{"title":"Manajemen perawatan endodontik pada molar pertama maksila dengan empat saluran akar : laporan kasus","authors":"Novalia Tanuri, Selviana Wulansari, Meiny Faudah Amin","doi":"10.24198/jkg.v36i4.49939","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Perawatan endodontik molar pertama maksila sering mengalami kegagalan karena tidak ditemukan saluran akar tambahan terutama saluran mesiobukal dua (MB2). Insidensi MB2 pada gigi molar pertama maksila adalah 63%. Keberhasilan perawatan endodontik tergantung pada pengetahuan tentang lokasi saluran akar dan variasi anatominya, sehingga dapat cleaning, shaping dan obturasi. Tujuan laporan kasus ini menjelaskan manajemen perawatan endodontik molar pertama maksila dengan empat saluran akar. Laporan kasus: seorang pasien wanita berusia 16 tahun datang ke RSGMP Usakti dengan keluhan rasa sakit spontan pada gigi belakang atas kirinya sejak satu bulan yang lalu. Pemeriksaan klinis terlihat adanya kavitas pada proksimal mesial disertai polip gingiva. Pemeriksaan objektif gigi merespon rasa sakit yang tajam dan berkepanjangan setelah stimulus termal. Pemeriksaan radiografi menunjukkan radiolusen pada proksimal mesial mencapai kamar pulpa dan jaringan periapikal normal. Polip gingiva dieksisi dengan elektrokauter dengan anestesi lokal. Pembukaan akses menggunakan rubber dam untuk isolasi. Pencarian orifice MB2 menggunakan visual, taktil, tip ultrasonik dan Dental Operating Microscope (DOM). Preparasi saluran akar menggunakan alat rotary dengan teknik crown down. Irigasi menggunakan natrium hipoklorit 5,25 dan EDTA 17%. Obturasi dilakukan dengan teknik warm vertical compaction dan sealer berbahan dasar kalsium hidroksida. Restorasi akhir direstorasi dengan overlay zirkonia. Simpulan: Saluran akar pada molar pertama secara umum hanya tiga saluran akar, dengan ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) sangat penting untuk keberhasilan manajemen perawatan endodontik. Ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) dapat diidentifikasi dengan bantuan menggunakan tip ultrasonik, perangkat magnifikasi dan pengetahuan tentang rootmap, serta diikuti perawatan endodontik.Kata kuncimolar pertama maksila, magnifikasi, perawatan saluran akar, mesiobukal dua, variasi anatomi. Endodontic management on maxillary first molar with four canals: a case reportABSTRACTIntroduction: The endodontic treatment of maxillary first molar frequently fails because of the undetected canals, especially mesiobuccal second canal (MB2). The incidence of MB2 in the maxillary first molar to be 63%. The success of endodontic treatment depends on the knowledge of root canal locations and its anatomic variations, so that they can be cleaned, shaped and filled. Objective: The case reported described management in endodontic treatment of the maxillary first molar with four canals, which is MB1, MB2, distal and palatal. Case Report: A 16-year-old female patient come to Trisakti university hospital complained of spontaneous pain on her left maxillary molar in the past month. On clinical examination showed cavity at proximal mesial with gingival polip. Objective examination showed sharp pain upon thermal stimulus and lingering pain. Radiographic examination showed radiolucent at proximal mesial reaching pulp chamber and periapical normal. Gingival polip removed with electrocautery under local anesthetic. Access opening using a rubber dam for isolation. Locating MB2 orifice using visual, tactile, ultrasonic tip and dental operating microscope (DOM). Canals were prepared using a rotary instrument with a crown down technique. Irrigation using 5.25% sodium hypochlorite and 17% EDTA. Obturation done with warm vertical compaction technique and calcium hydroxide-based sealer. Final restoration was restored with zirconia overlay. Conclusion: Locating MB2 canal in maxillary first molar is essential for the success of endodontic treatment. MB2 canal can be identified by using ultrasonic tip, magnification device and knowledge about root map, followed by endodontic treatment.Keywordsanatomical variations, maxillary first molar, magnification, MB2 