Sarah Nikki Najah, Wiwin Lismidiati, Widyawati Widyawati
{"title":"Pengaruh Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) terhadap Pengetahuan dan Stres Ibu Hamil","authors":"Sarah Nikki Najah, Wiwin Lismidiati, Widyawati Widyawati","doi":"10.22146/jkkk.73654","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.73654","url":null,"abstract":"Background: Pregnancy stress can occur if mother fails to adapt to changes during pregnancy. Stress can occur in individuals with low levels of knowledge due to lack of information acquisition, hence health education creates opportunities to increase knowledge. Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) is expected to deliver health education to avoid stress of pregnancy among mothers.Objective: To determine the effect of health education through the use of MAMA application toward knowledge and stress during pregnancy.Method: The study used a quasi-pretest-posttest nonequivalent control group experimental design. The study was conducted on 78 pregnant women at the Puskesmas Sleman and Ngaglik I. Inclusion criteria included pregnant mother in third trimester, had android phone, and agreed to be respondent. Knowledge questionnaire and pregnancy stress scale were distributed among respondents. Data was analysed using Independent t-test, Unpaired t-test, Wilcoxon, and Mann Whitney test.Result: For knowledge mesurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,000 (p<0,5) and in the control group were 0,056 (p>0,05). For stress measurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,039 (p<0,05) and in the control group were 0.033 (p<0,05). The comparison test results of the knowledge scores between the intervention and control groups showed a significant difference (p=0,029). The comparison test results of the stress scores between two groups showed no significant difference (p=0,791).Conclusion: MAMA application, as health education mean, affects knowledge score improvement. While, for stress score, the use of MAMA application has not contributed toward stress reduction of pregnant woman. ABSTRAKLatar belakang: Stres kehamilan dapat terjadi apabila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan selama kehamilan. Stres dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan rendah karena kurangnya memperoleh informasi. Pendidikan kesehatan menciptakan peluang untuk meningkatkan pengetahuan. Aplikasi Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) diharapkan dapat menjadi media pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga ibu terhindar dari stres kehamilan.Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui penggunaan aplikasi MAMA terhadap pengetahuan dan stres kehamilan.Metode: Penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan rancangan pre-test – post-test nonequivalent control group. Penelitian dilakukan pada 78 ibu hamil di Puskesmas Sleman dan Ngaglik I. Kriteria inklusi: ibu hamil trimester 3, memiliki handphone android, bersedia menjadi responden. Instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan skala stres kehamilan. Analisis data menggunakan uji statistik Independent T-Test, Unpaired T-Test, Wilcoxon, dan Mann Whitney Test.Hasil: Untuk pengukuran pengetahuan, nilai uji beda untuk pre-test dan post-test pada kelompok intervensi adalah 0,000 (p<0,","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127612657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dukungan Orang Tua dalam Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dengan Cerebral Palsy: Studi Kasus","authors":"Silvia Evi Wulandari, Sri Hartini, Uki Noviana","doi":"10.22146/jkkk.67951","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.67951","url":null,"abstract":"Background: Children need stimulation to support their growth and development process, and furthermore to avoid any disorders. Cerebral palsy may hinder growth and development in children which include gross motor movement, fine motor coordination, speech and social personal problem. Growth and development delays could be improved through intensive stimulations, both from physiotherapist and parental support.Objective: To describe the effect of parent stimulation toward growth and development improvement in children with cerebral palsy.Method: This research was qualitative with case study design. Subject was a child with cerebral palsy. Developmental Pre-Screening Questionnaire and Denver II instruments were filled before and after the stimulations were given. The data was analysed using descriptive technique.Result: There was not any growth improvement after stimulation applied. On the other hand, there was slight improvement in children development after stimulation given, in the form of fine motor movement.Conclusion: Monitoring and stimulation from parents to children with cerebral palsy improve their development level. Therefore, supportive parents could improve growth and development level of children with cerebral palsy. ABSTRAKLatar belakang: Proses tumbuh kembang pada anak membutuhkan rangsangan/stimulasi, sehingga dapat meminimalkan terjadinya masalah tumbuh kembang. Anak dengan cerebral palsy pada umumnya mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan baik dari aspek gerak motorik kasar, gerak motorik halus, kemampuan bicara dan berbahasa serta personal sosial. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dioptimalkan dengan stimulasi dari fisioterapi dan dukungan orang tua.Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy sebelum dan setelah dilakukan monitoring serta stimulasi oleh orang tua.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek adalah seorang anak dengan cerebral palsy. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada anak cerebral palsy di-monitoring menggunakan instrumen Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) dan Denver II, sebelum dan setelah dilakukan stimulasi. Data dianalisis secara deskriptif.Hasil: Dari hasil monitoring oleh peneliti dan orang tua didapatkan hasil bahwa anak tidak mengalami perubahan dalam hal pertumbuhan. Namun, terdapat peningkatan proses perkembangan, meskipun hanya pada gerak motorik halus.Simpulan: Monitoring dan stimulasi oleh orang tua berpengaruh pada perkembangan anak dengan cerebral palsy. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki dukungan baik kepada anak dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127232106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elisabet Irene Venny Pradina, Eva Marti, Emmelia Ratnawati
{"title":"Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman","authors":"Elisabet Irene Venny Pradina, Eva Marti, Emmelia Ratnawati","doi":"10.22146/jkkk.75227","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.75227","url":null,"abstract":"Background: The elderly experience an aging process that causes physical, psychosocial, and spiritual changes. These changes will affect the quality of life of the elderly. Family support is one of the essential things in improving the quality of life of the elderly.Objective: To determine the relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Method: This study used an analytic correlational with a cross-sectional design. The respondents of this study were 35 people aged 60 years and over and lived with their families. The sampling technique used purposive sampling. Data were collected using the PSS-Fa instrument for family support and the WHOQOL-BREFF questionnaire on the quality of life. The data analysis used was the univariate test and bivariate test Spearman Rho correlation test.Result: All of the elderly (100%), received good family support from their families (median = 60), almost all respondents (94,3%) had a good quality of life (median = 86). The Spearman Rho correlation test results showed that the r= 0,266 and p-value was 0,122 (p > 0,05).Conclusion: No relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan Sendangsari, Minggir, Sleman.ABSTRAKLatar belakang: Lansia akan mengalami proses menua yang mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari perubahan fisik hingga psikososial. Perubahan tersebut akan berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Dukungan keluarga adalah hal yang penting dalam peningkatan kualitas hidup lansia.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 35 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dukungan keluarga diukur menggunakan instrumen PSS-Fa dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF yang sudah valid dan reliabel. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara door to door dan membutuhkan waktu 10 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat. Uji bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rho.Hasil: Seluruh lansia (100%) mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya (nilai median = 60), sedangkan untuk kualitas hidup, hampir seluruh lansia (94,3%) memiliki kualitas hidup yang baik (nilai median = 86). Hasil uji korelasi Spearman Rho didapatkan hasil nilai r = 0,266 dan p value 0,122 (p > 0,05).Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131554848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizki Salma Fauziah, T. Harjanto, Kurnia Putri Yuliandari
{"title":"Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK UGM terhadap Penerapan Flipped Classroom dalam Pembelajaran Keterampilan Klinik Keperawatan","authors":"Rizki Salma Fauziah, T. Harjanto, Kurnia Putri Yuliandari","doi":"10.22146/jkkk.73657","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.73657","url":null,"abstract":"Background: Flipped Classroom is a learning approach by delivering study content outside the classroom and then followed by instructor-facilitated classroom activities. There are not any research about motivation in clinical skills learning for higher education student.Objective: To describe the student's learning motivation in the flipped classroom strategy for studying nursing clinical skills.Method: This was quantitative descriptive research with cross-sectional design. The sample was taken using a total sampling technique which involved 101 first year students. Data