Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas最新文献

筛选
英文 中文
Hubungan Distres Emosional dan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Sleman 斯莱曼区糖尿病患者与老年人的情绪压力和社会支持关系
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.44242
Reka Septiara Irawati, Heru Subekti
{"title":"Hubungan Distres Emosional dan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Sleman","authors":"Reka Septiara Irawati, Heru Subekti","doi":"10.22146/jkkk.44242","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44242","url":null,"abstract":"Background: Diabetes mellitus is one of the degenerative illnesses in elderly caused by inadequate production of insulin. Diabetes mellitus need a long-term management which can lead to emotional distress and diminishing life quality. Social support is playing an important role toward diabetic management and distress coping. Diabetics patient needs social support to lower emotional distress and improve quality of life.Objective: To determine the correlation between emotional distress, social support with quality of life among elderly patients with Diabetes Mellitus in Sleman Regency.Method: This was a correlational study using cross sectional design. Subjects were 188 elderlies with Diabetes Mellitus in Sleman Regency, selected by purposive sampling method. Data were collected using questionnaire of Problem Area in Diabetic, social support (by Kim, Shimada, Sakano), and WHO Quality of Life-BREF (WHOQOL-Bref). Data was analysed using Spearman correlation.Results: The Spearman Rank analysis result for emotional distress and quality of life variables is r=-0,289, p=0,000; and r=0,230, p=0,002 for social support and quality of life variables. While for social support and emotional distress variables the result is r=0,038, p=0,605.Conclusion:  There is significant negative correlation between emotional distress and quality of life among elderly with DM; while there is positive significant correlation between social support and quality of life. However, there is no significant correlation between social support and emotional distress among elderly with DM in Sleman regency. Therefore, it was necessary to pay attention to the psychosocial aspects in providing nursing care for type 2 diabetes patient.ABSTRAKLatar Belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif pada lansia karena produksi insulin yang tidak adekuat. Diabetes melitus membutuhkan manajemen jangka panjang sehingga penderitanya berisiko mengalami distres emosional dan menurunkan kualitas hidup. Dukungan sosial penting dalam manajemen diabates dan koping distres emosional. Penderita diabetes melitus memerlukan dukungan sosial untuk menurunkan distres emosional dan meningkatkan kualitas hidup.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan distres emosional dan dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus di Kabupaten Sleman.Metode:Penelitian correlational menggunakan rancangan cross sectional pada 188 responden lansia penderita DM di Kabupaten Sleman yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner Problem Area in Diabetic (PAID); Dukungan Sosial oleh Kim, Shimada dan Sakano; dan WHO Quality of Life-BREF (WHOQOL-Bref). Analisis data menggunakan uji Spearman correlation.Hasil: Hasil analisis Spearman untuk variabel distres emosional dan kualitas hidup didapatkan nilai r=-0,289, p=0,000; dan r=0,230, p=0,002 untuk variabel dukungan sosial dan kualitas hidup. Sementara untuk variabel diukungan sosial dengan distres emosional nil","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132417711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja 关于生殖健康的知识和态度关系与信息中心的使用和青年生殖健康咨询
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.44246
D. Kusumastuti, Wiwin Lismidiati
{"title":"Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja","authors":"D. Kusumastuti, Wiwin Lismidiati","doi":"10.22146/jkkk.44246","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44246","url":null,"abstract":"Background: Adolescents are vulnerable to reproductive health problems. National Family Planning Coordinating Board (or Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN in Bahasa Indonesia’s term), as government agency, has implemented reproductive health services program called Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) in certain schools. The problem was there are differences in the utilization of PIK-KRR in some areas in Indonesia. Knowledge about reproductive health and attitude on the program were some factors that may cause the differences in utilization of PIK-KRR.Objective: To identify the correlation between knowledge and attitude on reproductive health with the utilization of  the PIK-KRR.Methods: It was a non-experimental study using cross sectional approach. Sample of the research were 157 students among XI and XII grader of public high school 1 Srandakan. The research variables were knowledge about reproductive health, attitude on reproductive health, and PIK-KRR utilization. This research used total sampling technique and data were analysed