{"title":"FILM SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA","authors":"Pamela Ayesma, Kurniawati, Nurzengky Ibrahim","doi":"10.21009/jps.102.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.102.03","url":null,"abstract":"This study aims to find out about (1) the use of historical films as a source and alternative media in learning history (2) the responses of teachers and students when using film media in learning history. (3) Obstacles faced by teachers in utilizing historical films in learning activities. This research was conducted at SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. This study uses descriptive qualitative methods, observation data collection techniques, and interviewing informants, namely students who follow history learning with historical film media and subject teachers who use historical film media. The results of this study indicate that: The implementation of history learning with film media at SMA Negeri 12 Tangerang Selatan has been well utilized by history teachers. (1) The use of films helps students understand historical stories, do assignments, foster students' interest in history lessons, and build students' imaginations with the art created by films. But the use of historical films as media must also be considered by the teacher because not all students have high imaginations, a deeper explanation is needed and the creativity of the teacher in creating learning media including films. (2) In the use of film media as learning media, some obstacles are felt by teachers when teaching, namely the adjustment of historical films with historical material, the duration of historical films that are not by the learning time, and the state of school infrastructure. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) Penggunaan film sejarah sebagai sumber dan media alternatif dalam pembelajaran sejarah (2) tanggapan guru dan siswa ketika menggunakan media film dalam pembelajaran sejarah. (3) Kendala yang di hadapi oleh guru dalam memanfaatkan film sejarah dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data observasi, wawancara informan yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran sejarah dengan media film sejarah dan guru mata pelajaran yang menggunakan media film sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan media film di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan telah dimanfaatkan baik oleh guru sejarah. (1) Penggunaan film sangat membantu siswa memahami cerita sejarah, mengerjakan tugas, menumbuhkan ketertarikan siswa dengan pelajaran sejarah, dan membangun imajinasi siswa dengan seni yang diciptakan film. Tetapi penggunaan film sejarah sebagai media juga harus diperhatikan oleh guru, karena tidak semua siswa memiliki imajinasi yang tinggi maka diperlukan Penjelasan lebih dalam dan kreativitas guru menciptakan media pembelajaran termasuk film. (2) Dalam pemanfaatan media film sebagai media pembelajaran, juga terdapat kendala yang dirasakan oleh guru saat mengajar yaitu penyesuaian film sejarah dengan materi sejarah, durasi film sejarah yang tidak sesuai dengan waktu pembelajaran, dan keadaan sarana prasarana","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85963461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Fajar Absor, Wahyudin, A. Hidayat, Rahayu Permana
{"title":"Kebangkitan Tiongkok Sebagai Raksasa Baru Dunia Tahun 1976-2013","authors":"Nur Fajar Absor, Wahyudin, A. Hidayat, Rahayu Permana","doi":"10.21009/jps.111.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.111.02","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the policies that carried out from the early days of Deng Xiaoping's leadership (1976) to the end of Hu Jintao's leadership (2013) which raised China to become one of the world's giants. The method used is a historical research method which consists of four steps, namely: (1) heuristic; (2) critic; (3) interpretation; and (4) historiography. The results obtained show that the rise of China as a new giant of the world was achieved through a long and ups and downs process, until finally the 'Four Modernizations' policies of Deng Xiaoping’s era and the 'Science Development Concepts' of Hu Jintao's era made China one of the world's giants today. The Four Modernizations were carried out on aspects: (1) agriculture; (2) industry; (3) science and technology; and (4) national defense with the breakthrough made by Deng Xiaoping at that time, namely implementing 'Open Door Policy' to attract foreign investment and implementing the 'One Country, Two Systems’, namely in the political field using socialism, but in the economic field using capitalism which aims to prosper the people. Meanwhile, the Science Development Concept launched by Hu Jintao views that innovation is the core of a country's competitiveness. The positive impact was that China's economic growth reached double digits and China also succeeded in launching its own rocket into space and was able to send its astronaut, Yang Liwei into earth orbit in 2002.