Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.389
Dina Elisabeth Latumahina, Gunaryo Sudarmanto
{"title":"HANS GEORG GADAMER'S HERMENEUTICS VS BIBLICAL HERMENEUTICS: A COMPARATIVE ANALYSIS","authors":"Dina Elisabeth Latumahina, Gunaryo Sudarmanto","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.389","url":null,"abstract":"At first, Hermeneutics as an interacting science was only used among the church as a method of Scripture Interpretation, with a standard system or method of hermeneutics. This hermeneutics is often referred to as Traditional Hermeneutics or Biblical Hermeneutics. However, in its development, Hermeneutics came out of biblical studies into the scope of philosophy, art, literature, and history. This hermeneutics is referred to as New Hermeneutics and appears in various variants. The purpose of this article is to introduce the New Hermeneutics system of the Postmodernist era, specifically Hans Georg Gadamer's Hermeneutics, and compare it objectively with the Biblical Hermeneutics System with the standard Grammatical-Historical method, which is often used to interpret the Bible. This study uses the comparative analysis study method to find fundamental similarities and differences between Hans Georg Gadamer's hermeneutic concepts and Biblical hermeneutics. Finally, the author makes conclusions and recommendations for Bible interpreters who are doing hermeneutics.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140989008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.386
R. Silaen
{"title":"PENERAPAN NILAI-NILAI ETIKA DAN MORAL DALAM KONTEKS CARA HIDUP ORANG KRISTEN BERDASARKAN 1 PETRUS 2:11-12","authors":"R. Silaen","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.386","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.386","url":null,"abstract":"Kehidupan sosial orang Kristen selalu dihadapkan pada tuntutan untuk memiliki dasar yang kuat dalam aspek etika dan moralitas, dengan pemahaman yang mendalam mengenai apa yang diizinkan, layak, dan pantas, serta menanggung tanggung jawab sebagai pembawa kebenaran dan kebajikan. Namun, tidak semua individu Kristen merespons panggilan ilahi untuk mengikuti jalan kebenaran dan kebajikan tersebut. Sebagian mengalami kecenderungan egois yang berpotensi mengarah pada perbuatan jahat yang dipicu oleh keinginan duniawi, yang berpotensi merugikan diri sendiri, keluarga, komunitas, dan bahkan negara. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dilakukan untuk memberikan landasan Alkitabiah yang menggambarkan bagaimana orang percaya dapat membangun etika dan moral dalam konteks sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan eksegese terhadap 1 Petrus 2:11-12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika dan moralitas orang Kristen melibatkan penolakan terhadap keinginan-keinginan duniawi, perlawanan terhadap kejahatan, pelaksanaan perbuatan baik, dan penghormatan kepada Tuhan. Gaya hidup yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut harus dihindari karena berpotensi mengganggu harmoni sosial. Orang Kristen diharapkan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu dengan ketaatan, penolakan diri, dan fokus pada hal-hal yang baik. \u0000 ","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140988255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.370
Deky Hidnas Yan Nggadas
{"title":"KITAB YUNUS DAN REVIVAL: SEBUAH STUDI LITERER-TEOLOGIS","authors":"Deky Hidnas Yan Nggadas","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.370","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang tema kebangunan (revival) dalam Kitab Yunus. Secara sepintas tampak sulit membahas revival dalam kitab Yunus. Namun ini menjadi tantangan untuk menemukan kebutuhan revival yang didasarkan pada kitab Yunus. Dengan menggunakan metode analisis literer-teologis, Kitab Yunus dan Revival akan dipaparkan dalam penelitian ini. Lebih spesifik, penulis mengamati sejumlah leithworter (pengulangan kata-kata kunci) dalam seluruh Kitab Yunus. Pengulangan kata-kata kunci itu menggarisbawahi ironi karakter spiritual dari tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Melalui analisis tersebut, penulis menggarisbawahi kontribusi Kitab Yunus mengenai kebutuhan akan revival di dalam Kekristenan masa kini. Hasil penelitian ini menemukan dan menjelaskan kontribusi kitab Yunus akan revival.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":"2 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140990407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.405
