{"title":"Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi COVID 19","authors":"Sutangsa Sutangsa","doi":"10.29080/ipr.v3i2.479","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.479","url":null,"abstract":"Tujuan dari studi ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran jarak jauh dan untuk mendeskripsikan pengalaman belajar mengajar siswa, guru dan orang tua dalam pembelajaran ajarak jauh. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitan kualitatif dskriptif dengan strategi fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah 22 siswa dan 3 orang guru dari sekolah yang berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan evaluasi terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pembelajaran siswa tidak memenuhi ketuntasan klasikal, dan terdapat beberapa hambatan yang dirasakan oleh siswa, guru dan orang tua dalam pembelajaran jarak jauh diantaranya yang berkaitan dengan motivasi siwa, kesiapan guru dan partisipasi pendampingan orang tua. Implikasi dari penelitian ini sebagai masukan bagis siswa, guru dan orang ua dan sekolah untuk meningkatkan kesiapan dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh untuk menunjang hasil belajar siswa.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78086744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Kematangan Emosi dan Religiusitas dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Perantau di Asrama Daerah Mahasiswa Yogyakarta","authors":"Y. Sari","doi":"10.29080/ipr.v3i2.548","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.548","url":null,"abstract":"Mahasiswa perantau kerap dihadapkan dengan berbagai perubahan yang menuntut dirinya untuk mampu menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Namun, masih banyak ditemukan mahasiswa perantau yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri salah satunya adalah kematangan emosi dan religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa rantau dengan rentang usia 18 sampai 25 tahun dan merupakan mahasiswa rantau yang tinggal di asrama daerah Kalimantan, Nusa Tenggara dan Bali. Sampel penelitian ini berjumlah 108 mahasiswa rantau yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala penyesuaian diri, skala kematangan emosi, dan skala religiusitas. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada mahasiswa perantau dengan nilai signifikansi 0,000 (P < 0,05). Artinya semakin tinggi kematangan emosi dan religiusitas individu maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Kematangan emosi dan religiusitas secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri sebesar 47,4%. Kematangan emosi memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri sebesar 45,1%, sedangkan religiusitas memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri sebesar 2,3%.Mahasiswa perantau kerap dihadapkan dengan berbagai perubahan yang menuntut dirinya untuk mampu menyesuaikan diri di lingkungan yang baru. Namun, masih banyak ditemukan mahasiswa perantau yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri salah satunya adalah kematangan emosi dan religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa rantau dengan rentang usia 18 sampai 25 tahun dan merupakan mahasiswa rantau yang tinggal di asrama daerah Kalimantan, Nusa Tenggara dan Bali. Sampel penelitian ini berjumlah 108 mahasiswa rantau yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala penyesuaian diri, skala kematangan emosi, dan skala religiusitas. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan antara kematangan emosi dan religiusitas dengan penyesuaian diri pada mahasiswa perantau dengan nilai signifikansi 0,000 (P < 0,05). Artinya semakin tinggi kematangan emosi dan religiusitas individu maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Kematangan emosi dan religiusitas secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri sebesar 47,4%. Kematangan emosi memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri sebesar 45,1%, sedangkan religiusitas memberikan sumbangan efe","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77382795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi: Sebuah Nilai Budaya untuk Upaya Pencegahan Bullying dengan Memaksimalkan Peran Bystander","authors":"Andi Halima, Asniar Khumas, Kurniati Zainuddin","doi":"10.29080/ipr.v3i2.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.549","url":null,"abstract":"Bystander berperan penting pada terulang tidaknya episode bullying di sekolah. Bystander perlu dilibatkan secara aktif dalam upaya pencegahan bullying. Pencegahan bullying perlu sensitif budaya. Nilai sipakatau, sipakalebbi, sipakainge sejalan dengan nilai anti-bullying. Penelitian ini merupakan studi awal yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai budaya sipakatau, sipakalebbi, sipakainge mendorong bystander bertindak aktif dan bagaimana nilai tersebut diterapkan dalam pergaulan di sekolah. Prosedur sosiometri dan ilustrasi peran bullying digunakan untuk mengidentifikasi peran bystander. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan prosedur wawancara semi terstruktur pada empat bystander yang berperan membela pada situasi bullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap saling menghargai, mengingatkan, dan menghormati muncul dalam pergaulan sesama teman didasari oleh nilai-nilai agama dan dari nilai budaya sipakatau, sipakainge, sipakalebbi yang disosialisasikan dalam budaya Bugis. Nilai karakter dalam konsep sipakatau, sipakainge, sipakalebbi tidak hanya muncul telah diterapkan pada strategi yang digunakan bystander untuk melakukan tindakan pencegahan bullying. Temuan ini dapat menjadi masukan untuk mempromosikan nilai-nilai agama dan budaya sebagai upaya pencegahan bullying di sekolah. \u0000Kata kunci: Pencegahan Bullying, Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge, Bystander.