{"title":"The Role of Family Companions in Reducing Stunting","authors":"Uliyatul Laili, Endah Budi Permana Putri, Lailatul Khusnul Rizki","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.120-126","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.120-126","url":null,"abstract":"Stunting masih menjadi salah satu permasalah gizi yang terjadi di Inodnesia, dan ditandai dengan tubuh pendek. Anak dengan stunting akan lebih rentan terhadap penyakit. Sehingga penanganan masalah Stunting dapat dimulai sejak persiapan sebelum kehamilan yaitu pada remaja, calon pengantin, dilanjutkan pada ibu hamil, ibu menyusui dan balita melalui tim pendamping keluarga. Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan dengan membentuk tim pendamping keluarga yang nantinya akan melakukan penyuluhan, fasilitas pelayanan rujukan, fasilitas bantuan sosial bagi keluarga berisiko Stunting serta surveilans terhadap kelompok sasaran di tingkat desa/kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran pendamping keluarga dalam menurunkan stunting di Kecamatan Porong. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pendamping keluarga di Wilayah Puskesmas Porong. Pengambilan sampel dilakukan dengan samtotal sampling sebanyak 66 pendamping keluarga di Wilayah Puskesmas Porong yang terdiri dari 7 Kelurahan/ desa. Pengambilan data dilakukan secara observasi dan wawancara selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 desa yang terdapat di wilayah Puskesmas Porong, Kecamatan Porong, semuanya telah terbentuk tim pendamping keluarga untuk menurunkan stunting. Prosentase stunting di Kecamatan Porong pada tahun 2020 sebesar 10,80%, sedangkan pada tahun 2021 prosentase stunting sebesar 10%. Pengetahuan tim pendamping keluarga terhadap peran dan tugasnya sudah cukup baik yaitu yang tahu akan tugasnya sebesar 52 responden dan yang tahu tentang tugasnya sebesar 62 responden. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Prosentase Stunting di Kecamatan Porong pada tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Peran pendamping keluarga dapat menurunkan prosentase Stunting di Kecamatan Porong. \u0000 ","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44194077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Shofiya, Inne Soesanti, Rachmaniah, Winarko, Mujayanto, Sa’idah Zahrotul Jannah
{"title":"Komitmen Pimpinan Pada Penurunan Stunting Di Kabupaten Tuban Jawa Timur","authors":"Dian Shofiya, Inne Soesanti, Rachmaniah, Winarko, Mujayanto, Sa’idah Zahrotul Jannah","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.211-214","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.211-214","url":null,"abstract":"Stunting menyebabkan lemahnya persaingan sumber daya manusia (SDM) suatu negara, karena selain tampilan fisik juga berdampak pada kemampuan kognitif. Hasil SSGI21 menyatakan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Pemerintah menargetkan prevalensi stunting tahun 2024 menjadi 14%. Untuk mencapai angka tersebut memerlukan komitmen ditingkat pusat sampai dengan desa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komitmen pemerintah dan masyarakat desa dalam percepatan penurunan stunting. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Focus Group Discusion merupakan cara pengumpulan data secara kualitatif. Partisipan dalam FGD adalah kepala desa dan pamong desa, bidan desa, bidan Puskesmas, serta anggota TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di tingkat desa. Penelitian dilakukan di 10 desa lokus stunting di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen pimpinan telah ada tetapi belum operasional. Komitmen pendanaan masih bersifat umum belum focus pada balita stunting dan keluarga beresiko stunting, sangat bergantung pada dana pemerintah pusat dan bersumber pada dana desa yang sangat terbatas berupa pemberian makanan tambahan di posyandu. Sumberdaya manusia telah banyak melakukan kegiatan tetapi belum semua terlibat dalam kegiatan percepatan penurunan stunting, misalnya bisang pendidikan dalam hal ini adalah PAUD. Saran yang dapat diberikan agar pimpinan desa melakukan sosialisasi kepada seluruh tim percepatan penurunan stunting, memfokuskan sekaligus menambah besarnya anggaran untuk balita stunting dan keluarga beresiko stunting dan melibatkan semua komponen masyarakat untuk melakukan percepatan penurunan stunting. \u0000 \u0000Kata kunci : stunting, komitmen pimpinan, dana desa.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43038508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Luthfi Abdul Ghaffar, E. Riyanto, S. Nadhiroh, M. Z. Fatah, Ira Nurmala