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan-kebijakan yang dilakukan mulai dari masa awal Deng Xiaoping memimpin (1976) hingga akhir kepemimpinan Hu Jintao (2013) yang membangkitkan Tiongkok menjadi salah satu raksasa dunia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah, yakni: (1) heuristik; (2) kritik; (3) interpretasi; dan (4) historiografi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa bangkitnya Tiongkok sebagai raksasa baru dunia dicapai melalui proses yang panjang dan naik-turun, hingga akhirnya kebijakan ‘Empat Modernisasi’ era Deng Xiaoping dan ‘Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan’ era Hu Jintao menjadikan Tiongkok sebagai salah satu raksasa dunia saat ini. Empat Modernisasi dilakukan pada aspek: (1) pertanian; (2) industri; (3) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); dan (4) pertahanan nasional dengan gebrakan yang dilakukan Deng Xiaoping saat itu adalah melaksanakan ‘Politik Pintu Terbuka’ untuk menarik investasi asing dan memberlakukan sistem ‘Satu Negara, Dua Sistem’, yakni di bidang politik menggunakan sosialisme, namun di bidang ekonomi menggunakan kapitalisme yang bertujuan untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat. Sementara itu, Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang dicanangkan Hu Jintao berpandangan bahwa inovasi adalah inti dari daya saing sebuah negara. Dampak positifnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai dua digit dan juga Tiongkok berhasil meluncurkan roketnya sendiri ke angkasa dan mampu mengirimkan astronotnya, Yang Liwei ke orbit bumi pa","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81126088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jannata, Lisa Amrina, Resi Alpionita, Sri Harmonika, Asbur Hidayat, M. Gunawan Supiarmo
{"title":"Penemuan Prasasti Sapit sebagai Bukti Kemajuan Peradaban Literasi Masyarakat Lombok","authors":"Jannata, Lisa Amrina, Resi Alpionita, Sri Harmonika, Asbur Hidayat, M. Gunawan Supiarmo","doi":"10.21009/jps.111.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.111.01","url":null,"abstract":"In the province of West Nusa Tenggara, no ancient objects in the form of inscriptions have been found. This is also supported by most research results stating that no inscriptions have been found in Lombok, but can only be found in Bali and Java. But in fact, the discovery of the Sapit inscription is evidence to refute these theories, and confirms that there is an inscription found in Lombok. The inscription is proof of the civilization of the people of Sapit Village before knowing writing to people who already knew writing. The purpose of this study is to reveal the discovery of the sapit inscription as evidence of the progress of the literacy civilization of the Lombok people. This research method uses a qualitative method to reveal the information found related to the Sapit Inscription. In general, the study of the inscription was carried out in three stages, namely data collection, data analysis, and data interpretation/interpretation. The results showed that the Sapit Inscription became a symbol of the evidence of literacy progress that had occurred in Lombok. In addition, the discovery of the Sapit inscription explains that the Lombok people has known writing since the 8th century, even long before that when referring to the discovery of the inscription. \u0000 \u0000Pada daerah Provinsi NTB belum pernah ditemukan benda kuno berupa prasasti. Hal ini juga didukung oleh sebagian besar hasil penelitian menyatakan bahwa belum ada prasasti yang ditemukan di Lombok, tetapi hanya dapat ditemukan di daerah Bali dan Jawa. Namun kenyataannya, penemuan prasasti Sapit menjadi bukti untuk menepis teori-teori tersebut, dan menegaskan bahwa ada sebuah prasasti yang ditemukan di Lombok. Prasasti tersebut menjadi bukti peradaban masyarakat Desa Sapit sebelum mengenal tulisan menuju masyarakat yang sudah mengenal tulisan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap tentang penemuan prasasti sapit sebagai bukti kemajuan peradaban literasi masyarakat lombok. Metode penelitian ini menggunakan metode kulitatif untuk mengungkapkan mengenai informasi yang ditemukan terkait dengan Prasasti Sapit. Secara umum, kajian terhadap Prasasti dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penafsiran/interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prasasti Sapit menjadi simbol adanya bukti kemajuan literasi yang pernah terjadi di Lombok. Selain itu, dengan ditemukannya prasasti Sapit menjelaskan bahwa masyarakat Lombok mengenal tulisan sejak abad ke-8 bahkan jauh sebelum itu jika merujuk kepada penemuan prasasti tersebut.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"174 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89377427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TVRI Stasiun Riau Kepri: Studi Kasus Keberadaan Media Massa dalam Pembangunan Provinsi Riau (1998-2018)","authors":"Raiza Nanda Pratama, Ahmal, Asyrul Fikri","doi":"10.21009/jps.101.