{"title":"关于生殖健康的知识和态度关系与信息中心的使用和青年生殖健康咨询","authors":"D. Kusumastuti, Wiwin Lismidiati","doi":"10.22146/jkkk.44246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Adolescents are vulnerable to reproductive health problems. National Family Planning Coordinating Board (or Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN in Bahasa Indonesia’s term), as government agency, has implemented reproductive health services program called Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) in certain schools. The problem was there are differences in the utilization of PIK-KRR in some areas in Indonesia. Knowledge about reproductive health and attitude on the program were some factors that may cause the differences in utilization of PIK-KRR.Objective: To identify the correlation between knowledge and attitude on reproductive health with the utilization of the PIK-KRR.Methods: It was a non-experimental study using cross sectional approach. Sample of the research were 157 students among XI and XII grader of public high school 1 Srandakan. The research variables were knowledge about reproductive health, attitude on reproductive health, and PIK-KRR utilization. This research used total sampling technique and data were analysed using univariate and bivariate analysis. Fisher and Chi-Square test were used for bivariate analysis.Results: Respondents in this study were 143 of 157 students in XI and XII (91,07%). The result of the analysis showed that there were 95,1% of the respondents with a high level of knowledge about reproductive health, 53,1% of respondents had the positive attitude to the reproductive health, and the utilization of PIK-KRR was in a high category (48,2%). There was a significant correlation between reproductive health knowledge and the utilization of PIK-KRR (p= 0,002) and between the attitude of reproductive health with PIK-KRR (p= 0,006).Conclusion: There was a correlation between knowledge about reproductive health and attitude on it with the utilization of PIK-KRR. ABSTRAKLatar Belakang: Masa remaja memerlukan perhatian serius karena rentan terjadi permasalahan kesehatan reproduksi. Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melaksanakan program kesehatan reproduksi bernama Pusat Informasi Kesehatan Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di sekolah. Masalah yang dihadapi yaitu adanya perbedaan pemanfaatan PIK-KRR di beberapa wilayah Indonesia. Banyak faktor yang memengaruhi pemanfaatan PIK-KRR, antara lain pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 157 siswa SMA kelas XI dan XII. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap tentang kesehatan reproduksi, dan pemanfaatan PIK-KRR. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan Uji Fisher dan Uji Chi-Square.Hasil: Responden dalam penelitian ini adalah 143 responden dari 157 siswa kelas XI dan XII (91,07%). Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam kategori tinggi sebanyak 136 orang (95,1%), remaja yang memiliki sikap positif terhadap kesehatan reproduksi sebanyak 76 orang (53,1%), tingkat pemanfaataan PIK-KRR dalam kategori tinggi sebanyak 69 orang (48,2%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,002) dan sikap tentang kesehatan repoduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,006).Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi berhubungan dengan pemanfaatan PIK-KRR.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja\",\"authors\":\"D. Kusumastuti, Wiwin Lismidiati\",\"doi\":\"10.22146/jkkk.44246\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Background: Adolescents are vulnerable to reproductive health problems. National Family Planning Coordinating Board (or Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN in Bahasa Indonesia’s term), as government agency, has implemented reproductive health services program called Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) in certain schools. The problem was there are differences in the utilization of PIK-KRR in some areas in Indonesia. Knowledge about reproductive health and attitude on the program were some factors that may cause the differences in utilization of PIK-KRR.Objective: To identify the correlation between knowledge and attitude on reproductive health with the utilization of the PIK-KRR.Methods: It was a non-experimental study using cross sectional approach. Sample of the research were 157 students among XI and XII grader of public high school 1 Srandakan. The research variables were knowledge about reproductive health, attitude on reproductive health, and PIK-KRR utilization. This research used total sampling technique and data were analysed using univariate and bivariate analysis. Fisher and Chi-Square test were used for bivariate analysis.Results: Respondents in this study were 143 of 157 students in XI and XII (91,07%). The result of the analysis showed that there were 95,1% of the respondents with a high level of knowledge about reproductive health, 53,1% of respondents had the positive attitude to the reproductive health, and the utilization of PIK-KRR was in a high category (48,2%). There was a significant correlation between reproductive health knowledge and the utilization of PIK-KRR (p= 0,002) and between the attitude of reproductive health with PIK-KRR (p= 0,006).Conclusion: There was a correlation between knowledge about reproductive health and attitude on it with the utilization of PIK-KRR. ABSTRAKLatar Belakang: Masa remaja memerlukan perhatian serius karena rentan terjadi permasalahan kesehatan reproduksi. Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melaksanakan program kesehatan reproduksi bernama Pusat Informasi Kesehatan Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di sekolah. Masalah yang dihadapi yaitu adanya perbedaan pemanfaatan PIK-KRR di beberapa wilayah Indonesia. Banyak faktor yang memengaruhi pemanfaatan PIK-KRR, antara lain pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 157 siswa SMA kelas XI dan XII. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap tentang kesehatan reproduksi, dan pemanfaatan PIK-KRR. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan Uji Fisher dan Uji Chi-Square.Hasil: Responden dalam penelitian ini adalah 143 responden dari 157 siswa kelas XI dan XII (91,07%). Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam kategori tinggi sebanyak 136 orang (95,1%), remaja yang memiliki sikap positif terhadap kesehatan reproduksi sebanyak 76 orang (53,1%), tingkat pemanfaataan PIK-KRR dalam kategori tinggi sebanyak 69 orang (48,2%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,002) dan sikap tentang kesehatan repoduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,006).Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi berhubungan dengan pemanfaatan PIK-KRR.\",\"PeriodicalId\":287362,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas\",\"volume\":\"101 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/jkkk.44246\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景:青少年易受生殖健康问题的影响。国家计划生育协调委员会(印尼语:Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN)作为政府机构,在某些学校实施了名为“Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan reduksi Remaja”(PIK-KRR)的生殖健康服务方案。问题是印尼一些地区对PIK-KRR的利用存在差异。生殖健康知识和对该项目的态度可能是导致PIK-KRR利用差异的因素。目的:探讨生殖健康知识和态度与PIK-KRR使用的相关性。方法:采用横断面法进行非实验研究。本研究以斯兰达干第一公立高中十一、十二年级157名学生为样本。研究变量为生殖健康知识、生殖健康态度和PIK-KRR的使用情况。本研究采用全抽样技术,数据分析采用单因素和双因素分析。双变量分析采用Fisher检验和卡方检验。结果:本研究的调查对象为11、12年级157名学生中的143名(91.07%)。分析结果显示,被调查者中有95.1%的人对生殖健康知识水平较高,53.1%的人对生殖健康持积极态度,PIK-KRR的使用率处于较高水平(48.2%)。生殖健康知识与PIK-KRR使用率之间存在显著相关(p= 0.002),生殖健康态度与PIK-KRR使用率之间存在显著相关(p= 0.006)。结论:生殖健康知识和态度与PIK-KRR的使用存在相关性。摘要/ abstract摘要:拉拉康:Masa remaja memerlukan perhatius karena rentan terjadi permasalahan kesehatan reduks。国家广播电台(BKKBN),广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台,广播电台。Masalah yang dihadapi yitu adanya perbedaan pmanfaatan PIK-KRR di beberapa wilayah印度尼西亚。竹节因子为杨蔓蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁、潘蔓加鲁。图集:Untuk menggetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reduksi dengan pmanfaatan PIK-KRR。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian non- ekexperiment dengan rangangan研究横断面。Teknik企鹅种群数据蒙古那坎总抽样。变量yang diteliti adalah pengetahuan, sikap tentang kesehatan redusi, dan pmanfaatan PIK-KRR。分析数据可分为单变量分析和双变量分析。双变量分析Uji Fisher和Uji Chi-Square。Hasil分析menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reduksi dalam kategori tinggi sebanyak 136猩猩(95,1%),remaja yang memiliki sikap positif terhadap kesehatan reduksi sebanyak 76猩猩(53,1%),tingkat pemanfaataan PIK-KRR dalam kategori tinggi sebanyak 69猩猩(48,2%)。Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reduksi dengan pmanfaatan PIK-KRR (p=0,002)和sikap tentang kesehatan repoksi dengan pmanfaatan PIK-KRR (p=0,006)。kespulan: Pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reduksi berhubungan dengan pmanfaatan PIK-KRR。
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
Background: Adolescents are vulnerable to reproductive health problems. National Family Planning Coordinating Board (or Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN in Bahasa Indonesia’s term), as government agency, has implemented reproductive health services program called Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) in certain schools. The problem was there are differences in the utilization of PIK-KRR in some areas in Indonesia. Knowledge about reproductive health and attitude on the program were some factors that may cause the differences in utilization of PIK-KRR.Objective: To identify the correlation between knowledge and attitude on reproductive health with the utilization of the PIK-KRR.Methods: It was a non-experimental study using cross sectional approach. Sample of the research were 157 students among XI and XII grader of public high school 1 Srandakan. The research variables were knowledge about reproductive health, attitude on reproductive health, and PIK-KRR utilization. This research used total sampling technique and data were analysed using univariate and bivariate analysis. Fisher and Chi-Square test were used for bivariate analysis.Results: Respondents in this study were 143 of 157 students in XI and XII (91,07%). The result of the analysis showed that there were 95,1% of the respondents with a high level of knowledge about reproductive health, 53,1% of respondents had the positive attitude to the reproductive health, and the utilization of PIK-KRR was in a high category (48,2%). There was a significant correlation between reproductive health knowledge and the utilization of PIK-KRR (p= 0,002) and between the attitude of reproductive health with PIK-KRR (p= 0,006).Conclusion: There was a correlation between knowledge about reproductive health and attitude on it with the utilization of PIK-KRR. ABSTRAKLatar Belakang: Masa remaja memerlukan perhatian serius karena rentan terjadi permasalahan kesehatan reproduksi. Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melaksanakan program kesehatan reproduksi bernama Pusat Informasi Kesehatan Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di sekolah. Masalah yang dihadapi yaitu adanya perbedaan pemanfaatan PIK-KRR di beberapa wilayah Indonesia. Banyak faktor yang memengaruhi pemanfaatan PIK-KRR, antara lain pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi cross sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan total sampling. Sampel penelitian sebanyak 157 siswa SMA kelas XI dan XII. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan, sikap tentang kesehatan reproduksi, dan pemanfaatan PIK-KRR. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan Uji Fisher dan Uji Chi-Square.Hasil: Responden dalam penelitian ini adalah 143 responden dari 157 siswa kelas XI dan XII (91,07%). Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja dengan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam kategori tinggi sebanyak 136 orang (95,1%), remaja yang memiliki sikap positif terhadap kesehatan reproduksi sebanyak 76 orang (53,1%), tingkat pemanfaataan PIK-KRR dalam kategori tinggi sebanyak 69 orang (48,2%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,002) dan sikap tentang kesehatan repoduksi dengan pemanfaatan PIK-KRR (p=0,006).Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi berhubungan dengan pemanfaatan PIK-KRR.