canal, root canal therapy.","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":"275 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jkg.v36i4.49939","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKPendahuluan: Perawatan endodontik molar pertama maksila sering mengalami kegagalan karena tidak ditemukan saluran akar tambahan terutama saluran mesiobukal dua (MB2). Insidensi MB2 pada gigi molar pertama maksila adalah 63%. Keberhasilan perawatan endodontik tergantung pada pengetahuan tentang lokasi saluran akar dan variasi anatominya, sehingga dapat cleaning, shaping dan obturasi. Tujuan laporan kasus ini menjelaskan manajemen perawatan endodontik molar pertama maksila dengan empat saluran akar. Laporan kasus: seorang pasien wanita berusia 16 tahun datang ke RSGMP Usakti dengan keluhan rasa sakit spontan pada gigi belakang atas kirinya sejak satu bulan yang lalu. Pemeriksaan klinis terlihat adanya kavitas pada proksimal mesial disertai polip gingiva. Pemeriksaan objektif gigi merespon rasa sakit yang tajam dan berkepanjangan setelah stimulus termal. Pemeriksaan radiografi menunjukkan radiolusen pada proksimal mesial mencapai kamar pulpa dan jaringan periapikal normal. Polip gingiva dieksisi dengan elektrokauter dengan anestesi lokal. Pembukaan akses menggunakan rubber dam untuk isolasi. Pencarian orifice MB2 menggunakan visual, taktil, tip ultrasonik dan Dental Operating Microscope (DOM). Preparasi saluran akar menggunakan alat rotary dengan teknik crown down. Irigasi menggunakan natrium hipoklorit 5,25 dan EDTA 17%. Obturasi dilakukan dengan teknik warm vertical compaction dan sealer berbahan dasar kalsium hidroksida. Restorasi akhir direstorasi dengan overlay zirkonia. Simpulan: Saluran akar pada molar pertama secara umum hanya tiga saluran akar, dengan ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) sangat penting untuk keberhasilan manajemen perawatan endodontik. Ditemukan saluran akar mesio bukal dua (MB2) dapat diidentifikasi dengan bantuan menggunakan tip ultrasonik, perangkat magnifikasi dan pengetahuan tentang rootmap, serta diikuti perawatan endodontik.Kata kuncimolar pertama maksila, magnifikasi, perawatan saluran akar, mesiobukal dua, variasi anatomi. Endodontic management on maxillary first molar with four canals: a case reportABSTRACTIntroduction: The endodontic treatment of maxillary first molar frequently fails because of the undetected canals, especially mesiobuccal second canal (MB2). The incidence of MB2 in the maxillary first molar to be 63%. The success of endodontic treatment depends on the knowledge of root canal locations and its anatomic variations, so that they can be cleaned, shaped and filled. Objective: The case reported described management in endodontic treatment of the maxillary first molar with four canals, which is MB1, MB2, distal and palatal. Case Report: A 16-year-old female patient come to Trisakti university hospital complained of spontaneous pain on her left maxillary molar in the past month. On clinical examination showed cavity at proximal mesial with gingival polip. Objective examination showed sharp pain upon thermal stimulus and lingering pain. Radiographic examination showed radiolucent at proximal mesial reaching pulp chamber and periapical normal. Gingival polip removed with electrocautery under local anesthetic. Access opening using a rubber dam for isolation. Locating MB2 orifice using visual, tactile, ultrasonic tip and dental operating microscope (DOM). Canals were prepared using a rotary instrument with a crown down technique. Irrigation using 5.25% sodium hypochlorite and 17% EDTA. Obturation done with warm vertical compaction technique and calcium hydroxide-based sealer. Final restoration was restored with zirconia overlay. Conclusion: Locating MB2 canal in maxillary first molar is essential for the success of endodontic treatment. MB2 canal can be identified by using ultrasonic tip, magnification device and knowledge about root map, followed by endodontic treatment.Keywordsanatomical variations, maxillary first molar, magnification, MB2 canal, root canal therapy.