{"title":"Pengembangan Prototype Sistem Informasi Customer Relationship Management di STIKES Husada Borneo Banjarbaru","authors":"Rina Gunarti, Eko Nugroho, Guardian Yoki Sanjaya","doi":"10.22146/JISPH.6833","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.6833","url":null,"abstract":"Latar belakang: Stikes Husada Borneo (SHB) merupakan salah satu institusi pendidikan yang memberikan pelayanan kepada publik, untuk itu SHB dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan harus selalu menjaga kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik haruslah dikelola secara professional, terutama dalam pengelolaan informasi yang terkait dengan customer. Salah satu sarana untuk mengakomodasi pengelolaan data customer adalah dengan menggunakan sistem informasi Customer Relationship Management (CRM). Dengan adanya sistem informasi CRM ini diharapakan dapat membantu perolehan informasi yang diperlukan para customer SHB menjadi mudah dan cepat sesuai dengan harapan dan kebutuhan para customer serta menjembatani komunikasi antara SHB dan customer. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototype sistem informasi CRM, melakukan uji coba dan evaluasi sistem informasi CRM yang telah dirancang. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian penelitian kualitatif dengan rancangan action research, menggunakan pendekatan prototyping untuk pengembangan sistem. Hasil Penelitian: Prototype sistem informasi CRM ini dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pengguna. Sistem informasi CRM ini memungkinkan customer bisa memperoleh informasi dengan mudah dan sesuai dengan dan kebutuhan para customer. Selain itu sistem juga memberikan fasilitas komunikasi antara pihak SHB dengan customer. Kesimpulan: Sistem informasi CRM ini dapat menjembati komunikasi antara customer dan SHB melalui forum dan chatting, serta sistem dapat menampilkan data mahasiswa berdasarkan sekolah asal mahasiswa ataupun sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan fasilitas searching.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126687696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kesiapan Penerapan Rekam Medis Elektronik Menggunakan DOQ-IT di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung","authors":"Ika Sudirahayu, Agus Harjoko","doi":"10.22146/JISPH.6536","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.6536","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Penilaian kesiapan sebelum penerapan rekam medis elektronik (RME) penting dilakukan, untuk optimalisasi penerapan RME. RSUD Dr.H. Abdul Moeloek sudah menerapkan SIMRS. Hal ini membuka kesempatan untuk pengembangan sistem informasinya dengan implementasi RME. Untuk itu diperlukan analisa kesiapan penerapan RME secara menyeluruh. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus . Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam kepada pengambil keputusan dan pengguna RME di instalasi rawat jalan , observasi, dan telaah dokumen. Analisa kesiapan menggunakan EHR Readiness Starter Assessment dari DOQ-IT. Hasil: Kesiapan sumber daya manusia untuk penerapan RME di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek berada pada range I, mengindikasikan belum ada pemahaman yang kuat tentang RME dan manfaatnya. Sumber daya manusia dibidang teknologi informasi masih sangat kurang, dan sebagian besar petugas belum memiliki pengetahuan mengenai RME. Budaya kerja organisasi berada pada range II, mengindikasikan bahwa telah ada pemahaman akan adanya perubahan budaya kerja organisasi bila RME diterapkan. Ada kecenderungan untuk menerima dan mendukung apabila RME di aplikasikan. Tata kelola dan kepemimpinan berada pada range II, mengindikasikan bahwa telah ada pemahaman tentang nilai RME terkait strategi dan dukungan manajemen TI. Pengambil keputusan berkomitmen terhadap penerapan RME. Infrastruktur berada pada range III, mengindikasikan bahwa kapasitas teknologi informasi cukup kuat dan kemungkinan untuk berhasil dalam adopsi RME cukup tinggi. Kesimpulan: Secara keseluruhan, kesiapan untuk penerapan RME berada pada range II. Ini menunjukkan bahwa RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Cukup Siap untuk Penerapan Rekam Medis Elektronik.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131625264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Spasial Dinamika Lingkungan Terkait Kejadian Demam Berdarah Dengue Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar","authors":"Arifatun Nisaa, H. Hartono, E. Sugiharto","doi":"10.22146/JISPH.8300","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.8300","url":null,"abstract":"Latar belakang: Demam berdarah dengue masih jadi masalah kesehatan masyarakat dan kejadian kasusnya pun naik turun tak menentu. Salah satu penyebab kejadian DBD adalah faktor fisik yang meliputi suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin dan penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor klimatologi dan penggunaan lahan pada kejadian DBD tahun 2010-2014 di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan multi temporal anal i sis . Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder kasus DBD dan data faktor fisik yang meliputi suhu, curah hujan, kecepatan angin, kelembaban dan penggunaan lahan . Hasil: Terdapat 5 kelompok sebaran kejadian DBD yang terbukti signifikan terjadi cluster. Kekuatan korelasi suhu dengan DBD adalah sangat lemah (r= 0,0014), berpola positif dan tidak ada korelasi yang signifikan (p=0,78). Kekuatan korelasi curah hujan dengan DBD adalah sangat lemah (r= 0,001), berpola positif dan tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,806). Kekuatan korelasi kelembaban dengan DBD adalah lemah (r=0,065), berpola positif dan tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,049). Kekuatan korelasi kecepatan angin dengan DBD adalah sangat lemah (r=0,02), berpola positif dan tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,26). Kekuatan korelasi penggunaan lahan dengan DBD adalah sangat lemah (r= 0,157), berpola positif dan tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,76). Kesimpulan: Terdapat 5 kelompok sebaran kejadian DBD yang terbukti signifikan terjadi cluster pada wilayah permukiman pada kondisi curah hujan sedang, suhu tinggi dan kelembaban rendah, serta mewaspadai peningkatan kejadian DBD pada bulan Januari dan Juni.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123569168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arina Mufida Ersanti, Agung Nugroho, Atik Choirul Hidajah
{"title":"Gambaran kualitas sistem surveilans TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik berdasarkan pendekatan sistem dan penilaian atribut","authors":"Arina Mufida Ersanti, Agung Nugroho, Atik Choirul Hidajah","doi":"10.22146/JISPH.9871","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.9871","url":null,"abstract":"Latarbelakang : Program pengendalian TB yang efektif membutuhkan dukungan sistem surveilans yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kualitas sistem surveilans TB berdasarkan analisis komponen sistem dan penilaian atribut, untuk memberikan rekomendasi yang tepat. Metode Penelitian : Merupakan penelitian evaluasi pada sistem surveilans TB yang diimplementasikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik selama tahun 2014. Responden adalah Kepala seksi pemberantasan penyakit dan pengelola program TB di tingkat dinas kesehatan, serta petugas surveilans yang ada di 14 puskesmas terpilih. Penentuan lokasi puskesmas dilakukan dengan systematic cluster pada 4 zona wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Pada setiap zona diambil semua puskesmas yang berstatus Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM). Pada setiap PRM diambil secara acak 1 puskesmas yang berstatus Puskesmas Satelit (PS). Analisis data dilakukan dengan menggambarkan komponen sistem dan atribut sistem surveilans, serta membandingkan dengan buku pedoman pengendalian TB tahun 2014, Kepmenkes RI No.1116/SK/VIII/2003, dan Guidelines for Evaluation Public Health Surveillance System dari CDC. Informasi yang diperoleh disampaikan dalam bentuk tabel dan anrasi. Hasil: Pada tingkat puskesmas, petugas yang terlatih dalam program TB berkisar 76-81% (80,67% di PRM dan 76% di PS). Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk diagnosis dan hanya puskesmas dan beberapa rumah sakit yang terlibat dalam penemuan kasus TB. Implementasi sistem yang berubah menjadi SiTT membutuhkan peningkatan biaya, waktu, dan kualitas pekerja. Kesalahan SiTT dikeluhkan oleh 55% responden. Meskipun ketepatan waktu adalah 92,97% tapi masih ada kesalahan besar dalam diagnosis kasus. Kesimpulan : Penilaian menurut atribut sistem surveilans menunjukkan sistem tidak sederhana, tidak fleksibel, tidak akseptabel, tidak stabil, dengan kualitas data yang buruk, meskipun predictive positive value tinggi dan ketepatan waktu pengumpulan data sudah baik.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124236108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Puskesmas di Kabupaten Sleman","authors":"E. Sinaga, H. Haryanto","doi":"10.22146/jisph.6042","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.6042","url":null,"abstract":"Latar belakang: Mengelola sebuah organisasi berarti mengelola sumberdaya yang ada didalamnya. Sebagai salah satu sumber daya organisasi, informasi haruslah juga dikelola dengan baik. Puskesmas, sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan dalam kegiatannya menghasilkan data yang tidak sedikit, yang membutuhkan pengelolaan yang baik agar dapat menghasilkan informasi yang berguna. Kabupaten Sleman sudah mengembangkan aplikasi pemrosesan data transaksi pasien yang diberi nama Sistem Informasi Puskesmas (Sisfomas). Selama lebih kurang sepuluh tahun penggunaanya, belum pernah dilakukan evaluasi untuk melihat keefektifan penggunaan aplikasi tersebut. Metode penelitian: Rancangan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif melalui studi kasus deskriptif eksploratif dengan melakukan penggalian secara mendalam mengenai proses dan output dari Sistem Informasi Puskesmas serta kontribusinya dalam pangambilan