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.101.05","url":null,"abstract":"Abstract: Today, mass media development is growing rapidly, this can be seen in the variety of choices for people to get news, entertainment and knowledge. One of the growing mass media is television. Television plays a very important role in development. The purpose of this document is: To understand the initial process of the formation and development of the Riau Kepri Station of the Television Republic of Indonesia (TVRI) and the role of the Riau Kepri Station of the Television Republic of Indonesia (TVRI) as a mass media in development. Province of Riau in the field of Social and Economic, Education and Culture. The research method that will be used in this research is the historical method. The television era in Riau province started since 1977 when the TVRI Relay Station Tower was built at that time. The development of TVRI Riau Kepri Station began to appear in 1999, where in 1999 TVRI Riau Station was able to broadcast locally for the first time, exactly in January. The role of TVRI Riau Kepri Station served as a tool used to disseminate information about the public's development. in the province of Riau.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"121 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91050113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Literasi Sejarah Dalam Pembelajaran Sejarah Pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh di SMA","authors":"A. Rahman, Kurniawati, Murni Winarsih","doi":"10.21009/jps.101.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.101.04","url":null,"abstract":"Abstract: This study aims to determine the application of historical literacy in learning the history of the online distance learning at SMA Negeri 30 Jakarta. In this study using a qualitative method with a case study approach The data collection techniques used were: (1) in-depth open-ended interviews; (2) observation and (3) document analysis, with the key informants of history teachers and class X IPS students. The results of the research conducted show that the application of historical literacy in SMA Negeri 30 Jakarta has been well implemented by teachers, especially during the online distance learning Even though the teacher's conceptual understanding of the concept of historical literacy is less detailed and the level of student literacy is still in the low category. From the observations, the teacher has been able to apply historical literacy according to the dimensions of historical literacy by Maposa and Wasserman (2009). The main challenge experienced by teachers in the application of historical literacy is that the level of student literacy is still low so that it affects the application of historical literacy in history learning. \u0000Keywords : Historical Literacy, Distance Learning, History Learning \u0000Abstract : Artikel ini bertujuan untuk mengetahui penerapan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan di SMA Negeri 30 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1) in-depth open-ended interviews; (2) observasi dan (3) analisis dokumen, dengan informan kunci guru sejarah dan siswa Kelas X IPS. Hasil dari penulisan yang dilakukan menunjukan bahwa penerapan literasi sejarah di SMA Negeri 30 Jakarta telah diterapkan dengan baik oleh guru terlebih pada masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Walaupun pemahaman konseptual guru mengenai konsep literasi sejarah yang kurang mendetail serta tingkat literasi siswa yang masih dalam kategori rendah. Dari hasil pengamatan, guru telah mampu menerapkan literasi sejarah sesuai dimensi literasi sejarah Maposa dan Wasserman (2009). Tantangan utama yang dialami guru dalam penerapan literasi sejarah adalah tingkat literasi siswa masih rendah sehingga berpengaruh pada penerapan literasi sejarah dalam pembelajaran sejarah. \u0000Kata kunci : Literasi Sejarah, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Pembelajaran Sejarah","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90862311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdul Rasyad, Badarudin, L. Murdi, Jujuk Ferdianto