was gathered with the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) instrument, which had been tested for validity using Aiken's V (Content Validity Coefficient) with a value range of 0,67-1 for each item and reliability test using Cronbach alpha with a result of 0.964.Result: There were 22 students (21,8%) who achieved high learning motivation, 53 students (52,5%) with moderate learning motivation, and 26 students (25,7%) with low learning motivation. Most students had moderate learning motivation for all six sub-scales.Conclusion: The majority of students have moderate learning motivation in flipped classroom learning. ABSTRAKLatar belakang: Flipped Classroom yaitu pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengalihkan penyampaian konten pembelajaran ke luar kelas, kemudian diikuti dengan aktivitas pembelajaran dalam kelas yang difasilitasi oleh instruktur. Belum ada penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan klinik. Tujuan: Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan klinik keperawatan dengan metode flipped classroom.Metode: Jenis penelitian ini yaitu cross-sectional deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik total sampling dan melibatkan 101 mahasiswa tahun pertama dengan instrumen Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) yang telah diuji validitas menggunakan Aiken’s V (Content Validity Coefficient) dengan rentang nilai setiap unit 0,67-1 dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha dengan hasil 0,964.Hasil: Terdapat 22 mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi (21,8%), 53 mahasiswa memiliki motivasi belajar sedang (52,5%), dan 26 mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah (25,7%). Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar sedang pada enam sub-skala.Simpulan: Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar tingkat sedang dalam pembelajaran flipped classroom.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"236 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132648770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik di ICU RSUP Dr. Sardjito dengan Pendekatan NANDA NOC NIC: Studi Kasus","authors":"N. Astuti, Sri Setiyarini","doi":"10.22146/jkkk.74962","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.74962","url":null,"abstract":"Background: Dialysis is a method of maintaining body function in patients with Chronic Kidney Disease (CKD). Dialysis therapy causes several complications. Therefore, it needs special approach to ensure that the nursing process of CKD patients who undergoing hemodialysis goes well.Objective: To analyze a CKD case using North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC) approach.Case report: Due to dialysate inability to draw fluids, patient’s main complaint was whole-body swelling and short of breath feeling after light activity. The patient had acute breath shortness with a respiratory rate of 34 times per minute and an oxygen saturation of 80%. CPR was provided to the patient for 30 minutes, and OPA was installed. As a result of the activity, the patient's oxygen saturation rose between 85 to 90% and developed ROSC.Result: The nursing diagnoses indicated that there was excessive fluid volume and exercise intolerance. The NOC NIC criteria were used to guide the intervention, which comprised fluid management, fluid monitoring, and exercise therapy.Conclusion: There are two nursing problems in this study case, based on NANDA-NOC-NIC approach, ie.: excessive fluid volume and activity intolerance.ABSTRAKLatar belakang: Terapi dialisis merupakan cara untuk mempertahankan fungsi tubuh pada kondisi Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi dialisis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasien GGK yang menjalani hemodialisis berjalan dengan baik.Tujuan: menganalisis kasus gagal ginjal kronik melalui pendekatan North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC).Studi kasus: Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisat gagal menarik cairan. Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/menit, saturasi oksigen 80%. Pasien diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA. Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasien mengalami ROSC.Hasil: Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan pada diagnosis berdasarkan kriteria NOC NIC meliputi manajemen dan monitoring cairan, serta terapi aktivitas.Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasus ini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yaitu kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128747379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Warm Water Footbath dan Aromatherapy Terhadap Kualitas Tidur Lansia: Systematic Review","authors":"Alifah Ade Nuary, Endang Triyanto","doi":"10.22146/jkkk.75759","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.75759","url":null,"abstract":"Background: The aging process in the elderly affects the quality of sleep. More than 50 percent of the elderly meet sleep disorders ranging from mild to severe degrees. Various studies have been carried out to improve the quality of sleep in the elderly, but it is not yet known which is the most effective.Objective: To determine the effectiveness of warm water footbath and aromatherapy on the sleep quality of the elderly.Method: This research includes a systematic review. Search articles using the keywords \"footbath\", \"sleep quality\", \"elderly\" and \"aromatherapy\", \"sleep quality\", and \"elderly\" in the Cochrane database, ProQuest, PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Article screening uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses method. Assessment of the quality of articles using a questionnaire guide The Joanna Briggs Institute.Outcome: Obtained three articles related to warm water footbath intervention and 2 related to aromatherapy. Both affect on improving the sleep quality of the elderly, but a warm water footbath is considered more effective than aromatherapy.Conclusion: Warm water foot bath therapy is more effective than aromatherapy in improving the sleep quality of the elderly.ABSTRAKLatar belakang: Proses penuaan pada orang lanjut usia (lansia) berpengaruh terhadap kualitas tidur. Lebih dari 50 persen lansia mengalami gangguan tidur, mulai dari derajat ringan hingga berat. Berbagai penelitian terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas tidur lansia telah dilakukan, di antaranya adalah warm water footbath dan aromaterapi. Belum diketahui mana yang paling efektif dari kedua intervensi tersebut.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi warm water footbath dan aromatherapy terhadap kualitas tidur lansia.Metode: Penelitian ini termasuk systematic review. Pencarian artikel menggunakan kata kunci “footbath”, “sleep quality”, “elderly” dan “aromatherapy”, “sleep quality”, “elderly” pada database Cochrane, ProQuest, PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Skrining artikel menggunakan metode preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses. Penilaian kualitas artikel menggunakan panduan kuesioner The Joanna Briggs Institute.Hasil: Diperoleh tiga artikel terkait intervensi warm water footbath dan 2 artikel terkait aromatherapy. Keduanya berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia, tetapi a warm water footbath dinilai lebih efektif dibandingkan aromatherapy.Simpulan: Terapi warm water footbath lebih efektif dibandingkan aromatherapy dalam meningkatkan kualitas tidur lansia.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129009639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kartika Aulia Ulfah Rachmayani, Puji Sutarjo, Ibrahim Rahmat
{"title":"Hubungan Penyesuaian Diri dengan Stres pada Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta","authors":"Kartika Aulia Ulfah Rachmayani, Puji Sutarjo, Ibrahim Rahmat","doi":"10.22146/jkkk.74003","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.74003","url":null,"abstract":"Background: A convicted criminal may experience loss of access to life facility, independency, and social relationships, which may lead to stress. One of stress symptom is self adjustment. Self adjustment is very much needed to get through prison life.Objective: To identify the correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.Method: This was correlational and analytical research with a cross-sectional design. Sample was taken using a consecutive sampling technique among 67 female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta during December 2017. Data was analysed using Pearson’s correlation test.Result: There were 50,7% female prisoners who had positive self adjustment, while the rest (49,3%) had negative self adjustment. The majority (80,6%) of female prisoners endured low level stress. Statistical test found a negative correlation between self adjustment and stress (r= -0,574; p value= 0,000).Conclusion: There is a negative correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.ABSTRAKLatar belakang: Seseorang yang masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan dan mengalami perubahan status menjadi seorang narapidana, dapat mengalami kehilangan fasilitas, kontrol hidup, dan hubungan sosial yang berujung pada terjadinya stres. Seseorang yang mengalami stres, menunjukkan adanya kesulitan dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri di lembaga pemasyarakatan merupakan hal yang penting bagi seorang narapidana.Tujuan: Mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 kepada 67 orang narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil penelitian: Narapidana wanita yang memiliki penyesuaian diri positif sebanyak 50,7%. Sementara 49,3% narapidana lainnya, memiliki penyesuaian diri negatif. Mayoritas (80,6%) narapidana wanita memiliki stress pada kategori rendah. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres (r= -0,574; p value= 0,000).Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122178661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Fajriyah Rosyidah, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto
{"title":"Interrater Reliability dari Checklist OSCE Keterampilan Mencuci Tangan dan Memakai Sarung Tangan di Program Studi Ilmu Keperawatan UGM","authors":"Nur Fajriyah Rosyidah, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto","doi":"10.22146/jkkk.44249","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44249","url":null,"abstract":"Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is a method to evaluate students’ nursing skills. OSCE uses checklist as an instrument to test hand washing and gloving skills. While reliability values of both checklists are vital aspect for the instrument, they have not been measured in PSIK FKKMK UGM.Objective: To identify the interrater reliability in the hand washing and gloving skills of OSCE checklists at PSIK FKKMK UGM.Method: This research used non-experimental descriptive quantitative research type with cross-sectional design. The respondents were 92 first-year students at PSIK FKKMK UGM participating in the OSCE examination. Assessment on students performance were conducted using hand washing and gloving checklists by two raters. The scores were analyzed using Kappa and percent agreement (PA).Result: Hand washing checklist had Kappa value of 0,146 (quite poor) and PA 80,40% (acceptable). Gloving checklist had Kappa value of 0,228 (poor) and PA 78,20% (acceptable). The results were divided into two categories, first Kappa not acceptable and PA acceptable or called Kappa paradox consisting of 14 checklist items. Furthermore, there were 11 checklist items in the second category namely Kappa not acceptable and PA not acceptable.Conclusion: Hand washing and gloving skill checklists which are used by PSIK FKKMK UGM do not possess good interrater reliability in measuring the skills of nursing students. These checklists need revision and statistical test in order to improve education quality at School of Nursing at FKKMK UGM.ABSTRAKLatar belakang: Salah satu metode untuk mengevaluasi keterampilan keperawatan mahasiswa adalah menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Instrumen yang dapat digunakan dalam OSCE adalah checklist. Reliabilitas merupakan aspek penting dalam suatu instrumen. Pengujian reliabilitas dari checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum pernah dilakukan.Tujuan: Untuk mengetahui interrater reliability pada checklist OSCE keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Responden pada penelitian adalah 92 mahasiswa PSIK FKKMK UGM tahun pertama yang mengikuti ujian OSCE. Penilaian performa mahasiswa dilakukan menggunakan instrumen checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan oleh dua orang penguji. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Kappa dan percent agreement (PA).Hasil: Checklist mencuci tangan memiliki nilai Kappa 0,146 (cukup buruk) dan PA 80,40% (dapat diterima). Checklist memakai sarung tangan memiliki nilai Kappa 0,228 (buruk) dan PA 78,20% (dapat diterima). Terdapat 14-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa tidak dapat diterima, namun PA dapat diterima (paradoks Kappa). Terdapat 11-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa dan PA tidak dapat diterima.Kesimpulan: Checklist keteramp","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125901579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Yusuf Anshori, Azzam David Saifullah, Ayyu Sandhi
{"title":"Gejala Depresi pada Remaja Korban Bullying: A Scoping Review","authors":"Muhammad Yusuf Anshori, Azzam David Saifullah, Ayyu Sandhi","doi":"10.22146/jkkk.44273","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44273","url":null,"abstract":"Background: Depression is of major causes for disease and disability in adolescents. One of many factors that make teenager more vulnerable to depression is bullying. Identification of depression symptoms among adolescent is important to be investigated, especially due to bullying.Objective: To review the symptoms of depression in adolescents caused by bullying.Method: This is a scoping review research. Databases used were PubMed, EBSCOhost, Cochrane, and PsycNET. Inclusion criteria were: English and Bahasa Indonesia literature, published from 2013 to 2018, quantitative and/or qualitative research adolescent who suffered from depression due to bullying as the research subject, and available free full text. The article screening was based on PRISMA guidance; articles were assessed with the Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), extraction was done on Google form, and synthesis was performed on the extraction resultResults: 19 articles were obtained from the literature screening. Signs and symptoms of depression due to bullying were divided into three groups: psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms. A common symptom of depression in adolescents suffered from bullying was the desire for death, and the desire for death became the most general signs and symptoms of the adolescents who became bullying victims.Conclusions: Being a victim of bullying may cause adolescents to suffer from symptoms of depression