using univariate and bivariate analysis. Fisher and Chi-Square test were used for bivariate analysis.Results: Respondents in this study were 143 of 157 students in XI and XII (91,07%). The result of the analysis showed that there were 95,1% of the respondents with a high level of knowledge about reproductive health, 53,1% of  respondents had the positive attitude to the reproductive health, and the utilization of PIK-KRR was in a high category (48,2%). There was a significant correlation between reproductive health knowledge and the utilization of PIK-KRR (p= 0,002) and between the attitude of reproductive health with PIK-KRR (p= 0,006).Conclusion: There was a correlation between knowledge about reproductive health and attitude on it with the utilization of PIK-KRR. ABSTRAKLatar Belakang: Masa remaja memerlukan perhatian serius karena rentan terjadi permasalahan kesehatan reproduksi. Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melaksanakan program kesehatan reproduksi bernama Pusat Informasi Kesehatan Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di sekolah. Masalah yang dihadapi yaitu adanya perbedaan pemanfaatan PIK-KRR di beberapa wilayah Indonesia. Banyak faktor yang memengaruhi pemanfaatan PIK-KRR, antara lain pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 157 siswa SMA kelas XI dan XII. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap tentang kesehatan reproduksi, dan pemanfaatan PIK-KRR. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan Uji Fisher dan Uji Chi-Square.Hasil: Responden dalam peneli","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133147419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Self-Directed Learning Mahasiswa Keperawatan pada Implementasi E-Learning di Pembelajaran Praktik Profesi Ners 在职业实践学习中,以辅导学生为导向的护理学生
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.71675
Kharisma Eka Suryani, Made Satya Nugraha Gautama, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto
{"title":"Self-Directed Learning Mahasiswa Keperawatan pada Implementasi E-Learning di Pembelajaran Praktik Profesi Ners","authors":"Kharisma Eka Suryani, Made Satya Nugraha Gautama, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto","doi":"10.22146/jkkk.71675","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.71675","url":null,"abstract":"Background: E-learning method could develop student’s self-directed learning abilities, as its advantage. Self-directed learning (SDL) becomes essential in education since it encourages student to learning, skill development, and professional practice. Educators need to combine current learning process with information technology and e-learning to promote student readiness for SDL abilities.Objective: To describe self-directed learning readiness (SDLR) for nursing students during e-learning implementation in clinical rotation nurse professional program.Method: This was a descriptive-quantitative study with a cross-sectional design conducted at PSIK FK-KMK UGM. Total sampling was applied and included 102 respondents. They were nurse professional program students who were taking basic nursing practice and nursing management courses from August to December 2018. Self-Directed Learning Readiness Scale (SDLRS) was used as data collection instrument which consisted of 40 items. Data was analysed using univariate approach.Result: There were 60,8% of Nurse Professional Program students who took e-learning courses had high SDLR scores (Mean=152,75; SD=13,362; Min=121; Max=195). The average SDLR scores in each subscale were reaching 3,61 on self-management, 3,98 on the desire to learn, and 3,86 on self-control.Conclusion: The SDLR level of nurse professional program students who took basic nursing practice and nursing management courses showed high results in the implementation of e-learning. ABSTRAKLatar belakang: E-learning memiliki keunggulan dalam mengembangkan kemampuan belajar mandiri siswa (self-directed learning). Self-directed learning (SDL) penting dalam pendidikan karena memotivasi mahasiswa untuk belajar, mengembangkan keahlian, serta melatih profesionalitas. Pendidik perlu menggabungkan proses pembelajaran dengan teknologi informasi dan e-learning guna memfasilitasi kesiapan mahasiswa terhadap kemampuan SDL (self-directed learning readiness).Tujuan: Untuk mengetahui gambaran SDLR mahasiswa profesi ners.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian descriptive-quantitative dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di PSIK FK-KMK UGM. Pengambilan responden secara total sampling, responden sebanyak 102 mahasiswa profesi ners stase praktik keperawatan dasar dan manajemen keperawatan pada periode Agustus-Desember 2018. Instrumen yang digunakan adalah Self-Directed Learning Readiness Scale (SDLRS) yang terdiri atas 40 pertanyaan. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat.Hasil: Sebanyak 60,8% mahasiswa profesi ners pada pembelajaran e-learning ini memiliki nilai SDLR yang cenderung tinggi (Mean=152,75; SD=13,362; Min=121; Max=195). Rata-rata skala SDLR pada tiap sub-skala adalah 3,61 pada manajemen diri, 3,98 pada keinginan untuk belajar, dan 3,86 untuk kontrol diri.Simpulan: Tingkat SDL mahasiswa profesi ners menunjukkan kecenderungan tinggi pada pembelajaran e-learning.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130223630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Persepsi Orang Tua terkait Dukungan Keluarga dengan Masalah Psikososial pada Anak dengan Leukemia 父母感知与家庭支持关系与儿童白血病心理社会问题有关