{"title":"KEARIFAN LOKAL DALAM PAWON URIP UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR","authors":"Muhammad Luthfi Abdul Ghaffar, E. Riyanto, S. Nadhiroh, M. Z. Fatah, Ira Nurmala","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.257-263","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.257-263","url":null,"abstract":" \u0000Stunting dipahami sebagai rendahnya tinggi badan menurut umur pada anak. Indeks gizi tinggi-untuk-usia adalah umum untuk mengukur stunting masa kanak-kanak. Anak stunting tidak selalu kurus, bahkan ada yang kelebihan berat badan dibandingkan tinggi badannya.. Salah satu cara untuk mengatasi stunting adalah dengan memastikan kemanan pangan dan pemenuhan zat gizi secara berkelanjutan. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan penerapan Pawon Urip. Pawon Urip merupakan kearifan lokal Kabipaten Lumajang yang didasari oleh konsep kekeluargaan, gotong royong, empati dan juga solidaritas antar warga. Tujuan paper ini adalah menjelaskan bagaimana Pawon Urip di Kabupaten Lumajang Jawa Timur memanfaatkan dan mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal yaitu gotong royong dan solidaritas terhadap masyarakat sekitar untuk mencegah stunting sebagai masalah bersama warga. Paper ini merupakan kajian kualitatif terhadap Pawon Urip. Data utama dikumpulkan dengan cara wawancara yang dilakukan dengan sejumlah pegiat Pawon Urip di Lumajang dan beberapa anggota masyarakat. Selain itu dikumpulkan juga data kegiatan Pawon Urip, data statistic stunting, dan data sekunder lainnya yang terkait. Data dianalisis secara tematik untuk menemukan aspek kearifan lokal dalam menghadapi masalah bersama berupa stunting. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan Pawon Urip di Desa Kloposawit membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi selama pandemi dan dapat mendukung keberlanjutan konsumsi pangan dan peningkatan status gizi Diharapkan paper ini bisa menyajikan contoh praktek baik pencegahan stunting dengan memanfaatkan kearifan lokal.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47327759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Widati Fatmaningrum, S. Nadhiroh, Agus Raikhani, Budi Utomo, Luluk Masluchah, Patmawati
{"title":"ANALISIS SITUASI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DENGANPENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING (Studi Kasus di Kabupaten Jombang Jawa Timur)","authors":"Widati Fatmaningrum, S. Nadhiroh, Agus Raikhani, Budi Utomo, Luluk Masluchah, Patmawati","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.139-144","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.139-144","url":null,"abstract":"Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat sehingga pemerintah mentargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 % pada tahun 2024. Jumlah keluarga berisiko stunting juga masih tinggi yaitu mencapai 21,9 juta berdasarkan pendataan keluarga (PK 21). Stunting adalah anak balita dengan nilai z-score kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/anak usia 0 – 23 bulan/anak usia 24 – 59 bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak. Untuk menurunkan stunting diperlukan intervensi spesifik sebesar 30 % dan intervensi sensitive sebesar 70 %. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor pendukung dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan pendekatan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan studi kasus dan jenis data adalah primer dan sekunder. Sasaran program adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan, remaja putri dan wanita usia subur serta anak usia 24-59 bulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus stunting dari tahun 2020 ke tahun 2021 di Kabupaten Jombang dengan strategi yang diterapkan adalah edukasi kesehatan melalui kemandirian keluarga, gerakan masyarakat hidup sehat, gerakan seribu hari pertama kehidupan dan revitalisasi Posyandu. Keberhasilan program ini berkat dukungan dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang dan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). \u0000 ","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48946645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. R. Atmaka, Nila Reswari Haryana, Qonita Rachmah, Stefania Widya Setyaningtyas, Anisa Lailatul Fitria, Azizah Ajeng Pratiwi, Aliffah Nurria Nastiti, Asri Meidyah Agustin, R. Diana, Mahmud Aditya Rifqi
