{"title":"BERKURBAN DENGAN UANG; KAJIAN KRITIS TERHADAP HADIS-HADIS BERQURBAN","authors":"Zulkarnain Abdurrahman","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.28764","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.28764","url":null,"abstract":"Belakangan ini muncul pendapat bahwa pelaksanaan ibadah kurban tidak mesti dalam bentuk penyembelihan hewan kurban tetapi boleh diganti dalam bentuk uang yang senilai dengan harga pembelian hewan kurban tersebut sebagaimana halnya dalam kasus zakat fithrah. Cara berkurban seperti ini dianggap lebih mudah dan lebih mendatangkan kemaslahatan bagi umat Islam dibanding harus membagi-bagikannya dalam bentuk daging. Pendapat di atas secara sepintas sangat relevan dan responsif terhadap problematika yang sedang dihadapi umat Islam. Namun bagaimanakah pandangan hukum Islam terkait permasalahan di atas? Apakah kurban termasuk dalam kategori ibadah ghair ma’qul al-ma’na sehingga dalam pelaksanaannya mesti mengikuti tata cara yang telah ditegaskan dalam Al-Quran dan hadits yaitu dengan menyembelih hewan kurban atau termasuk dalam kategori ma’qul al-ma’na sehingga bisa dianalogikan dan diganti dalam bentuk uang?","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115121095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGOBATAN COVID-19 DALAM PERSFEKTIF HADIS","authors":"Andi Mujahidil Ilman, Andi Muhammad Ali Amiruddin","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.34560","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.34560","url":null,"abstract":"Corona Virus Disease 2019 merupakan virus yang muncul pertama kali didaerah Wuhan, Cina. Virus tersebut muncul pada pertengahan tahun 2019 kemudian dikabarkan masuk ke Indonesia pada akhri tahun 2019. Virus ini menyerang organ pernapasan sehingga memberikan efek kejang-kejang pada orang yang terjangkit dan bersifat menular dengan berbagai media penularan. Salah satu metode yang dilakukan untuk menekan jalur penyebarannya adalah dengan penyuntikan Vaksin Covid-19. Islam sebagai agama yang elastis pada perkembangan zaman dan tempat telah menjelaskannya dengan berdasar pada subtansi dari Al-Qur’an dan Hadis. Rasulullah Saw. telah menjelaskan tentang pentingnya berobat ketika terjangkit suatu penyakit. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan pandangan Hadis Nabi terkait perintah berobat dengan eksistensi vaksin covid-19.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123091951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI NAQD AL-ḤADĪTH ATAS HADIS ‘ĀISYAH TENTANG MESJID TIDAK HALAL BAGI PEREMPUAN HAID","authors":"H. Rajab","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.27517","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.27517","url":null,"abstract":"Penelitian ini bermaksud untuk meneliti hadits Aisyah ra. tentang masjid tidak halal bagi wanita yang sedang haid. Penelitian ini penting dilakukan karena kebutuhan wanita yang sedang haid untuk masuk dan berada di masjid saat ini semakin kuat, seperti mengaji, menuntut ilmu dan mengajar, sedangkan ada pendapat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat muslim terhadap hal ini. Hari itu wanita yang sedang haid dilarang masuk masjid. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa hadits 'Āisyah adalah daif karena salah satu perawinya dianggap majhūl. Tapi apakah itu benar? Penelitian ini mencoba menelaah kembali hadits Aisyah dengan menggunakan metode dan tahapan penelitian seperti yang dijelaskan oleh M. Syuhudi Ismail, yaitu takhrīj al-ḥadīth, penelitian sanad, penelitian matan, dan kesimpulan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan metode analisis dengan menggunakan teori otentisitas hadis yang disusun oleh Ibn al-Ṣalāḥ. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kualitas hadits 'Āisyah adalah Hasan. Ada masalah dengan sanadnya, yaitu dengan Aflat bin Khalīfah, karena kepribadiannya tidak mendapatkan penilaian yang sempurna dari para kritikus hadits, meskipun tidak terbukti bahwa dia majhul. Dari segi hadits, tidak ada kontradiksi antara hadits ini dengan hadits-hadits lainnya, karena hadits-hadits yang dianggap kontradiktif dapat dikompromikan melalui metode al-jam'u wa al-taufīq.