{"title":"Penerapan Atraumatic Care dengan Medical Play terhadap Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang mengalami Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap Anak","authors":"Nurma Shitah, Agus Purnama","doi":"10.33221/jiiki.v8i04.156","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i04.156","url":null,"abstract":"Atraumatic care merupakan bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua. Medical play merupakan salah satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak dengan diberi kesempatan untuk bermain dan mengekplorasi peralatan medis seperti stetoskop, penlight, termometer, dan lain-lainnya terhadap tindakan yang mereka alami selama dirumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan atraumatic care dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan Pre-experimental design dengan pendekatan desain pre and posttest without control. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak dengan hospitalisasi di ruang rawat anak RSU Adhyaksa. Sampel yang digunakan adalah 26 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Skala ZSAS (Zung Self Rating Anxiety Scale) Hasil data didapatkan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (53,8%), mayoritas tidak memiliki pengalaman dirawat sebelumnya sebanyak 24 responden (92,3%), rata-rata skor cemas anak sebelum intervensi 50,346, rata-rata skor cemas anak setelah intervensi adalah 47,3846. Hasil uji dengan paired sample t-test didapatkan nilai p-value = <0,05 pada skor ZSAS yang berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan Medical play. Maka dari Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efektif penerapan atraumatic care dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133159424","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Determinan Efikasi Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus","authors":"Santi Herlina, Seven Sitorus","doi":"10.33221/JIIKI.V8I04.140","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I04.140","url":null,"abstract":"Riskesdas, 2013 dari 6,9% penderita diabetes mellitus (DM) yang didapatkan, 30,4 % yang telah terdiagnosis sebelumnya dan 69,6% tidak terdiagnosis sebelumnya. Hasil tersebut menunjukkan pasien DM mengalami peningkatan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor faktor yang paling berpengaruh terhadap efikasi diri pada pasien DM. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptik Analitik dengan desain penelitian “cross sectional” pada 87 pasien diabetes melitus. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis regresi logistic berganda terlihat nilai OR Exp (B) pengalaman orang lain sebesar 0.195 (OR<1 = faktor protektif) dapat diartikan bahwa responden yang menggunakan pengalaman orang lain dalam menjalankan pengobatan diabetes mellitus memiliki peluang 0.567 kali lebih besar untuk memiliki efikasi diri yang baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pengalaman orang lain.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133702930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Empat Variabel Terhadap Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe II","authors":"Saiful Gunardi, Catur Septiawan","doi":"10.33221/JIIKI.V8I03.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I03.128","url":null,"abstract":"Angka kejadian PTM yaitu kondisi DM lebih tinggi pada lansia dari pada usia muda, dimana Indonesiamenempati urutan ketujuh di dunia dan sudah menjadi penyakit pembunuh nomor tiga dan diperkirakansekitar 20% lansia mengalami DM, dan sebagian besar lansia tidak menyadari adanya penyakit DM tersebut,yang berdampak dapat menurunkan kualitas hidup lansia.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruhlangsung atau tidak langsung pengaruh peran petugas kesehatan, fungsi keluarga, motivasi diri, gaya hidupterhadap kualitas hidup lansia penderita DM tipe 2 di wilayah Puskesmas Ciracas. Metode penelitian kuantitatifdengan desain cross-sectional. Jumlah sampel 94 penderita diabetes melitus. Metode analisis dengan StructuralEquation Model (SEM) mengunakan SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menghasilkan temuan bahwa kualitas hiduplansia penderita DM tipe 2 dipengaruhi oleh peran petugas kesehatan (9,33%), fungsi keluarga (35,97%),motivasi diri (16,47%) dan gaya hidup (26,43%). Total besaran pengaruh langsung terhadap kualitas hiduplansia penderita DM tipe 2 sebesar 88,21% dan pengaruh tidak langsung sebesar 3,48%. Fungsi keluarga dangaya hidup merupakan faktor yang dominan mempengaruhi kualitas hidup lansia penderita diabetes mellitus.Model hasil analisis dapat menjelaskan (99,97%) keragaman data dan mampu mengkaji fenomena yang dipakaidalam penelitian, sedangkan (0,03%) dijelaskan komponen lain yang tidak ada dalam penelitian ini. Saranpenelitian adalah petugas kesehatan meningkatkan perannya untuk meningkatkan kualitas hidup lansia padapenderita DM tipe 2.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130055253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dongeng Meningkatkan Kualitas Tidur Pada Anak Usia Sekolah Yang Mengalami Hospitalisasi","authors":"A. Kristanti, Nur Eni Lestari","doi":"10.33221/jiiki.v8i03.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i03.130","url":null,"abstract":"Kualitas tidur yang tidak baik akan mempengaruhi kesehatan seseorang terutama pada anak yang mengalamihospitalisasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi lamanya tingkat penyembuhan pada anak. Tujuan penelitian iniyaitu untuk mengetahui pengaruh dongeng terhadap kualitas tidur pada anak usia sekolah yang mengalamihospitalisasi. Metode yamg digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi eksperimen (one group pre test post testdesign without control) pada 27 responden dengan analisis uji McNemar. Hasil penelitian didapatkan bahwa adapengaruh yamng signifikan dongeng terhadap kualitas tidur pada anak usia sekolah yang mengalami hospitalisasi(nilai p=0,000). Dongeng dapat diterapkan di rumah sakit sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkankualitas tidur pada anak usia sekolah.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134174012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andriyani Mustika Nurwijayanti, Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh
{"title":"Intervensi Keperawatan Anak Pada Anak Usia Pra Sekolah Di Kecamatan Weleri Dalam Upaya Pencapaian Tumbuh Kembang","authors":"Andriyani Mustika Nurwijayanti, Muhammad Khabib Burhanuddin Iqomh","doi":"10.33221/JIIKI.V8I03.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I03.132","url":null,"abstract":"Usia pra sekolah merupatan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang sangat penting. Stimulasimemiliki peran penting dalam keberhasilan pencapaian tumbuh kembang. Stimulasi motorik halus adalah salahsatu stimulasi yang dapat diberikan kepada anak usia pra sekolah untuk mencapai perkembangan psikososial.Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental dengan pre post test without control group.jumlah sampel211 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Penggumpulan data penelitian menggunakankuesioner perkembangan psikososial. Usia responden berkisar 4-6 tahun, terdapat 117 responden (55,5%) laki lakidan 94 responden (44,5%). Perkembangan psikososial pre intervensi yang sesuai usia sebanyak 6 responden(2,8%) dan yang tidak sesuai usia sebanyak 205 (97,2%). Perkembangan psikososial post intervensi yang sesuai usia sebanyak 142 responden (67,3 %) dan yang tidak sesuai sebanyak 69 (32,7 %) Hasil uji analisa statistikdengan menggunakan uji Wilcoxon, mendapat p value 0,000 (p< 0,05) terdapat pengaruh stimulus motorik halusterhadap perkembangan anak usia pra sekolah di TK ABA. Penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatanperkembangan psikososial anak usia sekolah setelah diberikan stimulasi motorik halus. ","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121769273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengetahuan tentang Menopause dengan Tingkat Kecemasan pada Wanita Premenopause di Rumah Sakit","authors":"Betti Sri Wahyuni, Ruswanti Ruswanti","doi":"10.33221/jiiki.v8i03.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i03.131","url":null,"abstract":"Perempuan akan mengalami perubahan fisiologis mulai dari masa reproduksi sampai masa klimakterium. Fasepremenopause adalah fase yang dimulai usia 40 tahun dan dimulai masuk pada fase klimakterium yang ditandaidengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid jarang dan jumlah darah haid yang banyak dankadang diserta nyeri haid. Pada masa ini, wanita akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis. Akibat perubahan ini, menimbulkan keluhan-keluhan yang dikenal dengan sindrom menopause. Pengetahuan perempuan tentang menopause akan sangat penting karena akan dapat menumbuhkan efek positif pada penataan kondisi psikologis diperlukan kesiapan mental dan pengetahuan yang cukup akan memudahkan seseorang dalam mengontrol depresi, kecemasan, serta gangguan emosional. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan antara pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan pada wanitapramenopause di Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur Tahun 2012. Desain penelitian yang digunakanadalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel denganmetode purposive sampling yaitu sebanyak 67 orang klien di poliklinik kebidanan Rumah Sakit Harapan BundaJakarta Timur. Instrument pengumpulan data yaitu lembar kuesioner dan teknik analisa data denganmenggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuantentang menopause dengan tingkat kecemasan pada wanita premenopause dengan nilai p value 0,041 (<0,05).Berdasarkan hal tersebut diharapkan kepada klien agar lebih meningkatkan pengetahuannya sehingga tidakmengalami kecemasan yang berat menghadapi menopause.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132104404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Terapi Elektrokonvulsif (ECT) Pemberian Terapi Elektrokonvulsif (ECT) Terhadap Peningkatan Fungsi Kognitif Klien Gangguan Jiwa","authors":"Marisca Agustina","doi":"10.33221/JIIKI.V8I03.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I03.127","url":null,"abstract":"Terapi elektro konvulsif merupakan suatu jenis pengobatan somatik di mana arus listrik digunakan pada otakmelalui elektroda yang ditempatkan pada pelipis.. Tidak ada penilaian atau evaluasi mengenai pengaruhpemberian ECT terhadap peningkatan fungsi kognitif klien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. SoehartoHeerdjan Jakarta. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran mengenai pengaruh pemberian ECT terhadappeningkatan fungsi kognitif klien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.Penelitianini menggunakan desain quasi eksperimen pre-post intervensi tanpa kelompok control.Sampel pada penelitianini digunakan sebanyak 32 responden.Analisis yang dilakukan menggunakan distribusi frekuensi dan uji tdependent.