{"title":"Pola Arus Perairan Kemujan, Karimunjawa Pada Musim Peralihan II Dengan Menggunakan Model Delft3D","authors":"Rahmat Yolansyah Putra, Elis Indrayanti, Dwi Haryo Ismunarti, Gentur Handoyo, Aris Ismanto","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.12141","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.12141","url":null,"abstract":"Pulau Kemujan adalah salah satu dari 27 gugusan pulau pada Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara yang ditetapkan sebagai zona pemanfaatan pengelolaan masyarakat sebagai kawasan budidaya. Arus adalah gerakan massa air umum yang terjadi di seluruh lautan, pola dari arus laut akan sangat mempengaruhi pola distribusi unsur hara , padatan tersuspensi dan parameter fisika dan kimia. Pemahaman mengenai pola arus penting bagi suatu perairan sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arus Perairan Kemujan, Karimunjawa pada musim peralihan II dengan menggunakan model Delft3D. Modul hydrodynamic flow digunakan untuk memodelkan arah dan kecepatan arus laut, selanjutnya hasil dari model diverifikasi dengan data hasil pengukuran lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan arus Perairan Kemujan, Karimunjawa pada musim peralihan II cenderung memiliki pola arus yang bergerak ke dua arah (bi-directional) dengan arah arus dominan yakni pada saat pasang mengarah ke timur dan pada saat surut mengarah ke barat. Kecepatan maksimum rata-rata pada kondisi pasang purnama (spring tide) pada bulan September memiliki nilai 0.0505 m/s, bulan Oktober 0.0526 m/s dan bulan November 0.0564 m/s, dimana memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi pasang perbani (neap tide) yakni pada bulan September memiliki nilai 0.0475 m/s, bulan Oktober 0.0498 m/s dan bulan November 0.0523 m/s. Arus yang terdapat pada perairan pulau Kemujan cenderung didominasi oleh arus pasang surut.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122348400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Julia Pernando Manalu, Petrus Subardjo, Jarot Marwoto, Heryoso Setiyono, Dwi Haryo Ismunarti
{"title":"Sebaran Material Padatan Tersuspensi Secara Horizontal dan Vertikal di Muara Sungai Jajar","authors":"Julia Pernando Manalu, Petrus Subardjo, Jarot Marwoto, Heryoso Setiyono, Dwi Haryo Ismunarti","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11808","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11808","url":null,"abstract":"Kabupaten Demak adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki permasalahan kompleks pada pesisirnya dikarenakan banyak aktivitas masyarakat di sekitar pesisir pantai Demak. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kualitas air yang keruh dan pendangkalan muara sungai. Kekeruhan pada muara sungai disebabkan adanya material padatan tersuspensi (MPT) yang dibawa oleh aliran sungai dari daratan menuju laut. Proses pengankutan (transportasi) MPT itu dipengaruhi langsung oleh arus laut maupun pasang surut. Kekeruhan tersebut terjadi karena adanya pengadukan material sedimen dasar pada muara sungai. Pengadukan sedimen dasar yang terjadi secara terus menerus menyebabkan tingginya konsentrasi MPT yang menjadi penyebab kekeruhan air sungai. Daerah muara sungai yang aktif dengan kegiatan nelayan yang melitas lalu lalang juga menjadi salah satu penyabab tingginya konsentrasi material padatan tersuspensi di sungai jajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi serta konsentrasi material padatan tersuspensi di muara sungai Jajar. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 25 September 2020 pada 9 titik sampel dengan metode purposive sampling. Analisis konsentrasi muatan padatan tersuspensi di muara sungai pada bulan september 2020 memiliki pola menyebar dari muara sungai menuju arah laut dan distribusi secara vertikal lebih besar pada kedalaman 0.8D terletak pada stasiun 4. Pada saat surut konsentrasi tertinggi MPT sekitar 0,433 – 0,435g/l. Pola distribusi material padatan tersuspensi menunjukan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu arus pasang surut dan pasang surut untuk menentukan arah pergerakan dan tingkat konsentrasi MPT yang ada di perairan.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126690195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nanda Rahmadi, S. Widada, Jarot Marwoto, Warsito Atmodjo, Rikha Widiaratih
