{"title":"Tatalaksana kasus endodontik curved canal dengan pulp stone pada gigi premolar mandibula: laporan kasus","authors":"Ibramanto Warganegara, Dini Asrianti","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49881","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49881","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Variasi anatomis bentuk saluran akar yang melengkung atau curved canal merupakan suatu tantangan dalam tatalaksana perawatan endodontik. Faktor yang memperberat lain seperti adanya pulp stone dapat menyebabkan meningkatnya kompleksitas dalam perawatan endodontik serta resiko terjadinya kesalahan iatrogenik pada perawatan endodontik. Laporan kasus ini bertujuan membahas keberhasilan tatalaksana kasus endodontik dengan curved canal dan pulp stone pada gigi premolar mandibular. Laporan Kasus: Seorang pasien perempuan usia 45 tahun dirujuk dengan kasus pulp stone di kamar pulpa dan curved canal pada gigi 44. Prosedur perawatan endodontik dilakukan dengan kombinasi perangkat ultrasonik NEWTRON® Booster (Satelec Acteon, Paris, France) dan file ProTaper Gold (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland). Penatalaksanaan kasus pada kasus ini digunakan tip ET20 (Satelec Acteon, Paris, France) untuk mengatasi kondisi pulp stone pada kamar pulpa yang kemudian dilanjutkan dengan preparasi biomekanik menggunakan file ProTaper Gold (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland). Restorasi akhir dilakukan dengan restorasi onlay dan evaluasi perawatan selama 1 bulan. Simpulan: Tatalaksana kasus endodontik curved canal dengan pulp stone pada gigi premolar mandibula dengan pendekatan manajemen dan strategi perawatan yang tepat menggunakan perangkat ultrasonik NEWTRON® Booster (Satelec Acteon, Paris, France) dan file ProTaper Gold (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland) memberikan keberhasilan untuk tatalaksana kasus endodontik dengan curved canal dan pulp stone pada gigi premolar mandibula.kata kunci :curved canal, pulp stone, perangkat ultrasonik, endodontik, premolarEndodontic management of premolar mandibula with curved canal and pulp stone: a case reportABSTRACTIntroduction: Various curved canal curvatures in the root canals often present challenges in endodontic procedures. Other predisposing factor, such as pulp stone may lead to more complexity of the case and also potential risk of iatrogenic error during endodontic treatment, the aim of this case report was to discuss endodontic management of curved canal case with pulp stone in mandibular first premolar. Case Report: A 45-year-old female patient referred with pulp stones in the pulp chamber and also curved canal configuration in tooth 44. Endodontic treatment procedure was done with a combination of ultrasonic device NEWTRON® Booster (Satelec Acteon, Paris, France ) and ProTaper Gold files (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland). Ultrasonic tip ET20 (Satelec Acteon, Paris, France) followed with biomechanical preparation using Protaper Gold files (Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland) was done in this case. The permanent restoration was done with onlay restoration and follow up for 1 month evaluation. Conclusion: Endodontic management of premolar mandibula with curved canal and pulp stone with appropriate management approach and treatment strategy with combination o","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"77 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140411375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perawatan endodontik sekali kunjungan molar pertama kiri mandibula dengan nekrosis pulpa disertai periodontitis apikalis asimptomatik: laporan kasus","authors":"Godelatia Jesslyn, B. Iskandar, Tien Suwartini","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49884","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49884","url":null,"abstract":"ABSTRACTPendahuluan: Perawatan endodontik sekali kunjungan adalah perawatan saluran akar dari tahapan preparasi, disinfeksi serta obturasi dilakukan pada kunjungan yang sama. Beberapa faktor seperti jumlah saluran akar, ketersediaan waktu, kemampuan operator, keadaan pasien serta