Hardi Budiyana, Yonatan Alex Arifianto, Samuel Purdaryanto
{"title":"PHUBBING DALAM PERSPEKTIF ETIS TOLOGIS: KAJIAN MEREDUKSI ANTI SOSIAL DALAM MASYARAKAT","authors":"Hardi Budiyana, Yonatan Alex Arifianto, Samuel Purdaryanto","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.405","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.405","url":null,"abstract":"Kecanggihan teknologi dan informasi yang kian masif hadir untuk memanjakan dan membantu manusia melakukan tugasnya dengan mudah, namun ketergantungan atau kecanduan akan gadget memicu timbulnya karakter baru dalam masyarakat. Salah satu karakter baru yang muncul di era teknologi ini yaitu phubbing. Tujuan penulisan Artikel ini, agar umat Tuhan dapat memahami pentingnya sikap menghargai dalam komunikasi. Dan prilaku tersebut dapat merusak hubungan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa kekristenan harus mengetahui hakikat dan definisi phubbing dan dampaknya, dimana Phubbing merupakan perilaku kurang peduli dianggap sebagai perilaku anti-sosial yang dapat merusak hubungan sosial dan kesehatan mental. Maka orang Kristen dapat menggunakan prinsip-prinsip Alkitab untuk membimbing perilaku dan interaksi dengan orang lain, termasuk penggunaan teknologi dan memberikan pengajaran pendidikan Kristen terkait menghormati dan menempatkan skala prioritas dalam peribadatan. Phubbing dan anti sosial dalam perspektif etis teologis dapat dianggap sebagai perilaku yang mereduksi anti-sosial dalam masyarakat. Oleh karena itu, menghindari phubbing dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan sosial dan mengurangi dampak negatif dari kebiasaan ini pada kesehatan mental. Maka aktualisasi dari peran gereja dalam mereduksi anti sosial dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk menghindari sikap dan prilaku phubbing.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140988214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.364
Marde Christian Stenly Mawikere, Sudiria Hura, Virginia Rebeca Tulung
{"title":"DINAMIKA AGAMA DAN POTENSI KONFLIK DALAM RISET CLIFFORD GEERTZ: URGENSI MODERASI BERAGAMA DAN RELEVANSI DENGAN TEOLOGI KRISTEN","authors":"Marde Christian Stenly Mawikere, Sudiria Hura, Virginia Rebeca Tulung","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.364","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas dinamika agama dan potensi konflik dengan memanfaatkan perspektif Clifford Geertz sebagai kerangka teoretis utama. Penelitian ini melibatkan analisis mendalam terhadap interaksi agama-agama dan potensi konflik yang muncul dalam masyarakat, dengan fokus khusus pada urgensi penerapan konsep moderasi beragama. Dalam konteks ini, studi ini menjelajahi relevansi konsep tersebut dengan teologi Kristen sebagai satu kerangka referensi. Pendekatan ini tidak hanya menggali aspek sosial dan budaya, tetapi juga mendorong pemahaman lebih mendalam terhadap dinamika agama, secara khusus teologi Kristen dalam konteks relevansi dan kontribusinya dalam konsep moderasi beragama.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140988615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.445
Indra Richard Sigarlaki
