{"title":"PENGARUH SUBSTITUSI CEKER AYAM TERHADAP KUALITAS KIMIA NUGGET AYAM","authors":"S. Rahayu","doi":"10.30736/ternak.v9i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ternak.v9i2.32","url":null,"abstract":"Ceker ayam (kaki ayam) merupakan bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati oleh sebagian masyarakat, ceker ayam merupakan hasil samping dari pemotongan ayam dengan nilai harga yang lebih murah dibandingkan dengan hasil pemotongan bagian dari tubuh ayam lainnya. Selama ini ceker ayam baru dimanfaatkan secara konvensional oleh masyarakat sebagai campuran sop dan krupuk ceker ayam untuk penganekaragaman pangan penelitian kali ini menggunakan ceker ayam yang diisubstitusikan ke dalam nugget ayam. Telah dilakukan penelitian pada tanggal 9 April sampai 12 mei 2018 untuk mengetahui kualitas kimia nugget ayam yang disubstitusi dengan ceker ayam (shank) dari hasil limbah rumah potong ayam (RPA). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Variabel yang diamati dalam kandungan kimia (kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu dan kadar karbohidrat) dari data yang didapat dianalisis menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi ceker ayam tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak,kadar abu, kadar protein dan kadar karbohidrat nugget ayam (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya berbeda nyata hal ini dikarenakan kandungan ceker ayam tidak berbeda jauh dengan kandungan daging ayam.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88619523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR","authors":"Wahyuni, Edy . Susanto, Husen, D. K. Sari","doi":"10.30736/TERNAK.V9I2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/TERNAK.V9I2.30","url":null,"abstract":"Kandang anti banjir merupakan sebuah temuan teknologi dalam rangka pencegahan kerugian usaha peternakan kambing di daerah aliran Sungai Bengawan Solo (Wachid et al.2009). Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah adalah salah satu Desa di Kabupaten Lamongan yang terkena dampak banjir stiap tahunnya. Banjir tersebut merupakan banjir tahunan yang menyebabkan banyak kerugian dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Salah satu usaha peternakan yang banyak merugi adalah peternakan kambing. Oleh karena itu penting dilakukan pada program diseminasi produk teknologi ke masyarakat ini dengan judul “PENERAPAN TEKNOLOGI KANDANG ANTI BANJIR DI DESA BOJOASRI, KECAMATAN KALITENGAH, KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR”.Target yang diharapkan pada kegiatan ini meliputi: Anggota kelompok mitra mampu membuat kandang yang aman dari bahaya banjir yaitu kandang anti banjir sebagai pencegahan kerugian usaha peternakan kambing. Mampu membuat awetan pakan berbasis bahan pakan lokal meliputi; pakan silase, pakan konsentrat dan fermentasi gedebok pisang. Mampu mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik berbasis bakteri lokal menggunakan metode fermentasi. Serta, tersedianya kandang anti banjir dan sarana produksi ternak di tingkat kelompok mitra berjumlah 10 unit sehingga kerugian akibat banjir pada sektor ternak Kambing dapat ditekan. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: pengusul program, kelompok ternak “Asri”, karang taruna Desa Bojoasri, mahasiswa dan teknisi.Satu unit kandang dibangun dengan ukuran 2 m x 2 m sehingga luasannya 4 m2. Jikadiameter silinder bambu adalah 10 cm; untuk membuat lantai ukuran 2 x 2 meter maka diperlukan bambu dengan panjang 2 meter sebanyak 20 batang. Satu bambu mempunyai volume = ∏ x r2 x t = 3,14 x 52cm x 200cm = 15.700 cm3 = 0,0157 m3. sehingga volume 20 batang bambu adalah 20 x 0,0157 m3 = 0.314 m3. Besarnya gaya keatas (Fa) bisa dihitung: Fa = ρ v g = 1000 kg/m3 x 0.314 m3 x 9,81 N/Kg = 3.080,34 N. Jika dikonversikan dalam kilogram : 3.080,34 N dibagi 9,81N/Kg = 314 Kg. Berdasarkan perhitungan tersebut maka berat maksimal yang bisa ditahan oleh gaya keatas adalah kurang dari 314 Kg. Jika rata-rata berat kambing adalah 40 Kg maka berat 3 ekor kambing adalah 120 Kg. Sehingga rakit ini bisa digunakan sebagai lantai pada kandang panggung dengan kapasitas 7 ekor kambing, namun dengan luasan 4 m2, maka kambing yang dapat ditampung adalah 4 ekor kambing mengingat satu ekor kambing membutuhkan luasan 1 m x 1 m tanpa sekat.Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah: Jurnal Ilmiah/ prosiding nasional tentang penerapan teknologi tepat guna, kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Publikasi media massa tentang kandang anti banjir untuk mencegah kerugian usaha peternakan kambing di Desa Bojoasri Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan; Seperangkat kandang anti banjir berjumlah 10 unit di Desa Bojoasri, Kec. Kali","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81303703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PEMBUATAN PAKAN TERNAK JERAMI FERMENTASI DI DESA PUCAKWANGI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Pudyartono, Martha Laila Arisandi","doi":"10.30736/TERNAK.V9I2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/TERNAK.V9I2.29","url":null,"abstract":"Limbah pertanian pada saat panen cukup banyak bahkan melimbah namun pemanfaatannya belum dilaksanakan secara optimal guna menunjang kebutuhan masyarakat oleh karena itu dilaksanakan kegiatan pemberdayaan masyrakat dengan pembuatan pakan ternak jerami fermentasi, mitra peternak di Desa Pucakwangi Kecamatan abat Kabupaten Lamongan. Metode yang pendekatan yang digunakan sosialisasi program, penyuluhan, pelatihan secara teori dan praktek, serta pendampingan dalam pembuatan pakan ternak jerami fermentasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pakan ternak jerami fermentasi sangat berguna untuk mengatasi pakan ternak utamanya pada musim kemarau dan hasil uji coba ternak sangat menyukai pakan fermentasi dibanding pakan tanpa fermentasi, sedangkan kegiatanm penyuluhan dan pelatihan berjalan secara baik dan bermanfaat untuk mewujudkan kemandirian pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian potensi local. Kegiatan pendampingan masih diperlukan untuk keberlanjutan program. Pakan ternak jerami fermentasi mempunyai nilai nutrisi lebih baik dan lebih disukai ternak sehingga dapat meningkatkan produksi ternak dari bertambahnya bobot badan ternak.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"142 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74584991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN TERNAK RUMINANSIA DI KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Ratna Kumala Dewi","doi":"10.30736/TERNAK.V9I2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/TERNAK.V9I2.31","url":null,"abstract":"Kabupaten Lamongan memiliki potensi yang cukup besar di dalam mengembangkan sektor peternakannya. Fenomena ini terlihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB pertanian dan wilayah yang selalu meningkat antar waktu. Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) menentukan komoditas ternak ruminansia yang dapat diunggulkan berdasarkan dukungan sumberdaya wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan; dan (2) mengidentifikasi wilayah mikro yang dapat dijadikan sebagai basis pengembangan peternakan. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 30 Oktober 2018 di wilayah administratif Kabupaten Lamongan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitis statistik dan deskriptif dengan data sekunder yang dihimpun merupakan data berkala selama periode tujuh tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2017 yang bersumber dari beberapa instansi terkait. Variabel yang diamati di dalam penelitian ini meliputi variabel populasi ternak, Lahan pertanian, Rumahtangga pertanian, Fasilitas pelayanan peternakan dan Variabel pendukung. Model perhitungan dalan penelitian ini meliputi: (a) Analisis LQ (Location Quotient), (b) pendugaan ketersediaan sumber pakan, (c) perhitungan daya tampung wilayah, (d) indeks spesialisasi Rumah Tangga Pertanian. Berdasarkan seluruh analisis yang dilakukan terhadap ketersediaan sumberdaya dan keterbatasan yang dimiliki oleh Kabupaten Lamongan maka wilayah pengembangan ternak ruminansia dapat diarahkan kepada beberapa wilayah dan beberapa subsistem; subsistem budidaya dan pasca panen (pengolahan). Wilayah pengembangan ternak meliputi Kecamatan Mantup, Tikung, Ngimbang, Sambeng, Modo, Solokuro dan Paciran sebagai sentra pengembangan subsistem budidaya, sementara Sukorame, Deket dan Babat sebagai wilayah ekspansinya. Sementara subsistem pengolahan dapat diarahkan terutama kepada Turi dan Paciran. Meskipun kedua wilayah ini tidak direncanakan untuk menjadi wilayah pengembangan sektor pertanian, tetapi subsistem pengolahan produk ternak tentunya masih dapat dilakukan. Upaya ini dapat dijustifikasi karena subsistem pengolahan tidak membutuhkan lahan sebagai basis produksinya, melainkan keterkaitan antar wilayah. ","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"8 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72632184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEUNGGULAN RELATIF KAMBING