{"title":"Catatan Editor: Mengkaji perubahan sosial dalam perspektif psikologi sosial","authors":"B. Takwin","doi":"10.7454/JPS.2021.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.18","url":null,"abstract":"Dunia begitu sering mengalami perubahan sosial, bahkan yang dramatis. Semua masyarakat mengala-minya dan jutaan orang terpengaruhi. “Perubahan—perubahan sosial yang sangat cepat—adalah fakta terpenting kehidupan saat ini”, begitu Nolan dan Lenski (2011, p. xiii) menyatakan. Orang-orang menerima perubahan sebagai hal yang tak terelakkan, terjadi begitu saja, meski tidak benar-benar mengerti. Perubahan sosial menyebar luas, global, di masyarakat manapun, dan apapun kondisinya. Studi mengenai perubahan sosial dalam bidang psikologi tergolong sedikit. Hingga kini, belum ada penjelasan mengenai hubungan antara proses \"makro\" perubahan sosial dan proses \"mikro\" dari dampak psikologisnya. Belum ada yang menjembatani kedua hal tersebut. Diperlukan kajian yang berfokus pada konseptualisasi perubahan sosial yang mencakup proses makro dan mikro untuk memahami adaptasi individu terhadap perubahan sosial. \u0000Studi tentang perubahan sosial menjadi tantangan bagi psikolog sosial di Indonesia. Berbagai perubahan sosial banyak terjadi di Indonesia, dan berbagai perubahan ini memberikan dampak yang signifikan pada masyarakat. Salah satunya ialah pandemi COVID-19 yang telah menghasilkan perubahan sosial yang berdampak masif dan dramatis pada masyarakat. Barangkali ini bisa jadi panggilan bagi para psikolog sosial Indonesia untuk meneliti dan menghasilkan kontribusi yang bisa mengatasi masalah perubahan sosial. Lebih jauh lagi, diharapkan nantinya para ahli psikologi sosial dapat menerapkan hasil studi mereka pada kebijakan dan tindakan politik yang terkait dengan dampak perubahan sosial.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132363568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Istiqomah, M. A. Shadiqi, B. Takwin, Hamdi Muluk
{"title":"Efek mediasi totalisme Islam pada hubungan antara Social Dominance Orientation dan Right-Wing Authoritarianism terhadap sikap politik konservatisme Islam","authors":"I. Istiqomah, M. A. Shadiqi, B. Takwin, Hamdi Muluk","doi":"10.7454/JPS.2021.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.21","url":null,"abstract":"Islam di Indonesia tidak hanya menjadi dasar aktivitas ritual agama, tetapi mulai menjadi dasar untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Studi ini berusaha menunjukkan peran dari totalisme Islam sebagai mediator dari hubungan antara Social Dominance Orientation (SDO) dan Right Wing Authoritarianism (RWA) terhadap sikap politik konservatif Muslim. Studi ini menggunakan pendekatan cross-sectional melalui survei non-eksperimental terhadap 528 mahasiswa Muslim di Jabodetabek (Mean Usia= 21,4 tahun, SD = 3,36). Kami menggunakan 4 alat ukur self-reported dengan skala likert 1-7. Teknik analisis yang digunakan adalah melalui regresi model mediasi PROCESS Macro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDO dan RWA tidak dapat memprediksi sikap politik konservatif Muslim secara langsung (direct effect). Kami menemukan totalisme Islam secara signifikan memediasi secara penuh (fully mediation) hubungan antara SDO dan RWA terhadap sikap politik. Hasil ini menggambarkan bahwa pada mahasiswa Muslim Indonesia, sikap politik mereka cenderung dipengaruhi oleh faktor terkait agama. Dengan kata lain, agama tidak dapat dipisahkan dari ideologi politik konservatif Muslim Indonesia.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116162922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Catatan Editor mengenai edisi khusus “Tanggapan terhadap COVID-19”: Kontribusi ilmu psikologi sosial terhadap situasi pandemi","authors":"Indra Yohanes Kiling, Setiawati Intan Savitri, Rahkman Ardi","doi":"10.7454/JPS.2021.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.11","url":null,"abstract":"<jats:p>.</jats:p>","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133996025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dukungan sosial bagi penderita lupus: Dapatkah menjadi moderator bagi efek penerimaan diri terhadap rasa syukur?","authors":"Ayumi Nalikrama Dienillah, Sitti Chotidjah","doi":"10.7454/JPS.2021.