{"title":"TRANSFORMASI HIDUP DALAM KEKUDUSAN: UPAYA PENINGKATAN MORALITAS KEPEMIMPINAN GEREJA","authors":"Indra Richard Sigarlaki","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.445","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.445","url":null,"abstract":"Kekudusan dan moralitas saat ini memang harus menjadi bagian penting dalam kepemimpinan Gereja dan di dalam komunitas gereja. Kajian transformasi hidup dalam kekudusan merupakan peran dan upaya yang dilakukan oleh kepemimpinan gereja dalam meningkatkan moralitas kepemimpinan gereja dan juga secara umum kepada umat Tuhan. Sehingga peran dari transformasi ini memperkuat komitmen pemimpin dan jemaat gereja terhadap kekudusan hidup. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan bahwa adanya kekristenan harus memiliki pemahaman terkait kajian teoretik kekudusan dalam etis teologis, di mana hal itu sangat menekankan moralitas dan kepemimpinan Kristen dalam peran kepemimpinan gereja untuk membangun kekudusan hidup, maka diperlukan strategi peningkatan moralitas dalam kepemimpinan gereja. Strategi-strategi yang digunakan oleh pemimpin gereja, seperti pembinaan spiritual, menekankan ajaran moral, dan pembangunan komunitas yang jauh dari keduniawian, dan tentunya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan moralitas berdasarkan Alkitabaiah yang radikal dan berkelanjutan. Yang memberikan arah moral yang jelas, tetapi juga mempromosikan integrasi nilai-nilai kekudusan dalam tindakan sehari-hari para pemimpin gereja dan jemaat gereja, sehingga menciptakan dampak positif dalam pembentukan karakter dan kualitas kehidupan spiritual komunitas gereja. ","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":"3 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140990393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.381
John Abraham Christiaan, Simon Simon, Stefanus Dully
{"title":"AMNESTI: HAK PREROGATIF ILAHI YESUS YANG DIBERIKAN KEPADA PENJAHAT DI KAYU SALIB DILIHAT DARI SISI HUKUM POSITIF","authors":"John Abraham Christiaan, Simon Simon, Stefanus Dully","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.381","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.381","url":null,"abstract":"Penelitian ini hendak membuktikan suatu kata “amnesti” yang di dalam hukum positif Indonesia dikenal adanya pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan Presiden kepada orang atau kelompok yang bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewisjde). Amnesti yang diberikan oleh Presiden apakah dapat langsung diberikan ataukan menempuh berbagai prosedur serta membutuhkan waktu berapa lama, dan apa konsekwensinya ketika seseorang atau suatu kelompok telah menerima Amnesti. Dalam teologi Kristen, juga dikenal adanya amnesti atau pengampunan dosa. Pengampunan dosa diperlukan bagi seseorang untuk dapat mencapai Firdaus. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan, dan juga melalui penelusuran dari berbagai sumber untuk menggali dan menemukan makna perkataan Yesus sebagaimana pada judul penilitian. Temuan penelitian ini mengemukakan bahwa pemberian amnesti kepada penjahat diatas kayu salib yang dilakukan Yesus menunjukan Ia adalah Tuhan pemilik kuasa yang dapat mengampuni dosa manusia.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":"122 23","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140987561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.419
Esther Natasaputra, Elieser R. Marampa, Indaldo Undras
{"title":"TITIK TEMU MORALITAS DAN PLURALISME: REFLEKTIF ETIS TEOLOGIS DALAM LANSKAP TEOLOGIA YANG BERAGAM","authors":"Esther Natasaputra, Elieser R. Marampa, Indaldo Undras","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.419","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.419","url":null,"abstract":"Moralitas yang rendah sangat berdampak pada hilangnya sikap toleransi antar masyarakat, yang mana hal itu dapat menimbulkan kekerasan fisik maupun non fisik baik di dunia digital maupun dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk membangun kehidupan kekristenan yang mengedepankan kebersamaan dalam teologi beragam demi membangun bangsa dan negara yang hidup dalam damai sejahtera dan aman. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literatur maka dapat disimpulkan bahwa titik temu moralitas dan pluralisme harus dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana nilai-nilai etika teologis dapat diintegrasikan secara efektif dalam konteks pluralistik, mendorong dialog antaragama, dan menciptakan dasar untuk tindakan moral bersama di tengah-tengah keragaman teologis. Maka dalam menuangkan kajian teoritik moralitas dan pluralisme sebagai titik temu dan tantangan moralitas dan pluralisme dalam kemajemukan, diperlukan konsep dan nilai yang diaktualisasikan dalam teologi beragam sebagai dasar titik temu kekristenan. ","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140990273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.428
