{"title":"Evaluasi implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit di rsud kabupaten temanggung dengan menggunakan metode hot-fit","authors":"Erdiana Retnowulan Puspitasari, Eko Nugroho","doi":"10.22146/jisph.37562","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.37562","url":null,"abstract":"Latar belakang : SIMRS di RSUD Kabupaten Temanggung belum berjalan sesuai yang diharapkan. Pemanfaatan SIMRS belum bisa dirasakan manfaatnya secara optimal. SIMRS di RSUD Kabupaten Temanggung sudah beroperasi sejak tahun 2007 pada layanan billing system, selama 10 tahun sudah ganti 3 kali vendor, sampai sekarang masih berkutat di billing system. Model analisis HOT- Fit menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni manusia ( Human ), organisasi ( Organization ), dan teknologi ( Technology ), serta kesesuaian hubungan diantaranya dalam menghasilkan manfaat ( Net Benefit ) dari penerapan SIMRS. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan SIMRS di RSUD Kabupaten Temanggung serta mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemanfaatn SIMRS. Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan pendekatan survei. Populasi penelitian adalah semua karyawan yang menggunakan SIMRS yang mempunyai username . Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Analisa data menggunakan SEM PLS. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap net benefit adalah project management dan user satisfaction . Sedangkan faktor yang tidak memberikan pengaruh terhadap net benefit adalah system quality, information quality,service quality, t op management support, vendor support, IT capabilities of staff dan user satisfaction . Nilai R-Squares sebesar 0,586 berarti semua variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 58,60%. Kesimpulan : Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan terbukti secara empiris. Beberapa hipotesis yang tidak berpengaruh antara lain system quality, information quality,service quality, t op management support, vendor support, IT capabilities of staff dan user satisfaction . Dan yang berpengaruh terhadap net benefit adalah project management dan system use. Kata kunci : Evaluasi, HOT Fit, SEM PLS, SIMRS","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128458989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"kesiapan penerapan sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di kota bima","authors":"Wildan Hakim","doi":"10.22146/jisph.12377","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.12377","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Manajemen informasi berbasis teknologi komputer seperti SIMPUS dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi Dinas Kesehatan, Penerapan sistem informasi menjadi lebih optimal jika mendapat dukungan dari lingkungan internal dan eksternal organisasi. Puskesmas di Kota Bima pernah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) pada tahun 2007, namun SIMPUS yang diterapkan tersebut gagal dan boleh dibilang saat ini di Puskesmas tidak ada aplikasi SIMPUS. Dalam upaya memperkuat Penerapan Manajemen Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas yang ada di Kota Bima dibutuhkan kesiapan puskesmas dalam adopsi sistem pencatatan berbasis elektronik yang digunakan sebagai alat bantu pencatatan data transaksi kesehatan, sehingga dalam penerapan sistem betul-betul telah melihat aspek kesiapan. Tujuan: Untuk mengeksplorasi Kesiapan 5 (lima) Puskesmas yang ada di Kota Bima yang dilihat dari beberapa indikator pendukung kesiapan penerapan sistem informasi dalam organisasi antara lain: persepsi dan motivasi, dukungan perencanaan dan kebijakan, keberadaan struktur organisasi, manajemen informasi, alokasi anggaran TI, sumber daya manusia, dan teknologi. Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode desktriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus, evaluasi kemampuan penggunaan komputer dilakukan pada 10 orang petugas dari lima puskesmas, observasi dan wawancara mendalam dilakukan terhadap 15 responden yaitu: Kepala Dinas, Sekertaris Dinas, Kasubag Program dan pelaporan Dinas, 2 orang staf dinas, 5 orang Kepala Puskesmas dan 5 orang Kepala Tata Usaha Puskesmas. Evaluasi kemampuan komputer petugas dikelompokkan berdasarkan skala 0 (tidak bisa) sampai 5 (bisa dan mampu mengajarkan). Skoring kesiapan puskesmas dikelompokkan berdasarkan skala 0 (belum siap) sampai 5 (sangat siap) selanjutnya skor keseluruhan dibagi dalam tiga tingkatan 1) Tidak siap skor antara 0 - 33, 2) Cukup siap skor antara 34 - 66, dan 3) Sangat siap skor antara 67-100. Hasil: Skoring kesiapan puskesmas menunjukkan bahwa puskesmas Paruga memiliki skor sama dengan puskesmas Asakota dengan jumlah skor = 53.3, puskesmas Mpunda dan puskesmas Penanae juga memeiliki skor sama = 52, dan puskesmas Rasanae timur dengan skor = 53, jika dilihat dari kategori kesiapan, maka kelima puskesmas tersebut berada pada kategori kesiapan di level ke dua dengan nilai interval 34-66 yang menunjukkan bahwa ke lima puskesmas cukup siap untuk adopsi SIMPUS. Kesimpulan: Kelima puskesmas dikategorikan sudah cukup siap untuk adopsi aplikasi SIMPUS, dari hasil identifikasi didapatkan ada komponen variabel yang sudah cukup memadai, dan ada juga yang masih lemah, untuk variabel yang sudah cukup supaya bisa dipertahankan atau di tingkatkan, sedangkan untuk variabel yang masih lemah, perlu adanya penguatan di beberapa aspek seperti perencanaan, alokasi anggaran, kempetensi SDM, perbaikan manajemen organisasi, serta perlu dibangun kerjasama lintas sektoral dengan pihak lain yang terkait untuk lebih lanju","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127838905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit dengan menggunakan metode hot-fit di rumah sakit umum daerah (rsud) Tora Belo Kabupaten Sigi","authors":"Astria Lolo","doi":"10.22146/jisph.33259","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.33259","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 bahwa semua rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. RSUD Tora Belo merupakan rumah sakit tipe non class yang baru berdiri tahun 2015 dan langsung mengimplementasikan SIMRS namun sering menemukan berbagai kendala. Sejak SIMRS diimplementasikan, belum pernah dilakukan evaluasi SIMRS. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan mengevaluasi SIMRS di RSUD Tora Belo Sigi menggunakan metode HOT-FIT, kepemimpinan dan regulasi . Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat Net benefit terhadap implementasi SIMRS di RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi Metode Penelitian : Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional untuk mengukur variabel human, organization, technology, leadership dan regulation terhadap net benefit SIMRS di RSUD Tora Belo Sigi. Karena jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM PLS dan nama aplikasi yang dipakai adalah SmartPLS versi 3.0. Hasil: Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi net benefit yaitu: user satisfaction, organization structure dan regulation. Sedangkan faktor yang tidak memiliki pengaruh terhadap net benefit SIMRS di RSUD Tora Belo adalah: system use, environment organization, system quality, information quality, service quality dan leadership. Kesimpulan : Faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan net benefit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Tora Belo Sigi adalah user satisfaction, organization structure dan regulation. Kata Kunci : Evaluasi, HOT-Fit, Kepemimpinan, Net benefit , Regulasi","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130758321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan sistem informasi manajemen sebagai pendukung perencanaan distribusi dan mutasi sumber daya manusia kesehatan di puskesmas kabupaten ponorogo","authors":"Mochamad Davin Askarudin Askarudin","doi":"10.22146/jisph.26256","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.26256","url":null,"abstract":"Latar Belakang: SDMK merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. SIM SDM merupakan salah satu teknologi yang paling penting yang telah berkembang dan dapat dimanfaatkan untuk mengelola SDM yang ada (Buzkan, 2016). Hasil observasi menunjukkan belum adanya SIM SDMK di Puskesmas Kabupaten Ponorogo dapat memunculkan asumsi adanya ketidakjelasan dalam proses perencanaan, distribusi dan