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124597747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERGOLAKAN INISIATOR DAN TAWARAN METODE TAKHRIJ HADIS ANTARA AHMAD AL-GHUMARI DAN MAHMUD AL-TAHHAN","authors":"Aennul Yaqin","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.29744","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.29744","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas perdebatan seputar siapa perintis dari metode takhrij hadis. Tokoh yang diperdebatkan adalah antara Aḥmad al-Ghumārī dan Maḥmūd al-Ṭaḥḥān. Selain itu, artikel ini juga mendialogkan metode takhrij hadis yang ditawarkan keduanya. Hasil artikel ini menunjukkan bahwa perintis dari metode takhrij hadis adalah Aḥmad al-Ghumārī. Meskipun Maḥmūd al-Ṭaḥḥān mengklaim belum menemukan ada tokoh yang sudah menuliskan tentang metode takhrij hadis. Mengenai tawaran metode takhrij mereka, Aḥmad al-Ghumārī menyajikan tawarannya dengan dua cara, sedangkan Maḥmūd al-Ṭaḥḥān menyajikannya dengan lima cara. \u0000 \u0000Kata Kunci: Hadis, Takhrij, Aḥmad al-Ghumārī, Maḥmūd al-Ṭaḥḥān","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121228687","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"WACANA SAINTIFIK HADIS DALAM KONSTRUKSI KESAHIHAN HADIS","authors":"Misbahuddin Asaad, Misbahuddin Asaad","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.33121","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.33121","url":null,"abstract":"Penelitian ini bermaksud menjelaskan penelitian hadis menurut standar prosedur ilmiah penelitian hadis yang disebut saintifik hadis. Wacana saintifik hadis dalam konstruksi kesahihan hadis berdasarkan pemahaman Muhammed el-Zafzâf, adalah pola urutan proses yang bersifat prosedural tentang bagian bagian ulum hadis atau metodologi hadis menjadi pendekatan dan metode ilmiah, dalam melakukan kritik hadis berdasarkan prosedural ilmiah atau disebut saintifik hadis. Sehingga proses menyaring hadis hadis melalui metode takhrīj, pengklasifikasian tema, pembuatan skema (i’tibār sanad), pemilihan jalur penelitian kritikan sanad dengan metode al-adā wa al-tahammul adalah proses utama penelitian ilmiah dalam hadis. Dan kritikan kecacatan periwayatan isnād dan kritikan matan (content), menjadi sistem penetapan kesahihan hadis, dan merupakan titik tolak pembeda penilaian hadis dalam menetapkan hadis sahih secara prosedural. Dan ke-adāla-an dan ke-dhābit-an sanad hadis, menjadi sub sistem penetapan kesahihan hadis, setelah menemukan ketersambungan sanad (ittishāl sanad), dan matan hadis terhindar dari keanehan (syādz) dan keganjilan (illat). \u0000Kata kunci: Mohamed Zafzaf; Saintifik Hadis; Konstruksi Keshahihan Hadis;","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134276332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENELUSURI KEHATI-HATIAN AL-KHULAFA' AL-RASYIDUN DALAM PERIWAYATAN HADIS NABI","authors":"M. Amin","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.34301","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.34301","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Hadis atau sunnah Nabi merupakan sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Keragaman bentuk hadis yang terdiri atas sabda (pernnyataan), perbuatan, taqrir (persetujuan), dan hal-ihwal (sifat dan keadaan pribadi) Nabi Muhammad saw. sangat mempengaruhi cara Nabi menyampaikan hadisnya. Yang pada gilirannya, para sahabat pun menempuh berbagai cara dalam menerima hadis dari Nabi. Pasca wafatnya Nabi, kendali kepemimpinan umat beralih ke tangan al-Khulafa’ al-Rasyidun. Dalam kapasitasnya sebagai kepala negara, mereka mempunyai sikap dan kebijakan yang berbeda-beda dalam periwayatan hadis. Akan tetapi yang jelas, mereka menunjukkan kehati-hatian dalam periwayatan tersebut. Abu Bakar al-Shiddiq menjalankan sikap ketat dalam periwayatan hadis. 