{"title":"Studi Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Sungai Banjir Kanal Timur Semarang, Jawa Tengah","authors":"Nanda Rahmadi, S. Widada, Jarot Marwoto, Warsito Atmodjo, Rikha Widiaratih","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11707","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11707","url":null,"abstract":"Banjir Kanal Timur merupakan gabungan Tambak Lorok (Kali Banger) dan Kali Tenggang. Adapun sungai Banjir Kanal Timur melintasi kota Semarang bagian timur yang padat pemukiman dan industri. Banyak aktivitas manusia dan industri di sekitar daerah aliran sungai (DAS) ini. antara lain adalah industri tekstil, bahan makanan, bahkan terdapat tempat pelelangan ikan. Banyaknya aktiviitas manusia di sekitar wilayah sungai ini menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan seperti penurunan kualitas air dan peningkatan proses sedimentasi pada mulut muara merupakan permasalahan yang ditimbulkan. Proses sedimentasi di muara sungai yang terjadi terus menerus akan menyebabkan pendangkalan dan sulitnya akses untuk menuju ke laut lepas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar di Perairan Banjir kanal Timur dan melihat pola arus yang mempengaruhi. Sedimen dasar diambil secara langsung juga melaukan pengukuran batimetri. Terdapat 10 stasiun yang menjadi daerah penelitian dimana 2 stasiun berada di Muara Sungai Banjir Kanal Timur, dan lainnya berada di perairan yang lebih dalam. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jenis sedimen yang berada di Muara Sungai Banjir Kanal Timur adalah lanau dan daerah yang lebih dalam mengandung pasir. Pola arus pada Perairan Banjir Kanal Timur merupakan arus pasang surut.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131213653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Run-Up Gelombang Pada Bangunan Jetty Pelabuhan Di PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) Tegalsari, Kota Tegal","authors":"Bagaskoro Cahyo Fauzan, Warsito Atmodjo, Baskoro Rochaddi, Rikha Widiaratih, Azis Rifai","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11593","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11593","url":null,"abstract":"Bangunan pelindung pantai jetty pelabuhan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal berfungsi untuk melindungi wilayah muara dari efek pendangkalan. Tinggi bangunan jetty Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal memiliki tinggi bangunan sebesar 2,5 meter. Gelombang datang ke bangunan pantai akan dapat membangkitkan run-up gelombang, sehingga dapat mempengaruhi stabilitas dan efektivitas bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi run-up yang terjadi pada bangunan jetty di PPP Tegalsari, Kota Tegal. Pengumpulan data penelitian diawali dengan pengukuran dimensi jetty, pengukuran gelombang menggunakan ADCP yang dipadukan dengan data angin ogimet selama 11 tahun (2009–2019), pengukuran batimetri dan data pasang surut PPP Tegalsari tahun 2020. Analisis data gelombang menggunakan metode Sugianto et al (2017), analisis pasang surut dengan metode admiralty, dan analisis tinggi run-up menggunakan perhitugan empiris Bilangan Irribaren (CERC,1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi run-up gelombang pada Musim Barat pada jetty 0,64 m pada kondisi overtopping dengan h-ds = 0,57 m, tinggi run up gelombang pada Musim Peralihan I sebesar 0,53 m pada kondisi non - overtopping dengan h-ds = 0,57 m, tinggi run up gelombang pada Musim Timur pada jetty 0,52 m kondisi overtopping dengan h-ds = 0,57 m, tinggi run up gelombang pada musim Peralihan II pada jetty sebesar 0,57 m dengan kondisi overtopping dengan h-ds= 0,57 m . Jetty dikategorikan kedalam kondisi overtopping karena pada musim barat dan peralihan II karena nilai h-ds lebih kecil dibandingkan nilai run-up.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127131680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ade Firdaus Triagusta, Agus Anugroho Dwi Suryoputro, M. Helmi, Baskoro Rochaddi, A. Satriadi