mutasi. Berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai Pengembangan SIM sebagai pendukung perencanaan, distribusi dan mutasi SDMK di Puskesmas Kabupaten Ponorogo perlu dilaksanakan. Tujuan : Mengembangkan SIM yang dapat mendukung perencanaan, distribusi dan mutasi SDMK di Puskesmas. Metode : penelitian ini adalah penelitian action research dengan rancangan penelitian prototyping . Data dan informasi diperoleh melalui observasi, wawancara, FGD . Hasil: Action Research ini menggunakan dua siklus. Pada siklus pertama, hasil dari aspek: Kemudahan penggunaan sistem, 86% user menyatakan “mudah” 14% “tidak tahu”; Tampilan sistem, user 71% user menyatakan “menarik” 29% “sangat menarik”; Kualitas informasi yang dihasilkan sistem, 86% user menyatakan “tidak tahu” 14% “tidak berkualitas”; Pemenuhan sistem terkait data/informasi yang dibutuhkan, 57% user menyatakan “tidak tahu” 43% “tidak sesuai”. Setelah itu, dilakukan beberapa perbaikan di DFD 0, DFD 1, SFC, dan Kamus data. Pada siklus ke dua, hasil dari aspek: Kemudahan penggunaan sistem, 100% user menyatakan “mudah”; Tampilan sistem, 71% user menyatakan “menarik” 29% “sangat menarik”; Pada Kualitas informasi yang dihasilkan sistem, 86% user menyatakan “tidak tahu” 14% “tidak berkualitas”; Pada pemenuhan sistem terkait data/informasi yang dibutuhkan, 86% user menyatakan “tidak tahu” 14% “tidak sesuai”. Kesimpulan: menurut user, SIM SDMK Puskesmas yang dikembangkan mudah diimplementasikan, tetapi masih terdapat kendala pada bahasa pemrograman sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Terdapat beberapa data yang dibutuhkan penguna: Data SDMK, Standar SDMK, Regulasi SDMK dan Kebijakan SDMK. Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, SDMK, Prototyping .","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125359263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi dhis2 untuk pengelolaan data kia di puskesmas ampana timur, sulawesi tengah","authors":"N. Djadi","doi":"10.22146/jisph.27696","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.27696","url":null,"abstract":"Latar belakang : informasi kesehatan yang terpercaya dan mudah diakses merupakan dasar dalam pengambilan keputusan di semua kerangka sistem kesehatan. Upaya untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat dan menyeluruh dilakukan Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana (Dinkes, PP & KB) Kabupaten Tojo Una – Una dengan cara mengubah sistem pelaporan puskesmas berbasis kertas ke dinas kesehatan menjadi menggunakan excell yang telah dilakukan sejak tahun 2011, namun kelengkapan data masih rendah, pola kerja puskesmas dalam pemanfaatan data dan penyebaran informasi belum maksimal, memvisualisasikan data bagi bidan bukan hal yang mudah, meskipun datanya sudah terkumpul dalam format excel. Tujuan : mendeskripsikan implementasi DHIS2 dalam pengelolaan data KIA, mengevaluasi kelengkapan data KIA dan kemudahan akses informasi setelah menggunakan DHIS2 serta evaluasi fungsionalitas fitur DHIS2. Metode : jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan action-research. Hasil : pegelola data KIA belum mendapat pelatihan visualisasi data KIA,kelengkapan data rendah, kemampuan pemanfaatan komputer program excel masih terbatas, infrastruktur jaringan internet masih minim, kepala puskesmas belum bisa akses data KIA kapan saja dengan mudah dan diseminasi informasi KIA secara manual tidak rutin dilakukan. untuk mengatasi masalah tersebut, DHIS2 disepakati untuk diujicobakan di Puskesmas Ampana Timur dan camat. Implementasi DHIS2 di Puskesmas dapat dilakukan, Kelengkapan data KIA meningkat menjadi 100%, akses informasi menjadi lebih mudah, diseminasi informasi lebih mudah, pembuatan grafik informasi KIA lebih mudah dengan DHIS2. Fitur DHIS2 kadang mengalami gangguan yaitu download laporan tidak berfungsi, data tidak tersimpan di local komputer ketika jaringan offline pada saat input data dan grafik pada dashboard terkadang tidak muncul dan muncul tetapi butuh waktu lama. Kesimpulan : Kelengkapan data meningkat, evaluasi, diseminasi dan akses informasi data KIA dengan DHIS2 menjadi lebih mudah. Fitur DHIS2 terkadang tidak berjalan dengan baik. Kata Kunci : DHIS2, Diseminasi