{"title":"Nasionalisme Kebangsaan Sebagai Spirit Perjuangan Tokoh Pejuang di Lombok Timur 1945-1949","authors":"Abdul Rasyad, Badarudin, L. Murdi, Jujuk Ferdianto","doi":"10.21009/jps.101.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.101.03","url":null,"abstract":"The struggle of the Indonesian people to achieve independence from the colonialists is as old as colonialism itself. The struggle for independence had at least begun since the establishment of the late 19th century as a chain of struggle for the people in various regions in the archipelago. The struggle of the people of East Lombok in opposing colonialism is a historical record that complements the history of the national struggle of the Indonesian nation and does not have any meaning for the national struggle of the nation. This struggle is also a very strong bond to reach the culmination point of the struggle, namely the Proclamation of Independence on August 17, 1945, as well as efforts to defend Indonesia's independence until 1950. This study has a fundamental contribution in understanding historical information related to nationalism and the spirit of struggle for warriors in East Lombok. History, in this case the revolution in East Lombok in 1945-1949, has a dedactic value for the current and future generations of the nation. The educational value that can be learned from these historical events is at least that the nation's generation has mental strength both biologically and psychologically in facing all the challenges of life and has a high sense of nationalism as part of Indonesian society that must uphold the name of the Indonesian nation.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90934809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Integrasi Nilai Filosofis Tari Topeng Sekura Pada Pembelajaran Sejarah Lokal","authors":"Suparman Arif, N. Lestari, Sumargono","doi":"10.21009/jps.101.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.101.01","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai filosofis Tari Topeng Sekura, sehingga nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah di SMA sebagai edukasi pelestarian hutan adat masyarakat Lampung Saibatin. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan realita sosial. Realita sosial yang dipelajari adalah kearifan lokal masyarakat adat Kabupaten Lampung Barat dalam menjaga kelestarian hutan. Kearifan lokal tersebut tercermin dalam Tari Topeng Sekura pada penampilan kostum sekura kamak. Kecerdasan lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan tersebut perlu diintegrasikan pada pembelajaran sejarah. Pengintegrasisan nilai filosofis Tari Topeng Sekura dalam pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: pengembangan materi pelajaran yang memasukan unsur kearifan lokal nilai filosofis Tari Topeng Sekura, pengembangkan instrumen evaluasi, dan mendesain proses pembelajaran yang menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif yang dapat memasukan unsur nilai filosofis Tari Topeng Sekura. Untuk mendesain pembelajaran yang memasukan nilai filosofis Tari Topeng Sekura dalam pembelajaran sejarah maka guru harus mampu memetakan materi pelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai filosofis Tari Topeng Sekura. Kearifan lokal yang dikembangkan dalam pembelajaran sejarah mampu membentuk karakter pelestarian lingkungan hutan bagi peserta didik.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75733630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Firdaus Hadi Santosa, Raka Al Chuza Adnan Kadar, Siti Almaesaroh
{"title":"Pendidikan Perdamaian dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Jakarta","authors":"Firdaus Hadi Santosa, Raka Al Chuza Adnan Kadar, Siti Almaesaroh","doi":"10.21009/jps.101.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.101.02","url":null,"abstract":"This article aims to reveal how peace education is delivered through history lessons at Jakarta Senior High Schools. The research method used in this research is a qualitative research method with a case study approach. The core informants in this study were history subject teachers at SMA Negeri 48 Jakarta and SMA S Cengkareng 1. Based on the results of the study, it was found that peace education in history learning was carried out by including the values of peace or character, and morals related to peace, such as nationalism, tolerance, and peace-loving. \u0000Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana pendidikan perdamaian disampaikan melalui pembelajaran sejarah di SMA Jakarta. Metode penilitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan inti dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 48 Jakarta dan SMA S Cengkareng 1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pendidikan perdamaian dalam pembelajaran sejarah dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai perdamaian atau karakter, dan moral yang berkaitan dengan perdamaian, seperti nasionalisme, toleransi, dan cinta damai. \u0000 ","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89392712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Museum Keprajuritan Indonesia sebagai Sumber Belajar Sejarah","authors":"Evita Dwi Oktaviani","doi":"10.21009/jps.092.