{"title":"MAKNA PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB","authors":"Steven Tubagus","doi":"10.46558/bonafide.v2i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v2i1.57","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan makna Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab. Metode yang digunakan adalah analisis teks sesuai dengan prinsip-prinsip eksegesis. Hasilnya adalah: Pertama, pengetahuan yang didapat adalah orang percaya yang selalu mengandalkan Tuhan di dalam hidupnya dan tidak bercacat sehingga mereka menerima Wahyu Allah. Wahyu Allah mempengaruhi setiap orang, baik orang percaya maupun bukan orang percaya. Kata-kata dalam Wahyu begitu berbobot dan mempunyai kuasa. Kedua, orang yang mengenal Yesus berarti memiliki hidup didalam Tuhan, sebab Yesus berkata inilah hidup yang kekal. Pendidikan Agama Kristen berusaha mempertemukan manusia dengan Allah. Seluruh pendidikan itu bersifat agama; tak ada sebagian apapun dari segala lapangan hidup manusia yang tidak dipengaruhi dan dikuasai oleh agama. Pendidikan itu dimulai dalam masing-masing rumah tangga, dan diteruskan dalam kebaktian-kebaktian umum dan di dalam pengajaran tentang Yesus Kristus. Ketiga, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Menerima janji yaitu menerima kehidupan kekal.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121339410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERGESERAN MAKNA ALKITAB SEBAGAI KITAB SUCI PADA KAUM MUDA PENGGUNA ALKITAB DIGITAL DI LUWUK","authors":"Ermin Alperiana Mosooli, Onal Amalakon, Alfionita Sumuding","doi":"10.46558/bonafide.v2i1.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v2i1.60","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran makna kesucian Alkitab dari Alkitab versi buku kepada Alkitab versi digital di kalangan anak muda pengguna Alkitab digital. Penelitian dilakukan dengan studi komparatif pada metode kuantatif. Variabel kontrol yang digunakan adalah variabel isi Alkitab dan variabel Alkitab. Subyek penelitian adalah kaum muda pengguna Alkitab digital berusia 18-35 tahun di kota Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah. Data diambil dengan teknik survey dengan melibatkan 26 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergeseran makna kitab suci secara signifikan terjadi pada variabel media, sedangkan pada variabel isi tidak terjadi pergeseran signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bagi responden Alkitab versi buku lebih suci baik pada isi maupun media, namun Alkitab versi digital yang suci hanyalah isinya.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132376396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tinjauan Buku: KEPEMIMPINAN YANG RADIKAL DALAM PERJANJIAN BARU DAN MASA KINI","authors":"Jansakti Saddu Saly","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.25","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134498093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Victoria Eva Aryanti, J. E. Abraham, Christopher Santoso, Victor Deak
{"title":"RELEVANSI PENGGEMBALAAN PAULUS DALAM I KORINTUS 3:1-9 TERHADAP PENJANGKAUAN ANAK MUDA DI GBI PASKO BANDUNG","authors":"Victoria Eva Aryanti, J. E. Abraham, Christopher Santoso, Victor Deak","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.24","url":null,"abstract":"Konflik merupakan salah satu persoalan yang dihadapi gereja yang seringkali mengakibatkan perpecahan dan penurunan partisipasi jemaat dalam persekutuan. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penggembalaan Rasul Paulus sebagaimana tertuang dalam 1 Korintus 3:1-9 dan relevansinya terhadap penjangkauan anak muda di GBI Pasko Bandung dengan menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka. Dari penelitian ini ditemukan bahwa strategi penggembalaan Rasul Paulus adalah: (1) Paulus berusaha menciptakan komunikasi yang positif, (2) Paulus berusaha menghubungkan praktek pelayanan dengan ajaran Kristen, (3) menggunakan media surat untuk mengatasi kesulitan berkomunikasi pada waktu itu. Relevansinya dalam penggembalaan anak muda di GBI Pasko Bandung adalah: (1) menggembalakan anak muda dengan komunikasi yang positif, (2) mengajak anak muda menghadapi perbedaan secara dewasa, (3) menguatkan iman anak muda dengan pengajaran. Selain itu untuk mengatasi keterbatasan menjangkau anak-anak muda bisa menggunakan berbagai media komunikasi dewasa ini seperti gagdet agar mereka bisa disentuh secara personal.