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.67684
Evita Dwi Nastiti, Itsna Luthfi Kholisa, F. Haryanti
{"title":"Hubungan Persepsi Orang Tua terkait Dukungan Keluarga dengan Masalah Psikososial pada Anak dengan Leukemia","authors":"Evita Dwi Nastiti, Itsna Luthfi Kholisa, F. Haryanti","doi":"10.22146/jkkk.67684","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.67684","url":null,"abstract":"Background: Leukemia is the most common childhood cancer. Leukemia and its treatment have side effects on the physical and psychosocial health of the sufferer, which are still rarely studied. Psychosocial problems in children with leukemia can affect care and treatment process. One of the factors that can influence psychosocial problems in children with leukemia is family support.Objective: This study aimed to determine the relationship between parents' perceptions of family support and psychosocial problems of children with leukemia in RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Method: This was a descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. Subjects were 43 children with leukemia aged 5-18 years and their parents who were selected using the purposive sampling technique. The inclusion criteria in this study were children with leukemia who were treated at RSUD Dr Moewardi, parents who in the past week treated children with leukemia, could speak Indonesian, and filled out informed consent. Parents' perceptions of family support were measured by the family support instrument and psychosocial problems were measured by the Pediatric Symptom Checklist (PSC)-17. The analysis was carried out by Spearman Rank.Result: Parents' perceptions of family support were 55,8% in the moderate category. The majority of leukemia children did not experience psychosocial problems (97,7%) however, 6 children experienced psychosocial problems in the internalization domain. There was no significant relationship between parents' perceptions of family support and psychosocial problems in children with leukemia as it showed p-value of 0,576 (p>0,05).Conclusion: Parents' perceptions of family support is not corelated with psychosocial problems in children with leukemia in RSUD Dr. Moewardi Surakarta. ABSTRAKLatar belakang: Leukemia merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada anak. Leukemia dan pengobatannya memberi efek samping bagi kesehatan fisik dan psikososial pasien anak yang saat ini masih jarang diteliti. Masalah psikososial pada anak leukemia dapat memengaruhi proses perawatan dan pengobatannya. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi masalah psikososial pada anak leukemia adalah pemberian dukungan keluarga.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi orang tua terkait dukungan keluarga dengan masalah psikososial anak leukemia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian yaitu 43 anak leukemia berusia 5-18 tahun dan orang tuanya yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain, anak leukemia yang sedang menjalani perawatan di RSUD Dr Moewardi, orang tua yang dalam satu minggu terakhir merawat anak dengan leukemia, dapat berbahasa Indonesia dan mengisi informed consent. Persepsi orang tua terkait dukungan keluarga diukur dengan instrumen dukungan keluarga dan masalah psikososial diukur dengan ","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125093421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Kesejahteraan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis 这是一个患有血液透析的慢性肾衰竭患者的精神幸福的写照
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.49490
Frilisa J. Hi. Syafi, Ike Wuri Winahyu Sari
{"title":"Gambaran Kesejahteraan Spiritual Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisis","authors":"Frilisa J. Hi. Syafi, Ike Wuri Winahyu Sari","doi":"10.22146/jkkk.49490","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.49490","url":null,"abstract":"Background: Spiritual is one of the significant aspects in the concept of comprehensive nursing care. The broad variation of spiritual well-being and the limited number of research on spiritual well-being of patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis become the background of this research.Objective: To identify the spiritual well-being of patients undergoing hemodialysis.Method: The study used descriptive-analytic design. The sample was using purposive sampling technique with 62 patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis at RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data was compiled through the valid and reliable Spiritual Well-Being Scale (SWBS) questionnaire. Data analysis consisted of univariate and bivariate (One-way ANNOVA and Unpaired T-test).Result: The measured respondents’ spiritual well-being was reached score of 91,58+10,47 within the range of 20-120. Based on the respondents’ characteristics, there is no difference of spiritual well-being based on age (p=0,691), gender (p=0,355), marital status (p=0,107), employment status (p=0,141), level education (p=0,141) and length of time of hemodialysis (p=0,300).Conclusion: The spiritual well-being of patients with chronic kidney failure undergoing hemodialysis at RSUD Panembahan Senopati Bantul was at the moderate level. There was not any significant difference of spiritual well-being based on respondents’ characteristics. Efforts to help patients obtain spiritual well-being through therapeutic communication, empathy, and facilitating patients to express spirituality are necessary. ABSTRAKLatar belakang: Spiritual merupakan salah satu aspek penting dalam konsep pelayanan keperawatan yang komprehensif. Beragamnya kesejahteraan spiritual dan sedikitnya penelitian mengenai gambaran kesejahteraan spiritual pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisis mendorong penelitian ini untuk dilakukan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesejahteraan spiritual pasien GGK yang menjalani hemodialisis.Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif-analitik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan besar sampel 62 pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) yang telah valid dan reliabel. Analisis data terdiri atas univariat dan bivariat (uji One-way ANNOVA dan uji t tidak berpasangan).Hasil: Kesejahteraan spiritual responden bernilai 91,58±10,47 dalam rentang skor 20-120. Berdasarkan karakteristik reponden, tidak ada perbedaan kesejahteraan spiritual berdasarkan usia (p=0,691), jenis kelamin (p=0,355), status pernikahan (p=0,107),  status pekerjaan (p=0,141), tingkat pendidikan  (p=0,549), dan lama hemodialisis (p=0,300).Simpulan: Kesejahteraan spiritual pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tingkat sedang. Tidak ada perbedaan bermakna kesejahteraaan spiritual berdasarka","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128259320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Perbedaan Skor Risiko Kecanduan Video Game Berdasarkan Strategi Koping pada Remaja SMA 基于青少年高中应对策略的电子游戏成瘾风险差异
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.67509
Luklu Latifah, Ronny Tri Wirasto, Intan Nurjannah
{"title":"Perbedaan Skor Risiko Kecanduan Video Game Berdasarkan Strategi Koping pada Remaja SMA","authors":"Luklu Latifah, Ronny Tri Wirasto, Intan Nurjannah","doi":"10.22146/jkkk.67509","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.67509","url":null,"abstract":"Background: Coping is an important mediator for teenagers in response to stressors, and video games are widely used by teenagers to reduce the perceived stressors. Senior high school students are the group that commonly play and have a high risk of being addicted to video games.Objective: To determine differences in the risk of video games addiction based on coping strategies in Muhammadiyah 1 Yogyakarta school teenagers.Methods: This research was a quantitative comparative descriptive study with a cross-sectional design conducted on 156 teenagers in Muhammadiyah 1 Yogyakarta school in February 2020. Data were collected using the COPE Inventory and IGDS9-SF. Data analyzed using univariate analysis and bivariate using Kruskal Wallis and a post Hoc test using Mann-Whitney.Results: Most respondents were male (51,3%), aged 16 years old (47,4%), who began playing video games at the age >8 years old (6,4%), have played video games for £4 hours in a day (87,8%), and frequency 1-3 days a week (61,5%). There were no respondents with a risk of video game addiction (0%). Most respondents were classified into uncategorized coping strategies (89,1%). The religious coping component was mostly preferred (mean = 13,55), while substance using ranked the least (mean = 4,49). The results showed a significant difference between the types of coping strategies with video games addiction risk scores (p <0,05).Conclusion: Video games addiction risk scores in SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta teenagers differed significantly based on their coping strategies. ABSTRAKLatar belakang: Koping merupakan mediator penting bagi remaja dalam menanggapi stresor dan video game banyak digunakan oleh remaja untuk mengurangi stresor yang dirasakan. Remaja SMA merupakan kelompok yang kerap bermain dan berisiko tinggi mengalami kecanduan video game.Tujuan: Mengetahui perbedaan risiko kecanduan video game berdasarkan jenis strategi koping pada remaja di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada 156 remaja di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta pada bulan Februari 2020. Data dikumpulkan menggunakan COPE Inventory dan IGDS9-SF. Analisis data berupa analisis univariat dan bivariat dengan Kruskal Wallis dan uji post hoc menggunakan uji Mann Whitney.Hasil: Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (51,3%), berusia 16 tahun (47,4%), pertama kali bermain video game pada usia >8 tahun (65,4%), bermain video game dengan durasi £4 jam dalam sehari (87,8%), dan frekuensi 1-3 hari dalam seminggu (61,5%). Tidak ada responden yang memiliki risiko kecanduan video game (0%). Koping tidak terkategori paling banyak digunakan (89,1%). Komponen koping ‘kembali kepada agama’ paling banyak digunakan (mean = 13,55), sementara ‘penggunaan zat’ paling sedikit digunakan (mean = 4,49). Hasil uji beda terdapat perbedaan signifikan antara jenis strategi koping dengan skor risiko kecanduan video game (p<0,05).  