gejala dari gigi perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kasus serta rencana perawatan. Disinfeksi dan hasil obturasi ditentukan oleh proses preparasi mekanis serta larutan irigasi. Tujuan laporan kasus ini adalah menjelaskan penatalaksanaan endodontik sekali kunjungan kiri mandibula dengan nekrosis pulpa disertai periodontitis apikalis asimptomatik. Laporan kasus: Pasien laki-laki berusia 25 tahun datang untuk memperbaiki gigi molar pertama kiri mandibula tanpa ada keluhan rasa sakit maupun rasa tidak nyaman. Pemeriksaan klinis dan radiografis menunjukan nekrosis pulpa disertai periodontitis apikalis asimptomatik pasien dilakukan perawatan endodontik sekali kunjungan. Preparasi biomekanis dilakukan dengan single file NiTi rotary hingga #25,06, dan irigasi dilakukan dengan NaOCl 5,25, EDTA 17% serta CHX 2% dengan aktivasi sonic. Obturasi dilakukan dengan teknik warm vertical compaction menggunakan siler bioceramic dan guta-percha single cone. Setelah itu direstorasi dengan indirek onlay komposit. Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dalam melakukan perawatan endodontik sekali kunjungan. Studi menunjukan penyembuhan dari perawatan sekali maupun multi kunjungan sama. Keberhasilan perawatan didukung dari reduksi bakteri, obturasi yang hermetis, serta restorasi koronal yang adekuat. Disinfeksi saluran akar lebih penting dalam perawatan saluran akar dibandingkan jumlah kunjungan perawatan. Simpulan: Perawatan endodontik sekali kunjungan molar pertama kiri mandibula dengan nekrosis pulpa disertai periodontitis apikal asimptomatik mengurangi durasi perawatan dan dapat mengembalikan fungsional gigi dengan tingkat keberhasilan yang sama dengan perawatan multi kunjungan. kata kuncisekali kunjungan, endodonti, perawatan, desinfeksi saluran akar, nekrosis pulpa, periodontitis apikalis asimptomatikSingle-visit endodontic treatment on first mandibular left molar with necrotic pulp and asymptomatic apical periodontitis: a case reportABSTRACTIntroduction: Single-visit endodontics implies an endodontic treatment from cleaning, shaping, and disinfection until obturation at the same appointment. Several factors including the number of rots, time availability, clinician’s skill, patient’s acceptance, and symptoms need to be considered in case selection. The process of cleaning and shaping determines both the degree of disinfection and ability to obturate the canals. This case resort aimed to describe management of a single-visit endodontic treatment on first lower mandible left molar with necrotic pulp and asymptomatic apical periodontitis. Case report: A 25-year-old male came to restore his mandible left molar without any pain or discomfort. Clinical and radiographic examination showed","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"41 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140409077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noor Hikmah, Imara Binti Qaf, Nurhayaty Natsir, Juni Jekti Nugroho, Wahyuni Suci Dwiandhany, Aries Chandra Trilaksana
{"title":"Retreatment pada kegagalan perawatan saluran akar akibat adanya missed canal: Laporan Kasus","authors":"Noor Hikmah, Imara Binti Qaf, Nurhayaty Natsir, Juni Jekti Nugroho, Wahyuni Suci Dwiandhany, Aries Chandra Trilaksana","doi":"10.24198/jkg.v36i4.46893","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.46893","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Keberhasilan endodontik diperoleh dengan persiapan akses yang baik, mendapatkan setiap saluran akar sesuai anatomi, pembentukan saluran akar, desinfeksi dan pengisian sistem saluran akar. Lokalisasi saluran akar diperlukan untuk desinfeksi dan obturasi saluran yang tepat. Perawatan endodontik, saluran akar yang tidak dirawat dapat berfungsi untuk menampung reservoir mikroorganisme sehingga menjadi penyebab umum dari infeksi intra radikular persisten dan periodontitis apikal pasca perawatan. Tujuan dari laporan kasus ini yaitu untuk menjelaskan penatalaksanaan missed canals Molar dua kiri rahang bawah. Laporan kasus: Perempuan usia 25 tahun datang ke RSGMP dengan keluhan gigi belakang kiri bawah tambalan lepas sejak 1 tahun yang lalu, merasa tidak nyaman saat mengunyah