedaan tingkat kekasaran permukaan benda kerja.Semakin dalam pemakanan benda kerja yang digunakan akan menyebabkan pembentukan tatal yang akan tersambung atau kontiniu dan sebaliknya kedalaman potong yang semakin rendah, akan menghasilkan tatal yang terputus-putus atau terpisah, (3) dalam gabungan antara jenis- jenis pahat dan kedalaman potong ditemukan bahwa hasil kekasaran yang paling baik (paling halus) adalah memakai pahat HSS dengan variasi kedalaman 0,5mm, pemakaian pahat dan perbandingan kedalaman potong yang besar maka nilai hasil kekasaran yang dihasilkan akan semakin rendah (halus). Adapun juga jika memakai pahat yang permukaannya lebih kasar seperti memakai pahat karbida Dengan kedalaman 0,75mm maka didapatkanlah bahwa hasil pemakaian pahat tersebut lebih kasar dibandingkan memakai pahat yang lainnya. \u0000Kata Kunci: Proses Bubut, kekasaran permukaan, dan kedalaman potong","PeriodicalId":378384,"journal":{"name":"TEKNIKA: Jurnal Teknik","volume":"428 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126082177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}