Simpulan:","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125659517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Metode William Fleksi pada Low Back Pain: Studi Literatur 威廉·屈折的方法:文学研究
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.63222
I. Rahmawati, Devi Nurmalia, Sara Ulliya, B. Warsito
{"title":"Metode William Fleksi pada Low Back Pain: Studi Literatur","authors":"I. Rahmawati, Devi Nurmalia, Sara Ulliya, B. Warsito","doi":"10.22146/jkkk.63222","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.63222","url":null,"abstract":"Background: Low back pain (LBP) is a clinical syndrome in which the main symptom is painful or uncomfortable feeling in lower back area. Work factor is one of many factors that can caused LBP, which may be triggered by carelessness and unergonomic work posture. There is a physical therapy that can be applied to reduce the pain of LBP sufferer namely William’s Flexion Exercise.Objective: To know the effect of William’s Flexion Exercise in reducing the pain of LBP sufferer.Method: This research was a literature review. Literatures were gathered from Google Scholar and PubMed database with low back pain and William’s flexion exercise as the keyword. Data was analysed using PRISMA flow diagram with inclusion criteria such as full text format, published between 2015-2020; written in Bahasa Indonesia and nationally published; written in English and internationally published in Scopus Q1-Q3 indexed journal. While exclusion criteria were literatures which published before 2015 and with double publication.Result: There were seven literatures identified according to the criteria above. From these literatures, it was found that William’s Flexion Exercise was proven in reducing scale of pain of low back pain sufferers and improving joint motion. There were several methods of William’s Flexion Exercise such as pelvic tilting, single knee to chest, double knee to chest, partial sit up, hamstring stretches, bicycling, banding from a chair and squat factor.Conclusion: William’s Flexion Exercise can be an alternative physical therapy to reduce the scale of pain of LBP sufferer. ABSTRAKLatar belakang: Low back pain (LBP) adalah sindrom klinis dengan gejala utama nyeri atau ketidaknyamanan di daerah punggung bawah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan LBP, salah satunya adalah faktor pekerjaan. Keluhan nyeri punggung bawah dapat timbul karena kurang berhati-hati dan sikap yang tidak ergonomis selama beraktivitas dalam bekerja. Salah satu terapi fisik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada penderita LBP adalah dengan latihan William Fleksi.Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi latihan William Fleksi untuk mengurangi nyeri pada penderita LBP. Metode: Penelitian ini merupakan studi literatur. Literatur dikumpulkan dari database Google Scholar dan PubMed dengan nyeri punggung bawah dan latihan fleksi William sebagai kata kuncinya. Data dianalisis menggunakan diagram alir PRISMA dengan kriteria inklusi seperti format teks lengkap, diterbitkan antara tahun 2015-2020; ditulis dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan secara nasional; ditulis dalam bahasa Inggris dan diterbitkan secara internasional dalam jurnal terindeks Scopus Q1-Q3. Sementara kriteria eksklusi adalah literatur yang diterbitkan sebelum tahun 2015 dan dengan publikasi ganda. Hasil: Ada tujuh literatur yang diidentifikasi sesuai dengan kriteria di atas. Dari literatur-literatur tersebut ditemukan bahwa William's Flexion Exercise terbukti dapat menurunkan skala nyeri pada penderita low back pain dan men","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126414919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Electronic Patient Reported Outcomes (ePROs) dalam Pengukuran dan Pemantauan Gejala pada Anak dengan Kanker: Studi Literatur 电子病人报告关于癌症儿童症状测量和监测:文献研究
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-03-31 DOI: 10.22146/jkkk.71367
El Nino Tunjungsari, Allenidekania Allenidekania
