{"title":"APLIKASI FOAM-MAT FREEZE-DRYING UNTUK PRESERVASI KOMPONEN BIOAKTIF BUAH DAN INGREDIENT PANGAN FUNGSIONAL: REVIEW","authors":"Sandi Darniadi, S. Siahaan","doi":"10.23969/pftj.v7i2.2995","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/pftj.v7i2.2995","url":null,"abstract":"Foam-mat freeze-drying merupakan metode pengeringan yang relatif baru dalam pengembangan produk pangan, khususnya produk olahan buah, dan preservasi komponen bioaktif pada buah. Metode ini merupakan kombinasi foam-mat drying (pengeringan busa) dan freeze drying (pengeringan beku). Aplikasi foam-mat freeze-drying memerlukan bahan hidrokoloid dan protein sebagai foam stabilizer dan foaming agent. Kondisi pengeringan dengan metode foam-mat freeze-drying yaitu suhu sangat rendah di bawah titik beku dan kondisi udara vakum, sehingga komponen bioaktif yang sangat sensitif terhadap temperatur tinggi dan oksidasi seperti: vitamin C, antosianin, senyawa fenolik, tidak mengalami penurunan yang cepat. Selain itu, metode foam-mat freeze drying mampu menghasilkan produk akhir yang memiliki karakteristik yang baik seperti warna, rasa, dan aroma seperti buah segar, tekstur renyah, struktur poros, kadar air dan aktivitas air rendah, serta dapat digunakan sebagai ingredient untuk pangan fungsional. Secara umum, foam-mat freeze-drying merupakan metode pengeringan yang tepat dalam mempertahankan komponen bioaktif pada buah, menghasilkan produk akhir dengan karakteristik fisiko-kimia dan sensori yang baik, dan produk akhir bermanfaat sebagai ingredient pangan fungsional yang diharapkan mampu meningkatkan kesehatan manusia.","PeriodicalId":31584,"journal":{"name":"PFTJ Pasundan Food Technology Journal","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78086903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Audina Meiliawati, Ds Hasnelly, Ds Ina Siti Nurminabari
{"title":"PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TALAS BOGOR (Colocasia esculenta L. Schott) DENGAN TEPUNG UBI JALAR ORANYE (Ipomea Batatas L) DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK CRACKERS SAYURAN","authors":"Audina Meiliawati, Ds Hasnelly, Ds Ina Siti Nurminabari","doi":"10.23969/pftj.v7i2.2979","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/pftj.v7i2.2979","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung talas Bogor dengan tepung ubi jalar oranye dan waktu fermentasi terhadap karakteristik crackers sayuran. Metode penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah menganalisis kadar air, kadar oksalat, dan uji sifat amilografi pada bahan baku serta menentukan formulasi terbaik Pada penelitian utama digunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Rancangan perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua faktor yaitu faktor pertama adalah perbandingan tepung talas Bogor dengan tepung ubi jalar oranye (t) terdiri dari t1 (3:70, t2 (1:1), t3 (7:3) faktor kedua adalah waktu fermentasi (f) terdiri dari f1 (20 menit), f2 (40menit), f3 (60 menit). Rancangan respon dalam penelitian ini adalah organoleptik terhadap warna, rasa, aroma, kerenyahan, dan respon kimia yang meliputi analisis kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar protein dan kadar serat serta sampel terpilih dilakukan analisis betakaroten. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa kandungan oksalat pada talas 56,14mg/100g, pada tepung talas 8,68mg/g, kadar air tepung talas 4,97%, kadar air tepung ubi jalar 6,5%, Peak Viscosity tepung campuran terjadi pada suhu 94oC selama 5 menit dan formulasi terpilih yaitu formulasi tiga. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa perbandingan tepung talas Bogor dengan tepung ubi jalar oranye dan waktu fermentasi tidak berpengaruh terhadap kadar karbohidrat dan kadar lemak dari crackers sayuran tetapi mempengaruhi warna, rasa, aroma, kerenyahan, kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar serat. Berdasarkan hasil pemilihan sampel terpilih yang didapatkan yaitu pada perlakuan t2f1 (perbandingan tepung talas Bogor dengan tepung ubi jalar oranye 1:1 dan waktu fermentasi selama 20 menit) dengan nilai rata-rata warna 3,80, rasa 3,80, aroma 4,00, kerenyahan 4,10, kadar air 4,58%, kadar abu 1,5%, kadar lemak11,87%, kadar protein 11,82%, karbohidrat 60,97%, kadar serat 6,19% dan betakaroten 19,3902 ppm.","PeriodicalId":31584,"journal":{"name":"PFTJ Pasundan Food Technology Journal","volume":"520 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87991592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS BUNGA TELANG ( Clitoria ternatea ) DENGAN VARIASI Ph METODE LIQUID CHROMATOGRAPH-TANDEM MASS SPECTROMETRY (LC-MS/MS)\u0000Sumartini Sumartini","authors":"Sumartini, Yusep Ikrawan","doi":"10.23969/pftj.v7i2.2983","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/pftj.v7i2.2983","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pH optimum dan kandungan senyawa aktif pada bunga telang ( Clitoria ternatea ). Manfaat dari penelitian adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai kandungan bunga telang sehingga dapat di maksimalkan penggunaan nya. Penelitian ini meliputi penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan analisis aktivitas antioksidan pada ekstrak bunga telang kering dengan berbagai pH yaitu 4, 5 dan 6 untuk menentukan aktivitas antioksidan terkuat. Pada penelitian utama digunakan instrument LC-MS/MS unttuk mengetahui kandungan senyawa apa yang ada dalam ekstrak bunga telang. Hasil penelitian pendahuluan yaitu aktivitas antioksidan terkuat pada ekstrak bunga telang kering pH 6 dengan aktivitas antioksidan sebesar 344,17 ppm. Hasil penelitian utama ekstrak bunga telang memiliki 12 antosianin 18 flavonol dan 11 flavon","PeriodicalId":31584,"journal":{"name":"PFTJ Pasundan Food Technology Journal","volume":"95 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89508216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}