{"title":"MENELUSURI KEHATI-HATIAN AL-KHULAFA' AL-RASYIDUN DALAM PERIWAYATAN HADIS NABI","authors":"M. Amin","doi":"10.24252/tahdis.v13i2.34301","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nHadis atau sunnah Nabi merupakan sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Keragaman bentuk hadis yang terdiri atas sabda (pernnyataan), perbuatan, taqrir (persetujuan), dan hal-ihwal (sifat dan keadaan pribadi) Nabi Muhammad saw. sangat mempengaruhi cara Nabi menyampaikan hadisnya. Yang pada gilirannya, para sahabat pun menempuh berbagai cara dalam menerima hadis dari Nabi. Pasca wafatnya Nabi, kendali kepemimpinan umat beralih ke tangan al-Khulafa’ al-Rasyidun. Dalam kapasitasnya sebagai kepala negara, mereka mempunyai sikap dan kebijakan yang berbeda-beda dalam periwayatan hadis. Akan tetapi yang jelas, mereka menunjukkan kehati-hatian dalam periwayatan tersebut. Abu Bakar al-Shiddiq menjalankan sikap ketat dalam periwayatan hadis. 'Umar bin al-Khaththab dan 'Usman bin 'Affan menekankan larangan memperbanyak periwayatan hadis. Sedangkan 'Ali bin Abi Thalib mempraktekkan persyaratan sumpah terhadap periwayat hadis Nabi. \n \nKata Kunci \nNabi Muhammad saw., al-Khulafa’ al-Rasyidun, Periwayatan Hadis.","PeriodicalId":365349,"journal":{"name":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","volume":"358 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/tahdis.v13i2.34301","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak
Hadis atau sunnah Nabi merupakan sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Keragaman bentuk hadis yang terdiri atas sabda (pernnyataan), perbuatan, taqrir (persetujuan), dan hal-ihwal (sifat dan keadaan pribadi) Nabi Muhammad saw. sangat mempengaruhi cara Nabi menyampaikan hadisnya. Yang pada gilirannya, para sahabat pun menempuh berbagai cara dalam menerima hadis dari Nabi. Pasca wafatnya Nabi, kendali kepemimpinan umat beralih ke tangan al-Khulafa’ al-Rasyidun. Dalam kapasitasnya sebagai kepala negara, mereka mempunyai sikap dan kebijakan yang berbeda-beda dalam periwayatan hadis. Akan tetapi yang jelas, mereka menunjukkan kehati-hatian dalam periwayatan tersebut. Abu Bakar al-Shiddiq menjalankan sikap ketat dalam periwayatan hadis. 'Umar bin al-Khaththab dan 'Usman bin 'Affan menekankan larangan memperbanyak periwayatan hadis. Sedangkan 'Ali bin Abi Thalib mempraktekkan persyaratan sumpah terhadap periwayat hadis Nabi.
Kata Kunci
Nabi Muhammad saw., al-Khulafa’ al-Rasyidun, Periwayatan Hadis.
抽象的圣训或逊尼派先知是伊斯兰教继古兰经之后的主要教义来源。圣训的各种形式包括圣言、行为、塔克瑞尔(批准)和先知穆罕默德(个人性质和情况)。对先知演讲的方式有深远的影响。这反过来又使朋友们在接受先知的圣训方面走了很长的路。先知死后,人民的领导权掌握在al-Khulafa ' al-Rasyidun手中。作为国家元首,他们的态度和政策各不相同。然而,很明显,他们在这种情况下表现出了谨慎。Abu Bakar al-Shiddiq在hadis的调查中表现得很强硬。Umar bin al-Khaththab和Usman bin Affan强调禁止进行圣训的调查。阿里·本·阿比·塔利布遵守了先知圣训的誓言要求。先知穆罕默德的关键词。al-Khulafa ' al-Rasyidun,近郊圣训。