Informasi, Sistem Informasi, kualitas data","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126423455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi penerapan konsep integrasi data menggunakan dhis2 di kementerian kesehatan","authors":"Budi Prihantoro","doi":"10.22146/jisph.33959","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.33959","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 168, untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Informasi yang berkualitas diperoleh dari pengumpulan data yang baik sehingga menjadi acuan dalam proses manajemen, perencanaan dan pengambilan keputusan. Namun hingga saat ini, SIK yang ada belum mampu menyediakan data dan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu dikarenakan masih adanya fragmentasi sistem informasi, lemahnya manajemen data dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, sejak tahun 2106 Kementerian Kesehatan mengadopsi aplikasi DHIS2 sebagai data repository yang bertujuan mengintegrasikan data, menguatkan proses manajemen data dan bahan pengambilan keputusan di Kementerian Kesehatan. Tujuan: Mendeskripsikan input, proses dan output dalam pelaksanaan integrasi data serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan integrasi data menggunakan DHIS2 di Kementerian Kesehatan sesuai dengan kerangka kerja integrated data repository dari WHO. Metode Penelitian: Deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus. Data dikumpulkan dengan cara observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam dengan pejabat struktural, staf teknis dan konsultan di Pusdatin Kementerian Kesehatan Metode : Deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus pada penerapan konsep integrasi data berdasarkan kerangka integrated data repository dari WHO. Hasil : Implementasi DHIS2 di Kementerian Kesehatan menggunakan infrastruktur server terpusat yang mendukung kemampuan cloud system. Aplikasi DHIS2 digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data agregate dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam tampilan dashboard. Kebijakan tertulis tentang integrasi data belum ada, saat integrasi disusun hanya berdasarkan kesepakatan antar unit. Regulasi tentang standar pelaksanaan integrasi belum ada, standar kode puskesmas digunakan sebagai standar integrasi data yang bersumber dari puskesmas. Sumber data yang telah diintegrasikan bersumber dari sumber data rutin yaitu aplikasi SIHA, SITT, Keluarga Sehat dan Komdat sedangkan sumber data rutin lainnya dan sumber data non rutin belum diintegrasikan ke DHIS2. Proses pencocokan data antara dashboard DHIS2 dengan sumber data pada aplikasi komdat diperoleh hasil yang sama pada data bulanan dan triwulan sedangkan pada data tahunan masih ditemukan perbedaan. Kesimpulan: Integrasi data menggunakan DHIS2 belum mampu menghasilkan data dan informasi berkualitas yang berasal dari berbagai sumber data sehingga saat ini belum dapat digunakan untuk memperkuat proses manajemen data dan bahan pembuatan kebijakan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121751727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit rajawali citra yogyakarta menggunakan model human organization technology fit (hot- fit)","authors":"Anis Khotimah","doi":"10.22146/jisph.26280","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.26280","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Rumah Sakit Rajawali Citra Yogyakarta adalah salah satu rumah sakit yang sudah menerapkan Teknologi Informasi dalam pelayanan kepada pasien sejak tahun 2012. Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) perlu dilakukan untuk menilai atau mengukur manfaat yang didapatkan sehingga dapat mendukung tujuan, visi, dan misi organisasi. Kendala yang dihadapi, sistem informasi masih sering error dan jaringan internet yang masih lambat sehingga tidak mendukung pelayanan pasien menjadi cepat, Proses transaksi elektronik di rumah sakit terhambat, seperti entry dan pengambilan data dari sistem akibatnya pelayanan pasien dan kepuasan pasien menjadi menurun. Model analisis HOT- Fit menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni manusia ( Human ), organisasi ( Organization ), dan teknologi ( Technology ), serta kesesuaian hubungan diantaranya dalam menghasilkan manfaat (Net Benefit) dari penerapan SIMRS. Tujuan : Mengevaluasi Keberhasilan Pemanfaatan SIMRS di Rumah Sakit Rajawali Citra Yogyakarta dengan menggunakan model HOT Fit , yaitu dilihat dari faktor manusia, teknologi dan organisasinya dengan mengukur pengaruh 8 variabel yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan sistem, kepuasan pengguna, struktur organisasi, lingkungan organisasi dan kebermanfaatan. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional . Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak responden pengguna Sistem Informasi RS sejumlah 98 responden. Analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi smartPLS yang dilakukan dengan mencari nilai inner model dan outer model. Hasil : Berdasar hasil pengujian hipotesis pada inner model dalam path-analysis beberapa konstruk yang tidak berpengaruh yaitu kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas informasi terhadap penggunaan sistem, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, dan kepuasan pengguna terhadap manfaat. Sedangkan untuk konstruk kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas layanan terhadap penggunaan, kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna terhadap penggunaan, struktur organisasi terhadap lingkungan organisasi, penggunaan terhadap manfaat, struktur organisasi terhadap manfaat dan lingkungan organisasi terhadap manfaat secara signifikan berpengaruh. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan terbukti secara empiris. Beberapa hipotesis yang tidak berpengaruh antara lain yaitu kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas informasi terhadap penggunaan sistem, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, dan kepuasan pengguna terhadap manfaat.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126349651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kesiapan penerapan sistem informasi kesehatan daerah (sikda) generik di kabupaten kolaka","authors":"N. Nasruddin","doi":"10.22146/jisph.33165","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.33165","url":null,"abstract":"Latar belakang: Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah, perlu adanya suatu sistem informasi yang dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas. SIKDA Generik merupakan suatu sistem informasi dan pengelolaan data berbasis aplikasi yang dapat mengakomodir kebutuhan data dan informasi dari tingkat pelayanan kesehatan. Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka akan menerapkan SIKDA Generik 1.4 pada 6 (enam) puskesmas sebagai pilot project. Menilai kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, persepsi dan motivasi, anggaran, serta perencanaan dan kebijakan sebelum menerapkan dapat membantu mencegah kegagalan dalam penerapannya. Metode: Metode deskriptif dengan rancangan studi kasus kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara secara mendalam terhadap pengambil keputusan serta tenaga yang akan akan menggunakan SIKDA Generik 1.4, pengisian kuesioner, observasi, serta telaah dokumen. Analisis kesiapan menggunakan instrumen DOQ-IT. Hasil: Kesiapan infrastruktur berada pada kategori II cukup siap, kesiapan sumber daya manusia berada pada kategori II cukup siap, kesiapan persepsi dan motivasi berada pada kategori II cukup siap, kesiapan anggaran berada pada kategori III sangat siap merupakan variabel paling kuat, kesiapan perencanaan dan kebijakan berada pada kategori I belum siap merupakan variabel paling lemah. Kesimpulan: Tingkat kesiapan penerapan SIKDA Generik di Kabupaten Kolaka berada pada kategori II cukup siap dengan skor 23,1 dari 55 skor maksimal. Hal ini mengindikasikan bahwa puskesmas pilot project ini cukup siap untuk menerapkan SIKDA Generik.