{"title":"Analisis Dampak Luas Banjir Pasang Tahun 2020 Terhadap Rencana Pola Ruang Menggunakan Pemodelan Geospasial di Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah","authors":"Ade Firdaus Triagusta, Agus Anugroho Dwi Suryoputro, M. Helmi, Baskoro Rochaddi, A. Satriadi","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11465","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11465","url":null,"abstract":"Penataan ruang adalah pengaturan susunan ruangan wilayah atau daerah yang bertujuan mewujudkan ruang wilayah yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Penataan ruang di wilayah pesisir berbeda dengan wilayah lain karena dipengaruhi faktor bahaya dari laut, salah satunya banjir pasang. Banjir pasang merupakan fenomena meluapnya air pasang dari laut ke daratan. Banjir pasang menyebabkan kerugian pada wilayah yang tergenang. Oleh karena itu, penataan ruang wilayah pesisir di masa mendatang haruslah memperhatikan faktor banjir pasang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tipe pasang surut dan tinggi genangan, membuat model permukaan tanah digital dan mengetahui ketinggian tanah, menganalisis model genangan banjir pasang tahun 2020 dengan validasi model, serta menganalisis dampak luas genangan banjir pasang terhadap Rencana Pola Ruang. Metode yang digunakan untuk mengolah data pasang surut adalah least square, pemodelan permukaan tanah digital dengan InSAR dan pemodelan banjir pasang beserta dampaknya dengan pemodelan geospasial. Hasil penelitian menunjukkan tipe pasang surut adalah tipe campuran condong harian ganda dengan ketinggian genangan sebesar 54,28 cm dan luas genangan banjir pasang sebesar 1.210,183 hektar dengan validasi RMSE tahun 2020 sebesar 0,090. Genangan banjir pasang memberikan dampak hampir ke semua kawasan rencana pola ruang, terutama kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah, perikanan budidaya, dan pertanian tanaman pangan.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123479088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Jubaedah, Sri Yulina Wulandari, M. Zainuri, Lilik Maslukah, Dwi Haryo Ismunarti
{"title":"Studi Kandungan Bahan Organik di Perairan Muara Sungai Jajar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah","authors":"Siti Jubaedah, Sri Yulina Wulandari, M. Zainuri, Lilik Maslukah, Dwi Haryo Ismunarti","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11442","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11442","url":null,"abstract":" Sungai Jajar merupakan salah satu sungai besar yang aliran sungainya banyak dimanfaatkan penduduk sekitar. Kegiatan rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik ke perairan sungai tersebut mengalir di sekitar pemukiman warga, serta ekosistem mangrove di sekitar muara. Aktivitas rumah tangga, pertambakan serta ekosistem mangrove diduga menyumbangkan bahan organik yang masuk ke badan sungai sehingga dapat membuat sungai tersebut tercemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan bahan organik dan tingkat pencemaran yang ada di perairan Sungai Jajar dengan membandingkan kandungan parameter bahan organik (BOD5, dan COD) dan parameter kualitas perairan ( Suhu, Salinitas, pH, dan kecerahan ). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel dari perairan Muara Sungai Jajar yang diambil pada tanggal 19 Agustus 2020, bersamaan dengan parameter kualitas perairan seperti suhu, salinitas, ph, DO, kecepatan arus dan kecerahan sebagai parameter pendukung. Hasil dari pengolahan sampel menunjukkan Kandungan BOD5 sebesar 1,33-5,89 mg/L, COD sebesar 85,97 177,00 mg/L, serta bahan organik sebesar 92,23 mg/L-170,56 mg/L. Sebaran konsentrasi bahan organik menunjukan bahwa nilainya tinggi diwilayah mulut muara dan semakin rendah menuju laut lepas. ","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114663826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fareza Andre Pahlevi Panjaitan, Sri Yulina Wulandari, Gentur Handoyo, G. Harsono
