{"title":"Perbedaan kadar interleukin-6 dalam darah vena antara pasien dengan dan tanpa periodontitis apikalisThe difference of interleukin-6 level in venous blood between patients with and without existing apical periodontitis","authors":"Taufiq Ariwibowo, M. Amin, Ratih Nur Baiti","doi":"10.24198/jkg.v33i3.34020","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.34020","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44242916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penatalaksanaan non-bedah kasus previously initiated therapy gigi molar pertama maksila dengan lesi periapikal dan konfigurasi dua saluran akar mesiobukal Non-surgical management of previously initiated therapy of the maxillary first molar with periapical lesions and two mesiobuccal canals configura","authors":"Diatri Nariratih, Hendra Dian Adhita Dharsono","doi":"10.24198/jkg.v33i3.29525","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.29525","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Penatalaksanaan kasus penyakit pulpa yang disertai dengan lesi periapikal dapat dilakukan dengan perawatan saluran akar tanpa intervensi bedah. Preparasi biomekanis pada perawatan endodontik non-bedah dapat mengeliminasi bakteri dari saluran akar dan mencegah terjadinya infeksi berulang setelah dilakukannya obturasi. Kompleksitas anatomi menyebabkan keterbatasan preparasi biomekanis saluran akar, sehingga perawatan dapat mengalami kegagalan. Variasi anatomi saluran akar pada gigi molar pertama rahang atas umumnya terdapat pada bagian palatal akar mesiobukal yang disebut sebagai saluran akar mesiobukal kedua dengan insidensi 94%. Saluran akar mesiobukal kedua berukuran lebih sempit dan dangkal dibandingkan saluran akar mesiobukal pertama, sehingga dibutuhkan beberapa metode untuk menentukan lokasi orifis tersebut. Tujuan laporan kasus ini adalah membahas mengenai penatalaksanaan non-bedah gigi pasca perawatan endodontik parsial yang disertai dengan lesi periapikal. Laporan kasus: Pasien perempuan berusia 28 tahun datang dengan keluhan gigi belakang kiri atas sakit berdenyut sejak 1 bulan, gigi tersebut pernah dirawat saluran akarnya beberapa tahun sebelumnya. Pemeriksaan klinis menunjukkan terdapat tambalan permanen pada gigi 26. Pemeriksaan radiografis menunjukkan adanya gambaran radiopak pada email mesio-oklusal hingga mencapai dasar kamar pulpa, pelebaran ligamen periodontal, terputusnya lamina dura, serta lesi periapikal pada akar mesial dan palatal. Preparasi akses dilakukan pada gigi 26, dilanjutkan dengan penentuan lokasi orifis mesiobukal kedua. Empat saluran akar dipreparasi menggunakan instrumen rotary nickel titanium dengan teknik crown down dan dilakukan obturasi teknik kondensasi lateral. Restorasi definitif berupa mahkota penuh porselen. Simpulan: Lesi periapikal sembuh setelah dilakukan preparasi pada saluran akar mesiobukal kedua sehingga pengetahuan mengenai anatomi dan variasi internal saluran akar gigi sangat penting dalam keberhasilan perawatan endodontik non-bedah.Kata kunci: Perawatan endodontik non-bedah; previously initiated therapy; lesi periapical; mesiobukal kedua ABSTRACTIntroduction: The management of pulp disease cases accompanied by periapical lesions can be done by root canal treatment without surgical intervention. Biomechanical preparations for non-surgical endodontic treatment can eliminate bacteria from the root canal and prevent re-infection after obturation. However, the complexity of the anatomy limits the biomechanical preparation of the root canal so that treatment can fail. Anatomical variations of the root canal in the maxillary first molars are generally found in the palatal part of the mesiobuccal root, which is the second mesiobuccal root canal with an incidence of 94%. The second mesiobuccal root canal is narrower and shallower than the first mesiobuccal root canal, so several methods are needed to determine the location of the orifice. The purpose of this case report was to discu","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46015184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi morfologi permukaan semen ionomer kaca dengan modifikasi penambahan nanokitosan kumbang tanduk Surface morphology evaluation of glass ionomer