{"title":"Electronic Patient Reported Outcomes (ePROs) dalam Pengukuran dan Pemantauan Gejala pada Anak dengan Kanker: Studi Literatur","authors":"El Nino Tunjungsari, Allenidekania Allenidekania","doi":"10.22146/jkkk.71367","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.71367","url":null,"abstract":"Background: The incidence of cancer in children is estimated to increase in the future, on the other hand, health care providers rarely detect the burden of the symptoms felt by children with cancer. Effectively reported and measured subjective symptoms could increase the quality of interventions that affected children’s health-related quality of life (HRQoL). Recently, Electronic Patient-Reported Outcomes (ePROs) have been widely applied in the assessment, monitoring, and evaluation of interventions on symptoms that mostly experienced by adult cancer patients, while the application of ePROs in pediatric patients is still not widely developed.Objective: To describe the application of ePROs in children with cancer in the last decade.Method: This was literature review research. Articles searched through online databases, i.e. Proquest, Science Direct, Research Gate, and Google Scholar that were published in the last 10 years (2012 to 2021), with keywords electronic patient-reported outcomes and pediatric cancer.Result: There were nine articles found. It was found that ePROs were more developed by High-Income Countries (HIC). Furthermore, the measuring tools used in ePROs determined the user's age and measured symptoms. Moreover, ePROs was easy to use and provided more benefits for users and health care providers. Meanwhile, there were technical and organizational barriers in their development.Conclusion: Symptom measurement tools that are synchronized to the user's age will make ePROs an effective symptom measurement tool in children with cancer. The use of ePROs in pediatric patients with cancer is positively affecting patients. ABSTRAKLatar belakang: Angka kejadian kanker pada anak diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun. Namun, di sisi lain, penderitaan yang dirasakan oleh anak dengan kanker sering tidak terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Gejala-gejala subjektif yang dialami oleh pasien anak dengan kanker jika dilaporkan dan didokumentasikan dengan baik, telah terbukti meningkatkan intervensi sesuai dengan prioritas gejala yang paling mengganggu kualitas hidup anak. Belakangan ini, Electronic Patient Reported Outcomes (ePROs) telah banyak dimanfaatkan dalam pengkajian, pemantauan, hingga evaluasi terhadap intervensi pada gejala yang dialami oleh pasien kanker dewasa. Namun, penggunaan ePROs pada pasien anak masih belum banyak dikembangkan.Tujuan: Untuk menggambarkan penggunaan ePROs pada anak dengan kanker dalam satu dekade terakhir.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur. Artikel dicari melalui database daring yakni Proquest, Science Direct, Research Gate, dan Google Scholar yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2012-2021) dengan kata kunci electronic patient reported outcomes dan anak dengan kanker.Hasil: Diperoleh 9 artikel yang sesuai dengan kriteria. Ditemukan bahwa ePROs lebih banyak dikembangkan oleh negara-negara berpenghasilan tinggi. Kemudian, alat ukur yang digunakan dalam ePROs akan berpengaruh terhadap us","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122151377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Pengetahuan tentang Pencegahan Kanker Serviks dengan Vaksin HPV pada Mahasiswi S1 Keperawatan di Daerah Istimewa Yogyakarta 日惹特殊学区S1学生HPV疫苗预防宫颈癌的知识说明
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-02-01 DOI: 10.22146/jkkk.44248
Rafita Ramdan Nurul Fuadah, Wenny Artanty Nisman, Wiwin Lismidiati
{"title":"Gambaran Pengetahuan tentang Pencegahan Kanker Serviks dengan Vaksin HPV pada Mahasiswi S1 Keperawatan di Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Rafita Ramdan Nurul Fuadah, Wenny Artanty Nisman, Wiwin Lismidiati","doi":"10.22146/jkkk.44248","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44248","url":null,"abstract":"Background: Lack of knowledge is one of the factors that may lead to an increase risk of cervical cancer. Lack of the knowledge can also affect the attitude of a health worker to the patient. Therefore, it is important to find out the knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine among undergraduate nursing students. Moreover, the research around this topic is underexplored.Objective: To know the level of knowledge of cervical cancer prevention with HPV vaccine among undergraduate nursing students.Method: This research is a descriptive qualitative research. The sample taken consists of 95 female students from two universities, recruited by simple random sampling and consecutive sampling. The instrument used in this study was a cervical cancer prevention knowledge questionnaire with HPV vaccine compiled by researchers. Validity test result was r >0,174 and reliability test result was 0,460. The data analisys was conducted through univariat technique.Result: The results show that total of 49 (52%) respondents have general knowledge regarding cervical cancer and the HPV vaccine. For details per domain, most respondents had good knowledge of cervical cancer risk factors (94,7%), signs and symptoms of cervical cancer (56,8%), and causes of cervical cancer (51,6%), and HPV vaccine