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124934089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEP PEMBENARAN MENURUT ROMA 5:1-11 DAN IMPLIKASINYA BAGI GEREJA MASA KINI","authors":"Finsen Deviston Bungan","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.28","url":null,"abstract":"Di kalangan gereja ada yang melihat pembenaran sebagai tindakan Allah supaya orang Kristen bisa masuk surga. Hal ini bertentangan dengan konsep pembenaran sesuai dengan kebenaran Alkitab sebagaimana tercantum dalam Roma 5:1-11. Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi bagian teks Alkitab ini agar diperoleh konsep yang benar mengenai pembenaran. Metode yang digunakan adalah analisis teks secara sintaksis dan semantis yaitu fokus pada teks itu sendiri, interaksi dengan teks-teks lain dan tulisan para Bapa Gereja. Hasil penelitian didapatkan adalah bahwa dibenarkan berarti memperoleh damai dengan Allah, tidak menjadi seteru Allah dengan hidup dalam dosa-dosa. Dibenarkan juga berarti gereja memperoleh akses kepada Anugerah Allah dan dibebaskan dari murka Allah atau penghakiman Allah, serta diselamatkan oleh hidup-Nya atau diselamatkan oleh oleh Yesus Kristus.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128465842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INTERPRETASI MURTAD DALAM IBRANI 6: 1-8","authors":"Friska Gandaria, M YusufL","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.27","url":null,"abstract":"Konsep Murtad dalam Ibrani 6:1-8 sering menjadi perdebatan di kalangan teolog Kristen. Teks tersebut dianggap sebagai peristiwa yang sedang terjadi kepada orang Kristen sejati dan orang yang tidak sungguh-sungguh percaya Tuhan. Teks ayat 4-5 dianggap memperlihatkan kriteria orang Kristen yang bisa murtad lagi. Apakah benar demikian? Untuk memahami teks ini, penulis menganalisisnya dengan pendekatan studi eksposisi terhadap kata, frasa, dan klausa dalam teks dengan tetap memperhatikan gramatika historisnya untuk mendapatkan pengertian yang benar sesuai konteks aslinya. Berdasarkan analisis tersebut, frasakaὶ parapesόntaV pάlin (ayat 6) tidak menekankan murtad bisa terjadi terhadap orang Kristen sejati atau sungguh-sungguh percaya Tuhan, melainkan mengacu kepada orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh percaya sehingga ketika menghadapi penganiayaan pada pada masa Kaisar Nero maka banyak orang Kristen yang meninggalkan imannya. Untuk itu, penulis surat Ibrani memberi peringatan keras akan bahaya menolak Tuhan dalam situasi tersebut. Orang yang tidak beriman sungguh-sungguh pasti akan murtad atau menolak Tuhan dan tidak mungkin dibaharui lagi.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115250989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA MELALUI GEREJA","authors":"Elena Saba, Ezra Tari, Rita","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.17","url":null,"abstract":"Peran gereja menerapkan pendidikan agama Kristen masih sangat kurang karena ada kebencian dalam keluarga. Tujuan penelitian ini yakni berusaha menumbuhkan perhatian, motivasi dan sikap untuk memperbaiki hubungan antar manusia; serta menajamkan kembali perasaan untuk saling mengasihi dan mempedulikan. Subyek penelitian adalah Jemaat Talenalain rayon 5, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). Metode yang dipakai adalah kualitatif. Data diambil dengan teknik wawacara dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua menyadari bahwa PAK adalah pembelajaran paling penting dalam keluarga. Gereja belum maksimal menjadi wadah belajar bersama yang melahirkan keluarga yang berwatak kristiani. Pendidikan Agama Kristen masih sebatas ibadah bersama, perayaan hari raya gereja, mengajar melalui partisipasi keluarga dalam persekutuan, mengajar melalui pastoral-pastoral kepada keluarga Kristen.