in the form of psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms.ABSTRAKLatar belakang: Depresi merupakan pemicu penyakit hingga kecacatan pada usia remaja. Salah satu faktor yang menjadikan usia remaja rentan mengalami depresi adalah bullying. Identifikasi gejala depresi pada remaja penting untuk dipelajari, terutama akibat bullying.Tujuan: Melakukan review gejala-gejala depresi pada remaja korban bullying.Metode: Penelitian ini merupakan scoping review, artikel diperoleh dari proses pencarian pada database PubMed, EBSCOhost, Cochrane, dan PsycNET. Kriteria inklusi artikel yaitu literatur berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia, terbit dari tahun 2013-2018, penelitian kuantitatif dan/atau kualitatif dengan populasi penelitian berupa remaja korban bullying, serta artikel penuhnya dapat diakses. Skrining bertahap dilakukan dan didokumentasikan sesuai bagan alir PRISMA. Artikel hasil skrining dinilai dengan Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), ekstraksi dan sintesis artikel dilakukan pada Google Form.Hasil: Dalam proses screening, diperoleh 19 artikel. Gejala depresi pada remaja korban bullying dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu gejala psikis, gejala fisik, dan gejala sosial. Gejala khas depresi pada remaja korban bullying adalah gejala psikis berupa ide bunuh diri. Ide bunuh diri ini menjadi tanda dan gejala depresi yang paling banyak ditemukan pada remaja korban bullying.Kesimpulan: Kejadian bullying selama masa remaja berpengaruh secara potensial untuk menyebabkan gejala depresi baik gejala psikis, gejala fisik, maupun ge","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"259 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117097902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan antara Dukungan Sosial dan Aktivitas Fisik pada Kelompok Risiko Sindrom Metabolik di Wilayah Kerja Puskesmas Turi Sleman","authors":"Ima Nur Chasanah, M. Perdana","doi":"10.22146/jkkk.44268","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44268","url":null,"abstract":"Background: Hypertension and diabetes mellitus cases, as part of the metabolic syndrome, are increasing in the working area of Puskesmas Turi. One of the preventive efforts is promoting physical activity. On the other hand, physical activity is influenced by internal and external factors, such as social support from the environment.Objective: To determine the relationship between social support and physical activity in the risk group for metabolic syndrome in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.Methods: This study was a descriptive correlational study with a cross-sectional design. The research respondents were 87 people categorized in metabolic syndrome risk group with inclusion criteria, i.e. BMI ≥ 23; abdomen circumference >90 cm for male and >80 cm for female; and aged 30 to 60 years. Data collected using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) questionnaire to measure the level of physical activity and to measure the level of social support was using social support and exercise surveys. Data was analyzed using univariate analysis and Spearman Rank.Result: The level of physical activity of most of the respondents were 43,8% (moderate). Respondents received social support mostly from friends rather than family members. Spearman Rank score for testing the correlation between social support (from family and friend) and respondents’ physical activity achieved r = -0,117; p = 0,282 and r = 0,036; p = 0,740.Conclusion: There is no significant relationship between social support and physical activity in the metabolic syndrome risk groups in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.ABSTRAKLatar belakang: Kasus hipertensi dan diabetes sebagai bagian dari sindrom metabolik, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di wilayah kerja Puskesmas Turi. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan suatu pencegahan agar menekan angka sindrom metabolik. Salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik, dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti dukungan sosial dari lingkungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan aktivitas fisik pada kelompok risiko sindrom metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi Kabupaten SlemanMetode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 87 orang yang termasuk dalam kategori kelompok risiko sindrom metabolik dengan kriteria inklusi, IMT ≥ 23; lingkar perut >90 cm pada pria dan >80 cm pada wanita; dan berusia 30 sampai 60 tahun. Proses pengambilan data menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Social Support and Exercise Survey untuk mengukur tingkat dukungan sosial. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan Spearman Rank.Hasil: Aktivitas fisik sebagian besar kelompok risiko sindrom metabolik sebesar 43,7% atau termasuk dalam tingkat aktivitas fisik sedang. Dukungan sos","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114671583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}