'Umar bin al-Khaththab dan 'Usman bin 'Affan menekankan larangan memperbanyak periwayatan hadis. Sedangkan 'Ali bin Abi Thalib mempraktekkan persyaratan sumpah terhadap periwayat hadis Nabi. \u0000 \u0000Kata Kunci \u0000Nabi Muhammad saw., al-Khulafa’ al-Rasyidun, Periwayatan Hadis.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"358 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125649256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONTRIBUSI ANREGURUTTA ABDURAHMAN AMBO DALLE DALAM KAJIAN HADIS DI INDONESIA","authors":"Rusmin Abdul Rauf","doi":"10.24252/tahdis.v13i1.27137","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i1.27137","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan mengkaji tentang pemikiran Anregurutta Abdurahman Ambo Dalle dalam bidang hadis serta kontribusi beliau dalam kajian hadis Indonesia. AG Abdurahman Ambo Dalle merupakan salah seorang ulama yang masyhur dari Sulawesi Selatan. Beliau tidak hanya mendirikan Lembaga Pendidikan DDI yang cabangnya tersebar ke seluruh Indonesia, tapi beliau juga produktif dalam tulisan. Kajian ini menemukan bahwa salah satu karya beliau adalah an Nukhbah al Mardiyah yang beliau dedikasikan sebagai sumbangsih terhadap Ilmu Hadis. Kitab ini terdiri dari 3 jilid namun, hanya dua yang berhasil ditemukan. Jilid pertama berisi kumpulan hadis, sedangkan pada jilid yang kedua merupakan tanggapan beliau terhadap fenomena masyarakat yang terjadi pada zaman beliau.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115325821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KORELASI HADIS NABI DAN INTEGRITAS DIRI SEBAGAI KONSEP KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT MELAYU RIAU","authors":"Nanda Dwi Sabriana","doi":"10.24252/tahdis.v13i1.21795","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i1.21795","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Masyarakat muslim masa kini dihadapkan dengan pilihan yang sulit, di mana nilai-nilai keagamaan cenderung sering dijadikan antitesa dari disiplin ilmu-ilmu modern, tak terkecuali ilmu jiwa. Beberapa masyarakat muslim beranggapan bahwa kondisi jiwa yang sehat dan dianjurkan dalam agama hanyalah berputar pada konteks hubungan antara Hamba dengan Tuhannya. Hal demikian terjadi karena pemahaman keagamaan yang minim dan kaku, di mana pemaknaan atas naskah agama hanya ditinjau dari kacamata ilmu agama saja. Berkaca pada hal yang demikian, penulis mencoba menghadirkan diskusi yang membahas dan memberi perspektif lebih luas terkait korelasi yang hadir antara ilmu agama dengan konteks ilmu jiwa dan masyarakat yang hidup. Fenomena ini digambarkan dalam konsep integritas diri dan kesehatan mental yang dimiliki masyarakat Melayu Riau. Kemudian, penelitian ini menggunakan teori resepsi sebagai pisau analisis penelitian guna memahami konsep integritas diri dan implikasinya pada Masyarakat Melayu Riau. Serta korelasi yang dihasilkan dengan hadis-hadis bernuansa sehat mental. Secara Eksplisit penelitian ini mencoba mendiskusikan hadis-hadis nabi dengan konsep Integritas diri masyarakat Melayu Riau dan implikasinya dengan produktivitas dan peningkatan aktualisasi diri yang baik. \u0000Keywords \u0000Kesehatan mental, Melayu Riau, Integritas diri, hadis \u0000Abstract \u0000Today's Muslim societies are faced a difficult choice, where religious values tend to be often viewed as the antimathematical of modern science, and it is no exception to the science of the soul. Some Muslim societies believe that the healthy, advisable psychiatric conditions in religion are only twisting into the context of the relationship between servant and his god. This is so because of inadequate, rigid religious understanding, where its application of a religious text was based solely on the medium of religious science. Reflecting this, writers have tried to bring up discussions about it and give a broader perspective on the correlation that was present between religious science and the context of the study of the soul and living society. This phenomenon was depicted in the concept of self-integrity and mental health of the Riau malays. Later, the study used the