atau menggigit sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan objektif tidak terdapat restorasi koronal, perkusi positif, palpasi negatif, mobilitas normal. Gambaran radiolografi menunjukkan radiolusensi periapikal, tampak saluran akar mesial yang tidak dirawat dan saluran distal yang kurang hermetis. Diagnosis berdasarkan pemeriksaan subjektif, objektif dan radiografi gigi 37 yaitu previously treated teeth. Prevalensi missed canals paling tinggi pada molar pertama rahang atas dan pada rahang bawah yaitu molar kedua. Gigi molar kedua rahang bawah missed canals paling sering ditemukan di akar mesial umumnya disertai lesi periapikal. Laporan kasus ini, ditemukan missed canals dengan radiolusensi periapikal serta tidak adanya restorasi koronal. Metode perawatan yaitu dengan perawatan ulang saluran akar non bedah. Simpulan: Perawatan ulang saluran akar akibat adanya missed canal didapatkan hasil yang optimal jika didukung dengan keterampilan operator, bantuan alat, dan kerjasama yang baik dengan pasienKata kunci: Perawatan saluran akar, missed canal, periapical lesionRoot canal retreatment of the lower left second molar due to a missing canal: a case reportABSTRACTIntroduction: Endodontic success is achieved by good access preparation, obtaining each root canal according to anatomy, root canal shaping, disinfection, and filling of the root canal system. Localization of the root canal is necessary for proper disinfection and obturation of the canal. In endodontic treatment, untreated root canals can serve to harbor a reservoir of microorganisms, thereby causing a common cause of persistent intraradicular infection and post-treatment apical periodontitis. The aim of this case report is to describe the root canal management of a missed mandibular second molar. Case report: A 25-year-old woman came to RSGMP with complaints of a loose filling in her lower left back tooth since 1 year ago and feeling uncomfortable when biting or biting since 1 month ago. The aim of the examination is to determine if there is no coronal recovery, positive percussion, negative palpation, or normal mobility. Radiographic images showed periapical radiolucency, untreated mesial root canals, and fewer he","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"179 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140456808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. G. M. Y. Sutela, Yovita Yonas, Rania Rizka Ramadani, Venny Lusanda Ambarwati, Vita Lestari, Iga Arziela Mulad, Cathelea Raihan Avicenna, Nurshiffa Hanifatul Amrina Jaelani, Widya Saraswati
{"title":"Perawatan endodontik sekali kunjungan molar pertama kiri mandibula dengan nekrosis pulpa disertai periodontitis apikalis asimptomatik: laporan kasus","authors":"I. G. M. Y. Sutela, Yovita Yonas, Rania Rizka Ramadani, Venny Lusanda Ambarwati, Vita Lestari, Iga Arziela Mulad, Cathelea Raihan Avicenna, Nurshiffa Hanifatul Amrina Jaelani, Widya Saraswati","doi":"10.24198/jkg.v36i4.50162","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.50162","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"260 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140457513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen perawatan endodontik pada molar pertama maksila dengan empat saluran akar : laporan kasus","authors":"Novalia Tanuri, Selviana Wulansari, Meiny Faudah Amin","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49939","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49939","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Perawatan endodontik molar pertama maksila sering mengalami kegagalan karena tidak ditemukan saluran akar tambahan terutama saluran mesiobukal dua (MB2). Insidensi MB2 pada gigi molar pertama maksila adalah 63%. Keberhasilan perawatan endodontik tergantung pada pengetahuan tentang lokasi saluran akar dan variasi anatominya, sehingga dapat cleaning, shaping dan obturasi. Tujuan laporan kasus ini menjelaskan manajemen perawatan endodontik molar pertama maksila dengan empat saluran akar. Laporan kasus: seorang pasien wanita berusia 16 tahun datang ke RSGMP Usakti dengan keluhan rasa sakit spontan pada gigi belakang atas kirinya sejak satu