{"title":"APLIKASI WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KAKAO DENGAN METODE FORWARD CHAINING","authors":"Syarifuddin Baco, H. B, Ayu Rafiqa Firdaus","doi":"10.47398/iltek.v16i2.642","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/iltek.v16i2.642","url":null,"abstract":"Penyakit pada tanaman kakao merupakan salah satu faktor utama penyebab rendahnya produksi, serangan penyakit seperti busuk buah, kanker batang, Vascular streak dieback (VSD), jamur upas, Colletotrichum dan penyakit akar. Sehingga petani membutuhkan pakar/ahli pertanian sedangkan jumlah pakar terbatas dan tidak dapat mengatasi di waktu bersamaan. Tujuan penelitian adalah merancang aplikasi sistem pakar berbasis web dengan menggunakan metode forward chaining dalam mendiagnosa penyakit serta cara penanggulangan secara otomatis. Metodologi digunakan adalah Research and Development dan forward chaining yang memberi informasi dalam menghasilkan dan menguji keefektifan aplikasi. Berdasarkan hasil pengujian terhadap Sistem Pakar diagnosis Penyakit tanaman kakao dengan metode forward chaining keakuratan dengan sistem pakar menghasilkan tingkat keakuratan sebesar 95%. Hasil penelitian aplikasi sistem pakar pendiagnosa penyakit hama adalah form menu admin, form menu kakao, form input data diagnosa kakao, form input data gejala, penyakit dan form input data gelaja hama. Kesimpulan bahwa dengan adanya aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman kakao, Pekebun dapat mengetahui serta mendapatkan cara mendiagnosa penyaki yang terdapat pada tanaman kakao.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131377094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zulkifli Mangulang, Djufri Juma Pabeta, M. Ramadhani, M. Hayat
{"title":"RE-DESAIN ALAT PERONTOK BUNGA CENGKEH","authors":"Zulkifli Mangulang, Djufri Juma Pabeta, M. Ramadhani, M. Hayat","doi":"10.47398/iltek.v16i2.593","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/iltek.v16i2.593","url":null,"abstract":"Beberapa daerah di indonesia melakukan pemisahan bunga cengkeh dari tangkai dengan cara manual yaitu petani memegang cengkeh kemudian bunganya digesekkan ke tangan satu ke tangan yang lainnya. Proses ini dapat menyebabkan kulit tangan petani menjadi kasar/tebal. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara kerja alat perontok bunga cengkeh dan cara re-desain alat perontok bunga cengkeh. Metode penelitian ini mengunakan kualitatif dengan perancangan yang dilakukan dimulai dengan mempersiapkan bahan dan alat kemudian merakit rangka utama dan setelah itu memasang komponen pada rangka dan terakhir pengujian alat. Tahapan pengujian alat yang pertama siapkan alat perontok bunga cengkeh, siapkan bahan, hidupkan mesin, masukkan cengkeh kedalam corong, cengkeh akan dorontokkan dengan sendirinya oleh perontok dan kemudian hasil cengkeh akan keluar dari saluran tempat pengeluaran. Setelah penelitian di dapatkan hasil sebanyak 4 kali percobaan yang dilakukan pada waktu dan hari yang sama sehingga dengan melakukan pengujian tersebut dapat menghasilkan sebuah hal yang ingin diketahui seperti bagaimana hasil perontokkan yang diperoleh dengan berat yang dihasilkan cengkeh 1000 gram, tangkai 682 gram dan kerusakan 140 gram, kapasitas dan berat awal pada alat 2000 gram (2 kg) bunga dan dibutuhkan waktu 9:20 menit untuk mendapatkan hasil tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam pengolahan bunga cengkeh yang pada umumnya masi mengunakan cara manual untuk memisahkan bunga cengkeh dengan tangkainya. Sehimgga kami menginisiasi untuk meredesain mesin perontok bunga cengkeh yang lebih ifisien dan memudahkan para petani cengkeh. Untuk membuat alat perontok bunga cengkeh dibutuhkan komponen yang dapat merontokan bungcengkeh tanpa merusak struktur pada bunga cengkeh, maka dari kami mengunakan bahan dari karet agar proses perontokan tidak merusak kualitas bunga cengkeh adapun hasil yang sudah di uji berat awal cebngekeh sebanyak 2 kg waktu yang di hasilkan 9:20 menit.