{"title":"Perbandingan Metode Online dan Offline dalam Peningkatan Awareness Calon Pengantin Terhadap Gizi Prakonsepsi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Kursus Persiapan Pernikahan","authors":"D. R. Atmaka, Nila Reswari Haryana, Qonita Rachmah, Stefania Widya Setyaningtyas, Anisa Lailatul Fitria, Azizah Ajeng Pratiwi, Aliffah Nurria Nastiti, Asri Meidyah Agustin, R. Diana, Mahmud Aditya Rifqi","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.1-5","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.1-5","url":null,"abstract":"Kecukupan gizi pada masa prakonsepsi akan menentukan output kelahiran anak dan pertumbuhan anak serta menunjang fungsi alat reproduksi agar dapat berperan optimal. Sayangnya banyak pasangan calon pengantin yang belum mengetahui pentingnya gizi prakonsepsi yang harus diterapkan sebelum ibu hamil. Tingginya permasalahan ibu selama masa kehamilan menunjukkan pentingnya gizi prakonsepsi dan dibutuhkan pendidikan gizi dan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat dalam mempersiapkan kehamilan. Sebagai salah satu upaya menurunkan angka stunting, maka dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan kapasitas pada remaja dan calon pengantin agar dapat mempersiapkan kehamilan yang sehat, salah satunya melalui kursus persiapan pra nikah. Penelitian dilakukan dengan mengembangkan media edukasi berbasis hybrid learning (kombinasi online dan offline). Penelitian ini berupa edukasi gizi yang didasarkan pada kontstruksi Health Belief Model pada remaja dan calon pengantin, khususnya untuk meningkatkan niat, sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control terhadap penerapan gizi prakonsepsi. Sebelum dan sesudah dilakukan edukasi, dilakukan pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui edukasi gizi prakonsepsi pada kursus persiapan pernikahan secara offline dapat meningkatkan secara signifikan pengetahuan peserta (p<0,001) karena proses interaksi dua arah yang berjalan dengan lebih baik. Untuk itu disarankan pemberian edukasi gizi prakonsepsi pada kursus persiapan pernikahan dapat diberikan secara offline. ","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43444364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dr. Elok Permatasari, M.Kes., Leersia Yusi Ratnawati, Ni'mal Baroya, Globila Nurika, Farida Wahyu Ningtyias, Andrei Ramani
{"title":"Analisis Faktor Risiko Maternal terhadap Keluarga Berisiko Stunting","authors":"Dr. Elok Permatasari, M.Kes., Leersia Yusi Ratnawati, Ni'mal Baroya, Globila Nurika, Farida Wahyu Ningtyias, Andrei Ramani","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.161-167","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.161-167","url":null,"abstract":"Background. In 2021, stunting in Indonesia remains high at 24.4%. Indonesian government has a target to decrease stunting prevalence become 14% in 2024. Jember is one of district in East Java with high stunting prevalence 23,4%. First thousand days of life influenced stunting, and maternal risk factor is one of determinants of stunting. In Indonesia was known as 4T, which is Too young, Too old, Too closed and Too much. Objectives. To analyze Maternal Risk Factor (4T) in families at risk of stunting in Jember district, East Java, Indonesia. Method. This research was ecological study by using secondary data with unit of analysis were 286344 families with stunting risk in Jember district. Source data collection using PK21 (Family Data base 2021) and child monitoring status 2019-2021. Data was analyzed by pearson and spearman correlation. Result. Based on Family data base 2021 in Jember showed that there were 84.19% family at risk of stunting. Maternal risk factor (4T) showed: Too young (age of wife < 19 years) 1.18%; Too old (age of wife > 35 years) 52.50%; too close (birth spacing < 2 years) 1.34%; too much (number of birth > 3) 18.03%. And there were corellation between maternal risk factor too young (0,003), too old (0,000), too close (0,000) and too much (0,000) with family at stunting risk. Conclusion. Stunting in Jember remains high and need prevention by reducing maternal risk factor including: too young, too old, too close, and too much. \u0000Keywords: Stunting, Maternal Risk Factor, 4T","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45624859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Njoman Juliasih, Eko Budi Santoso, Ade Lia Ramadani, Sugiharto