administration (44,2%). While in the domain of understanding and administering vaccines the majority of respondents still have less knowledge (81,1% and 55,8%).Conclusion: Nursing undergraduate students have good knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine, but knowledge on some indicators is still lacking. Knowledge about cervical cancer prevention with HPV vaccine in nursing undergraduate students still needs to be improved especially in indicators of understanding cervical cancer, causes, signs and symptoms of cervical cancer and the administration of HPV vaccine. ABSTRAKLatar Belakang: Rendahnya pengetahuan merupakan salah satu faktor penyebab  tingginya kejadian kanker serviks. Pengetahuan yang rendah juga dapat memengaruhi sikap seorang tenaga kesehatan terhadap pasien. Sementara, penelitian terkait tingkat pengetahuan pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada mahasiswi keperawatan, masih sedikit. Oleh karena itu penelitian terkait pengetahuan pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV pada mahasiswi keperawatan perlu dilakukan.Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswi S1 Keperawatan tentang pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Responden penelitian adalah mahasiswi di 2 universitas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 mahasiswi dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan yang disusun oleh peneliti dengan hasil uji validitas (r > 0,174) dan reliabilitas sebesar 0,460. Analisis data dilakukan secara univariat.Hasil: Sebanyak 49 (52%) responden m","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122729743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Intervensi Keperawatan dalam Meningkatkan Quality of Life (QoL) Pasien dengan Kanker: Studi Literatur 改善癌症患者生命质量的护士干预:文献研究
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas Pub Date : 2022-02-01 DOI: 10.22146/jkkk.36335
Tati Hardiyani, Sri Wahyuni, Muhammad Deri Ramadhan, Christantie Effendy
{"title":"Intervensi Keperawatan dalam Meningkatkan Quality of Life (QoL) Pasien dengan Kanker: Studi Literatur","authors":"Tati Hardiyani, Sri Wahyuni, Muhammad Deri Ramadhan, Christantie Effendy","doi":"10.22146/jkkk.36335","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.36335","url":null,"abstract":"Background: The cancer prevalance is predicted to raise. Cancer affects patient's quality of life, such as psychological, sexual, social function, and daily activities. The appropriate nursing interventions are needed for each type of cancer to improve nursing outcomes and quality of life.Objective: To identify the types of nursing intervention that could improve the quality of life of patients with cancer.Method: Four electronic databases, such as PubMed, Sciencedirect, Ebsco-host, and Clinical-Key, were explored to find original research articles which focused on the types of nursing intervention in caring for patients with cancer. Fourteen articles were included in the study, and each of article was analyzed using The Joanna Briggs Institute (JBI) Appraisal tool to achieve the purpose of the study.Results: The study found that psychological nursing interventions, physical nursing intervention including exercise/physical activity, and technology application in nursing intervention were contributed significantly to enhance patients’ quality of life.Conclusions: Nursing interventions which are psychological, physical, and using technology application can improve the quality of life of patients with cancer significantly. ABSTRAKLatar belakang: Angka kejadian kanker diprediksi semakin meningkat. Pasien kanker akan mengalami perubahan efek psikologi, seksual, fungsi sosial serta aktivitas keseharian yang memengaruhi Quality of Life pasien. Diperlukan intervensi keperawatan yang tepat sesuai jenis kanker untuk meningkatkan Quality of Life pasien kanker.Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis intervensi keperawatan dalam meningkatkan quality of life pasien kanker.Metode: Pencarian literatur dilakukan untuk mendapatkan artikel berupa original research pada 4 database yaitu PubMed, Sciencedirect, Ebsco-host, Clinical-Key. Didapatkan  sebanyak 14 artikel yang mengukur quality of life pasien kanker sesuai kriteria inklusi. Setiap artikel dilakukan analisis menggunakan The Joanna Briggs Institute (JBI) Appraisal tool untuk mencapai tujuan penelitian.Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa  intervensi keperawatan psikologis, intervensi keperawatan fisik  berupa exercise/physical activity, dan intervensi keperawatan dengan aplikasi teknologi memberikan kontribusi pada kualitas hidup pasien kanker. Semua intervensi keperawatan tersebut secara statistik dapat meningkatkan Quality of Life pada pasien kanker. Kesimpulan: Intervensi keperawatan yang berupa psikologis, fisik dan menggunakan aplikasi teknologi terbukti dapat meningkatkan quality of life pasien kanker secara signifikan. ","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126935497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信