{"title":"Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik di ICU RSUP Dr. Sardjito dengan Pendekatan NANDA NOC NIC: Studi Kasus","authors":"N. Astuti, Sri Setiyarini","doi":"10.22146/jkkk.74962","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Dialysis is a method of maintaining body function in patients with Chronic Kidney Disease (CKD). Dialysis therapy causes several complications. Therefore, it needs special approach to ensure that the nursing process of CKD patients who undergoing hemodialysis goes well.Objective: To analyze a CKD case using North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC) approach.Case report: Due to dialysate inability to draw fluids, patient’s main complaint was whole-body swelling and short of breath feeling after light activity. The patient had acute breath shortness with a respiratory rate of 34 times per minute and an oxygen saturation of 80%. CPR was provided to the patient for 30 minutes, and OPA was installed. As a result of the activity, the patient's oxygen saturation rose between 85 to 90% and developed ROSC.Result: The nursing diagnoses indicated that there was excessive fluid volume and exercise intolerance. The NOC NIC criteria were used to guide the intervention, which comprised fluid management, fluid monitoring, and exercise therapy.Conclusion: There are two nursing problems in this study case, based on NANDA-NOC-NIC approach, ie.: excessive fluid volume and activity intolerance.ABSTRAKLatar belakang: Terapi dialisis merupakan cara untuk mempertahankan fungsi tubuh pada kondisi Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi dialisis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasien GGK yang menjalani hemodialisis berjalan dengan baik.Tujuan: menganalisis kasus gagal ginjal kronik melalui pendekatan North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC).Studi kasus: Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisat gagal menarik cairan. Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/menit, saturasi oksigen 80%. Pasien diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA. Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasien mengalami ROSC.Hasil: Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan pada diagnosis berdasarkan kriteria NOC NIC meliputi manajemen dan monitoring cairan, serta terapi aktivitas.Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasus ini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yaitu kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jkkk.74962","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Background: Dialysis is a method of maintaining body function in patients with Chronic Kidney Disease (CKD). Dialysis therapy causes several complications. Therefore, it needs special approach to ensure that the nursing process of CKD patients who undergoing hemodialysis goes well.Objective: To analyze a CKD case using North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC) approach.Case report: Due to dialysate inability to draw fluids, patient’s main complaint was whole-body swelling and short of breath feeling after light activity. The patient had acute breath shortness with a respiratory rate of 34 times per minute and an oxygen saturation of 80%. CPR was provided to the patient for 30 minutes, and OPA was installed. As a result of the activity, the patient's oxygen saturation rose between 85 to 90% and developed ROSC.Result: The nursing diagnoses indicated that there was excessive fluid volume and exercise intolerance. The NOC NIC criteria were used to guide the intervention, which comprised fluid management, fluid monitoring, and exercise therapy.Conclusion: There are two nursing problems in this study case, based on NANDA-NOC-NIC approach, ie.: excessive fluid volume and activity intolerance.ABSTRAKLatar belakang: Terapi dialisis merupakan cara untuk mempertahankan fungsi tubuh pada kondisi Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi dialisis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasien GGK yang menjalani hemodialisis berjalan dengan baik.Tujuan: menganalisis kasus gagal ginjal kronik melalui pendekatan North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC).Studi kasus: Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisat gagal menarik cairan. Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/menit, saturasi oksigen 80%. Pasien diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA. Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasien mengalami ROSC.Hasil: Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan pada diagnosis berdasarkan kriteria NOC NIC meliputi manajemen dan monitoring cairan, serta terapi aktivitas.Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasus ini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yaitu kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas.
背景:透析是慢性肾脏疾病(CKD)患者维持机体功能的一种方法。透析治疗会引起一些并发症。因此,需要特殊的方法来保证CKD患者血液透析的护理过程顺利进行。目的:应用北美护理诊断协会-护理结局分类-护理干预分类(NANDA-NOC-NIC)方法分析1例慢性肾病病例。病例报告:由于透析后无法吸取液体,患者主要主诉为轻度活动后全身肿胀及气短感。患者急性呼吸短促,呼吸频率34次/分钟,血氧饱和度80%。给予患者心肺复苏术30分钟,并安装OPA。由于活动的结果,患者的氧饱和度在85%至90%之间上升,并发展为ROSC。结果:护理诊断为液体量过多、运动不耐受。NOC NIC标准用于指导干预,包括液体管理、液体监测和运动治疗。结论:本研究病例采用NANDA-NOC-NIC方法护理存在两个问题::液体量过多和活动不耐受。【摘要】紫菜:紫菜(Terapi dialis merupakan cara untuk);紫菜(Terapi dialis merupakan cara untuk);Terapi dialis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehinga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasen GGK yang menjalani血液透析berjalan dengan baik。北美护理诊断协会-护理结局分类-护理干预分类(NANDA-NOC-NIC)。研究实例:Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisagal menarik cairan。Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/ min, saturasi oksign 80%。pasen diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA。Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasen mengalami ROSC。诊断:keperawatan yang ditegakkan adalah kelelebihan volume cairan dan intolerance akactivity。干预肾衰竭诊断及肾衰竭标准NOC - NIC melputi管理及监测肾衰竭,监测肾衰竭活动。Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasusini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yitu kelebihan volume cairan and intolerance aktivitas。