PERSILANGAN BOER DAN KACANG","authors":"Ratna Dewi, Ir Wardoyo","doi":"10.30736/TERNAK.V9I1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/TERNAK.V9I1.26","url":null,"abstract":"Persilangan adalah salah satu metode peningkatan mutu genetik ternak untuk meningkatkan produktivitas ternak dalam waktu relatif singkat. Kambing Boer dipilih untuk meningkatkan produktifitas kambing Kacang karena kambing jenis ini memiliki proporsi badan yang bagus dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi genetik pejantan Boer berdasarkan performa hasil persilangannya dengan kambing Kacang di UPT Agriscience Technopark UNISLA. Materi yang digunakan adalah 8 jantan dan 11 betina kambing persilangan Boer dengan kambing Kacang. Variabel yang digunakan adalah bobot lahir dan bobot sapih. Data bobot lahir (BL) dan bobot sapih (BS) dianalisa dengan analisis ANOVA. Perbedaan mean dianalisa dengan Duncant Multiple Range Test. Bobot Lahir (BL) dari persilangan kambing Boer dan Kacang adalah 2,525 + 0,91 kg untuk jantan dan 2,16 + 0,56 kg untuk betina. Bobot Sapih (BS) adalah 10,67 + 4,57 kg untuk jantan dan 8,36 + 2,34 kg untuk betina","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75524555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK MAKANAN BERBAHAN DASAR HASIL TERNAK DI WILAYAH KOTA LAMONGAN","authors":"F. Amin, Edy . Susanto, Nuril Badriyah","doi":"10.30736/ternak.v9i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ternak.v9i1.27","url":null,"abstract":"Pengumpulan data penelitian dilakukan pada 27 Juni hingga 26 Juli 2015 di Pasar Sidoharjo, Pasar Made, Alfamidi Veteran, Indomaret Made Fauzi, agen makanan beku, makanan beku Agen Bapak Nur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui produk makanan apa yang dibuat dari ternak yang beredar di kota Lamongan dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli produk pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk makanan berbasis daging ada 69 macam, produk makanan yang terbuat dari telur ada satu spesies, produk makanan berbasis susu ada 130 jenis. Variabel pendidikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk pangan berbasis ternak (Y) pada taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 (p <0,05), dengan koefisien regresi (bi) sebesar 0,071 hingga 0,000 signifikansi (p <0,05). <0,05), variabel pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian berdasarkan produk makanan ternak (Y) pada taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 (p <0,05), dengan koefisien regresi (bi) sebesar 0,174 sampai 0,000 signifikansi (p <0,05), variabel sumber daya memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian berdasarkan produk pangan ternak (Y) pada taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 (p <0,05), dengan koefisien regresi (bi ) dari 0,025 hingga 0,000 signifikansi (p <0,05, variabel gaya hidup memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian berdasarkan produk makanan ternak (Y) pada taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 (p <0,05), dengan koefisien regresi ( bi) dari 0,676 hingga 0,000 significanc e (p <0,05.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77966873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Aria Hertanto, Dyanovita Al Kurnia, Edy . Susanto
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI SILASE “FAST-FERMENT” DI PETERNAK KAMBING LOKAL KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Arif Aria Hertanto, Dyanovita Al Kurnia, Edy . Susanto","doi":"10.30736/ternak.v9i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ternak.v9i1.28","url":null,"abstract":"Khalayak sasaran kegiatan ini adalah Petani Peternak yang tergabung dalam organisasi mitra Kelompok Tani “Rukun Tani II” dan Kelompok Ternak “Telaga Ternak Mandiri” di desa Tlogoagung, kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Metode pendekatan yang digunakan adalah : pemetaan potensi lokasi, penyuluhan berkerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, penyediaan sarana yang dibutuhkan, pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah pertanian dengan teknologi Fast-Ferment. Teknologi Fast-Ferment (Fermentasi Cepat) adalah metode fermentasi limbah pertanian pada kondisi terkontrol dan dalam waktu yang relatif cepat karena menggunakan bio katalisator. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa teknologi Fasr-Ferment dengan manajemen buffer stock sangat tepat guna dalam mengatasi permasalahan peternak sapi potong di saat musim kemarau. Kegiatan penyuluhan, penyediaan sarana, pelatihan dan manajemen pengelolaan kegiatan di tingkat kelompok mitra berjalan cukup baik. Diperlukan program pendampingan lebih lanjut terhadap kegiatan kelompok mitra khususnya kegiatan pengelolaan usaha produksi silase dan distribusinya baik di tingkat anggota maupun pasar di luar anggota. Program penelitian juga perlu dilakukan untuk membantu penyelesaian masalah yang muncul serta inovasi teknologi yang diperlukan. ","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"434 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76350446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS DIPPING BIJI DAN KULIT ANGGUR HITAM PADA KUALITAS AIR SUSU SAPI PERAH TROPIS","authors":"Dyanovita Al Kurnia, Qabilah Cita","doi":"10.30736/ternak.v9i1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/ternak.v9i1.24","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji potensi penggunaan dipping (biji dan kulit buah anggur hitam) pada kualitas air susu sapi perah tropis ditinjau dalam mengurangi kontaminasi bakteri susu dan mastitis sapi perah jika dibandingkan dengan dipping sintetis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor sapi perah yang berumur 3-4 laktasi. Dipping terdiri dari 50% biji: 50% kulit anggur hitam yang digiling menjadi tepung sebelumnya. Kemudian ekstraksi dengan aquadesh pada beberapa level adalah p0 = dicelup sintetis, P1 = 20% campuran tepung biji dan kulit anggur hitam, P2 = 50% campuran tepung biji dan kulit anggur hitam, P3 = 80% campuran tepung biji dan kulit anggur hitam. Sapi perah dibagi menjadi empat tingkat perawatan pencelupan secara acak menjadi 0%, 20% 50%, 80%. Tiga ulangan masing-masing. Variabel yang diamati adalah mengurangi kontaminasi bakteri dan mastitis sapi perah. Data dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, ketika ada pengaruh signifikan yang diikuti oleh Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan celupan bikang (biji dan kulit buah anggur hitam) untuk mengurangi kontaminasi bakteri susu dan mastitis sapi perah tidak berbeda nyata (P> 0,05). Ini berarti bahwa potensi perlakuan campuran biji dan kulit anggur hitam sama dengan mencelupkan dengan dipping sintetik dalam mengurangi kontaminasi bakteri susu dan mastitis. Kesimpulan penelitian ini adalah potensi perlakuan biji dan campuran kulit yang sama dengan mencelupkan sintetis dalam mengurangi kontaminasi bakteri susu dan mastitis. Tingkat pengobatan yang optimal menggunakan pencelupan bikang adalah 80% campuran tepung biji dan kulit anggur hitam dengan 200 ml aquades.","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85232420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TEKNOLOGI SINKRONISASI ESTRUS DAN ARTIFICIAL INSEMINATION DI KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Nuril Badriyah, Qabilah Cita, F. Amin","doi":"10.30736/TERNAK.V9I1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.30736/TERNAK.V9I1.25","url":null,"abstract":"Khalayak sasaran kegiatan ini adalah Petani Peternak yang tergabung dalam organisasi mitra Kelompok pembibitan sapi potong “Berkah” dan kelompok studi IB di desa Jetis, kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan. Metode pendekatan yang digunakan adalah : pemetaan potensi lokasi, penyuluhan berkerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan, penyediaan sarana yang dibutuhkan, pelatihan dan pendampingan teknologi sinkronisasi estrus dan artificial insemination . Teknologi sinkronisasi birahi adalah teknologi untuk meningkatkan litter size denga teknik super ovulasi yang didahului dengan gertak birahi (Estrus Synchonization) serta pada teknologi Kawin buatan (Artificial Insemination / AI) pada ternak merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. Melalui kegiatan AI, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa teknologi teknologi sinkronisasi estrus dan artificial insemination sangat tepat guna dalam mengatasi permasalahan peternak sapi potong pada program pembibitan. Kegiatan penyuluhan, penyediaan sarana, pelatihan dan manajemen pengelolaan kegiatan di tingkat kelompok mitra berjalan cukup baik. Diperlukan program pendampingan lebih lanjut terhadap kegiatan kelompok mitra khususnya kegiatan keberlangsungan teknologi pada kelompok tani - ternak. Program penelitian juga perlu dilakukan untuk membantu penyelesaian masalah yang muncul serta inovasi teknologi yang diperlukan","PeriodicalId":31693,"journal":{"name":"Jurnal Ternak Tropika","volume":"133 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78134003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}