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN STAKEHOLDER TENTANG STUNTING DALAM UPAYA PERCEPATAN DESA EMAS DI KABUPATEN MOJOKERTO","authors":"Ni Njoman Juliasih, Eko Budi Santoso, Ade Lia Ramadani, Sugiharto","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.58-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.58-63","url":null,"abstract":"Stunting is a chronic nutritional problem caused by cumulative and continuous malnutrition resulting in children being too short for their age. The percentage of stunted under-five children in 2021 in East Java province was 23.5%. Meanwhile, in Mojokerto District, the stunting prevalence was 27.4%, above the stunting prevalence in East Java province. The local government agency at a regency/municipality level up to a village level plays a role as a policy creator and an implementor; they need to know well about various matters related to stunting to achieve the goal, which is decreasing the stunting rate. This activity aimed to improve the stakeholders’ knowledge as the policymakers on stunting and its preventive efforts. The method used in this study was a cross-sectional method using a quantitative survey. The activity consisted of three stages: first, distributing pre-test questionnaires related to materials that would be given; second, conducting education to the stakeholders by three speakers and was followed by a discussion; third, distributing post-test questionnaires to measure the respondents’ understandings of the education that had been given. The findings of this study indicated that there was a significant difference in the average knowledge of stunting dan the preventive efforts before and after conducting education to the stakeholders (P=0.00). This result showed that there was a positive effect on giving education to improve the stakeholders’ knowledge of stunting as an acceleration effort to the Desa EMAS (Eliminasi Stunting) in Mojokerto District. \u0000Keywords: Education, Stunting Knowledge, Stakeholder","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47581007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Endang Retno Surjaningrum, Eldatia Utari Putri, Nur Ainy Fardana N., Lucia Tri Suwanti, Lutfi Agus Salim, Esti Yunitasari, Bani Bacan Hacantya Yudanagara, Lantip Muhammad Dewabrata
{"title":"Peta Potensi Pengentasan Stunting di Kota Surabaya","authors":"Endang Retno Surjaningrum, Eldatia Utari Putri, Nur Ainy Fardana N., Lucia Tri Suwanti, Lutfi Agus Salim, Esti Yunitasari, Bani Bacan Hacantya Yudanagara, Lantip Muhammad Dewabrata","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.97-103","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.97-103","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menunjukkan faktor protektif atau pendukung, dan faktor resiko atau penghambat program penanganan stunting yang ditemui di kelurahan lokus stunting dengan kasus stunting terbanyak di Kota Surabaya. Penduduk kota Surabaya memiliki latar belakang sosial-budaya dan ekonomi serta lingkungan yang beragam. Penelitian dilakukan menggunakan Focus Group Discussion yang dilaksanakan bersama tim kelurahan yang terdiri dari Kader, PLKB, PKK, tim Rumah Dataku, guru PAUD, serta TPK di sepuluh (10) kelurahan di bulan September-Oktober 2022 menggunakan panduan pertanyaan yang disusun oleh tim peneliti. Data dianalisis secara deskriptif dengan kategori faktor protektif dan faktor resiko. Hasil data menggambarkan keragaman situasi di masing-masing kelurahan. Hasil akan dikombinasikan dengan hasil data audit stunting sebagai rekomendasi strategi penanganan stunting kepada Dinas terkait di Surabaya.