{"title":"Tindakan endodontik sustainable dengan perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kanan bawah: Laporan kasus","authors":"Alex Kesuma, Diani Prisinda","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49842","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Perawatan kesehatan gigi dan mulut yang optimal terkait dengan sustainability (pelestarian lingkungan) dalam kedokteran gigi bertujuan untuk mencapai praktik kedokteran gigi yang berkualitas dengan dampak negatif yang minimal terhadap lingkungan. Dalam dunia endodontik, salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter gigi saat melakukan perawatan saluran akar adalah dengan menyelesaikan perawatan dalam satu kali kunjungan jika memenuhi indikasi secara klinis dan memungkinkan secara teknis, sehingga dapat mengurangi penggunaan peralatan maupun bahan kedokteran gigi serta jumlah kunjungan pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan tindakan perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kanan mandibula sebagai salah satu wujud tindakan sustainable dalam bidang endodontik. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik konservasi gigi RSGM UNPAD Bandung untuk memperoleh perawatan terhadap keluhan gigi berlubang pada geraham kedua kanan bawahnya dengan riwayat nyeri spontan dan berdenyut yang berlangsung selama beberapa waktu. Pasien mengkonsumsi analgesik untuk meredakan gejalanya sementara waktu. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan karies profunda pada disto-oklusal gigi 47 dengan uji sensibilitas positif, disertai uji perkusi, gigitan, palpasi, dan kegoyangan dalam batas normal. Diagnosis yang ditegakkan adalah pulpitis ireversibel simptomatik dan jaringan apikal normal pada gigi 47. Rencana perawatan adalah berupa perawatan saluran akar satu kali kunjungan dilanjutkan dengan restorasi intermediate komposit direk, kemudian pasien direncanakan untuk dirujuk ke bagian prosthodontik untuk dibuatkan protesa cekat. Simpulan: Salah satu upaya tindakan sustainable dalam bidang endodontik dapat dilakukan dengan melakukan perawatan saluran akar satu kali kunjungan dan pada laporan kasus ini memperlihatkan tingkat keberhasilan perawatan yang tinggi.","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"313 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49842","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKPendahuluan: Perawatan kesehatan gigi dan mulut yang optimal terkait dengan sustainability (pelestarian lingkungan) dalam kedokteran gigi bertujuan untuk mencapai praktik kedokteran gigi yang berkualitas dengan dampak negatif yang minimal terhadap lingkungan. Dalam dunia endodontik, salah satu upaya sederhana yang dapat dilakukan oleh dokter gigi saat melakukan perawatan saluran akar adalah dengan menyelesaikan perawatan dalam satu kali kunjungan jika memenuhi indikasi secara klinis dan memungkinkan secara teknis, sehingga dapat mengurangi penggunaan peralatan maupun bahan kedokteran gigi serta jumlah kunjungan pasien. Laporan kasus ini bertujuan untuk menyajikan tindakan perawatan saluran akar satu kali kunjungan pada gigi molar kedua kanan mandibula sebagai salah satu wujud tindakan sustainable dalam bidang endodontik. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 22 tahun datang ke poliklinik konservasi gigi RSGM UNPAD Bandung untuk memperoleh perawatan terhadap keluhan gigi berlubang pada geraham kedua kanan bawahnya dengan riwayat nyeri spontan dan berdenyut yang berlangsung selama beberapa waktu. Pasien mengkonsumsi analgesik untuk meredakan gejalanya sementara waktu. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan karies profunda pada disto-oklusal gigi 47 dengan uji sensibilitas positif, disertai uji perkusi, gigitan, palpasi, dan kegoyangan dalam batas normal. Diagnosis yang ditegakkan adalah pulpitis ireversibel simptomatik dan jaringan apikal normal pada gigi 47. Rencana perawatan adalah berupa perawatan saluran akar satu kali kunjungan dilanjutkan dengan restorasi intermediate komposit direk, kemudian pasien direncanakan untuk dirujuk ke bagian prosthodontik untuk dibuatkan protesa cekat. Simpulan: Salah satu upaya tindakan sustainable dalam bidang endodontik dapat dilakukan dengan melakukan perawatan saluran akar satu kali kunjungan dan pada laporan kasus ini memperlihatkan tingkat keberhasilan perawatan yang tinggi.