cement modified with nano chitosan of rhinoceros beetle","authors":"Deviyanti Pratiwi, Richentya Feiby Salim, Rosalina Tjandrawinata, Komariah Komariah","doi":"10.24198/jkg.v33i3.32231","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.32231","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penambahan nanokitosan pada modifikasi bahan restorasi kedokteran gigi bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik. Sifat mekanik dari suatu bahan dipengaruhi oleh struktur permukaannya. Bahan restorasi yang banyak dilakukan modifikasi yaitu Semen Ionomer Kaca (SIK), salah satunya dengan menambahkan nanokitosan. Sumber nanokitosan dapat berasal dari eksoskeleton serangga kumbang tanduk (Xylotrupes gideon). Xylotrupes gideon memiliki kandungan kitin sebesar 47%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi permukaan semen ionomer kaca dengan modifikasi penambahan nanokitosan kumang tanduk. Metode: Jenis penelitian yaitu eksperimental laboratorium. Sampel berbentuk silindris dengan ukuran 6 mm (tinggi) × 4 mm (diameter). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel minimal sebanyak 1 sampel untuk setiap kelompok yaitu kelompok (A) SIK konvensional (kontrol), (B) SIK modifikasi 10% vol/vol larutan nanokitosan, (C) SIK modifikasi 5% vol/vol larutan nanokitosan, (D) SIK modifikasi 10% weight/weight bubuk nanokitosan, dan (E) SIK modifikasi 5% weight/weight bubuk nanokitosan. Sampel yang telah dibuat disimpan dalam inkubator dengan suhu 37°C. Karakterisasi morfologi permukaan sampel menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil: Karakterisasi SEM menunjukkan adanya variasi retakan pada permukaan sampel yang diperiksa dengan pembesaran 2000× dan 3500×. SIK modifikasi bubuk nanokitosan menunjukkan lebih banyak retakan pada permukaannya serta peningkatan rasio nanokitosan kumbang tanduk menunjukkan peningkatan keretakan pada morfologi permukaan SIK. Simpulan: Penambahan nanokitosan kumbang tanduk (Xylotrupes gideon) pada Semen Ionomer Kaca mengakibatkan perubahan morfologi permukaan SIK.Kata kunci: Semen ionomer kaca; kumbang tanduk; scanning electron microscopy ABSTRACTIntroduction: The addition of nanochitosan to the modification of dental restorative materials improves mechanical properties. Its surface structure influences the mechanical properties of a material. The restoration material that has been modified a lot is Glass Ionomer Cement (GIC), one of which is by adding nano chitosan. The source of nano chitosan can be derived from the exoskeleton of the rhinoceros beetle (Xylotrupes gideon). Rhinoceros beetle has a chitin content of 47%. This study aims to analyse the surface morphology of the glass ionomer cement with the modification of the addition of nano chitosan of rhinoceros beetle. Methods: This type of research was an experimental laboratory. The sample was cylindrical with 6 mm (height) × 4 mm (diameter). The sampling used was a purposive sampling technique. The minimum number of samples was one sample for each group, namely group (A) conventional (control) GIC, (B) modified GIC 10% vol/vol nanochitosan solution, (C) GIC modified 5% vol/vol nanochitosan solution, (D) GIC modification of 10% weight/weight of nanochitosan powder, and (E) modified GIC of 5% weight/weight of nanochitosan","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46759161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nadie Fatimatuzzahro, P. Pujiastuti, Renda Shania Alicia
{"title":"Potensi gel ekstrak cocoon laba-laba Argiope modesta 5% terhadap jumlah sel fibroblas dan kepadatan kolagen pada penyembuhan luka gingivaPotential of 5% Argiope modesta spiders cocoon extract gel on the fibroblasts number and collagen density in gingival wound healing","authors":"Nadie Fatimatuzzahro, P. Pujiastuti, Renda Shania Alicia","doi":"10.24198/jkg.v33i3.34401","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.34401","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47755615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Idaryati, I. W. Weta, Dyah Pradnyaparamita Duarsa