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132924617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyusunan rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi (renstra si/ti) di rsud dr. Rubini mempawah","authors":"Tarubat Boston","doi":"10.22146/jisph.25860","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.25860","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat mempengaruhi penurunan kesalahan medis, meningkatkan efisiensi, efektivitas biaya, pengambilan keputusan yang tepat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. RSUD dr. Rubini Mempawah pernah menerapkan SIMRS, namun dalam implementasinya mengalami kegagalan. Hal tersebut juga dialami oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Salah satu faktor penyebab kegagalan pada kedua rumah sakit tersebut adalah karena pada saat pengembangan dan penerapan sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) keduanya belum memiliki rencana strategis. Kesuksesan dan kegagalan rencana strategis dengan SI memiliki hubungan yang kuat, dan dalam mengadopsi TI, rencana strategis TI merupakan faktor penentu keberhasilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis SI/TI yang akan digunakan sebagai acuan pengembangan SI/TI di RSUD dr. Rubini Mempawah, dengan menggunakan kerangka kerja Zachman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan action research. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam, focus group discussion (FGD) kepada pihak manajemen dan pengguna SI/TI, observasi dan telaah dokumen. Hasil: RSUD dr. Rubini Mempawah telah menerapkan SI/TI namun dengan cakupan dan manfaat yang masih sangat terbatas, selain itu keberadaan SDM TI masih sangat kurang, belum memiliki unit TI, infrastruktur SI/TI masih minim, output yang dihasilkan oleh SI yang ada belum sesuai kebutuhan dan belum dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Secara eksternal, terdapat dorongan bagi RSUD dr. Rubini Mempawah untuk segera mengembangkan dan menerapkan SI/TI. Kesimpulan: Untuk mewujudkan dan mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pengembangan SI/TI telah menjadi prioritas RSUD dr. Rubini Mempawah. Renstra SI/TI sebagai pedoman pengembangan SI/TI terdiri dari rencana SI, rencana TI, kebutuhan SDM TI dan strategi manajemen SI/TI. Penerapan rencana strategis SI/TI yang disusun dalam bentuk roadmap dibagi dalam 3 tahap dengan jangka waktu 2018-2021. Kata kunci: sistem informasi manajemen rumah sakit, rencana strategis SI/TI, Zachman Framework.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127805643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektifitas short message service (sms) reminder terhadap kepatuhan pengobatan tuberkulosis paru di puskesmas kota palangka raya","authors":"Septiana Dwi Susanti Aisyan","doi":"10.22146/jisph.25900","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.25900","url":null,"abstract":"Latar belakang : Kepatuhan pasien dalam minum obat merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengobatan TB. Pengobatan yang lama sering menimbulkan ketidakpatuhan pasien dalam minum obat. Mengirim pengingat melalui SMS, dapat membawa inovasi potensial untuk mengatasi hambatan dalam kepatuhan pengobatan TB. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengiriman SMS reminder terhadap peningkatan kepatuhan pengobatan TB paru dan untuk mengetahui cara mengoperasikan software SMS Gateway serta untuk mengetahui tanggapan penderita TB terhadap pengiriman SMS. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian experiment research dengan rancangan quasi experimental berupa rancangan posttest only control group design . Rancangan ini melibatkan 2 kelompok subjek, 1 diberi perlakuan eksperimen (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode total sampling. Populasi adalah semua penderita TB baru (BTA positif) yang telah didiagnosis pada bulan November 2016 dan menjalani pengobatan di puskesmas selama 2 bulan (pengobatan tahap lanjutan) dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian : Hasil uji statistik diperoleh p-value 0.025 dengan OR 31.26 (95% CI 1.54-634.64) sehingga dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan secara signifikan antara pengiriman sms reminder terhadap kepatuhan pengobatan TB paru. Kesimpulan : Pengiriman SMS reminder meningkatkan kepatuhan pengobatan TB paru yang berobat di puskesmas kota Palangka Raya. Kata Kunci : SMS reminder , kepatuhan minum obat, tuberculosis","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130368502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}