{"title":"Pemanfaatan Museum Keprajuritan Indonesia sebagai Sumber Belajar Sejarah","authors":"Evita Dwi Oktaviani","doi":"10.21009/jps.092.04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to provide an overview of how the use of the Museum of the Indonesian Army as a source of history learning in history lesson. The research method used was qualitative with a descriptive approach, and the technique of collecting or collecting data through observation, interviews and documentation studies. The results of the research concluded that: (1) The Museum of the Indonesian Army can be used as a source of history learning because the museum has relevance to Indonesian history lesson in class X basic competencies 3.6 and 3.8, while class XI basic competency 3.2. (2) The obstacles faced in using the museum as a source of historical learning, namely the lack of human resources that affect the managerial aspects of service and management of the museum is less than the maximum. The lack of museum operational funds. The difficulty of the difficult permission from the school bureaucracy. There is no museum visit program. Lack of attention and socialization from the museum manager. (3) Educational programs carried out by the Museum of the Indonesian Army can help improve the existence of museums and optimize the function of museums as a source of historical learning. \n \nPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan museum keprajuritan Indonesia sebagai sumber belajar sejarah pada mata pelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan teknik pengambilan atau mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Museum Keprajuritan Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah karena museum tersebut memiliki relevansi dengan mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X kompetensi dasar 3.6 dan 3.8, sedangkan kelas XI kompetensi dasar 3.2. (2) kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan museum sebagai sumber belajar sejarah, yaitu Kurangnya SDM yang mempengaruhi aspek manajerial pelayanan dan pengelolaan museum menjadi kurang maksimal. Minimnya dana operasional museum. Sulitnya perijinan yang sulit dari birokrasi sekolah. Tidak adanya program kunjungan ke museum. Kurangnya perhatian dan sosialiasasi dari pengelola museum. (3) Program edukasi yang dilaksanakan oleh Museum Keprajuritan Indonesia dapat membantu meningkatkan eksistensi museum dan mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber belajar sejarah.","PeriodicalId":31253,"journal":{"name":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Historia Jurnal Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/jps.092.04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
This study aims to provide an overview of how the use of the Museum of the Indonesian Army as a source of history learning in history lesson. The research method used was qualitative with a descriptive approach, and the technique of collecting or collecting data through observation, interviews and documentation studies. The results of the research concluded that: (1) The Museum of the Indonesian Army can be used as a source of history learning because the museum has relevance to Indonesian history lesson in class X basic competencies 3.6 and 3.8, while class XI basic competency 3.2. (2) The obstacles faced in using the museum as a source of historical learning, namely the lack of human resources that affect the managerial aspects of service and management of the museum is less than the maximum. The lack of museum operational funds. The difficulty of the difficult permission from the school bureaucracy. There is no museum visit program. Lack of attention and socialization from the museum manager. (3) Educational programs carried out by the Museum of the Indonesian Army can help improve the existence of museums and optimize the function of museums as a source of historical learning.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan museum keprajuritan Indonesia sebagai sumber belajar sejarah pada mata pelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan teknik pengambilan atau mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Museum Keprajuritan Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah karena museum tersebut memiliki relevansi dengan mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X kompetensi dasar 3.6 dan 3.8, sedangkan kelas XI kompetensi dasar 3.2. (2) kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan museum sebagai sumber belajar sejarah, yaitu Kurangnya SDM yang mempengaruhi aspek manajerial pelayanan dan pengelolaan museum menjadi kurang maksimal. Minimnya dana operasional museum. Sulitnya perijinan yang sulit dari birokrasi sekolah. Tidak adanya program kunjungan ke museum. Kurangnya perhatian dan sosialiasasi dari pengelola museum. (3) Program edukasi yang dilaksanakan oleh Museum Keprajuritan Indonesia dapat membantu meningkatkan eksistensi museum dan mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber belajar sejarah.
本研究旨在概述如何在历史课中利用印尼军队博物馆作为历史学习的来源。使用的研究方法是定性的描述性方法,以及通过观察,访谈和文献研究收集或收集数据的技术。(2)利用博物馆作为历史学习的来源所面临的障碍,即人力资源的缺乏对博物馆服务和管理管理方面的影响小于最大。博物馆运营资金不足。从学校官僚机构获得许可的困难。没有博物馆参观计划。博物馆经理缺乏关注和社会化。(3)印尼军队博物馆开展的教育项目可以帮助改善博物馆的存在,优化博物馆作为历史学习来源的功能。Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana pemanfaatan博物馆keprajuritan印度尼西亚sebagai sumber belajar sejarah pada mata pelajaran sejarah。方法penpenelitian yang digunakan adalalitalitalitalalitalalitalalitalalitalalitalandandalkatan deskripf,方法penpenelitian yang digunakan adalitalitalalitalandandalkatan,方法penpenalakan datumpulkan数据melalualalasi,方法wanancardanstudumentasi。(2)北京故宫博物院,北京故宫博物院,北京故宫博物院,北京故宫博物院,北京故宫。Minimnya dana运营博物馆。苏利特尼亚佩里济南杨苏利特达里birokrasi sekolah。蒂达克·阿达尼亚计划昆君甘克博物馆。Kurangnya perhatian dansosialiasasasdari pengelola博物馆。(3)项目edukasi yang dilaksanakan oleh博物馆Keprajuritan印度尼西亚dapat membantu meningkatkan eksistensi博物馆dan mengoptimalkan真菌博物馆sebagai sumber belajar sejarah。