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122463125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULLICA) UNTUK MENURUNKAN SALINITAS AIR PAYAU","authors":"Andi Artinningsih, K. Kasmudin","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.581","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.581","url":null,"abstract":"Air payau adalah air yang salinitasnya lebih rendah dari pada salinitas rata-rata air laut normal (<35 permil) dan lebih tinggi dari pada 0,5 permil yang terjadi karena pencampuran antara air laut dengan air tawar baik secara alamiah maupun buatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Menentukan jumlah penambahan optimum kitosan dari cangkang bekicot (Achatina Fulica) untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah dan menentukan waktu optimum pengadukan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah agar mengetahui potensi penggunakan kitosan dari cangkang bekicot ( Achatina Fullica ) sebagai absorpben salintas air payau. Kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1% dan aquades dengan konsentrasi 1.000 mg / L. Dibuat sampel campuran larutan kitosan dan air payau dengan variasi konsentrasi dari 0 hingga 3.85% volume tetap yaitu 260 ml dan diaduk selama 20 menit. Kadar Salinitas dalam sampel air payau diuji menggunakan alat Salonimeter. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Kitosan Cangkang Bekicot mampu berperan sebagai absorpben salinity air payau dan ini dibuktikan berdasarkan efisiensi yang dihasilkan pada penurunan salinity sebesar 5,78% untuk kitosan asam asetat 1% dan penurunan salinity sebesar 8,09% untuk kitosan aquadest. Sedangakan untuk lama waktu pengadukan selama 40 menit merupakan waktu pengadukan yang optimum.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134646180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS ADSORBSI PHOSFAT PADA LIMBAH LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN PACKED COLOUM","authors":"Irma Irawaty, Rismawaty Rasyid, A. Suryanto","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.585","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.585","url":null,"abstract":"Limbah laundry adalah salah satu limbah industri yang belum mendapat perhatian dalam pengelolaannya sebelum limbah tersebut dibuang kelingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahuai apakah silika oksida dan arang aktif dapat melakukan proses adsorbsi dengan menyerap phosfat dalam limbah laundry dengan menggunakan variasi campuran silika oksida dengan arang aktif, yakni 3 kg : 0 kg, 2 Kg : 1 kg, 1,5 kg : 1,5 kg, 1 kg : 2 Kg dan 0 kg : 3 Kg. Proses adsorbsi menggunakan packed colom di labolatorium Kimia dasar FTI UMI. Pengukuran kadar phosfat menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan penurunan kadar fosfat dalam sampel limbah laundry berturut turut berdasarkan variasi komposisi campuran silica oksida dengan arang aktif adalah 13,20%, 13,90%, 18,01% 32,69% dan 37,97%. Uji adsorbsi menunjukkan bahwa silika oksida dan arang aktif mampu menyerap fosfat. Semakin lama proses sirkulasi yang dilakukan untuk penyerapan phosfat maka persentase penurunan fosfat yang terserap semakin besar pula. Persentase penurunan jumlah fosfat terbesar adalah 37,97% pada campuran 3 kg silika oksida yang menunjukkan bahwa silika oksida sangat baik digunakan sebagai adsorben dalam proses adsorbsi menggunakan packed colom.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128563288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saripuddin Muddin, J. Jamaluddin, R. E. Eka Putra, S. Sahrul
{"title":"ANALISIS KEKUATAN TARIK PENGARUH PERLAKUAN PANAS HASIL PENGELASAN KAMPUH V BAJA 42 DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR DAN OLI","authors":"Saripuddin Muddin, J. Jamaluddin, R. E. Eka Putra, S. Sahrul","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.584","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.584","url":null,"abstract":"Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 1000 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendin","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123912711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BEST FIRST FEATURE SELECTION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES","authors":"Nursuci Putri Husain","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.588","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.588","url":null,"abstract":"Diabetes merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit diabetes dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, kebutaan yang bisa menyebabkan kecacatan. Sehingga