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78892549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Social Story untuk Menurunkan Perilaku Agresif Anak dengan Retardasi Mental","authors":"Novia Solichah","doi":"10.29080/ipr.v3i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.540","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social story untuk mengurangi perilaku agresif pada anak dengan retardasi mental. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang berbentuk single subject research dengan desain grafik A-B-A’. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak dengan retardasi mental ringan (WISC, IQ: 69), berjenis kelamin perempuan di sebuah Sekolah Dasar. Subjek memiliki kecenderungan perilaku agresif,. Subjek kesulitan untuk memulai berinteraksi dengan orang lain dengan guru maupun teman, subjek sering menendang, memukul, dan menggigit orang lain pada saat subjek berinteraksi dengan orang lain. Data diukur menggunakan frekuensi untuk melihat berapa kali subjek melakukan tindakan memukul, menendang, dan menggigit orang lain. Metode pengumpulan data menggunakan observasi langsung. Secara kuantitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan mampu menurunkan perilaku memukul, menendang, menggigit. Setelah intervensi, subjek menunjukkan perubahan yang positif dalam perilakunya. Dengan kata lain, social story mampu menurunkan perilaku agresif anak dengan retardasi mental.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81703114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kontrol Diri dan Kesepian dengan Nomophobia pada Remaja","authors":"Achmad Fathoni, S. Asiyah","doi":"10.29080/ipr.v3i2.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v3i2.542","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kontrol diri dan kesepian dengan nomophobia pada remaja. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. jumlah responden adalah 346 siswa/siswi di SMK Negeri 12 Surabaya, SMA Negeri 22 Surabaya, dan MAN Kota Surabaya. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu skala kontrol diri yang didasarkan pada aspek-aspek konrtol diri menurut teori Tangney, (2004), dan skala kesepian yang disusun dari aspek-aspek menurut Perlman & Peplau, (1981) yang diadopsi dari Muhammad Abdul Jalil Jauhar, (2019), sedangkan penyusunan skala nomophobia didasarkan pada skala NMP-Q (Nomophobia Questionnair) dari Yildrim, (2014) yang diadopsi dari Nadya Atikah Putri, (2019). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan proses SPSS 16.0 for windows. hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kontrol diri dan kesepian dengan nomophobia pada remaja di di SMK Negeri 12 Surabaya, SMA Negeri 22 Surabaya, dan MAN Kota Surabaya dengan uji hipotesis korelasi parsial antara kontrol diri dengan nomophobia sejumlah 0.137 sedangkan signifikansi memiliki nilai sejumlah 0,006, yang artinya terdapat hubungan positif signifikan antara nomophobia dengan kontrol diri pada remaja, kemudian pada variabel kesepian dengan nomophobia mempunyai nilai korelasi sejumlah 0,288 dan nilai signifikansi sejumlah 0,000, yang artinya terdapat hubungan positiif signifikan antara nomophobia dengan kesepian pada remaja. Pada uji korelasi regresi simultan diketahui F-hitung dengan nilai 23.572 dan nilai F tabel sejumlah 3,022. Hal ini menunjukkan bahwa diperoleh hubungan signifikan antara Kontrol Diri dan Kesepian dengan nomophobia pada remaja. Sumbangan efektif yang diberikan dari variabel kontrol diri sebesar 2,7%. Sedangkan sumbangan efektif variabel kesepian sebesar 9,4%. Kedua variabel ini memberikan sumbangan efektif, namun sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel kesepian lebih banyak dari pada kontrol diri. Selebihnya itu variabel nomophobia dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang tidak diungkap pada penelitian ini.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81578150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Konseling Kelompok Terhadap Penurunan Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Pertama","authors":"Fifqi Alrais Siswanto, S. Suroso, S. Saragih","doi":"10.35316/lisanalhal.v14i2.893","DOIUrl":"https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v14i2.893","url":null,"abstract":"Remaja adalah waktu dimana seseorang mempunyai tingkah laku negatif, fasa sukar anak-anak. Ketidakseimbangan emosi terwujud pada masa remaja. Ketidakselarasan emosi pada remaja menyebabkan remaja bertindak responsif berlebih seperti tingkah laku agresif, memberontak, tidak patuh, mengganggu, yang memicu masalah sosial. Tingkah laku agresif pelajar di sekolah telah menjadi masalah universal, dan baru ini cenderung meningkat. Tujuan kajian ini adalah melihat penerapan konseling kelompok terhadap penurunan tingkah laku agresif pelajar sekolah menengah. Objektif lain dari kajian adalah mengkaji perbedaan penerapan konseling kelompok sebelum dan selepas diberi perlakuan. Pensampelan Purposive dan skala agresif diterapkan pada eksperimen ini, untuk mendapat 20 sampel yang terdiri dari 10 pelajar dalam kelompok kontrol dan 10 pelajar dalam kelompok eksperimen di SMP Negeri 13 Surabaya yang dicatatkan telah melakukan agresi di sekolah. Kaidah pendekatan kuantitatif digunakan untuk analisis data pada peneltian ini. Hasil survei lapangan menunjukkan bahawa pelajar sering melakukan tindakan tidak hormat pada guru, memaki, mengumpat, meresahkan lingkungan, membuat bising, kata tidak senonoh, berbohong. Dengan memanfaatkan dinamika kelompok, penulis memberikan intervensi konseling kelompok untuk mengurangi tingkah laku agresif pelajar. Dari hasil kajian terbukti konseling kelompok berpengaruh terhadap penurunan tingkah laku agresif pelajar sekolah menengah pertama.