{"title":"HIPONATREMIA SEBAGAI PREDIKTOR PROGNOSIS KEMATIAN PASIEN CEDERA OTAK AKIBAT TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) DR. SARDJITO YOGYAKARTA","authors":"Mariesta Kusumaningtyas, Atitya Fithri Khairani, Indarwati Setyaningsih","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.37","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Insidensi cedera otak akibat trauma memiliki angka mortalitas mencapai 25%. Hiponatremia merupakan gangguan elektrolit yang paling sering terjadi pada pasien cedera otak akibat trauma yang dapat memperburuk kondisi dan dapat menjadi salah satu penyebab disabilitas/ mortalitas. \u0000Tujuan: Untuk menilai hubungan hiponatremia terhadap prognosis kematian pasien cedera otak akibat trauma di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. \u0000Metode Penelitian: Penelitian analitis menggunakan metode potong lintang terhadap data rekam medis pasiencedera otak akibat trauma di RSUP Dr. Sardjito selama bulan Desember 2016. Subjek penelitian terdiagnosis dan tercatat sebagai traumatic cerebral oedema (S06.1), traumatic subdural haemorrhage, (S06.5), dan traumatic subarachnoid haemorrhage (S06.6). \u0000Hasil: Terdapat 52 subjek dengan mayoritas laki-laki (76,9%), rerata usia 32 tahun, dan sebagian besar mengalami hiponatremia derajat sedang (61,5%). Jumlah pasien meninggal sebanyak 13,5%. Kadar natrium berpengaruh terhadap prognosis kematian pada pasien cedera otak akibat trauma (p=0,031).Simpulan: Hiponatremia berhubungan dengan prognosis kematian pasien cedera otak akibat trauma di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128511970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LAPORAN SERI KASUS: STROKE PERDARAHAN PADA PASIEN DENGAN KEHAMILAN","authors":"Ditha Praritama Sebayang, Ismail Setyopranoto, Indarwati Setyaningsih","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.31","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kehamilan dan pascapersalinan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke melalui mekanisme. Tidak banyak laporan kasus mengenai variasi manifestasi klinis stroke perdarahan pada kehamilan dan pasca persalinan menjadi alasan pemilihan kasus ini. \u0000Kasus: : Kasus 1: Ny. A berusia 36 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 33 minggu dengan sindrom peningkatan tekanan intrakranial (PTIK), gangguan komunikasi, dan kelemahan anggota gerak kanan mendadak. Pasien rutin menggunakan kontrasepsi suntik, memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan anak kedua, menyangkal mengidap penyakit kencing manis dan dislipidemia. Kesadaran pasien compos mentis dengan perdarahan intraserebral (PIS) di temporalis sinistra sebanyak 21mL. Kasus 2: Ny. S berusia 38 tahun, G3P2A0, usia kehamilan 35 minggu dengan sindrom PTIK, kelemahan anggota gerak kanan, pelo, dan perot yang mendadak. Pasien menyangkal memiliki riwayat hipertensi, kencing manis, stroke sebelumnya, dislipidemia, dan penyakit jantung. Kesadaran pasien sopor (E3V2M5) dengan PIS di temporoparietalis sinistra sebanyak 42,5mL. \u0000Diskusi: : Kedua pasien dirawat di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito mengalami PIS dengan kecurigaan lesi vaskular sekunder (AVM atau aneurisma) sebagai etiologinya. Penatalaksanaan pada kedua pasien menggunakan panduan terapi PIS serta menyesuaikan kondisi ibu dan janin. \u0000Simpulan: Kondisi PIS dalam kehamilan dan pascapersalinan menyebabkan morbiditas dan mortalitas. Penatalaksanaan stroke selama kehamilan memerlukan perawatan interdisipliner dari bedah saraf, neurologi, dan obstetri.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133447101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF DI PUSKESMAS SAMALANTAN, KALIMANTAN BARAT","authors":"Lasta Arshinta, Ivo Ariandi, Sholehuddin Munajjid","doi":"10.29342/cnj.v1i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/cnj.v1i2.24","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi kronis dapat mengakibatkan gangguan fungsi kognitif yang akan memengaruhi kualitas hidup penderita. Penelitian berkaitan dengan masalah ini masih belum banyak dilakukan di Indonesia. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hubungan hipertensi terhadap penurunan fungsi kognitif pasien di wilayah kerja Puskesmas Samalantan, Kalimantan Barat.Metode Penelitian: Penelitian observasional-analitik dengan desain penelitian potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 36 responden, dengan metode consecutive sampling. Kuesioner dan pemeriksaan Mini-Mental Status Examination (MMSE) pasien hipertensi selama bulan November-Desember 2016 di Puskesmas Samalantan, Kalimantan Barat. \u0000Hasil: Sebanyak 36 responden, 17 pasien memiliki riwayat hipertensi grade I dengan 2 orang diantaranya (11,76%) memiliki fungsi kognitif yang terganggu. Sebanyak 13 pasien mengalami hipertensi grade II dengan 1 orang diantaranya (7,7%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Terdapat 6 pasien yang mengalami krisis hipertensi dengan 3 orang diantaranya (50%) mengalami gangguan fungsi kognitif. Uji Pearson menunjukkan hipertensi memiliki pengaruh terhadap penurunan fungsi kognitif dan bermakna secara signifikan (p<0.05). \u0000Simpulan: Terdapat hubungan antara hipertensi dengan terjadinya penurunan fungsi kognitif. Terdapat variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, antara lain kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kebiasaan merokok, serta aktivitas olahraga. \u0000Kata Kunci: Fungsi kognitif, hipertensi, Mini-Mental Status Examination.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122890022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ade Mayashita, A. Asmedi, Tommy Rachmat, Siti Farida
{"title":"HUBUNGAN RED BLOOD CELL DISTRIBUTION (RDW) DENGAN NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH STROKE SCALE (NIHSS) PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT YANG DIRAWAT DI UNIT STROKE RSUP DR. SARDJITO","authors":"Ade Mayashita, A. Asmedi, Tommy Rachmat, Siti Farida","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.33","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stroke iskemik menyebabkan terjadinya inflamasi sel. Sitokin inflamasi menyebabkan peningkatan Red-Blood-Cell Distribution Width (RDW) dan mencegah maturasi sel darah merah. Pemeriksaan RDW rutin dan murah dikerjakan, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai prediksi keparahan klinis pada pasien stroke. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hubungan RDW terhadap skor National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) pasien stroke iskemik akut di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta. \u0000Metode Penelitian: Studi dengan rancangan potong lintang. Subjek penelitian adalah pasien stroke iskemik yang dirawat di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito periode Januari 2014 hingga Desember 2015. Diagnosis stroke iskemik akut ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Computed Tomography (CT)-scan kepala. Data NIHSS dan RDW diambil saat admisi dan diuji korelasi dengan tes Pearson. Nilai p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. \u0000Hasil: Sebanyak 51 orang subjek dimasukkan dalam penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa RDW serum berkorelasi terhadap NIHSS (r= 0,296; p=0,035).Simpulan: Terdapat korelasi positif antara kadar RDW dengan nilai NIHSS pada penderita stroke iskemik akut dengan kekuatan korelasi rendah, sehingga semakin tinggi kadar RDW, maka semakin tinggi nilai NIHSS.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"2017 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114749494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LAPORAN KASUS: PERUBAHAN HASIL PEMERIKSAAN ELEKTROMIOGRAFI PADA PARALISIS NERVUS FASIALIS PERIFER","authors":"P. R. Dewi, D. Kusumastuti, Aanb Widya Putra","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.32","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Paralisis nervus fasialis perifer dapat menyebabkan gangguan motorik otot wajah. Pemeriksan elektromiografi berguna untuk mendiagnosis sekaligus menentukan prognosis pasien. Laporan ini mengidentifikasi perubahan amplitudo serta potensi bangkitan otot pada paralisis nervus fasialis perifer. \u0000Kasus: Seorang pria berusia 58 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kanan tidak bisa ditutup dan bibir tertarik ke sisi kiri sejak seminggu lalu. Pemeriksaan neurologi menunjukkan lesi nervus VII infranuklear kanan. Evaluasi terapi kortikosteroid dan fisioterapi belum menghasilkan perbaikan gejala klinis sehingga disarankan untuk melakukan pemeriksaan elektromiografi. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya respons nervus fasialis kanan, sedangkan pada sisi kiri hasilnya normal. \u0000Diskusi: Perubahan hasil pemeriksaan elektromiografi pada kasus ini akibat penurunan eksitasi akson pada degenerasi serabut saraf. Hasil ini dapat menentukan prognosis dari pasien, adanya perbedaan nilai amplitudo dan latensi distal > 90% dibandingkan sisi yang sehat memiliki prognosis buruk. \u0000Simpulan: Perubahan hasil pemeriksaan elektromiografi pada kasus paralisis nervus fasialis perifer ditandai dengan menurunnya amplitudo dan pemanjangan latensi distal serabut saraf yang mempersarafi wajah. Hasil tersebut berpengaruh terhadap prognosis","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125971451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LAPORAN KASUS: PERDARAHAN INTRASEREBRAL PADA ACQUIRED PROTHROMBIN COMPLEX DEFICIENCY ONSET LAMBAT","authors":"Clarissa Tertia, Kennytha Yoesdyanto, Imam Irfani, Herliana Sembiring","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.36","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Acquired Prothrombin Complex Deficiency (APCD) adalah pendarahan akibat kekurangan vitamin K. Manifestasi klinis berupa defisit neurologis fokal maupun global yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral spontan. \u0000Kasus: Bayi laki-laki 1 bulan mengalami penurunan kesadaran, bangkitan, serta muntah sejak 1 hari sebelumnya. Riwayat injeksi vitamin K dan trauma kepala disangkal. Bayi somnolen, pucat, ubun-ubun menonjol, pupil anisokoria, dan ekstremitas spastik. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositosis, pemanjangan partial thromboplastin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (APTT). CT sken menunjukkan perdarahan intraserebral multipel, subarakhnoid, dan subdural, iskemia luas, dan fluid-fluid level. Pasien diterapi dengan asam traneksamat, vitamin K, antikonvulsan, dan dirujuk ke RS dengan fasilitas layanan bedah saraf. \u0000Diskusi: Diagnosis APCD ditegakkan berdasarkan pemanjangan protrombin dan perdarahan spontan yang ditunjang oleh CT sken kepala. \u0000Simpulan: Kasus APCD memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga profilaksis vitamin K pada neonatus sangat penting.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123685530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN THRIVE SCORE TERHADAP BARTHEL INDEX PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) DR. SARDJITO","authors":"John Kenedi, P. Paryono, Ismail Setyopranoto","doi":"10.29342/CNJ.V1I2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V1I2.25","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Prediktor awal yang akurat terhadap luaran fungsional sangat diperlukan dalam tatalaksana pasien stroke iskemik akut. THRIVE (The Total Health Risk In Vascular Events) score telah divalidasi dan digunakan sebagai prediktor luaran pasien stroke iskemik akut yang akan menjalani prosedur endovaskular maupun recombinant-tissue Plasminogen Activator (r-tPA) intravena. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hubungan THRIVE score terhadap skor Barthel Index pada pasien dengan stroke iskemik akut di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito. \u0000Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan metode potong lintang. Diagnosis stroke iskemik ditegakkan dengan pemeriksaan Computed Tomography (CT)-sken kepala. Data THRIVE score yang meliputi data The National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS), usia, riwayat menderita diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan atrial fibrilasi (AF) diambil melalui formulir laporan kasus. Nilai skor Barthel Index diambil saat pasien keluar rumah sakit. \u0000Hasil: Subjek penelitian berjumlah 90 dengan proporsi 60 subjek laki-laki (66,6%) dan 30 subjek perempuan (33,3%). Uji Chi-Square menunjukkan adanya korelasi signifikan antara tingginya THRIVE score dengan rendahnya skor Barthel Index dengan nilai p = 0,001 (p <0,05). \u0000Simpulan: Nilai THRIVE score saat masuk yang tinggi berhubungan dengan skor Barthel Index pasien yang rendah saat keluar rumah sakit. \u0000Kata Kunci: Stroke iskemik akut, luaran klinis, THRIVE score, Barthel Index.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"307 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121007154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cempaka Thursina, Sri Sutarni, Rani Prabandari, Retno Sutomo, C. Machira, Alfi Rizky Medikanto