diperlukan model prediksi untuk mengklasifikasikan seseorang mengidap penyakit diabetes atau tidak secara otomatis. Pada penelitian ini diajukan metode kombinasi Best First Feature Selection (BF Feature Selection) dan Radial Basis Function (RBF) untuk mengklasifikasikan penyakit diabetes. BF Feature Selection sebagai metode untuk mereduksi fitur-fitur pada dataset diabetes. BF Feature Selection mendapatkan 5 fitur yang paling relevan. Selanjutnya, dilakukan klasifikasi terhadap fitur-fitur tersebut menggunakan metode RBF. Uji coba dilakukan dengan menggunakan dataset diabetes dari UCI repository. Pengujian dilakukan dengan membandingan hasil klasifikasi metode yang diajukan dengan metode yang berbeda pada penelitian sebelumnya. Berdasarkan hasil uji coba, metode yang diajukan mendapatkan nilai akurasi yang tinggi untuk 70-30% training testing partisi yaitu 82,17%. Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode yang diajukan dapat digunakan sebagai metode klasifikasi penyakit diabetes secara otomatis.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124363122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Hanafie, S. Sukirman, Karmila Karmila, Murni Ema Putri
{"title":"PENGEMBANGAN TEMPAT SAMPAH CERDAS BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) STUDI KASUS FAKULTAS TEKNIK UIM","authors":"Ahmad Hanafie, S. Sukirman, Karmila Karmila, Murni Ema Putri","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.589","url":null,"abstract":"Sampah merupakan masalah yang sering menjadi trending topik di hampir semua negara berkembang. Kondisi sampah yang ada di lingkungan sekitar kita saat ini masih dalam kondisi tercampur jenisnya, karena belum dilakukan pemilahan sampah. Kurangnya teknologi informasi pengelolaan sampah oleh petugas juga menyebabkan penanganan sampah menjadi lambat sehingga seringkali terjadi penumpukan sampah. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan tempat sampah cerdas yang dapat memilah sampah logam, kering dan basah secara otomatis melalui fungsi Internet of Things (IoT). Metodologi yang digunakan adalah Reasearch and Development yang dapat memberi informasi jika tempat sampah dalam kondisi penuh. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan rancangan prototipe tempat sampah menggunakan arduino uno sebagai kontrol sistem. Respon berupa gerak servo untuk membuang objek ke bak yang sesuai dengan jenis objek yang diberikan. Servo untuk mengendalikan pintu tempat sampah dan memilah sampah. sensor proximity kapasitif dan sensor proximity induktif untuk mendeteksi sampah logam, kering dan basah. Sensor ultrasonic HC-SR04 untuk mendeteksi ketinggian sampah, sedangkan Blynk apps pada smartphone yang terhubung ke internet.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124770083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULLICA) UNTUK MENURUNKAN SALINITAS AIR PAYAU","authors":"A. Artiningsih, Kasim Kasmuddin","doi":"10.47398/iltek.v16i01.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/iltek.v16i01.40","url":null,"abstract":"Air payau adalah air yang salinitasnya lebih rendah dari pada salinitas rata-rata air laut normal (<35 permil) dan lebih tinggi dari pada 0,5 permil yang terjadi karena pencampuran antara air laut dengan air tawar baik secara alamiah maupun buatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Menentukan jumlah penambahan optimum kitosan dari cangkang bekicot (Achatina Fulica) untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah dan menentukan waktu optimum pengadukan yang dibutuhkan untuk mendapatkan penurunan kadar garam air payau terendah agar mengetahui potensi penggunakan kitosan dari cangkang bekicot (Achatina Fullica) sebagai absorpben salintas air payau. Kitosan dilarutkan dalam asam asetat 1% dan aquades dengan konsentrasi 1.000 mg / L. Dibuat sampel campuran larutan kitosan dan air payau dengan variasi konsentrasi dari 0 hingga 3.85% volume tetap yaitu 260 ml dan diaduk selama 20 menit. Kadar Salinitas dalam sampel air payau diuji menggunakan alat Salonimeter. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa Kitosan Cangkang Bekicot mampu berperan sebagai absorpben salinity air payau dan ini dibuktikan berdasarkan efisiensi yang dihasilkan pada penurunan salinity sebesar 5,78% untuk kitosan asam asetat 1% dan penurunan salinity sebesar 8,09% untuk kitosan aquadest. Sedangakan untuk lama waktu pengadukan selama 40 menit merupakan waktu pengadukan yang optimum.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132144329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saripuddin Muddin, Djufri Juma, Junaedy Syamsuddin, M. Muhajir