{"title":"Studi eksplorasi ketidakhadiran siswa rujukan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ke Puskesmas II Denpasar Utara Exploratory study of the absence of School Dental Health Initiatives (UKGS) referral students to North Denpasar II Community Health Centre (Puskesmas)","authors":"Ni Putu Idaryati, I. W. Weta, Dyah Pradnyaparamita Duarsa","doi":"10.24198/jkg.v33i3.34811","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.34811","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48892659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sandy Dwiputra, Lisda Damayanti, Inne Suherna Sasmita
{"title":"Dental fear anak dengan gangguan spektrum autisme terhadap perawatan gigi Dental fear in children with autism spectrum disorders","authors":"Sandy Dwiputra, Lisda Damayanti, Inne Suherna Sasmita","doi":"10.24198/jkg.v33i3.34271","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.34271","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45259548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Disya Dwi Maulidiyah, Sri Lestari, R. Nugroho, Supriyadi Supriyadi, Dwi Warna Aju Fatmawati
{"title":"Efektivitas air perasan pulpa kakao 50% dalam membersihkan smear layer pada dinding saluran akar gigi The effectiveness of 50% cocoa pulp juice on removing smear layer of root canal dentin","authors":"Disya Dwi Maulidiyah, Sri Lestari, R. Nugroho, Supriyadi Supriyadi, Dwi Warna Aju Fatmawati","doi":"10.24198/jkg.v33i3.34435","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.34435","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48015412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perawatan ortodonti dan bedah open window impaksi gigi insisif permanen pertama rahang atasOrthodontic treatment and open window surgery of impacted maxillary first permanent incisor","authors":"Endah Mardiati, I. Komara, I. A. Astuti","doi":"10.24198/jkg.v33i3.35696","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i3.35696","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45673305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah diberikan instruksi pembersihan gigi tiruan lengkap secara lisan dan tulisanDifferences in the behaviour of the elderly before and after educated with verbal and non-verbal complete denture cleaning instructions","authors":"Niko Falatehan, Nikita Theodorus","doi":"10.24198/jkg.v33i2.31962","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i2.31962","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia adalah kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun dan mengalami proses penuaan seperti perubahan fisik, kognitif, psikososial, maupun rongga mulut. Salah satu perubahan rongga mulut yang terjadi adalah kehilangan seluruh gigi yang dapat ditatalaksana dengan menggunakan Gigi Tiruan Lengkap (GTL) yang berfungsi untuk memperbaiki fungsi estetik, fonetik, dan mastikasi. Salah satu faktor penting dalam menjaga kebersihan GTL yaitu pemberian instruksi secara lisan dan tulisan untuk membentuk perilaku pasien ke arah yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah diberikan instruksi pembersihan GTL secara lisan dan tulisan. Metode: Jenis penelitian ini eksperimental dengan rancangan one group pre and post test menggunakan kuesioner berisikan 15 pertanyaan dan total responden sebanyak 25 lansia di Panti Wredha Wisma Mulia dengan 16 wanita dan 9 pria. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dengan individu yang sama yaitu hari pertama kunjungan dan 2 minggu setelah kunjungan pertama. Perilaku lansia dinilai dari kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Hasil: Perilaku awal pasien GTL lansia termasuk kategori buruk dan mengalami peningkatan ke kategori baik setelah diberikan instruksi lisan dan tulisan berupa leaflet dengan nilai uji Wilcoxon Signed Rank didapatkan nilai p=0,000. Simpulan: Terdapat perbedaan perilaku lansia sebelum dan sesudah pemberian instruksi instruksi lisan dan tulisan dalam bentuk leaflet pembersihan gigi tiruan lengkap, dimana perilaku pasien berubah ke arah yang lebih baik yang dinilai dari data sebelum dan sesudah diberikan. ABSTRACTIntroduction: Elderly are a group of people aged over 60 years and experiencing the ageing process in the physical, cognitive, psychosocial, and oral aspects. One of the changes in the oral cavity is teeth loss, which can be managed using a complete denture to improve