bulan yang lalu. Pemeriksaan klinis terlihat adanya kavitas pada proksimal mesial disertai polip gingiva. Pemeriksaan objektif gigi merespon rasa sakit yang tajam dan berkepanjangan setelah stimulus termal. Pemeriksaan radiografi menunjukkan radiolusen pada proksimal mesial mencapai kamar pulpa dan jaringan periapikal normal. Polip gingiva dieksisi dengan elektrokauter dengan anestesi lokal. Pembukaan akses menggunakan rubber dam untuk isolasi. Pencarian orifice MB2 menggunakan visual, taktil, tip ultrasonik dan Dental Operating Microscope (DOM). Preparasi saluran akar menggunakan alat rotary dengan teknik crown down. Irigasi menggunakan natrium hipoklorit 5,25 dan EDTA 17%. Obturasi dilakukan dengan teknik warm vertical compaction dan sealer berbahan dasar kalsium hidroksida. Restorasi akhir direstorasi dengan overlay zirkonia. Simpulan: Saluran akar pada molar pertama secara umum hanya tiga saluran akar, dengan ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) sangat penting untuk keberhasilan manajemen perawatan endodontik. Ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) dapat diidentifikasi dengan bantuan menggunakan tip ultrasonik, perangkat magnifikasi dan pengetahuan tentang rootmap, serta diikuti perawatan endodontik.Kata kuncimolar pertama maksila, magnifikasi, perawatan saluran akar, mesiobukal dua, variasi anatomi. Endodontic management on maxillary first molar with four canals: a case reportABSTRACTIntroduction: The endodontic treatment of maxillary first molar frequently fails because of the undetected canals, especially mesiobuccal second canal (MB2). The incidence of MB2 in the maxillary first molar to be 63%. The success of endodontic treatment depends on the knowledge of root canal locations and its anatomic variations, so that they can be cleaned, shaped and filled. Objective: The case reported described management in endodontic treatment of the maxillary first molar with four canals, which is MB1, MB2, distal and palatal. Case Report: A 16-year-old female patient come to Trisakti university hospital complained of spontaneous pain on her left maxillary molar in the past month. On clinical examination showed cavity at proximal mesial with gingival polip. Objective examination showed sharp pain upon thermal stimulus and lingering pain. Radiographic examination showed radiolucent at proxi","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"275 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140457506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendekatan endodontik non-bedah pada cyst-like periapical lesion pasca trauma gigi insisivus maksila: laporan kasus","authors":"Faustine Katrini, Wiena Widyastuti, Aryadi Aryadi","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49341","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49341","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Lesi periapikal yang besar, terlepas dari apakah itu granuloma, abses atau kista, utamanya disebabkan oleh infeksi saluran akar, dan oleh karena itu protokol perawatannya adalah eliminasi faktor etiologi dalam sistem saluran akar. Tujuan laporan kasus ini menjelaskan perawatan endodontik non-bedah pada cyst-like periapical lesion pasca trauma pada gigi insisivus rahang atas. Laporan kasus: Pasien laki-laki berusia 39 tahun datang dengan keluhan utama diskolorasi gigi 11 dan nyeri perkusi pada gigi 12, 11, 21, dan 22. Pemeriksaan radiografis menunjukkan lesi periapikal mirip kista yang besar pada regio anterior rahang atas. Perawatan endodontik dilakukan dalam empat kali kunjungan dengan menggunakan kalsium hidroksida sebagai medikamen intrakanal antar kunjungan. Pengisian saluran akar menggunakan sealer berbahan resin dan kemudian dilakukan restorasi sementara resin komposit. Penyembuhan lesi diamati pada follow-up 9 bulan dengan pemeriksaan radiograf. Cyst-like periapical lesion yang besar telah berhasil mengecil setelah terapi endodontik non-bedah, namun pilihan perawatan ini memerlukan beberapa kali kunjungan untuk aplikasi medikamen dalam saluran akar sebelum pengisian saluran akar. Kalsium hidroksida memainkan peran penting karena memiliki sifat anti-bakteri yang sangat efektif dan