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.092.04","url":null,"abstract":"This study aims to provide an overview of how the use of the Museum of the Indonesian Army as a source of history learning in history lesson. The research method used was qualitative with a descriptive approach, and the technique of collecting or collecting data through observation, interviews and documentation studies. The results of the research concluded that: (1) The Museum of the Indonesian Army can be used as a source of history learning because the museum has relevance to Indonesian history lesson in class X basic competencies 3.6 and 3.8, while class XI basic competency 3.2. (2) The obstacles faced in using the museum as a source of historical learning, namely the lack of human resources that affect the managerial aspects of service and management of the museum is less than the maximum. The lack of museum operational funds. The difficulty of the difficult permission from the school bureaucracy. There is no museum visit program. Lack of attention and socialization from the museum manager. (3) Educational programs carried out by the Museum of the Indonesian Army can help improve the existence of museums and optimize the function of museums as a source of historical learning. \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan museum keprajuritan Indonesia sebagai sumber belajar sejarah pada mata pelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan teknik pengambilan atau mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Museum Keprajuritan Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah karena museum tersebut memiliki relevansi dengan mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X kompetensi dasar 3.6 dan 3.8, sedangkan kelas XI kompetensi dasar 3.2. (2) kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan museum sebagai sumber belajar sejarah, yaitu Kurangnya SDM yang mempengaruhi aspek manajerial pelayanan dan pengelolaan museum menjadi kurang maksimal. Minimnya dana operasional museum. Sulitnya perijinan yang sulit dari birokrasi sekolah. Tidak adanya program kunjungan ke museum. Kurangnya perhatian dan sosialiasasi dari pengelola museum. (3) Program edukasi yang dilaksanakan oleh Museum Keprajuritan Indonesia dapat membantu meningkatkan eksistensi museum dan mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber belajar sejarah.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85680332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Android pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar","authors":"Ricu Sidiq, Najuah","doi":"10.21009/jps.091.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/jps.091.01","url":null,"abstract":"This research aims to develop an interactive e-module for Android based on the Teaching and Learning Strategy Course. The subject of this research were students of History Education Department 2017, State University of Medan. The method used in this research was R&D. Using the Borg and Gall development model which included the first steps; Preliminary research (preparation, deepening survey, need analysis), second; Product development Planning (data collecting, product identification development), third; Product validation and revision (expert study, small group trials, large group trials), fourth; Product implementation (planning, preparation, implementation, observation, evaluation). This development research resulted in a product that meets the validation by material experts reaching 93% with a highly valid category, learning design experts reach 82% by valid categories, media experts reach 86% with valid categories and 86% for effectiveness media usage. The implications of the results of this research is that it can improve, trigger, strengthen students interest to study independently and the process of learning more effective, efficiency so that can improve the learning quality. \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul interaktif berbasis Android pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar. Subjek penelitian ini angkatan 2017 jurusan pendidikan sejarah unimed. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D. dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang meliputi langkah-langkah pertama; penelitian pendahuluan (persiapan, survey pendalaman, analisis kebutuhan), kedua; perencanaan pengembangan produk (pengumpulan data, identifikasi produk yang dikembangkan), ketiga; validasi dan revisi produk (telaah pakar, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar), keempat; implementasi produk (perencanaan, persiapan, pelaksanaan, observasi, evaluasi). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk yang memenuhi validasi oleh ahli materi mencapai 93% dengan kategori sangat valid, ahli desain pembelajaran mencapai 82% dengan kategori valid, ahli media mencapai 86% dengan kategori valid dan 86% persentase untuk efektifitas penggunaan media. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dapat membangun, memicu, memperkuat minat mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan proses pembelajaran lebih efektivitas, efesiensi sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83508157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}