{"title":"Uji Kualitas dan Kuantitas DNA Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) pada Beberapa Kawasan di Sulawesi Selatan","authors":"Abdull Mollah, Muh. Aswad Ashan, Andi Husnul Khatimah","doi":"10.20956/at.v15i1.688","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v15i1.688","url":null,"abstract":"Porang (Amorphophallus muelleri Blume) adalah salah satu kekayaan hayati umbi-umbian Indonesia yang pembudidayaannya masih sangat terbatas. Salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan taman porang adalah dengan memberikan penanda molekuler dalam studi hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan plasma nutfah sangat penting bagi para pemulia karena dapat menjadi dasar perakitan individu baru yang memiliki karakter unggul melalui proses hibridisasi dimasa yang akan datang. Hubungan kekerabatan dapat diidentifikasi berdasarkan adanya kesamaan karakter dengan asumsi bahwa karakter yang berbeda disebabkan oleh adanya perbedaan susunan genetik. Penelitian ini menggunakan daun tanaman porang yang diperoleh dari beberapa daerah agroforestri di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, Gowa, dan Maros. Sampel daun umbi porang diisolasi dan diekstraksi menggunakan cairan nitrogen dan pengukuran DNA dilakukan dengan menggunakan nanodrop spectrophotometry dengan rasio absorbansi sebesar 260/280. Pemurnian dilakukan dengan menggunakan campuran chisam dan NAOAc yang ditambahkan dengan isopropanol. DNA yang diekstraksi menghasilkan kualitas yang cukup baik dengan konsentrasi berkisar antara 72.9 ng/µl - 1206.9 ng/µl. Konsentrasi DNA terendah terdapat pada genotipe MR8 dan genotipe tertinggi pada genotipe BL11. Hasil purifikasi DNA berkisar antara 5,3 ng/µl - 211,9 ng/µl dengan konsentrasi terendah diperoleh pada genotipe P.BT-BG13 dan konsentrasi tertinggi pada genotipe P.BL2.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126201566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizky Ayu Aalimah, E. Suryadi, Sophia Dwiratna Nur Perwitasari
{"title":"Analisis Status Daya Dukung Air di Sub DAS Cikeruh, Jawa Barat Berdasarkan Neraca Air Meteorologis Thornthwaite-Mather","authors":"Rizky Ayu Aalimah, E. Suryadi, Sophia Dwiratna Nur Perwitasari","doi":"10.20956/at.v15i1.505","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v15i1.505","url":null,"abstract":"Aktivitas pertumbuhan penduduk, perkembangan wilayah dan meningkatnya pembangunan infrastruktur secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung lingkungan khususnya daya dukung air yang sulit untuk dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status daya dukung air berdasarkan neraca air meteorologis Thornthwaite Mather. Penelitian dilakukan di Sub DAS Cikeruh, DAS Citarum Hulu dengan luas wilayah 19.143,21 ha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif pendekatan kuantitatif, dengan cara menganalisis kondisi status daya dukung air yang merujuk kepada rasio ketersediaan air dan kebutuhan air sektor domestik, non domestik, pertanian, industri, peternakan dan perikanan. Hasil dari penelitian menunjukan status daya dukung air pada wilayah penelitian tahun 2020 bernilai telah terlampaui (overshoot). Kondisi tersebut menandakan bahwa neraca air dalam kondisi defisit dengan nilai ketersediaan air dalam satu tahun mencapai 193.583.337,01 m3/tahun dan nilai kebutuhan air untuk enam sektor mencapai 462.306.728,53 m3/tahun. Secara kuantitas nilai ketersediaan air di wilayah penelitian belum mampu untuk memenuhi kebutuhan air keenam sektor tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ketersediaan air di Sub DAS Cikeruh hanya mampu memenuhi kebutuhan air untuk sektor domestik, non domestik, peternakan, perikanan, dan pertanian tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan air industri.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132278945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Penggunaan Metode Mean Annual Flood (MAF), Rasional, Der Weduwen Dan Haspers Untuk Menentukan Debit Banjir Pada Sub Das Cikeruh","authors":"Yessica Carolina, Edy Suryadi, Dwi Rustam Kendarto","doi":"10.20956/at.v15i1.506","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v15i1.506","url":null,"abstract":"Air sangat penting bagi setiap makhluk hidup, tetapi dapat menyebabkan beberapa masalah yaitu banjir, kekeringan dan polusi air. Kawasan Sub DAS Cikeruh sering mengalami banjir terutama daerah kecamatan Rancaekek dan Bojongsoang sehingga merusak sarana dan prasarana umum serta menimbulkan kerugian harta. Dengan demikian, dilakukan analisis debit banjir untuk menentukan besarnya debit banjir rencana di Sub DAS Cikeruh. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh simpangan nilai debit banjir rencana menggunakan metode Mean Annual Flood, metode Rasional, metode Der Weduwen, dan metode Haspers dengan debit banjir rencana data terukur. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan menganalisis frekuensi curah hujan maksimum untuk mendapatkan debit banjir rencana pada Sub DAS Cikeruh. Hasil perhitungan data curah hujan menggunakan metode Mean Annual Flood, Rasional, Der Weduwen, dan Haspers pada analisis frekuensi data debit terukur didapatkan penyimpangan terkecil terjadi terhadap metode Mean Annual Flood yaitu sebesar 20,98% untuk periode ulang 2 tahun, 17,47% untuk periode ulang 5 tahun, 27,22% untuk periode ulang 10 tahun, 42,68% untuk kala ulang 20 tahun, 62,68% untuk periode ulang 50 tahun, dan 83,87% untuk periode ulang 100 tahun. Hasil penelitian ini berguna untuk mengetahui metode yang dapat digunakan sebagai referensi dalam menghitung debit banjir rencana serta menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan bangunan air.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124935552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alpin Hidayatulloh, Angger Mas Rizki Kusuma, Iffah Muflihati, Sari Suhendriani
{"title":"Processing of Ready-to-Brewed Drink from Pomelo, Baby Orange, and Lemon Peel Combination","authors":"Alpin Hidayatulloh, Angger Mas Rizki Kusuma, Iffah Muflihati, Sari Suhendriani","doi":"10.20956/at.v15i1.575","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v15i1.575","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki potensi produksi dan jumlah konsumsi jeruk yang tinggi. Kulit jeruk adalah limbah buah yang potensial untuk diolah menjadi produk pangan, salah satunya adalah minuman siap seduh. Minuman siap seduh merupakan salah satu minuman yang mudah dijumpai, digemari dan populer di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan sensoris minuman siap seduh dari kombinasi kulit jeruk berbagai varietas seperti pomelo, jeruk baby, dan lemon. Produk dibuat melalui pemisahan kulit, pemotongan, blanching, perendaman dalam air es, dan pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air teh kulit jeruk telah sesuai dengan standar SNI yaitu dibawah 8,00%. Minuman seduhan dari kulit jeruk memiliki pH dengan kisaran 6,77 -6,84. Nilai warna yang dihasilkan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada masing-masing formulasi. Secara sensoris, formulasi terbaik yaitu F3 dengan tingkat kesukaan secara keseluruhan tertinggi yaitu 3,73. \u0000 ","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130855017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Mutu Fisik Dan Kimia Biji Kakao Berdasarkan Pola Ketinggian Lokasi Tanam di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu","authors":"Isnam Junais, Dewi Sartika","doi":"10.20956/at.v15i1.691","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v15i1.691","url":null,"abstract":"Kakao merupakan tanaman perkebunan rakyat yang tersebar di berbagai pelosok wilayah Indonesia, permintaan akan kakao di pasar dalam negeri dan dunia, menjadi satu peluang bagi Indonesia menjadikan komoditas kakao sebagai komoditas andalan perkebunan yang nantinya diharapkan peranannya mampu mendorong perekonomian nasional. Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan fermentasi dengan baik. Mutu biji kakao merupakan elemen yang sangat penting sehingga diperlukan upaya untuk tetap menjaga dan mempertahankannya, mutu biji kakao ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya adalah penggunaan bibit yang unggul, proses budidaya tanaman kakao, proses penanganan pasca panen maupun kondisi iklim, cuaca dan topografi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakterisasi mutu fisik dan kimia kakao berdasarkan pola letak ketinggian tanamnya. Hasil penelitian untuk parameter mutu fisik menunjukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel pengamatan yaitu ketinggian lokasi tanam dengan parameter uji fisik baik yang meliputi ukuran panjang dan diameter buah kakao maupun jumlah biji perbuah dan per 100 gramnya, namun secara keseluruhan mutu fisik biji kakao untuk semua parameter pengamatan masuk dalam kategori mutu grade A berdasarkan standar SNI. Berdasarkan parameter mutu kimia biji kakao menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata variabel pengamatan lokasi tinggi tanaman kakao yang di uji terhadap kandungan lemak biji kakao, untuk variabel pengamatan kadar air biji kakao dan kadar abu, masing masing mempunyai pengaruh yang nyata dimana tanaman kakao di atas 200 mdpl cenderung memiliki kadar air dan kadar abu yang lebih banyak dibandingkan tanaman kakao yang ditanaman pada ketinggian tanam lebih rendah dari 200 mdpl. Namun secara umum mutu kimia kakao berdasarkan kadar lemak, kadar air dan kadar abu pada masing masing lokasi pengamatan tergolong baik, dimana masih memenuhi standar terbaik berdasarkan standar mutu kakao SNI.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125873346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asviyatu Nisa', M. H. Hakim, Yuanita Amalia Hariyanto