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh ECT terhadap fungsi kognitif klien gangguan jiwa.Hasilpenelitian diharapkan menjadi masukan yang baik untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya ditujukanuntuk mempertahankan orientasi realita sesuai kapabilitasnya, dapat berkomunikasi dengan baik, dan memenuhikebutuhan kesehariannya dengan atau tanpa bantuan.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129598843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rational Emotive Behavior Therapy (Rebt) Dalam Efeknya Terhadap Frekuensi Inisiasi Konsumsi Rokok Pada Remaja Laki-Laki Di Kota Bengkulu","authors":"T. Handayani","doi":"10.33221/JIIKI.V8I03.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I03.129","url":null,"abstract":"Konsumsi rokok pada remaja umumnya masih dalam fase coba-coba. Remaja yang masih dalam tahap cobacoba \u0000merokok memiliki pemikiran irasional yang memicu remaja membenarkan perilaku menghisap rokok.Menghadapi remaja dengan perilaku menyimpang, konseling, terapi kognitif dan emotive menjadi salah satusarana pemecahan masalah dan komunikasi intensif untuk meluruskan pendapat remaja. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi efek program Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) untuk mengurangikonsumsi rokok remaja. Penelitian ini merupakan experiment desain dengan true experiment randomizedsubject. \u0000Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII-IX. Sampel adalah mereka yang pernahmerokok dan memiliki skor efikasi diri yang rendah dalam menolak merokok. Responden berjumlah 30 orangyang dibagi menjadi kelompok intervensi dan control. Analisa statistik dengan Wilcoxon Signed Ranks Testmenunjukan pada kelompok intervensi terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata jumlah rokok yangdikonsumsi setiap minggu sebelum dan sesudah intervensi (nilai p=0.042). Sedangkan pada kelompok kontroltidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata jumlah rokok yang dikonsumsi setiap minggu sebelumdan sesudah intervensi (nilai p=0.726). Penelitian ini menunjukan kesimpulan bahwa Rational EmotiveBehaviour Therapy (REBT) efektif untuk menurunkan rata-rata jumlah konsumsi rokok mingguan pada remaja.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115215955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Skala Nyeri Pada Saat Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat","authors":"Mochamad Tri Hastomo, B. Suryadi","doi":"10.33221/JIIKI.V8I02.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/JIIKI.V8I02.106","url":null,"abstract":"Pemasangan infus merupakan tindakan yang paling sering dilakukan di rumah sakit, tindakan ini akan menimbulkan rasa nyeri. salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat mengurangi rasa nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada saat pemasangan infus di instalasi gawat darurat RSUD Ciawi Bogor tahun 2017. Jenis Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yang dilakukan dengan pendekatan one shot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien IGD RSUD Ciawi Bogor yang berjumlah 30 pasien. Sample dalam penelitian ini adalah 30 responden. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada saat pemasangan infus di instalasi gawat darurat RSUD Ciawi Bogor tahun 2017, tidak ada pengaruh. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0.54 berarti nilai p > 0.05, sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri pada saat pemasangan infus di instalasi gawat darurat RSUD Ciawi Bogor tahun 2017. Saran bagi perawat untuk mengurangi skala nyeri pada saat pemasangan infus dapat dilakukan tindakan nonfarmakologi yang lainnya diantaranya adalah teknik distraksi yaitu guided imagery.","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"47 25","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120873884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan Luka dengan Kejadian Infeksi Luka Operasi Post Sectio Caesaria","authors":"I. Munandar, Yeni Koto","doi":"10.33221/jiiki.v8i02.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.33221/jiiki.v8i02.104","url":null,"abstract":"Kepatuhan perawat dalam penerapan standar keperawatan dan standar operasional prosedur sebagai salah satu ukuran keberhasilan pelayanan keperawatan sehingga tidak terjadi infeksi pada luka yang dapat mengakibatkan lama perawatan dan komplikasi. Tujuan penelitian adalah Mengetahui hubungan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan luka operasi dengan kejadian infeksi luka operasi sectio caesaria di ruang X Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, dengan Metode penelitian kuantitaif. Populasi dalam penelitian yaitu 30 orang, dengan total sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariate. Analisa univariat didapatkan karakteristik responden sebagian besar berusia 21-30 tahun, berjenis kelamin perempuan, Pendidikan terakhirnya yaitu D3 Keperawatan, status Kepegawaian BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Analisa Bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian di dapatkan bahwa tingkat kepatuhan responden sebagian besar patuh (72%) dan tidak terjadi infeksi (67%). Hasil tabulasi silang diperoleh nilai (p=0.000) yang berarti bahwa Ada hubungan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan luka operasi dengan kejadian infeksi luka operasi section caesaria di ruang X Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi","PeriodicalId":377205,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134639710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}