theory of the reception as a research analysis knife to understand the concept of personal integrity and its implications on the Malay Riau. And the correlation produced by the hadis-hadiths has a sound mental tone. Explicitly this research is trying to discuss the prophet hadith with the concept of self-integrity of the Riau Malay community and its implications with productivity and increased self-actualization. \u0000Keywords \u0000Mental health, Riau Malay, self-integrity, hadith","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130807902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSTRUKSI KEKELUARGAAN EKONOMI NUSANTARA DALAM BUKU AHMAD BASO “ISLAM NUSANTARA”: STUDI PEMIKIRAN HADIS","authors":"Rahmat Jasinal","doi":"10.24252/tahdis.v13i1.26636","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i1.26636","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Artikel ini mencoba menggali gagasan konstruksi kekeluargaan ekonomi Nusantara dalam buku Ahmad Baso “Islam Nusantara: Ijtihad Jenius dan Ijma’ Nusantara”. Hal ini penting sebab Ahmad Baso cukup komprehensif dalam mengurai akar konstruksi kekeluargaan ekonomi di Nusantara. Oleh karenanya ada tiga pertanyaan yang diangkat: 1). Bagaimana biografi Ahmad Baso, 2). Bagaimana hadis kekeluargaan ekonomi Nusantara dalam buku Ahmad Baso “Islam Nusantara: Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia”?, 3). Bagaimana konstruksi kekeluargaan ekonomi Nusantara dalam buku Ahmad Baso “Islam Nusantara: Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia”. Agar sampai pada tujuan tersebut penelitian ini memakai metode analisis deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi kekeluargaan ekonomi Nusantara dalam buku Ahmad Baso “Islam Nusantara: Ijtihad Jenius dan Ijma Nusantara”, memiliki landasan epistemic karena merupakan penggalian dari akarnya langsung yaitu manuskrip-manuskrip Nusantara. Kemudian basis hadisnya bersumber dari kitab:1). Sunan Ad-Darimi, 2). Sunan Abi Daud, 3). Shahih Bukhari. \u0000 \u0000Kata Kunci \u0000Konstruksi, Kekeluargaan, Ekonomi, Nusantara dan Ahmad Baso.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131552922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"METODE PEMAHAMAN HADIS (Analisis Mukhtalif al-Hadis)","authors":"Habi Bullah","doi":"10.24252/tahdis.v13i1.22950","DOIUrl":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i1.22950","url":null,"abstract":"The Hadith of the Prophet is the second source of Islamic law after the Qur'an. Many problems of Islamic law are mentioned globally by the Qur'an, but the Prophet's hadiths detail these problems so that they can be understood by Muslims. The Hadith of the Prophet not only have an explanatory function for the Qur'an but also become an additional source of Islamic law that provides complementary laws to the laws contained in the Qur'an. Therefore, Muslims are very concerned about the validity of the Prophet's Hadith. One of the roles of the ulama is contained in the problem of contradicting hadiths (mukhtalif hadith). Are there any contradictions in the hadith of the Prophet? What is meant by mukhtalif and mushkil hadith? Since when did the problem of ikhtilaf hadith arise? What are the factors that cause ikhtilaf in hadith? What are the solutions offered by scholars to resolve these contradictions? Answering this question, the author tries to explain a little about the hadith that contradicts other hadiths. Therefore, the scholars try to seriously explain the traditions of the Prophet and explain if there is an ikhtilaf so that the validity of the hadith is maintained properly and is not misused by certain parties who are ignorant (do not know) so as not to harm Islam. This study uses a descriptive-analytic method which includes an analysis of the intent of the problem of ikhtilaf hadith. Thus, this research produces a critical view regarding the understanding of hadith related to ikhtilaf al-hadith.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130832974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}