{"title":"Analisis Perbedaan Nilai Paparan Medan Listrik pada Biji Buncis (Phaseolus vulgaris l.) Terhadap Panjang Tanaman yang Dihasilkan","authors":"Asviyatu Nisa', M. H. Hakim, Yuanita Amalia Hariyanto","doi":"10.20956/at.v14i2.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.487","url":null,"abstract":"Efek medan listrik terhadap akar tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanaman yang tumbuh di antara medan listrik menyebabkan polarisasi sel dan jaringan serta dapat mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek medan listrik terhadap panjang tanaman buncis. Dalam penelitian ini aplikasi medan listrik yang digunakan untuk perlakuan medan sebesar 0,5 kV/m, 1 kV/m, 1,5 kV/m, dan 2 kV/m selama 60 menit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa medan listrik dapat mempercepat pertumbuhan panjang tanaman buncis. Medan listrik yang paling sesuai untuk mempercepat pertumbuhan perkecambahan adalah medan listrik sebesar 1 kV/m.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"343 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132305554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kania Gita Pramadita, E. Suryadi, Dwi Rustam Kendarto
{"title":"ANALISIS STATUS DAYA DUKUNG AIR DI SUB DAS CIKERUH MENGGUNAKAN METODE SOIL CONSERVATION CURVE NUMBER (SCS-CN)","authors":"Kania Gita Pramadita, E. Suryadi, Dwi Rustam Kendarto","doi":"10.20956/at.v14i2.504","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.504","url":null,"abstract":"Sub DAS Cikeruh merupakan kawasan dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, yang mana hal tersebut mengakibatkan alih fungsi lahan terjadi di beberapa kecamatan sehingga berimplikasi terhadap menurunnya ketersediaan air dan meningkatnya kebutuhan air di Sub DAS Cikeruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status daya dukung air di Sub DAS Cikeruh melalui perbandingan rasio antara kebutuhan dan ketersediaan air. Kebutuhan air dihitung dengan menggunakan standar yang ditentukan oleh SNI 19-66728.1, 2002; SNI 67281-2015; dan Ditjen Cipta Karya Dinas PU tahun 1996, adapun sektor yang dihitung adalah domestik, non domestik, industri, pertanian, peternakan, dan perikanan. Ketersediaan air dihitung dengan mengestimasi volume aliran yang terjadi di Sub DAS Cikeruh menggunakan metode Soil Conservation Service Curve Number (SCS-CN) dari USDA dengan melibatkan data hidrologi dari tahun 2011 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air di Sub DAS Cikeruh pada tahun 2020 adalah sebesar 351.852.088,9 m3/tahun, sedangkan kebutuhan air di Sub DAS Cikeruh mengalami perubahan yang dinamis setiap tahunnya. Kebutuhan air di Sub DAS Cikeruh pada tahun 2011 adalah sebesar 545.250.212 m3/tahun, tahun 2015 sebesar 711.121.596 m3/tahun, sedangkan tahun 2020 sebesar 520.638.257 m3/tahun. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terjadi defisit air di Sub DAS Cikeruh, dimana nilai kebutuhan air lebih tinggi dibandingkan ketersediaan air, adapun rasionya sebesar 0,641, yang artinya daya dukung lingkungan telah terlampaui (overshoot) karena nilai rasio < 1.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122662762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN PEDADA (SONNERATIA CASEOLARIS) SEBAGAI PENGAWET ALAMI IKAN KEMBUNG (RASTRELLIGER SP) SEGAR","authors":"Nirmala Efri Hasibuan, S. Sumartini","doi":"10.20956/at.v14i2.499","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.499","url":null,"abstract":"Pengawetan merupakan salah satu cara untuk menghambat kemunduran mutu ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan ekstrak daun pedada (Sonneratia caseolaris) sebagai bahan pengawet alami pada ikan kembung segar. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan sampel, ekstraksi daun pedada dan aplikasi ekstrak pada ikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari tiga faktor. Faktor pertama adalah penambahan ekstrak daun pedada. Faktor kedua adalah suhu penyimpanan ikan yaitu suhu ruang (23º-27ºC), suhu dingin (10ºC), suhu beku (0ºC). Faktor ketiga adalah lama penyimpanan yaitu 1, 7 dan 14 hari. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Parameter yang diuji meliputi nilai pH, kadar air, kadar protein, angka lempeng total (ALT) dan E-coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun pedada, perbedaan suhu penyimpanan, dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan (sig<0.05) terhadap nilai pH, kadar air, kadar protein dan angka lempeng total (ALT). Selanjutnya hasil uji E-coli diperoleh bahwa perlakuan suhu dingin dan suhu beku pada ikan dengan penambahan ekstrak daun pedada menunjukkan kandungan E-coli negatif.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131449246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Charina Agnesia, E. Suryadi, Sohia Dwiratna Nur Perwitasari