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78016201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perilaku Hedonisme Pada Wanita Sosialita","authors":"A. Tobing","doi":"10.29080/ipr.v2i1.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v2i1.252","url":null,"abstract":"Penelitan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku hedonisme pada wanita sosialita. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus instrumental dengan melibatkan 5 (lima) orang partisipan penelitian yang terlibat dalam beberapa grup sosialita di Surabaya. Partisipan kemudian diwawancarai dengan menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku hedonis pada wanita sosialita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan cenderung menganggap bahwa perilaku hedonis di kalangan wanita sosialita merupakan sebuah bentuk interaksi sosial di jaman modern yang juga terjadi di kelompok sosial lainnya. Hasil penelitian juga menunjukkan faktor yang membentuk perilaku hedonisme antara lain adalah konsep diri terkait dengan bagaimana partisipan menilai dirinya berdasarkan produk yang dipakai sebagai pembeda dirinya dengan masyarakat di kelas sosial lainnya. Faktor lain yang mendukung perilaku hedonisme adalah struktur norma yang telah terbentuk dalam komunitas sosialita yang diikuti sehingga hal tersebut menjadi standar yang harus diikuti oleh anggota komunitas sosialita. \u0000 ","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85490880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tahsin Al-Qur’an dalam Meningkatkan Spiritual well-Being Remaja dengan Perilaku Delinkuen","authors":"A. Kusmawati, Cholichul Hadi, Nur Ainy Fardana N","doi":"10.29080/IPR.V1I2.191","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/IPR.V1I2.191","url":null,"abstract":"Penelitian ini menguji bagaimana proses tahsin Al-Qur’an dapat meningkatkan spiritual well-beingremaja dengan perilaku delinkuen. Metode yang digunakan ekperimental (The one shot case study). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan dengan treatment membaca Al-Qur’an secara rutin melalui pendampingan yang intensif dan pendekatan persuasive kepada siswa dengan perilaku delinkuen dapat membawa perubahan perilaku menjadi lebih baik secara bertahap, dan disertai penjelasan dari makna atau arti ayat-ayat yang dibaca. Dukungan yang positif (parenting di sekolah) dan memberikan perhatian ekstra kepada siswa dengan perilaku delinkuen dari sekolah, guru dan orang tua akan memberikan perubahan yang baik khususnya dalam proses belajar. ","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83190808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Neuroticism Sebagai Moderator Dalam Hubungan Antara Komitmen Dan Motif Berkorban Dalam Hubungan Berpacaran","authors":"Sere Eunice Kantate, Dian Wisnuwardhani","doi":"10.29080/IPR.V1I2.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/IPR.V1I2.210","url":null,"abstract":"Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui apakah neuroticism dapat memoderasi hubungan antara komitmen dan motif berkorban. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motives of Sacrifice (Impett, Gable, & Peplau, 2005) untuk mengukur motif berkorban, The Investment Model (Rusbult, Martz, & Agnew, 1998) untuk mengukur komitmen, dan Big Five Inventory (BFI) (Ramdhani, 2012) untuk mengukur neuroticism. Data yang didapat ialah 954 individu, dengan 80,9% responden perempuan, yang sedang menjalani hubungan berpacaran, ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motif berkorban baik approach motives (r = 0,26, p = 0,00; p < 0,01, two tails) maupun avoidance motives (r = 0,09, p = 0,00; p < 0,01, two tails) dengan komitmen. Individu yang memiliki komitmen tinggi cenderung berkorban demi pasangannya, baik dengan approach motives maupun avoidance motives. Akan tetapi, ditemukan bahwa neuroticism tidak memoderasi hubungan antara motif berkorban, baik approach motives (t = 0,90, p = 0,27; p > 0,05) maupun avoidance motives (t = 0,51, p = 0,61; p > 0,05) dengan komitmen.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83336131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Resiliensi pada Remaja Awal yang Orangtuanya Bercerai","authors":"Yumna Ulayya Cahyani, Diana Rahmasari","doi":"10.29080/IPR.V1I2.186","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/IPR.V1I2.186","url":null,"abstract":"Fokus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik resiliensi pada remaja awal yang orangtuanya bercerai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dan didapatkan tiga subjek penelitian yaitu tiga remaja awal yang orangtuanya bercerai yang berinisial AP, FF dan RR. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara sehingga instrumen pengumpulan data berupa pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, lalu kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap partisipan memiliki karakteristik resiliensi yang berbeda antara partisipan satu dengan yang lain. AP memiliki karakteristik motivasional dan kemampuan kognitif. Partisipan FF dan RR memiliki karakteristik spiritual dan motivasional serta kemampuan kognitif. Dapat disimpulkan bahwa ketiga partisipan telah resilien karena mamiliki karakteristik resiliensi. Penelitian ini menemukan bahwa para partisipan memiliki karakteristik resiliensi karena mendapat dukungan keluarga.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85978409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}