{"title":"BoerPE Goat Blood Profile as Indicators of Crossbreeding Resistance","authors":"Nurul Humaidah, Dedi Suryanto, I. Kentjonowaty","doi":"10.30736/jt.v11i2.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jt.v11i2.76","url":null,"abstract":"Cases of clinical reproduction in crossbred cattle have been reported with the incidence of decreased reproductive performance. Crossbreeding resistance is usually followed by low immunity. Blood profile is one of the parameters that illustrate the immunity of livestocks. Goat crossbreeding resistance has never been studied. The purpose of this study was to analyze the crossbreeding resistance of the F1 BoerPE goat and her mothers by analyzing their blood profile. F1 BoerPE goat is the offspring of crossbreeding between Boer buck with PE goat. The research method was case study. The primary data were obtained from examination of blood profile and Physiological Status of F1 BoerPE goat and her mothers. The secondary data obtained from recording age and body weight. The blood profile data were analyzed by t test. The observed blood profile indicators were neutrophils, monocytes and lymphocytes. The results showed that the physiological status of F1 BoerPE goat and her mothers was not significant. Nevertheless, the number of neutrophils, lymphocytes and monocytes was significantly different (p˂0.01). The average (%) number of neutrophils, lymphocytes and monocytes of PE goats was 37.92 ± 1.37; 51.85 ± 1.4; 3.87 ± 0.21. while the average blood profile of F1 BoerPE was 46.16 ± 2.1; 58.06 ± 3.4; 5.51 ± 0.18. The average number of neutrophils, lymphocytes and monocytes F1 BoerPE goat was higher compared to the parent. It is indicated that there were crossbreeding resistance of F1 BoerPE goat .","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74465591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Hartanto, Alvian Adhi Pamungkas, E. Prayitno, D. W. Harjanti
{"title":"Milk Production of Holstein Friesian Dairy Cows in Various Lactation Periods (Case Study at Capita Farm, Semarang, Central Java)","authors":"R. Hartanto, Alvian Adhi Pamungkas, E. Prayitno, D. W. Harjanti","doi":"10.30736/ternak","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ternak","url":null,"abstract":"The purpose of this research was to determine and to assess the milk production of Holstein Friesian cows in Capita Farm based on its lactation period. The research was conducted on 29thSeptember – 28thOctober 2019. The materials used in the study were 59 FH dairy cows in the lactation period of 1-6 and lactation months of 1-10. The body weight was 497.71 ± 44.73 kg and the milk production was 14.43 ± 4.43 liters / day / head. The study was conducted by observation. The parameters observed were the lactation period and daily milk production. Afterward, the daily milk production was converted into milk production in one lactation period. The difference in milk production of one lactation period between the lactation periods was determined by the independent sample t test at level of 5%. The results of this research showed that the peak production in the 4th lactation period was 4458.26 liter/lactation, while the 1st, 2nd, 3th, 5th, 6th lactation periods were 3976.85; 4100.01; 4143.85; 3850.27; 2938.56 liter/lactation, respectively. The 6th lactation period was significantly lower than the others withproduction capability of 65.91% of the mature equivalent (ME). It was concluded that the Holstein Friesian dairy cows inCapita Farm has the highest production in the 4th lactation period, but there is a real difference in production when it enters the 6thperiod.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85363794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Variasi Fenotipe, Korelasi dan Regresi Morfometri Calon Induk Kelinci di Desa Nongko Sewu Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang","authors":"Mudawamah Mudawamah, Deni Sartika, Oktavia Rahayu Puspita","doi":"10.30736/JY.V11I1.