{"title":"KAJIAN PEMANFAATAN AIR ASAM TAMBANG UNTUK MENGAIRI AREAL PERSAWAHAN DI WILAYAH KECAMATAN KINTAP, KABUPATEN TANAH LAUT, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Jarwanto Jarwanto","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5614","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5614","url":null,"abstract":"Coal mining activities that open land can cause various technical problems. Acid mining water formed due to mining activities with an area of 32.8 Ha causes a low pH to almost touch number 4 which is in the mining working pool (sump). The need to handle acid mine drainage in order to comply with quality standards. In addition, water from mining can be used by the local community. The construction of the sediment pond is placed 30 meters above the mining work area, by pumping it using a 6 \"hose, then it is flowed into the sediment pond with dimensions of 14 m x 14 m per compartment with a depth of 4 meters, as many as 3 compartments. There is runoff of 2,295 m3 based on actual data. In compartment 1, the dredging is carried out every 4 months because of the sedimentation of 534.68 seconds using heavy equipment. Whereas in the second compartment, it is neutralized with 80.55 kg of lime for 2,684,090 liters of water. The third compartment obtained water clarity with laboratory tests that have been carried out so that it is close to the standard grade. Water that is ready and suitable to flow out of the sediment pond area is used to irrigate the rice fields which are 1 km from the sediment pond. Previously, the paddy fields were only once a year for harvesting. However, after there is a flow from this mining area, the rice fields can harvest the results 2 times a year and it is no longer dependent on the intensity of the rain.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114338659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TIGA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JEWAWUT (Setaria italica L.)","authors":"E. Saputri, Sartono Joko Santosa, Kharis Triyono","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5257","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5257","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Pengaruh Pemberian Tiga Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jewawut (Setaria italica L.) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jewawut dan untuk mengetahui pupuk yang tepat untuk memperoleh hasil tanaman jewawut yang paling baik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 10 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali, terdiri dari D0, A1, A2, A3, K1, K2, K3, S1, S2, S3. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%, parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, berat biji per malai, berat brangkasan basah dan berat kering brangkasan. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Perlakuan macam pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan, jumlah malai, berat biji per malai dan berat brangkasan basah. (2) Perlakuan pemberian macam pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat kering brangkasan. Perlakuan pemberian macam pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan panjang malai. (3) Perlakuan tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pupuk kandang ayam, karena menghasilkan tinggi tanaman tertinggi dengan rata-rata 178,78 cm dan panjang malai tertinggi dengan rata-rata 26,39 cm. \u0000 \u0000Kata kunci : pupuk kandang, pertumbuhan, hasil, jewawut","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"34-35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128243964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN DOSIS PUPUK PELENGKAP CAIR CIUNIK DAN TIGA MACAM VOLUME PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri)","authors":"Tyosan Tyosan, Kharis Triyono, Sumarmi Sumarmi","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5209","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5209","url":null,"abstract":"Penelitian tentang kajian dosis pupuk pelengkap cair Ciunik dan tiga macam volume penyiraman air terhadap pertumbuhan tanaman porang (Amorphophallus muelleri) dilaksanakan tanggal 22 September 2020 sampai 22 Desember 2020 di Jalan Lesanpuro No 8 Kratonan Serengan Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian terbaik dari pemberian dosis PPC Ciunik dan tiga macam volume penyiraman air terhadap pertumbuhan tanaman porang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri dari 2 faktor. Adapun kedua faktor tersebut adalah : (1) dosis pupuk pelengkap cair Ciunik (C) dengan 4 (empat) taraf yaitu: tanpa dosis PPC Ciunik (C0), dosis PPC Ciunik 4,5 ml (C1), dosis PPC Ciunik 9 ml (C2), dosis PPC Ciunik 18 ml (C3), (2). Volume penyirman air terdiri dari 3 taraf yaitu : penyiraman air volume 1 liter (V1), 1,5 liter (V2), volume 2 liter (V3). Dikombinasikan menjadi 12 perlakuan. Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam, dilanjutkan Uji BNJ pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik pada C2V2 yaitu pemberian PPC Ciunik 9 ml dan penyiraman volume air 1,5liter.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132013491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN MACAM MULSA TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT KARAT DAUN Phakopsora pachyrhizi PADA TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)","authors":"S. Handayani, Sartono Joko Santosa, S. Bahri","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5237","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5237","url":null,"abstract":"Research on \"Study of Kinds of Mulch Against the Intensity of Phakopsora pachyrhizi Leaf Rust Disease in Three Soybean Varieties (Glycine Max (L.) Merrill)\". This study aims to examine the kinds of mulch on the intensity of Phakopsora Pachyrhizi leaf rust disease in three varieties of soybean (Glycine max (L.) Merrill). The study used a Complete Randomized Block Design (CRBD) arranged in a split plot consisting of 2 treatment factors, namely the variety of soybean varieties as the main plot (main plot) and the kinds of mulch as a sub plot (subplots), each treatment was repeated 3 times. Data were analyzed using Variance Analysis and followed by Honest Real Difference Test at the 5% level. The results showed the symptoms of Phakopsora pachyrizhi leaf rust disease on soybean plants first appeared at the age of 30 days after planting. Silver black plastic mulch and straw organic mulch were able to reduce the intensity of Phakopsora pachyrizhi leaf rust disease in Anjasmoro variety. The Anjasmoro variety was able to increase the yield on the number of pods and the number of seeds, the Grobogan variety was able to increase the yield on the weight of 100 seeds, and the Biosoy variety was able to increase the yield on pod weight and seed weight.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132091392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wara Hayu Prihaningtyas, Sartono Joko Santosa, Kharis Triyono
