ANALISIS SITUASI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DENGANPENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING (Studi Kasus di Kabupaten Jombang Jawa Timur)

Widati Fatmaningrum, S. Nadhiroh, Agus Raikhani, Budi Utomo, Luluk Masluchah, Patmawati
{"title":"ANALISIS SITUASI UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DENGANPENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING (Studi Kasus di Kabupaten Jombang Jawa Timur)","authors":"Widati Fatmaningrum, S. Nadhiroh, Agus Raikhani, Budi Utomo, Luluk Masluchah, Patmawati","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.139-144","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat sehingga pemerintah mentargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 % pada tahun 2024. Jumlah keluarga berisiko stunting juga masih tinggi yaitu mencapai 21,9 juta berdasarkan pendataan keluarga (PK 21). Stunting adalah anak balita dengan nilai z-score kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/anak usia 0 – 23 bulan/anak usia 24 – 59 bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak. Untuk menurunkan stunting diperlukan intervensi spesifik sebesar 30 % dan intervensi sensitive sebesar 70 %. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor pendukung dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan pendekatan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan studi kasus dan jenis data adalah primer dan sekunder. Sasaran program adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan, remaja putri dan wanita usia subur serta anak usia 24-59 bulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus stunting dari tahun 2020 ke tahun 2021 di Kabupaten Jombang dengan strategi yang diterapkan adalah edukasi kesehatan melalui kemandirian keluarga, gerakan masyarakat hidup sehat, gerakan seribu hari pertama kehidupan dan revitalisasi Posyandu. Keberhasilan program ini berkat dukungan dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang dan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). \n ","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.139-144","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat sehingga pemerintah mentargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 % pada tahun 2024. Jumlah keluarga berisiko stunting juga masih tinggi yaitu mencapai 21,9 juta berdasarkan pendataan keluarga (PK 21). Stunting adalah anak balita dengan nilai z-score kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -3.00 SD (severely stunted). Keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/anak usia 0 – 23 bulan/anak usia 24 – 59 bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak. Untuk menurunkan stunting diperlukan intervensi spesifik sebesar 30 % dan intervensi sensitive sebesar 70 %. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor pendukung dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan pendekatan keluarga berisiko stunting di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan studi kasus dan jenis data adalah primer dan sekunder. Sasaran program adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0-23 bulan, remaja putri dan wanita usia subur serta anak usia 24-59 bulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus stunting dari tahun 2020 ke tahun 2021 di Kabupaten Jombang dengan strategi yang diterapkan adalah edukasi kesehatan melalui kemandirian keluarga, gerakan masyarakat hidup sehat, gerakan seribu hari pertama kehidupan dan revitalisasi Posyandu. Keberhasilan program ini berkat dukungan dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang dan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD).  
与有风险的家庭方法一起加速发育迟缓的情况分析
替身是一个公共卫生问题,因此政府在2024年的打击率下降到14%。根据家庭登记(信21),冒着特技风险的家庭人数仍在上升,达到290万。发育不良是一个蹒跚学步的孩子,他的z分数小于-2.00 SD/标准偏差,小于3.00 SD。风险发育不良的家庭是由一个或多个家庭组成的家庭,这些家庭有一个或多个年轻女儿/准新娘/准妈妈/ 24个月/ 59个月的孩子来自贫困家庭、低家长教育、恶劣的环境卫生和不适当的饮用水。为了使特技下降,需要一个特定的30%的干预和70倍的灵敏度干预。该研究的目标是分析东爪哇省Jombang地区特技风险家庭的支持因素,加快发育迟缓的努力。所使用的研究设计是一种带有案例设计和数据类型的描述性设计。该计划的目标是孕妇、哺乳期母亲、0-23个月的儿童、年轻女性和育龄妇女以及24-59个月的儿童。研究结果显示,从2020年到2021年,马邦地区的发育迟缓病例有所下降,其策略是通过家庭自力更生、健康社会运动、生命的最初1000天运动和波珊杜的复苏实施保健教育。该计划的成功要归功于区的政府政策的支持,以及涉及多个地区设备组织(OPD)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
38
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信