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.10","url":null,"abstract":"Social support contributes to Lupus patients in the process of treating their diseases. The condition of lupus sufferers who experience various physical changes can affect their psychological state. Social support sometimes does not have a positive influence, but it can also have a negative effect. This study aims to see whether social support can moderate self-acceptance and gratitude for lupus sufferers. Participants in this study were 206 lupus sufferers. The results showed that social support can moderate self-acceptance and gratitude. The results were then discussed.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131044701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberian teknik Door in the Face dan Foot in the Door untuk meningkatkan perilaku prososial","authors":"Luly Luliyarti, N. Yahya, A. A. Ridha","doi":"10.7454/JPS.2021.09","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.09","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik door in the face dan foot in thedoor dalam meningkatkan perilaku prososial serta mengetahui perbedaan efektivitaspemberian teknik kesepakatan dalam meningkatkan perilaku prososial. Partisipan penelitianini melibatkan 161 siswa SMA X (Kota) dan SMA Y (Desa) berusia 16-19 tahun. Penelitian inimenggunakan metode eksperimen dengan desain multiple treatments and controls withpretest. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, ada perbedaan efektivitas pemberian teknikdoor in the face dan foot in the door dalam membentuk kesepakatan terhadap perilakuprososial. Teknik foot in the door lebih efektif dalam membentuk kesepakatan terhadapperilaku prososial dibandingkan teknik door in the face. Kedua, ada perbedaan efektivitaspemberian teknik kesepakatan (door in the face dan foot in the door) dalam meningkatkanperilaku prososial di SMA X dan SMA Y. Pemberian teknik door in the face dan foot in the doorlebih efektif dalam meningkatkan perilaku prososial di SMA Y dibandingkan SMA X. Penelitianini dapat dijadikan bahan kajian untuk mengetahui penyebab dibalik perbedaan perilakuprososial yang ditampilkan meskipun mendapatkan perlakuan yang sama.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130117785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peranan mediasi orang tua terhadap kecanduan internet pada remaja: Harga diri sebagai mediator","authors":"R. Pratiwi, Tina Afiatin","doi":"10.7454/JPS.2021.08","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.08","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah mediasi orang tua memprediksi kecanduaninternet pada remaja dan apakah hubungan ini dimediasi oleh harga diri. Harga diri diyakinisebagai salah satu faktor internal yang memediasi hubungan mediasi orang tua dan kecanduaninternet. Subjek penelitian adalah 413 siswa dari 5 Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakartadengan usia 13-18 tahun. Kriteria subjek penelitian, yaitu pengguna internet aktif danmenggunakan internet minimal enam jam setiap hari, dan tinggal bersama orang tua yangmenggunakan internet. Analisis data dengan analisis regresi didapatkan hasil bahwa (1) mediasiorang tua berperan secara signifikan terhadap harga diri (β= 0,131, p<0,01), (2) Harga diriberperan secara signifikan terhadap kecanduan internet (β= -0,132, p<0,01) (3) Denganmengontrol harga diri, mediasi orang tua berperan secara signifikan terhadap kecanduaninternet (β= -0,290, p<0,01). Artinya, harga diri memediasi secara parsial hubungan antaramediasi orang tua dengan kecanduan internet.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121128710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Political trust on COVID-19 handling as predictor towards optimism on the new normal situation: Integrity and benevolence rather than competence","authors":"Indro Adinugroho, Ruth Regina Simanjuntak","doi":"10.7454/JPS.2021.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.12","url":null,"abstract":"Covid-19 has turned into a global health issue since April 2020 where WHO finally decided the spread of the virus as a global pandemic that affected more than 200 countries. Previous works have found that trust toward the government is important in adapting to the pandemic situation. However, what type of trust is more important? This study aims to investigate the role of different domains of trust towards Covid-19 treatment conducted by the Indonesian government as a predictor for the perception of the new normal situation. The result shows that higher trust towards government will lead to optimism in facing the new normal situation, in which perceived integrity and benevolence become the significant predictors toward optimism. However, we did not find the same pattern for the competence domain of trust.