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/JY.V11I1.67","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi fenotipe, korelasi dan regresi fenotipe morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci di Desa Nongko Sewu Tumpang Malang. Penelitian ini menggunakan ternak kelinci calon induk berumur 9 bulan yang terdiri dari kelinci New Zealand White (NZW) 14 ekor, Flamish Giant (FG) 20 ekor dan kelinci Lokal (L) 20 ekor. Peralatan penelitian terdiri dari alat ukur dalam satuan centimeter, timbangan, keranjang tempat kelinci dan alat recording untuk menulis dan dokumentasi gambar. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu bobot badan (BB), dan ukuran tubuh (lingkar dada atau LD dan panjang badan atau PB). Data yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk table dan dianalisis dengan korelasi dan regresi sederhana melalui software SPSS version 16.0. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi fenotipe, korelasi dan regresi morfometri pada berbagai bangsa calon induk kelinci adalah bernilai positif. Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri LD dari berbagai induk kelinci adalah 24,36 ± 0,82 cm dan 0,67 (NZW); 22,98 ± 0,79 cm dan 0,62 (FGL); 21,65 ± 2,26 cm dan 5,11 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada morfometri PB dari induk kelinci adalah 27,32 ± 0,91cm dan 0,82 (NZW); 25,00 ± 0,65 cm dan 0,42 (FGL); 22,15 ± 1,48 cm dan 2,19 (L). Rataan dan variasi fenotipe pada sifat BB dari berbagai induk kelinci adalah 2,46 ± 0,31 kg dan 0,10 (NZW); 2,40 ± 0,15 kg dan 0,02 (FGL); 1,96 ± 0,16 kg dan 0,03 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan PB (X) adalah 0,053 dan -0,231 (NZW); 0,158 dan -0,398 (FGL); 0,198 dan 0,445 (L). Korelasi dan koefisien determinasi hubungan antara BB (Y) dengan LD (X) adalah 0,105 dan 0,324 (NZW); 0,007 dan -0,086 (FGL); 0,038 dan 0,196 (L). Hasil uji regresi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara BB dengan PB dan BB dengan LD kecuali pada calon induk L yaitu hubungan nyata (P < 0,05) antara BB (X) dan PB (Y) dengan persamaan regresi Y=0,906+0,048X. Kesimpulan variasi fenotipe LD dan PB calon induk kelinci L paling tinggi dibandingkan dengan calon induk kelinci NZW dan FGL, sedangkan variasi fenotipe BB paling tinggi pada calon induk NZW. Nilai korelasi dan determinasi hubungan sifat morfometri pada calon induk NZW, FGL dan L kategori sangat rendah sampai rendah keeratannya. Bobot badan calon induk kelinci Lokal bisa diduga dari panjang badan dengan persamaan regresi BB=0,906 + 0,048 PB.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78372897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sukarman Hadi jaya Putra, Sri Sulystyaningsih Natalia Daeng Tiring
{"title":"Peningkatan Produksi Telur Ayam Kampung (Gallus gallus domesticus) setelah Diberikan Serbuk Kunyit (Curcuma longa L.) sebelum Masa Pubertas","authors":"Sukarman Hadi jaya Putra, Sri Sulystyaningsih Natalia Daeng Tiring","doi":"10.30736/jy.v11i1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jy.v11i1.64","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dampak suplemen serbuk kunyit ( Curcuma longa L.) yang diberikan sebelum masuk masa pebertas atau masak kelamin terhadap produksi telur ayam kampung ( Gallus gallus domesticus ). Bentuk rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan jumlah perlakuan sebanyak 3 perlakuan. Perlakuan yang pertama adalah ayam kampung yang tidak diberikan suplemen serbuk kunyit (P0). Perlakuan kedua adalah ayam kampung yang diberikan suplemen serbuk kunyit dengan dosis 216 mg/ekor/hari (P1). Perlakuan ketiga adalah ayam kampung yang diberikan suplemen serbuk kunyit dengan dosis 324 mg/ekor/hari. Untuk 1 perlakuan dibuat 5 kali ulangan. oleh karena itu didapatkan 15 kandang ulangan perlakuan. Masing-masing kandang ulangan perlakuan dimasukkan 3 ekor ayam kampung betina. Masa pemberian perlakuan serbuk kunyit adalah 60 hari, dan dimulai dari saat ayam kampung berumur 4 bulan. Data telur diperoleh dari hasil pengukuran yang dilakukan setiap hari ketika semua ayam sudah bertelur semua. Data satu bulan pengukuran diambil dari 28 