{"title":"HUBUNGAN INTERNET GAMING DISORDER DENGAN GANGGUAN ATENSI DAN MEMORI PADA SISWA SMP DI DAERAH PERDESAAN DI YOGYAKARTA","authors":"Cempaka Thursina, Sri Sutarni, Rani Prabandari, Retno Sutomo, C. Machira, Alfi Rizky Medikanto","doi":"10.29342/cnj.v4i1.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/cnj.v4i1.94","url":null,"abstract":"Latar belakang: Internet gaming merupakan kejadian yang merambak dan menjadi hal yang lazim di seluruh dunia. Seiring itu pula, timbul keresahan terkait internet gaming, yaitu peningkatan jumlah gamers yang teradiksi. Maka dari itu, penelitian ini dlakukan untuk mengenal internet gaming disorderi(IGD) terutama di daerah perdesaan di Yogyakarta. Modified Children Mini Mental Status Examination(MMMSEC) merupakan alat ukur yang dipakai dalam pengukuran fungsi kognitif maupun atensi pada anak-anak.\u0000Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara nilai MMMSEC bagian atensi, dan memori dengan IGD pada siswa SMP di daerah perdesaan, Yogyakarta\u0000Metode Penelitian: Metode menggunakan studi potong lintang di sejumlah SMP di daerah perdesaan Bantul, Yogyakarta pada Mei-Juni 2019. Subyek penelitian kemudian dilakukan assessment terhadap kejadian IGD, dan setelah itu dilanjutkan dengan assessment. Didapatkan total 74 subyek penelitian dengan 37 subyek dengan IGD, dan 37 merupakan subyek kontrol.\u0000Hasil: Prevalensi dari siswa SMP yang terkena IGD yaitu 8.2% di daerah perdesaan di Yogyakartan,. Terdapat 74 subyek penelitian, sebanyak 64.9% laki-laki dan 35.1% perempuan. Analisis non parametrik dengan Mann-Whitney hasil MMMSEC antara IGD dan kontrol mendapatkan hasil yang bermakna di penilaian atensi (p value =0.00), dan nilai total (p value=0.029), sedangkan pada penilaian orientasi, registrasi, recall dan bahasa tidak didapatkan hasil yang bermakna. Hasil analisist terhadap perbedaan nilai MMSMEC pada jenis kelamin tidak mendapatkan hasil yang bermakna.\u0000Simpulan: Terdapat hubungan antara nilai MMSMEC pada bagian atensi, dan total dengan IGD pada siswa SMP di perdesaan Yogyakarta.\u0000Kata Kunci: Internet Gaming Disorder, IGD, MMMSEC, Atensi, Memori","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115809808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANIFESTASI NYERI KEPALA PADA PASIEN COVID-19","authors":"Adrean Hartanto Halim, I. Wijayanti","doi":"10.29342/cnj.v4i1.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/cnj.v4i1.122","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Nyeri kepala adalah salah satu gejala yang dapat timbul pada Pasien COVID-19.\u0000Tujuan: Membahas nyeri kepala sebagai gejala infeksi COVID-19.\u0000Diskusi: Gejala ini dapat muncul selama pasien terinfeksi virus dan disertai dengan gejala khas COVID-19 lainnya seperti demam, batuk kering, sesak napas, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Peran infeksi COVID-19 dan reseptor enzim Angiotensin-Converting 2 (ACE2) di dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer sangat berhubungan pada munculnya manifestasi nyeri kepala karena terjadinya efek badai sitokin. Beberapa pasien dengan stroke iskemik, migrain, dan ensefalitis mengeluhkan nyeri kepala.\u0000Simpulan: Nyeri kepala dengan berbagai intensitas dan lokasi merupakan kondisi yang harus diwaspadai karena merupakan salah satu indicator keterlibatan sistem saraf dalam perjalanan penyakit COVID-19.\u0000Kata Kunci: COVID-19, Nyeri kepala, Reseptor ACE2","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130104404","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FENOMENA PSIKOSIS PADA PASIEN EPILEPSI: GAMBARAN KLINIS DAN TATALAKSANA","authors":"Ria Damayanti, Machlusil Husna, Lovita Meika Savitri, Nurul Izzati","doi":"10.29342/cnj.v4i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.29342/cnj.v4i1.132","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Epilepsi terjadi akibat lepasnya muatan listrik yang berlebihan, paroksismal dan abnormal pada neuron otak. Kelainan di bidang psikiatri seringkali muncul bersama dengan epilepsi. Hampir 20% sampai 60% pasien epilepsi memiliki beberapa jenis komorbiditas psikiatri. Kelainan di bidang psikiatri yang paling umum pada pasien epilepsi adalah depresi, ansietas dan psikotik. \u0000Tujuan: Pada artikel ini akan dibahas mengenai epilepsi dengan komorbiditas psikiatri terutama psikosis dari tinjauan klinis, patofisiologi dan manajemen yang direkomendasikan, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien epilepsi secara umum.\u0000Diskusi: Secara umum psikosis epilepsi diklasifikasikan berdasarkan hubungannya dengan kejang yang yaitu iktal psikosis, postiktal psikosis dan interiktal psikosis. Epilepsi dengan komorbiditas psikiatri diduga disebabakan oleh faktor neuropatologi, neurokimia, genetik, dan psikososial.\u0000Simpulan: Pengetahuan khusus diperlukan untuk pemilihan obat anti epilepsi (OAE) pada pasien epilepsi dengan psikosis karena seringkali terjadi interaksi obat, efek sinergi, serta efek samping yang tidak diharapkan.\u0000Kata Kunci: Manajemen Psikosis, Epilepsi, Anti Psikotik, Anti Epilepsi","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122770897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}