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47872545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTRET PERSEPSI NILAI GENDER DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DESA SUKOJEMBER, KECAMATAN JELBUK, KABUPATEN JEMBER","authors":"","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.31-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.31-38","url":null,"abstract":"Desa Sukojember merupakan lokasi fokus dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jember. Komitmen dan partisipasi aktif pelaksana dalam mencapai tujuan menjadi faktor penting dalam keberhasilan program. Realitas yang terjadi menunjukkan bahwa kegiatan tidak berjalan karena pelaksana merasa malu menjalankan perannya. Sikap ini dipengaruhi oleh persepsi gender bahwa kegiatan penurunan stuting lebih pada urusan rumah tangga, sehingga perempuan dianggap lebih memahami. Tujuan kajian ini adalah untuk mengeksplorasi perspektif peran gender dalam pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan stunting. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Kegiatan tersinergi dengan pendampingan percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Universitas Jember bekerjasama dengan Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan pada bulan September 2022. Penggalian data dilakukan dengan wawancara dan diskusi kelompok terarah pada 12 informan pelaksana. Teknik penentuan informan menggunakan purposive dari Tim Percepatan Penurunan Stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi peran gender dibentuk dari faktor internal, berupa anggapan pribadi pelaksana, bahwa kegiatan penurunan angka stunting adalah persoalan domestik keluarga, sehingga perempuan dipandang lebih bertanggungjawab. Faktor eksternal dilatarbelakangi oleh budaya Madura, yang beranggapan bahwa tradisi dari penerapan nilai-nilai kultural yang masih fokus pada budaya patriarki. Persepsi dikuatkan oleh adanya dominasi pengurus berjenis kelamin perempuan yaitu 8 dari 12 pelaksana. Persepsi berpengaruh terhadap percepatan penurunan stunting yang ditunjukkan dengan kegiatan kampung keluarga berkualitas yang tidak pernah dilakukan di desa.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42870415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The association of sanitation, birth history, and nutritional status on the incidence of diarrhea among children under five in Zambia, South Africa","authors":"Wizara Salisa, Trias Mahmudiono, Mahmudah","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.153-160","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.153-160","url":null,"abstract":"Negara sub-sahara dikenal memiliki pasokan sumber air bersih dan sanitasi yang belum mumpuni, sehihngga mempengaruhi peningkatan risiko kejadian diare. Diketahui bahwa masalah gizi juga menjadi penyebab diare. Lalu bagaimana pengaruh faktor risiko tersebut di negara sub-sahara? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi, riwayat kelahiran, dan status gizi terhadap kejadian diare pada balita di Zambia dan besaran risikonya. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan memanfaatkan data sekunder Zambia Demographic and Health Survey tahun 2018 yang tersedia dari DHS program. Total sampel sebanyak 6504 balita dengan data lengkap meliputi diare, karakteristik sosio ekonomi, riwayat kelahiran, status anemia, serta antropometri (BB dan TB). Hasilnya, sebanyak 15,6% balita mengalami diare (2 minggu terakhir). Berdasarkan sosio ekonomi, tingkat pendidikan berhubungan signifikan (p=0,000) dengan diare dimana ibu yang tidak bersekolah berisiko hingga 1,542 kali. Sumber air minum berhubungan signifikan terhadap kejadian diare (p=0,001), dengan risiko 1,297 kali. Pada status gizi, hanya variabel BB/U (underweight) yang ditemukan berhubungan signifikan (p=0,000), dengan besar risiko 1,413 kali. Temuan menarik pada riwayat kelahiran balita, yaitu balita yang diberi ASI eksklusif meningkatkan kejadian diare hingga 2,5 kali (p=0,000). Penelitian ini mengkonfirmasi hipotesis bahwa kejadian diare pada balita di Zambia dipengaruhi secara signifikan oleh sumber air minum, tingkat pendidikan ibu, riwayat IMD, dan status gizi BB/U atau underweight. Namun pada riwayat pemberian ASI eksklusif, diare lebih banyak terjadi pada balita yang mendapat ASI eksklusif.","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44930219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}