hari pengukuran. Semua data pengukuran dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA). Jika ditemukan berpengaruh, selanjutnya diuji dengan uji Duncan dengan kepercayaan 95 % ((α>0.05). Data yang telah dianalisis menjelaskan bahwa ayam kampung yang diberikan suplemen serbuk kunyit memiliki tingkat produksi lebih pada setiap bulan pengamatan dibandingkan dengan ayam yang tidak diberikan suplemen serbuk kunyit sebelum masa pubertas. Dosis serbuk kunyit yang paling tinggi tingkat produksi telur ayam kampung yang dihasil pada setiap bulan pengamatan adalah dosis 324 mg/ekor/hari. Oleh karena itu, serbuk kunyit memiliki dampak positif pada semakin banyaknya jumlah telur ayam kampung yang dihasilkan setiap bulan.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"919 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77528553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Roti Afkir yang Dikombinasikan dengan Tepung Kulit Manggis sebagai Pengganti Jagung terhadap Persentase Karkas Itik Cihateup","authors":"Andri Kusmayadi","doi":"10.30736/JY.V11I1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/JY.V11I1.66","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung roti afkir (TRA) yang dikombinasikan dengan tepung kulit manggis (TKM) terhadap persentase dan bagian karkas itik Cihateup. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan 84 ekor DOD itik Cihateup berjenis kelamin jantan yang dikelompokkan secara acak ke dalam 7 kelompok perlakuan yaitu R0 (Pakan tanpa perlakuan TRA dan TKM), R1 (Pakan dengan penambahan 10% TRA + 1% TKM), R2 (10% TRA + 2% TKM), R3 (20% TRA + 1% TKM), R4 (20% TRA + 2% TKM), R5 (30% TRA + 1% TKM), dan R6 (30% TRA + 2% TKM). Variabel yang diamati terdiri atas persentase karkas dan persentase bagian karkas. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), data diuji menggunakan metode ANOVA dan apabila terdapat perbedaan signifikan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase karkas sementara pada persentase bagian karkas tidak berpengaruh nyata. Perlakuan pakan TRA dan TKM mampu memperbaiki persentase karkas karena mengandung kadar energi yang hampir sama dengan jagung serta diperkaya dengan xanton yang dapat memperbaiki persentase karkas. Perlakuan R4 menunjukkan nilai persentase karkas yang mendekati kontrol (R0). Penambahan TRA sampai level 20% dan 2% TKM direkomendasikan sebagai alternatif pengganti jagung pada itik. Kata Kunci : Bagian karkas, Itik Cihateup, Persentase karkas, Tepung kulit manggis, Tepung roti afkir. ABSTRACT The aim of this study was to determine the effect of the administration of wasted bread flour (TRA) combined with mangosteen peel flour (TKM) on the carcass percentage of Cihateup ducks. The study was conducted experimentally using 84 male Cihateup ducks grouped randomly into 7 treatment groups: R0 (Feed without TRA and TKM treatment), R1 (Feed with the addition of 10% TRA + 1% TKM), R2 (10 % TRA + 2% TKM), R3 (20% TRA + 1% TKM), R4 (20% TRA + 2% TKM), R5 (30% TRA + 1% TKM), and R6 (30% TRA + 2% TKM). The observed variables consisted of the percentage of carcasses and the percentage of carcasses. The study used a complete randomized design (CRD), the data were tested using the ANOVA method and if there were significant differences followed by the DMRT test. The results showed that feed treatment had a significant effect (P<0.05) on the percentage of carcasses while the part of carcasses had no significant effect. The feed containing TRA and TKM can improve the percentage of carcasses because it contains energy levels that are almost the same as corn and enriched with xanthones which can improve the percentage of carcasses. The treatment of R4 shows the value of the percentage of carcasses that are close to control (R0). The addition of TRA to the level of 20% and 2% TKM is recommended as an alternative to corn in ducks. Key Words : Carcasses, Carcass percentage, Cihateup duck, Mangosteen peel, Wasted bread.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89884348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dita Novarina Gunawati, S. Azizah, Umi Wisapti Ningsih