{"title":"PERBANDINGAN POSISI 1G, 2G DAN 3G TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LAS SMAW DENGAN MODEL KAMPUH V DAN KAMPUH X","authors":"Saripuddin Muddin, Djufri Juma, Junaedy Syamsuddin, M. Muhajir","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.587","url":null,"abstract":"Proses penyambungan pelat dengan cara pengelasan pada saat ini sangat banyak digunakan, hal ini dikarenakan proses pengelasan akan sangat lebih cepat dan efisien. Penyebab terjadinya kerusakan pada pengelasan adalah penggunaan jenis kampuh las yang tidak sesuai dengan pembebanan ketika proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dari kekuatan sambungan las dengan menggunakan kampuh V dan X dengan posisi pengelasan datar, vertikal dan horizontal. Penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu menyambung dua pelat logam yang berbeda dengan menggunakan mesin las SMAW. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan kampuh V dan kampuh X dengan ukuran panjang 15 cm, lebar 2 cm dan tebal 10 mm sesuai standar ASTM E8. Kemudian dilakukan pengujian meliputi pengujian tarik, spesimen uji tarik, dan menghitung regangan dan tegangan. Hasil penelitian ditunjukkan dengan arus las berpengaruh terhadap kekuatan tarik pengelasan SMAW. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan nilai kekuatan tarik yang variatif untuk kampuh v pada posisi pengelasan datar 40,297Mpa posisi vertical 40,824 Mpa dan posisi hotizontal 39,979 sedangkan untuk kampuh x nilainya pun bervariatif, pada posisi mendatar sebesar 41,666 Mpa untuk posisi vertical dan horizontal masing-masing 41,666 dan 41,788 Mpa. Kesimpulannya adalah Kekuatan tarik tertinggi dihasilkan oleh jenis kampuh X 2G dengan nilai rata-rata kekuatan tarik sebesar 417,14 MPa sedangkan kekuatan tarik terendah terdapat pada jenis kampuh V 2G dengan nilai rata-rata sebesar 39, 787 MPa.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125485102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Haslindah, A. Andrie, M. Taslim, Abdul Rahmad Wahyudi
{"title":"ANALISIS DAMPAK PRODUKTIVITAS DI MASA NEW NORMAL PADA KAWASAN INDUSTRI MAKASSAR DENGAN METODE OMAX","authors":"Andi Haslindah, A. Andrie, M. Taslim, Abdul Rahmad Wahyudi","doi":"10.47398/ILTEK.V16I1.553","DOIUrl":"https://doi.org/10.47398/ILTEK.V16I1.553","url":null,"abstract":"Pada bulan februari 2020 wabah Covid-19 masuk ke Indonesia yang mengakibatkan aktivitas disektor industri menurun secara merata sehingga pemerintah menerapkan peraturan untuk pencegahan percepatan penularan wabah seperti lockdown di setiap daerah yang terjangkit wabah hingga penerapan peraturan PSBB didalam perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan produktivitas sebelum dan dimasa new normal. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi. Teknik analisis data ini dikategorikan dalam jenis eksploratif yaitu untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi secara sistematis mengenai produktivitas tenaga kerja yang akan menghasilkan output pada produk yang dihasilkan kemudian ditambahkan dengan metode Objective Matrix (OMAX). Dari hasil analisis pada beberapa kriteria, dari bulan maret sampai juni terjadi penurunan produktivitas pekerja dikawasan industri makassar. Hasil analisis produktivitas tenaga kerja dengan kriteria Work from home, waktu kerja dan shift kerja dapat dilihat bahwa hasil Indeks produktivitasnya adalah sebesar 66,66%. Hal ini berarti terjadi penurunan produktivitas sebanyak 33,34% pada kinerja responden. Bisa disimpulkan berdasarkan metode Objective Matrix sebesar 66,67%. Penurunan produktivitas terjadi diakibatkan oleh kurangnya motivasi bekerja dan tekanan waktu hingga tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan, oleh karena itu perlu adanya motivasi kerja maupun regulasi baru dari pimpinan perusahaan untuk mendukung kenaikan produktivitas tenaga kerja.","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127960303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}