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122402846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FILSAFAT TRINITAS","authors":"S. R. Paparang","doi":"10.46558/bonafide.v1i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i2.23","url":null,"abstract":"Bidat-bidat Kristen mempublikasikan disparitas hermeneutika tentang Trinitas. Implikasinya adalah munculnya cara memahami yang keliru. Ketika gagasan Trinitas muncul di zaman-zaman berikutnya, dengan mudah dideteksi sebagai bentuk kesesatan hermeneutika yang mendaur ulang kesesatan masa lampau. Di samping itu, Bapa-bapa Gereja memberikan berbagai elaborasi Trinitas sebagai respons mereka terhadap para bidat, yang juga argumentasi mereka berada dalam dua sisi: dapat diterima dan ditolak. Dalam artikel ini, standar ganda digunakan sebagai klarifikasi apologetik dan kemudian menghadirkan kedudukan iman Kristen yang kredibel. Dengan demikian, langkah-langkah standar ganda sebagai klarifikasi apologetik membawa kepada sebuah disposal (penyelesaian) polemik Trinitas, meski terbuka peluang untuk diperdebatkan.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114817957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MEMBANGUN TEOLOGI PERTANIAN MELALUI PEMBACAAN LINTAS TEKSTUAL INJIL MATIUS DAN KOSMOLOGI JAWA","authors":"Firman Panjaitan","doi":"10.46558/bonafide.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i1.8","url":null,"abstract":"Dewasa ini pertanian yang dijalankan seringkali mengandalkan pestisida yang mengakibatkan kerusakan tanah dan ketidakseimbangan ekosistem. Ini disebabkan manusia tidak merasa sebagai bagian dari alam. Artikel ini bertujuan menggali keteladanan Yesus Kristus sebagai seorang petani seperti yang dituliskan dalam Injil Matius dan menghubungkannya dengan kearifan kosmologis budaya Jawa. Harapannya akan membangun sebuah teologi pertanian kontekstual yang menghargai dan menjaga keharmonisan hidup alam. Metode yang digunakan adalah pembacaan lintas tekstual, yaitu mengambil pesan positif dari dua teks/konteks yang disandingkan untuk membangun sebuah bentuk teologi yang kontekstual. Hasilnya, teologi pertanian kontekstual menekankan bahwa bertani adalah sebuah ibadah yang mendorong manusia untuk menjaga kelestarian alam semesta dengan kesadaran bahwa manusia dan alam adalah sesama saudara diciptakan oleh Tuhan. Keduanya harus saling menjaga dan melindungi. Di dalam kesatuan tersebut mereka menemukan diri mereka bersatu dengan Allah. Teologi pertanian kontekstual hanya merekomendasi pertanian organik sebagai cara bertani yang benar karena model ini akan menjaga kelestarian hidup alam dan manusia.","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114903602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"INTERPRETASI HUKUM KELIMA DALAM KELUARAN 20:12 BERDASARKAN PENDEKATAN SEJARAH PENEBUSAN","authors":"Made Nopen Supriadi","doi":"10.46558/bonafide.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.46558/bonafide.v1i1.9","url":null,"abstract":"Perintah kelima adalah bagian dari Sepuluh Hukum Taurat yang diberikan Allah kepada Musa di gunung Sinai. Alkitab adalah Firman Allah yang kekal dengan demikian Hukum Kelima ini memiliki makna yang harus dipahami dalam dimensi kekekalan. Alkitab memberikan prinsip jika manusia gagal melakukan salah satu perintah dalam hukum Taurat, maka ia telah gagal seluruhnya. Ada banyak interpretasi terhadap hukum ini, namun hanya bermuara pada dimensi praktis, etis dan moral karena hanya befokus pada relevansi masa kini. Alkitab menyatakan bahwa kutuk Hukum Taurat telah ditebus dan digenapi oleh Yesus Kristus. Setelah kebangkitan, Yesus mengatakan bahwa dalam Kitab Taurat, Mazmur dan para Nabi tertulis tentang Dia. Dengan demikian Yesus memberikan sebuah konsep interpretasi baru dalam memahami Hukum Taurat. Prinsip inilah yang disebut dengan pendekatan sejarah penebusan (Historical Redemptive Approach). Alkitab menyatakan puncak penyempurnaan seluruh karya penebusan Yesus adalah saat kedatangan yang kedua kali dalam realisasi terhadap langit dan bumi yang baru. Oleh karena itu, bagaimanakah menjelaskan relevansi Hukum Kelima dalam konteks kekekalan. Tulisan ini fokus pada kajian terhadap pemahaman Hukum Kelima dalam dimensi esktologis. ","PeriodicalId":325759,"journal":{"name":"BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121637286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}