{"title":"Identifikasi dan Stratifikasi Massa Air di Laut Sulawesi","authors":"Fareza Andre Pahlevi Panjaitan, Sri Yulina Wulandari, Gentur Handoyo, G. Harsono","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.12255","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.12255","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian identifikasi dan stratifikasi massa air di Laut Sulawesi ini adalah untuk mengidentifikasi tipe massa air dan mengetahui stratifikasi massa airnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data suhu dan salinitas hingga kedalaman 1500 m yang didapat dengan menggunakan alat Conductivity Temperature Depth (CTD). Data suhu dan salinitas digunakan untuk mendapatkan tipe massa air dari hasil diagram TS berdasarkan klasifikasi Wyrtki. Adapun untuk penentuan stratifikasi massa air menggunakan kriteria gradien suhu dengan kriteria untuk lapisan termoklin adalah ≥ 0.05°C/m. Data suhu dan salinitas divisualisasikan menggunakan software ODV 4.7.3. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa massa air di Laut Sulawesi lebih dipengaruhi oleh massa air dari Samudra Pasifik Utara. Tipe massa air yang ditemukan di laut Sulawesi adalah Western North Pasific Subtropical (WNPS), North Pasific Equatorial Water (NPEW), North Subtropical Lower Water (NSLW) dicirikan dengan salinitas maksimum, North Pacific Intermediate Water (NPIW) dicirikan dengan salinitas minimun, dan South Pacific Intermediate Water (SPIW). Strastifikasi massa air di Laut Sulawesi berdasarkan suhu menunjukkan adanya 3 lapisan massa air yang memiliki kedalaman berbeda – beda di tiap stasiun. Lapisan homogen atau tercampur berkisar pada kedalaman permukaan hingga 85 m, kemudian di bawahnya terdapat lapisan termoklin pada kisaran kedalaman 15 – 263 m, dan di bawah lapisan termoklin terdapat lapisan dalam pada kisaran kedalaman 177 - 1500 m.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125330166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sebaran Spasial dan Temporal Klorofil-a di Perairan Teluk Semarang","authors":"Aryando Muhammad, Jarot Marwoto, Kunarso Kunarso, Lilik Maslukah, Sri Yulina Wulandari","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11588","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11588","url":null,"abstract":"Teluk Semarang merupakan teluk terbesar di pantai utara Jawa Tengah dan tercatat terdapat 29 aliran sungai bermuara ke teluk ini. Banyak aktivitas manusia seperti industri, pemukiman dan pelabuhan yang bermuara di teluk ini. Aktvitas yang berlangsung di Teluk Semarang berpotensi mencemari perairan dan mengakibatkan perubahan terhadap faktor fisika dan kimia perairan. Hal tersebut berdampak langsung pada kelimpahan dan distribusi klorofil-a. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sebaran konsentrasi klorofil-a secara Spasial dan Temporal di perairan Teluk Semarang dan mengkaji keterkaitan-nya dengan parameter lainya. Citra yang digunakan untuk analisa Klorofil-a adalah citra Aqua MODIS beresolusi 4 km dan data pelengkap yaitu yaitu kecepatan dan arah angin, SPL, salinitas, curah hujan dan TSS. Penelitian ini memanfaatkan Sistem Informasi Grafis. Hasil pengolahan citra menujukan bahwa Nilai rerata bulanan Klorofil-a di perairan Teluk Semarang berkisar antara 1,85-4,27 mg/m3, Daerah dengan Klorofil-a tinggi umum nya berada pada sisi selatan Teluk Semarang. Klorofil-a memiliki korelasi bivariate yang kuat dan berbanding lurus dengan TSS (0,743), secara kuat berbanding lurus terhadap kecepatan angin (0,456), curah hujan (0,506) dan secara kuat berbanding terbalik dengan suhu (-0,665).","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131980707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Louis Jannahtuna'im Koes Miranda, Muhammad Helmi, H. Hariyadi, A. Wirasatriya, P. Purwanto