{"title":"Evaluasi Progam Kemitraan Antara PT Gombek Boer Indonesia Dan Kelompok Peternak Kambing (Studi Kasus Kelompok Peternak Kambing Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar)","authors":"Dita Novarina Gunawati, S. Azizah, Umi Wisapti Ningsih","doi":"10.30736/JY.V11I1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/JY.V11I1.61","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian progam kemitraan antara PT Gombek Boer Indonesia dengan peternak kambing di Desa Resapombo. Tempat penelitian dilaksanakan di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar berdasarkan metode purposive. Pengambilan sampel peternak untuk evaluasi kemitraan PT Gombek Boer menggunakan metode total sampling. Metode analisis data menggunakan metode evaluasi CIPP ( context, input, process, product ). Hasil penelitian evaluasi context kemitraan PT Gombek Boer Indonesia mendapat nilai baik kecuali pada perencanaan progam pelatihan dan pembinaan peternak. Evaluasi input yang mendapatkan nilai buruk yaitu adanya komunikasi terbuka antara peternak dengan perusahaan mitra. Evaluasi process kesesuaian pelaksanaan kemitraan dan pengawasan lapang oleh PPL mendapat nilai buruk. Evaluasi product mendapat nilai baik kecuali ketepatan pembelian hasil ternak. Kata Kunci: Kemitraan, Evaluasi CIPP, Kambing Boer ABSTRACT This study aims to determine the level of achievement of the partnership program between PT Gombek Boer Indonesia and goat farmers in Resapombo Village. The research was conducted in Doko District, Blitar, based on the purposive sampling method. Farmer sample collection for the evaluation of the PT Gombek Boer partnership using the total sampling method. The data analysis method uses the CIPP evaluation method (context, input, process, product). The results of the evaluation study on the partnership context of PT Gombek Boer Indonesia received good grades except on the planning of training programs and fostering farmers. Evaluation of inputs that get a bad score is open communication between farmers and partner companies. The evaluation suitability of the partnerships implementation and field supervision by PPL received a bad score. Product evaluation gets good grades except the accuracy of purchasing livestock products. Key Words : Partnership Program, CIPP Evaluation, Boer Goat.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"281 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86176831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Fausiah Mudirman, Andi Tenri Bau Astuti Mahmud, S. A. Rab
{"title":"Uji Organoleptik Persilangan Ayam Kampung Broiler dengan Kepadatan Kandang yang berbeda","authors":"Andi Fausiah Mudirman, Andi Tenri Bau Astuti Mahmud, S. A. Rab","doi":"10.30736/jtk.v10i2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jtk.v10i2.51","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan uji organoleptik Ayam kampung broiler dengan kepadatan kandang yang berbeda. Hasil yang didapat pada penelitian organoleptik yaitu Hedonik dan Mutu hedonik adalah Penampilan umum hedonik dan mutu hedonik penilaian panelis memiliki rata-rata scor 3 (utuh sedikit menarik),. Untuk penilaian tektur rata-rata scor tekstur 3 (agak kasar), hal tersebut tidak memberikan pengaruh nyata (P>0.05). Pada pengujian warna pengujian hedonik memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05), sedangkan pada pengujian Mutu hedonik tidak memberikan pengaruh pada perlakuan. Pengujian warna rata- rata Scor pengujian warna oleh panelis yaitu score 3 (pucat) hal tersebut di sebabkan warna suatu produk pangan merupakan daya tarik utama Dan untuk uji rasa Nilai rata-rata rasa daging ayam kampung broiler memiliki rata-rata score sebesar 2,41.Kesimpulan penelitian ini adalah Hasil pengujian organoleptik hedonik dan mutu hedonik terhadap persilangan ayam kampung broiler dengan kepadatan kandang yang berbeda, semua parameter pada perlakuan masih berada pada kisaran score 3. Kata Kunci: Ayam Kampung Broiler, Kandang, Hedonik