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117120761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Eksplorasi motivasi relawan: Sebuah perspektif indigenous psychology","authors":"Hanif Akhtar, R. Pertiwi, M. Mashuri","doi":"10.7454/JPS.2021.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.23","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memetakan motivasi individu dalam melakukan kegiatan kere-lawanan menggunakan pendekatan Indigenous Psychology. Responden penelitian terdiri atas 315 orang relawan di Indonesia. Pengambilan data menggunakan open-ended questionnaire. Hasil kategorisasi terhadap jawaban responden menunjukkan terdapat delapan kategori motivasi menjadi relawan, yakni nilai pribadi (32,2%), pengembangan diri (13,6%), kepedulian lingkungan (12,6%), minat kegiatan (11,6%), perasaan positif (9,7%), protektif (8,7%), hubung-an sosial (6,9%), dan religiositas (4,7%). Analisis data menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan intensi untuk menjadi relawan kembali berdasarkan jenis motivasinya. Implikasi hasil penelitian untuk pengelolaan relawan di masa depan akan dibahas dalam artikel ini. ","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115643923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sumber informasi serta dampak penerapan pembatasan sosial dan fisik pada masa pandemi COVID-19: Studi eksploratif di Indonesia","authors":"T. Andayani","doi":"10.7454/JPS.2021.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/JPS.2021.13","url":null,"abstract":"Sampai saat naskah ini ditulis, kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia masih meningkat. Ini mungkin merefleksikan adanya disparitas antara pengetahuan/sikap masyarakat dengan ke-bijakan yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sumber pengetahuan yang utama bagi masyarakat Indonesia dalam informasi tentang kebijakan pembatasan sosial dan fisik (social/physical distancing) dan mengungkap konsekuensi yang menyertai penerapan kebijakan tersebut. Sampel penelitian ini adalah warga negara Indonesia yang telah cakap hukum (minimal usia 17 tahun) dan aktif menggunakan gawai. Sampel penelitian sebanyak 587 partisipan yang mengisi kuesioner pertanyaan terbuka secara daring untuk mengungkap jenis media yang menjadi sumber informasi utama, situasi tersulit yang dihadapi, dan dampak dari penerapan kebijakan tersebut. Hasil analisis isi menunjukkan media sosial (online) menjadi sumber utama bagi partisipan untuk memperoleh informasi mengenai pembatasan sosial dan fisik. Beragam konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut dirasakan partisipan, mulai dari aspek ekonomi dalam hal ini sulitnya pemenuhan kebutuhan pokok, sampai dengan memburuk-nya relasi sosial yang sempat dirasakan oleh sebagian partisipan.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123927881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Do Intergroup Threats Provoke Intergroup Anxiety? An Experimental Study on Chinese Ethnic Group in Indonesia","authors":"Sutarimah Ampuni, Gabrielle Irene","doi":"10.7454/jps.2020.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.7454/jps.2020.24","url":null,"abstract":"Through an online experiment, this study examines the role of intergroup threat on intergroup anxiety in Indonesian Chinese ethnic group, by considering the moderating role of positive intergroup contact. The posttest-only randomized experimental design was used in this study. Sixtyfour Chinese Indonesian college students (male = 31, female = 33) were randomly assigned into treatment group (male = 14, female = 18) and control group (male = 17, female= 15). All participants were first asked to complete a positive intergroup contact scale. Following this, participants in the treatment group were asked to read threat-inducing reading passages, while those in the control group were given neutral reading passages. They then were asked to complete a manipulation check and intergroup anxiety scale. Data were analyzed using analysis of covariance (ANCOVA). Results showed that when positive intergroup contact was controlled, intergroup threat significantly affected intergroup anxiety but in the direction opposing the hypothesis. Instead of showing higher intergroup anxiety, the experimental group showed lower intergroup anxiety compared to the control group. An interview on a few participants was conducted to explore possible explanations of this result.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127110591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}