Berens Melvil Deweyan Dien
{"title":"STRATEGI PENGINJILAN KONTEKSTUAL BERDASARKAN KISAH PARA RASUL 17:23 BAGI ALIRAN KEPERCAYAAN MALESUNG MINAHASA SULAWESI UTARA","authors":"Berens Melvil Deweyan Dien","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.428","url":null,"abstract":"Tulisan ini berisi satu studi dalam mengaplikasikan pendekatan Paulus mengenai satu metode yang didasarkan pada Kisah Para Rasul 17:23 untuk memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kepada masyarakat suku Minahasa yang memeluk kepercayaan Malesung sebagai satu system keagamaan yang memiliki kemiripan konteks seperti yang dihadapi Paulus di Atena. Malesung sebagai satu sistem kepercayaan tidak masuk dalam hubungan perjanjian secara eksklusif dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena jika tidak demikian maka para pemrakarsanya tentu tidak akan meninggalkan iman dan identitas mereka sebagai orang Kristen. Malesung memiliki sejumlah nilai mendasar yang mirip dengan yang dimiliki Humanisme sebagai satu agama baru yang sedang mendominasi semua aspek kehidupan manusia, sehingga kemungkinan besar keduanya akan bisa melebur. Menggunkan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature dan eksegesa teks dalam Alkitab maka dapat disimpulkan bahwa, mengkomunikasikan strategi penginjilan kontekstual berdasarkan Kis 17:23 bagi aliran kepercayaan malesung Minahasa Sulawesi Utara, adalah mengetahui secara jelas tentang karakteristik aliran kepercayaan malesung yang terkait dengan unsur-unsur dasar kepercayaan Malesung. Dari hasil eksegesa dan dasar Teologis dari Kisah Para Rasul 17:23, prinsip penginjilan yang kontekstual tidak boleh goyah bahwa isi Injil (Yesus Kristus sudah mati, dikuburkan, dan bangkit untuk menyelesaikan persoalan dasar kemanusiaan itu sendiri, yakni dosa) tidak berubah, cara menyampaikannya bisa berubah disesuaikan dengan era apapun yang dicanangkan manusia.","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":"5 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140988504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manna RafflesiaPub Date : 2024-05-11DOI: 10.38091/man_raf.v10i2.411
Sugiono Sugiono, S. Sumiyati
{"title":"UPAYA BERTEOLOGI KONTEKSTUAL: PENGAJARAN TENTANG POLA ASUH ANAK DALAM EFESUS 6:1-4 TERHADAP POLA ASUH ETNIS JAWA","authors":"Sugiono Sugiono, S. Sumiyati","doi":"10.38091/man_raf.v10i2.411","DOIUrl":"https://doi.org/10.38091/man_raf.v10i2.411","url":null,"abstract":"Di era kemajuan teknologi peran orang tua dalam tugasnya mengasuh seorang anak bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pentingnya pola asuh yang relevan sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi terhadap generasi digital yang telah kecanduan terhadap kecanggihan teknologi digital. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkan gambaran tentang konsep pola asuh berdasarkan Efesus 6:1-4 dan menurut Etnis Jawa. Dari hasil pembahasan akan dicari persamaan dan perbedaan yang akan menjadi model pendekatan teologi kontekstual bagi masyarakat Jawa. Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan sebuah pendekatan eksegesa, etnografi, wawancara, kepustakaan dan metode kontekstual. Hasil yang ditemukan mengungkapkan bahwa Orang tua seharusnya menjadi seorang yang bertanggung jawab mendidik anak dengan hati yang melayani. Keterhubungan yang erat antara anak dengan orang tuanya memampukan orang tua memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kehidupan seorang anak, dan sebaliknya jika seorang anak dengan patuh menyediakan hati diperlengkapi oleh orang tua maka pola asuh yang benar akan menunjang seluruh kehidupan anak dimasa depan. ","PeriodicalId":34624,"journal":{"name":"Manna Rafflesia","volume":" 722","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140989542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}