{"title":"Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Berdasarkan Neraca Air di Sub DAS Cikeruh Jawa Barat","authors":"Charina Agnesia, E. Suryadi, Sohia Dwiratna Nur Perwitasari","doi":"10.20956/at.v14i2.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.503","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah penduduk disertai perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Cikeruh akan mempegaruhi ketersediaan dan kebutuhan air serta tingkat pemenuhan air sektor krusial, yaitu: domestik, non-domestik, pertanian, industri, peternakan, dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data terbaru ketersediaan dan kebutuhan air serta mengetahui kondisi neraca air di Sub DAS Cikeruh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Ketersediaan air dianalisis menggunakan metode mock dan ketersediaan air dianalisis menggunakan SNI 6728.1-2015, Surat Edaran Menteri PUPR (SE PUPR) Nomor 07 Tahun 2018, dan penelitian sebelumnya yang terkait. Hasil penelitian menunjukan total ketersediaan air di Sub DAS Cikeruh adalah 212.901.228,61 m3/tahun dengan ketersediaan air bulanan rata-rata 17.741.769,05 m3/bulan dan total kebutuhan air 462.306.728,53 m3/tahun dengan kebutuhan air bulanan rata-rata 38.525.560,71 m3/bulan. Sub DAS Cikeruh mengalami kekurangan air (defisit) sepanjang tahun. Defisit air tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu -29.057.550,95 m3/bulan dan defisit terendah terjadi pada bulan Februari yaitu -1.459.819,23 m3/bulan. Ketersediaan air di Sub DAS Cikeruh hanya mampu memenuhi kebutuhan air sektor domestik, non domestik, peternakan, dan perikanan. Ketersediaan air di Sub DAS Cikeruh belum mampu mencukupi kebutuhan air sektor pertanian dan industri.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132696179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Physical Quality of Turmeric Powder (Curcuma longga Linn) Result of Foam-mat Drying Method Using Microwave","authors":"Dhinar Patliani, D. Purbasari","doi":"10.20956/at.v14i2.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.20956/at.v14i2.464","url":null,"abstract":"Turmeric (Curcuma longa L) in Indonesia is widely known as a herbal medicinal plant, food coloring, and food flavoring. The high water content of turmeric will shorten the storage time and the quality of the ingredients. The need for drying which is the process of removing the moisture content of the material with the aim of prolonging the shelf life. The use of the foam-mat drying method with the addition of adhesives aims to speed up the drying process and maintain the quality of a material. The result of drying turmeric obtained is turmeric powder product. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors, namely the variation of the microwave oven power and the composition of the developer agent (ovalet). The research procedure was divided into two stages, namely the manufacture of powder and continued with the measurement of physical quality. The stages of making powder begin with the preparation of raw materials, stripping, size reduction, addition of developer, drying, then grinding. The second stage is measuring physical quality, namely fineness modulus, average grain size, powder moisture content, color, water absorption, oil absorption, and bulk density. The power variations used are 420 watts, 535 watts, and 680 watts, while the composition of the developer is 1%, 2%, and 4%. Data analysis using two-way ANOVA statistical test with two factors that affect the variation of power and composition of the developer (ovalet). FM values ranged from 0.364 – 1.576, D values ranged from 0.005 – 0.0012 mm, final moisture content values ranged from 7.60 – 9.59%, powder moisture content values ranged from 9.47 – 11.43%ww , L values ranged from 61.46 – 65.96, a values ranged from 13.54 – 16.05, b values ranged from 48.21 – 52.42, DSA values ranged from 2.78 – 3.54 ml/ g, DSM values ranged from 1.22 – 1.60 ml/g, and DC values ranged from 0.38 – 0.44 g/cm3. The combination treatment of drying power with developer is influenced by the drying power of the parameters, namely the value of moisture content, fineness modulus, average grain size, brightness level, redness level, yellowness level, oil absorption, water absorption, and bulk density. While the developer affects the finenes modulus, average grain size, yellowness level, and bulk density.","PeriodicalId":325650,"journal":{"name":"Jurnal Agritechno","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115365779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}