aesthetic, phonetic, and masticatory functions. One of the essential factors in maintaining complete denture hygiene is delivering proper verbal and non-verbal instructions to improve the patient’s behaviour. This study was aimed to analyse the differences in the behaviour of the elderly before and after educated with verbal and non-verbal complete denture cleaning instructions. Methods: Experimental research with a one group pre- and post-test design using a questionnaire containing 15 questions was conducted towards 25 elderly respondents in Wisma Mulia Nursing Home, 16 females and 9 males. Data collection was carried out in 2 meetings with the same individual—the first day of the visit and two weeks after. The behaviour of the elderly was assessed from a questionnaire and analysed using the Wilcoxon Signed-Rank test. Results: The initial behaviour of the elderly with complete denture was in the poor category and increased to the good category after being educated with verbal and non-verbal instructions in the form of leaf","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44102413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Serial kasus berbagai metode perawatan dislokasi sendi temporomandibula berdasarkan jenis dislokasinyaCase series of various temporomandibular joint dislocation treatment methods based on the dislocation type","authors":"Dina Novianti, E. Syamsudin, Winarno Priyanto","doi":"10.24198/jkg.v33i2.29712","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkg.v33i2.29712","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Dislokasi sendi temporomandibula (TMJ) merupakan suatu keadaan dimana kondilus keluar dari fosa glenoidalis ke arah superior, posterior atau anterior melewati eminentia artikularis dan seringkali disertai dengan spasme otot-otot pengunyahan. Penanganan yang terlambat dapat menimbulkan komplikasi berupa asimetri wajah dan menggangu pengunyahan. Tujuan penulisan kasus ini adalah menyampaikan serial kasus perawatan dislokasi sendi temporomandibular berdasarkan jenis dislokasinya. Laporan kasus: Empat tipe kasus dislokasi TMJ datang ke IGD dan Poli Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan riwayat dislokasi yang berbeda. Pasien berjenis kelamin dua laki-laki dan dua perempuan, berusia 33 hingga 66 tahun dengan faktor predisposisi menguap. Klasifikasi dislokasi yaitu akut dan kronis. Perawatan keempat kasus berupa reduksi manual, menggunakan metode Hippocrates dan wrist pivot, hingga pembedahan dengan miotomi. Simpulan: Keadaan dislokasi yang berbeda memerlukan perawatan yang berbeda. Kasus akut dapat segera dilakukan reduksi manual, sedangkan kasus kronis memerlukan pembedahan. Keterlambatan penanganan yang tepat dapat membuat keadaan menjadi lebih berat sehingga memerlukan penanganan yang lebih kompleks dan biaya yang lebih besar. ABSTRACTIntroduction: Temporomandibular joint (TMJ) dislocation is a condition in which the condyle exits the glenoid fossa superiorly, posteriorly, or anteriorly through the articular eminence and is often accompanied by mastication muscle spasm. Delayed treatment can cause complications in the form of facial asymmetry, thus interfere with mastication. The purpose of the case series was to present a case series of temporomandibular joint dislocations treatment based on the dislocation type. Case reports: Four different patients with four types of TMJ dislocation cases came to the ER and the Oral and Maxillofacial Surgery Clinic of Hasan Sadikin Hospital Bandung, with different dislocation histories. The patients were two males and two females, aged 33 to 66 years, with predisposing factors of yawning. Classifications of dislocations were acute and chronic. The four cases’ treatments were manual reduction, each using the Hippocrates method and wrist pivot, up to surgery with myotomy. Conclusions: Different dislocation conditions require different treatments. Acute cases can be directly reduced manually, while chronic cases require surgery. Delay in proper handling will severe the situation, requiring more complex treatment with higher costs.","PeriodicalId":32748,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45242789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}