kemampuan khusus memperbaiki jaringan dengan pembentukan jaringan keras. Simpulan: Perawatan endodontik non-bedah menggunakan medikamen kalsium hidroksida dalam laporan kasus ini terbukti berhasil dalam penyembuhan cyst-like periapical lesion pasca trauma pada gigi rahang atas.Kata kunci: kista periapikal, cyst-like periapical lesion, endodontik, perawatan saluran akar, kalsium hidroksida Non-surgical endodontic approach for periapical cyst-like lesion post-trauma in maxillary incisors: a case reportABSTRACTIntroduction: Large periapical lesions, whether they are granulomas, abscesses, or cysts, are primarily caused by root canal infections, and thus, the treatment protocol should focus on removing etiological factors from the root canal system. This case report describes the non-surgical management of a large periapical cyst-like lesion in a patient with a history of a traumatic accident in the maxillary anterior area. Case report: A 39-year-old male patient presented with the chief complaint of a discolored tooth (#11) and pain on percussion in teeth 12, 11, 21, and 22. Radiographic examinations revealed a large periapical cyst-like in the maxillary anterior region. Endodontic treatment was performed in four visits using interappointment calcium hydroxide intracanal medicament. The canal was obturated using resin-based sealer and a definitive restoration was then placed. Radiographic evidence of lesion healing was observed at the 9-month follow-up. The large cyst-like apical periodontitis lesions have been demonstrated to regress to smaller sizes after non-surgical endodontic therapy. Nevertheless, this treatment option requires multiple vis","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"216 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140470303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perawatan non bedah pada perforasi koronal iatrogenik gigi insisivus sentral kanan atas menggunakan mineral trioksida agregat: Laporan kasus","authors":"Joceline Setiawan, Meiny Faudah Amin, Taufiq Ariwibowo","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49911","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49911","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"693 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140469376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tindakan endodontik sustainable dengan perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kanan bawah: Laporan kasus","authors":"Alex Kesuma, Diani Prisinda","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49842","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49842","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Perawatan kesehatan gigi dan mulut yang optimal terkait dengan sustainability (pelestarian lingkungan) dalam kedokteran gigi bertujuan untuk mencapai praktik kedokteran gigi yang berkualitas dengan dampak negatif yang minimal terhadap lingkungan. Dalam dunia endodontik, salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter gigi saat melakukan perawatan saluran akar adalah dengan menyelesaikan perawatan dalam satu kali kunjungan jika memenuhi indikasi secara klinis dan memungkinkan secara teknis, sehingga dapat mengurangi penggunaan peralatan maupun bahan kedokteran gigi serta jumlah kunjungan pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan tindakan perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kanan mandibula sebagai salah satu wujud tindakan sustainable dalam bidang endodontik. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik konservasi gigi RSGM UNPAD Bandung untuk memperoleh perawatan terhadap keluhan gigi berlubang pada geraham kedua kanan bawahnya dengan riwayat nyeri spontan dan berdenyut yang berlangsung selama beberapa waktu. Pasien mengkonsumsi analgesik untuk meredakan gejalanya sementara waktu. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan karies profunda pada disto-oklusal gigi 47 dengan uji sensibilitas positif, disertai uji perkusi, gigitan, palpasi, dan kegoyangan dalam batas normal. Diagnosis yang ditegakkan adalah pulpitis ireversibel simptomatik dan jaringan apikal normal pada gigi 47. Rencana perawatan adalah berupa perawatan saluran akar satu kali kunjungan dilanjutkan dengan restorasi intermediate komposit direk, kemudian pasien direncanakan untuk dirujuk ke bagian prosthodontik untuk dibuatkan protesa cekat. Simpulan: Salah satu upaya tindakan sustainable dalam bidang endodontik dapat dilakukan dengan melakukan perawatan saluran akar satu kali kunjungan dan pada laporan kasus ini memperlihatkan tingkat keberhasilan perawatan yang tinggi.","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"313 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140468296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Miranti Putri Darmawanti, Ade Prijanti Dwisaptarini, Dina Ratnasari
{"title":"Mineral Trioxide Aggregate Apical Plug and Intracoronal Bleaching on Dental Trauma: Report of Cases","authors":"Miranti Putri Darmawanti, Ade Prijanti Dwisaptarini, Dina Ratnasari","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49869","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49869","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Trauma dapat menyebabkan nekrosis pulpa, resorpsi eksternal, gangguan proses penutupan bagian apikal, dan perubahan warna gigi. MTA memiliki aktivitas antimikroba, biokompatibilitas yang sangat baik, dan kemampuan sealing yang unggul. Bleaching intrakoronal dapat digunakan untuk mengembalikan warna gigi setelah perawatan endodontik. Perawatan apikal yang terbuka dapat dilakukan dengan menggunakan MTA sebagai apical plug. Kasus trauma gigi yang disertai dengan diskolorasi dapat dilakukan bleaching intrakoronal serta MTA sebagai apical plug. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan penatalaksanaan bleaching intrakoronal serta MTA sebagai apical plug. Laporan kasus: Seorang wanita 46 tahun mengeluhkan adanya fraktur dan perubahan warna pada gigi insisivus sentralis kanan rahang atas. Pemeriksaan klinis gigi 11 tidak responsif terhadap tes vitalitas, positif terhadap tes perkusi. Pemeriksaan radiografi terdapat radiolusensi di daerah periapikal. Diagnosis kasus ini nekrosis pulpa disertai periodontitis apikali simptomatik. Setelah perawatan saluran akar dan medikamen intrakanal menggunakan Ca(OH)2, MTA digunakan sebagai apical plug dan diikuti dengan obturasi dengan teknik warm vertical compaction. Bleaching intrakoronal dilakukan dan resin komposit digunakan untuk restorasi akhir. Setelah dua bulan follow up, prognosisnya baik dengan tidak ada perubahan warna gigi. MTA sebagai barrier di ujung saluran akar (apical plug) pada gigi dengan pulpa nekrotik dan apeks yang terbuka. Bleaching intrakoronal dengan hidrogen peroksida memberikan hasil estetika yang baik dalam waktu singkat dan tanpa efek samping. Simpulan: MTA apical plug dan bleaching intrakoronal efektif sebagai perawatan pada perubahan warna gigi non vital dengan apeks terbuka.Kata kunci: apeksifikasi, penutupan apikal, pemutihan, intra koronal, mineral trioksida agregat, apeks terbukaMineral trioxide aggregate apical plug and intracoronal bleaching on dental trauma: a case reportABSTRACTIntroduction: Trauma can cause pulp necrosis, external resorption, interference with the apical closure process, and tooth discoloration. MTA has antimicrobial activity, excellent biocompatibility, and superior sealing abilities. Internal bleaching can be used to restore tooth color after endodontic treatment. Management of open apex can be done using MTA as an apical plug. In cases of dental trauma accompanied by discoloration, intracoronal bleaching and MTA as an apical plug can be performed. This case report aims to report the management of intracoronal bleaching and MTA as an apical plug. Case report: A 46-year-old woman complained of fractured and discolored on her maxillary right central incisor. On clinical examination, tooth 11 was non responsive to vitality tests, positive to percussion test. A 46 year old woman complained of a fracture and discoloration of the maxillary right central incisor. Clinical examination of tooth 11 was unresponsive to vitality tests, positive to pe","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"105 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140465182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}