dan Mutu Hedonik,","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81479790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Massa Nutrisi Maggot Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucens) Pada Media yang Berbeda","authors":"Santi Nurdin, Andi Tenri Bau Astuti Mahmud","doi":"10.30736/jtk.v10i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jtk.v10i2.45","url":null,"abstract":"Protein yang bersumber dari insekta lebih ekonomis dan ramah lingkungan serta mempunyai peran yang penting secara alamiah. Insekta dilaporkan memiliki efisiensi konversi pakan yang tinggi dan dapat dipelihara serta diproduksi secara massal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengopimalkan produksi maggot meliputi massa protein, massa lemak kasar dan massa serat kasar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2019. Pemeliharaan maggot lalat tentara hitam Hermetia illucens, Penelitan ini akan dilaksanakan di Program Studi Peternakan Unasman untuk pemeliharaan dan analisis nutrisi di laksanakan di Lab Kimia Pakan Fakultas Peternakan UNHAS. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan yaitu jenis media dan 3 ulangan. Secara keseluruhan menghasilkan 9 kombinasi perlakuan, yaitu 3 x 3 unit percobaan. A0 : ampas tahu 100%, A1: ampas tahu 50% kotoran ayam 50%, A2: ampas tahu 75% kotoran ayam 25%. Hasil sidik ragam menunjukkan penggunaan media yang berbeda bepengaruh nyata (P<0.05) terhadap massa lemak kasar dan serat kasar, akan tetapi tidak berpengaruh nyata (p>0.05) terhadap bahan kering dan protein kasar. Disimpulkan bahwa hasil produksi maggot lalat tentara hitam Hermetia illucens paling baik pada perlakuan A1 yaitu massa bahan kering 43.82 g dengan protein kasar 18.29 g dan lemak kasar 14.63 g serta serat kasar 4.62 g.Keywords : Lalat tentara hitam, maggot massa nutrisi, media","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76090856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Fermentasi Kulit Buah Naga Dengan Kapang Neurospora Crassa Terhadap Kandungan Lemak Kasar, Kalsium, (Ca) Dan Posfor (P)","authors":"D. Pane, Rakhmaini Pakpahan","doi":"10.30736/jtk.v10i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jtk.v10i2.59","url":null,"abstract":"Peningkatan Kualitas Kulit Buah NagaMelalui Fermentasi Dengan Kapang Neurospora crassa","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83513622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Motilitas Spermatozoa Kauda Epididimis Sapi Bali di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Ternate Menggunakan Kafein","authors":"Oktora Dwi Putranti, Zulaeha Mabud","doi":"10.30736/jtk.v10i2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/jtk.v10i2.52","url":null,"abstract":"Penelitian “Peningkatan Motilitas Spermatozoa Kauda Epididimis Sapi Bali di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Ternate Menggunakan Kafein”, bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan kafein terhadap motilitas spermatozoa kauda epididimis sapi Bali dan mengukur berapa jumlah penambahan kafein yang dapat meningkatkan motilitas spermatozoa kauda epididimis sapi Bali. Koleksi testes diambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Ternate, proses analisis sperma dilakukan di laboratorium Bioteknologi Universitas Khairun. Metode penelitian ini adalah sperma kauda epididimis dimasukkan dalam pengencer tris kuning telur kemudian diberi perlakuan penambahan kafein T0 (0 mg/ml), T2 (2 mg/ml), T4 (4 mg/ml), dan T6 (6 mg/ml) dengan 4 kali ulangan. Parameter dianalisis adalah kualitas sperma secara makroskopis dan mikroskopis. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variance (ANOVA) satu arah, apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01), dilanjutkan uji Tukey-W-Procedure dengan SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kafein 2-4 mg/ml pada pengencer tris kuning telur sperma kauda epididymis sapi Bali mampu meningkatkan motilitas sperma. ","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85446974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}