{"title":"Studi Pergerakan Gelombang Kelvin Berdasarkan Analisis SLA (Sea Level Anomaly) di Samudra Hindia","authors":"Louis Jannahtuna'im Koes Miranda, Muhammad Helmi, H. Hariyadi, A. Wirasatriya, P. Purwanto","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11225","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11225","url":null,"abstract":"Gelombang Kelvin merupakan fenomena gelombang di laut yang dipengaruhi gaya gravitasi bumi dan terperangkap di daerah ekuator. Pada Ekuator Samudera Hindia terjadi awal kebangkitan Gelombang Kelvin yang kemudian bergerak ke arah timur yaitu masuk ke Perairan Indonesia diantaranya Perairan Barat Sumatera, Perairan Selatan Jawa dan Bali, dan Perairan Selatan Nusa Tenggara. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas SLA (Sea Level Anomaly) serta mengkaji hubungan keduanya terhadap Gelombang Kelvin di perairan Selatan Jawa dengan menggunakan data perekaman harian tahun 2014 – 2019 untuk masing-masing parameter. Penelitian dilakukan dengan analisis sebaran spasial dan temporal untuk diagram Hovmöller. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi Gelombang Kelvin di Perairan Selatan Jawa terdapat 3 sinyal yang tertangkap berdasarkan variabilitas SLA. Selain itu, terdapat keterkaitan yang searah antara Gelombang Kelvin dengan pergerakan SLA positif. Rata-rata nilai SLA positif berkisar pada 0,1 – 0,3 m dengan kecepatan sebesar 1m/s.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"1 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120959890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Griselda Novita, M. Helmi, Rikha Widiaratih, Hariyadi Hariyadi, Anindya Wirasatriya
{"title":"Mengkaji Area Genangan Banjir Pasang Terhadap Penggunaan Lahan Pesisir Tahun 2020 Menggunakan Metode Geospasial di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Ja","authors":"Maria Griselda Novita, M. Helmi, Rikha Widiaratih, Hariyadi Hariyadi, Anindya Wirasatriya","doi":"10.14710/ijoce.v3i3.11449","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i3.11449","url":null,"abstract":"Perubahan iklim menyebabkan peningkatan suhu yang mempercepat laju muka air laut. Kenaikan muka air laut mengancam wilayah pesisir yang padat penduduk dan juga daratan rendah karena akan menyebabkan banjir rob. Salah satunya adalah pesisir Kabupaten Pekalongan. Banjir rob yang diakibatkan adanya kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah menyebabkan bertambahnya luasan genangan banjir rob di daratan. Penelitian ini melakukan pengolahan data untuk mengetahui karakteristik pasang surut bulan November 2020 dan laju kenaikan muka air laut, melakukan pengolahan data titik tinggi rupabumi untuk mengetahui elevasi muka tanah tahun 2020, melakukan pengolahan citra SAR Sentinel-1 untuk memetakan laju penurunan muka tanah serta mengkaji luas area genangan banjir rob pada penggunaan lahan dengan menggunakan pemodelan spasial genangan banjir pasang tahun 2020 berdasarkan data laju kenaikan muka air laut, ketinggian genangan, elevasi muka tanah, dan laju penurunan muka tanah. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk komponen pasang surut diolah menggunakan metode Least Square, laju kenaikan muka air laut dengan metode ROMS, laju penurunan muka tanah dengan metode DinSAR dan pemetaan genangan banjir rob dengan pemodelan geospasial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan selisih nilai HHWL dan MSL pada bulan November 2020 adalah 42,11 cm. Kenaikan muka air laut adalah 3,8 mm/tahun. Penurunan muka tanah rata-rata Kecamatan Wiradesa, Kecamatan Tirto, Kecamatan Siwalan dan Kecamatan Wonokerto adalah 20,27 cm/tahun, 20,58 cm/tahun, 21,63 cm/tahun dan 23,49 cm/ tahun. Luas daerah yang tergenang banjir rob pada bulan November 2020 adalah 783,99 hektar, tetapi dengan adanya tanggul menjadi 1,68 hektar.","PeriodicalId":274305,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Oceanography","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131164579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}