keputusan. Hasil Penelitian: Dari 11 puskesmas yang dijadikan tempat penelitian penerapan Sisfomas, belum ditemukan adanya puskesmas yang menjalankan aplikasi ini dengan lengkap. Seperti, pengisian data yang tidak lengkap, modul aplikasi tidak diimplementasikan sepenuhnya, informasi yang dihasilkan tidak dapat dimanfaatkan Kesimpulan: Tujuan pengimplementasian Sisfomas untuk mendukung pengambilan kebijakan manajemen tidak tercapai. Perlu dilakukan pengkajian ulang dan peningkatan komitmen bagi semua stakeholder untuk mendukung implementasi Sisfomas agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"223 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123238715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pentingnya Renstra SI/TI sebagai Acuan Pengembangan SI/TI (Studi Kasus : Rumah Sakit Grand MEDISTRA Lubuk Pakam)","authors":"Irmayani Irmayani, Eko Nugroho, Lutfan Lazuardi","doi":"10.22146/JISPH.6535","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.6535","url":null,"abstract":"Latar belakang : Sistem informasi berkontribusi meningkatkan kualitas pelayanan pasien, efisiensi operasional, dan kepuasan pasien. Dengan SI/TI monitoring, koordinasi, dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif. Hal tersebut bisa dicapai ketika organisasi memiliki suatu perencanaan yang jelas pada organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya renstra SI/TI sebagai acuan pengembangan SI/TI di RS. Grand MEDISTRA Lubuk Pakam. Metode : Penelitian dilakukan dengan metode collaborative action research. Penelitian dilakukan di RS. Grand MEDISTRA Lubuk Pakam. Penelitian melibatkan 23 orang yang terdiri dari pengguna langsung maupun pengguna tidak langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), observasi dan telah dokumen. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pentingnya penyusunan renstra SI/TI yang digunakan sebagai acuan dalan pengembangan SI/TI sehingga pengembangan SI/TI memiliki arahan. Kesimpulan : Disarankan kepada RS. Grand MEDISTRA Lubuk Pakam untuk menyusun Renstra SI/TI.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134043913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (Sikda) Generik Di Upt. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar","authors":"Khairina Isnawati","doi":"10.22146/jisph.6172","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.6172","url":null,"abstract":"Puskesmas sebagai pelaksana kesehatan terendah, mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan, dengan banyaknya laporan yang harus dibuat berdasarkan permintaan dari berbagai program di Kementrian Kesehatan, sedangkan aplikasi untuk membuat berbagai laporan tersebut berbeda-beda, sehingga menimbulkan tumpang tindih dalam pengerjaannya, yang menghabiskan banyak sumberdaya dan waktu dari petugas puskesmas. Puskesmas Gambut membutuhkan suatu Sistem Informasi Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan di puskesmas, yaitu dengan mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah Generik (SIKDA Generik). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif rancangan studi kasus metode kualitatif, pengumpulan data dengan wawancara mendalam, pengisian kuisioner, observasi, telaah dokumen. Subyek penelitian berjumlah 16 orang dipilih secara purposive sampling, Analisis data menggunakan metode constant comparative method. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Kompetensi dan jumlah SDM masih kurang, software aplikasi sering bermasalah, Tidak ada SK penugasan, tidak ada koordinasi sosialisasi pengimplementasian aplikasi, Tidak ada pelatihan dan bimbingan, Kualitas data belum lengkap namun akurat dan tepat waktu. Sehingga Jumlah SDM dan kompetensi SDM perlu ditambah, faktor organisasi harus lebih diperbaiki; input dan proses implementasi aplikasi masih kurang menyebabkan output aplikasi juga kurang.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133829948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Pemanfaatan Early Warning Alert and Response System di Kabupaten Boyolali","authors":"S. Kristiani, Hari Kusnanto, A. Probandari","doi":"10.22146/jisph.6097","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.6097","url":null,"abstract":"Latar belakang : Kabupaten Boyolali telah menerapkan Early Warning Alert and Response System (EWARS) dalam upaya kewaspadaan dini dan respon terhadap penyakit – penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). Meskipun telah menerapkan EWARS dengan ketepatan waktu dan kelengkapan laporan yang cukup baik, namun KLB masih banyak terjadi di Kabupaten Boyolali. Ada peningkatan jenis KLB setelah penerapan EWARS. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus eksploratoris. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang Petugas Surveilans Kabupaten, 29 orang Petugas Surveilans Puskesmas, 1 orang Kepala Seksi Pencegahan dan Surveilans Dinas Kesehatan, 1 orang Kepala Bidang P3PL dan 1 orang Kepala Dinas. Unit analisis pada penelitian ini adalah EWARS Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, Focus Group Discusion, observasi langsung dan observasi partisipan dengan menggunakan panduan wawancara dan checklist observasi. Analisa data dilakukan dengan penjodohan pola. Hasil : Input data EWARS hanya berasal dari bidan desa, pustu, PKD dan kunjungan puskesmas. Pengolahan data EWARS belum dilakukan baik di tingkat Kabupaten maupun puskesmas . Output EWARS tidak disajikan. Ketepatan waktu laporan rendah (43%) dan cenderung menurun. Kelengkapan laporan sudah mencapai target (81%) namun ada kecenderungan menurun. Analisis dan interpretasi data EWARS dilakukan secara insidentil. Umpan balik laporan disampaikan tiga bulan sekali. Kesimpulan : Pengelolaan informasi EWARS di Kabupaten Boyolali belum berjalan sebagaimana mestiny a. Kata kunci: sistem kewaspadaan dini dan respon, pengelolaan informasi","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117160545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pola Sebaran Demam Berdarah Dengue terhadap Penggunaan Lahan dengan Pendekatan Spasial di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011-2013","authors":"muliansyah muncha ancha","doi":"10.22146/JISPH.5961","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.5961","url":null,"abstract":"Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat serta menimbulkan dampak sosial maupun dampak ekonomi. Jumlah kasus cenderung meningkat serta daerah penyebarannya semakin luas. Demam berdarah dengue mulai ditemukan di Sulawesi Tengah sejak tahun 1992 dan cukup memprihatinkan karena dari 50 kasus suspek ditemukan 16 penderita yang positif DBD dan terjadi kematian pada 4 penderita. Saat ini telah ditemukan 2.092 kasus dengan 29 kasus meninggal dan IR 79,4/100.000 penduduk CFR 1,4 %.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128501942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemantauan Penanganan Kasus Balita Gizi Buruk dengan Menggunakan Sistem Informasi Spasial di Kota Banda Aceh","authors":"Tarmizi Tarmizi","doi":"10.22146/JISPH.6912","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JISPH.6912","url":null,"abstract":"ABSTRACTNutrition problem contributes to the death rate of toddler. In Aceh Province during 2013, there are 855 toddlers suffering malnutrition and only 14,04% of them recovered, 2,46% died and there are still 714 more toddlers under treatment.Qualitative descriptive research with observational design through action research approach using Geographical Information System (GIS) are carried out in the city of Banda Aceh where the sample of children with malnutrition are obtained from the result of nutrient status monitoring, weighing routine data in posyandu, investigation of the health facilities and the report from society. The collected dependent data variables are children with severe malnutrition and malnourished children, the residence location of the research subjects, the work place of the nutrient management employee, the community health center (puskesmas) and serving fasilities of children with severe malnutrition by Global Positioning System (GPS).The distribution pattern and regions prone to children with malnutrition are concentrated in Kecamatan Kuta Raja, Kecamatan Meuraxa and Kecamatan Ule Kareng. In those districts, the number of children with severe malnutrition is above 0,6% and the number of malnourished children is also above 1,5% of the minimum tolerance number of children set by the City Health Department of Banda Aceh. The percentage of the weighed children to the number of target (D/S) for those districts is in between 53,7% to 69,5%. The number of recovered children after being treated is 7,2%, while 0,9% are died and 9,9% of the children with severe malnutrition are dropped out. The number and the distribution of nutrient management employee are not sufficient and they are not well trained with 21,2% of the posyandu are active. In the other hand, the number and the distribution of puskesmas and hospital are fairly equally distributed throughout Banda Aceh. The development of severe malnutrition children monitoring management information system creates the information of improvement of children with severe malnutrition, distribution map of nutritional cases, the distribution of human resources and the health facilities, and produces a report of success coverage of nutritional program indicator.The distribution pattern and regions prone to malnutrition are distributed in the coastal area and in the city border which are slum and poor region. The regions also suffer low quantity and quality of nutrient officer, limited operational infrastructure, and only few posyandu are active . The severe malnutrition children monitoring management information system can help through evaluating the improvement of the children’s recovery and it can also produce various information needed. Keywords: Spatial information system, improvement monitoring, toddler, severe malnutrition","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"406 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132613298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}