{"title":"KAJIAN DOSIS DAN MACAM PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare)","authors":"Wara Hayu Prihaningtyas, Sartono Joko Santosa, Kharis Triyono","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5159","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5159","url":null,"abstract":"Penelitian tentang “Kajian Dosis dan Macam Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kolesom (Talinum triangulare)” telah dilaksanakan mulai tanggal 20 September 2020 sampai dengan 18 Desember 2020 di Kecamatan Serengan, Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penggunaan dosis dan macam pupuk organik yang tepat pada pertumbuhan tanaman kolesom. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan faktor tunggal yakni dosis dan macam pupuk organik. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah (K) Tanpa pupuk organik, (P1) Pupuk kompos 22,615 gram/tanaman, (P2) Pupuk kompos 45,3 gram/tanaman, (P3) Pupuk kompos 67,915 gram/tanaman, (S1) Pupuk kandang sapi 9,3 gram/tanaman, (S2) Pupuk kandang sapi 18,6 gram/tanaman, (S3) Pupuk kandang sapi 27,9 gram/tanaman, (G1) Pupuk guano 0,17 gram/tanaman, (G2) Pupuk guano 0,34 gram/tanaman, (G3) Pupuk guano 0,51 gram/tanaman. Masing – masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga jumlahnya 30 polybag. Analisis Ragam digunakan dalam proses menganalisis data, kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) perlakuan dosis dan macam pupuk organik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tetapi memberikan pengaruh pada hasil tanaman, (2) perlakuan pupuk kompos 67,915 gram/tanaman (P3) memberikan hasil tertinggi pada berat pucuk pangkasan yaitu sebesar 143 gram.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128376428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI TAKARAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP TIGA VARIETAS WIJEN (Sesamum indicum L.)","authors":"E. Susilo, D. Nurhayati, S. Bahri","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5354","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5354","url":null,"abstract":"Sesame (Sesamum indicum L.) is one of the plantation crop commodities which has high economic value (Rusmin, 2007). Sesame (Sesamum indicum L.) is classified as a high quality food and edible oil because of its high mineral and protein content and low saturated fatty acid content, so it does not have a negative impact on health (Winarno, 1993). With an intercropping cropping pattern, the yield of sesame plants in Indonesia is still low, namely an average of 350 kg / ha of dry seeds (Rukmana, 1998). The shortage of domestic sesame products is met with imports of sesame from Thailand, Vietnam and other countries (Hanura, 2004). This proves that the opportunity to develop sesame is still very open. The main obstacle in sesame development is the low yield. One way to increase productivity is by means of fertilization. The purpose of this study was to determine the effect of cow manure and its interaction on the growth and yield of sesame. The research was conducted in Pijiharjo Hamlet, Karang Lor Village, Manyaran District, Wonogiri Regency, Central Java (57662), from 19 April to 16 July 2020.This research is a factorial experiment consisting of two factors based on a completely randomized block design (RAKL) consisting of 3 replications. The treatment is as follows: the first factor is the provision of cow manure at a rate of 150 gr (P2), 100 gr (P1) and without fertilizer (P0) as a control. The second factor is three kinds of sesame varieties consisting of SBR 1 (V1), SBR 4 (V2) and WINAS 1 (V3). Based on the results of research and discussion, it can be concluded that: The three varieties of sesame are not responsive to the three treatments of the dose of cow manure so that there is still a need to add a more precise dose according to the needs of the sesame plant.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124291437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI TAKARAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.)","authors":"Nanda Gerry Octavianto, D. Nurhayati, S. Siswadi","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5380","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5380","url":null,"abstract":"Maize is one of the most important food crops in the world and is even loved by people in Indonesia.This research was conducted in Manyaran Wonogiri, Central Java, from April to July 2020 in a pandemic situation. Where the implementation of regional PSBB is applied so that there are obstacles in the treatment of corn this research. In the cultivation of corn there are still obstacles from pest attack to harvest. The purpose of this study was to test the amount of cow manure against corn varieties (Zea mays L.). The method used in this study is RandomIzed Group Design Complete with two factorials, namely 2 varieties and 5 measure of cow manure combined into 10 combinations and repeated 3 times so that 30 experimental units were obtained. For the following treatment: J1P0: Maize P21 measure 0g/ plant, J1P1: Maize P21 measure 150 g / plant, J1P2: Maize P21 measure 300 g / plant, J1P3 : Maize P21 measure 450 g / plant, J1P4: Maize P21 measure 600 g / plant, J2P0: Corn Bisi 2 measure 0 g / plant, J2P1: Corn Bisi 2 measure 150 g / plant, J2P2: Corn Bisi 2 measure 300 g / plant, J2P3: Corn Bisi 2 measure 450 g / plant, J2P4: Corn Bisi 2 measure 600 g / plant. The results showed that the application of cow manure to Pionner 21 corn had no significant effect on observed parameters such as plant height, dry weight of stover, number of leaves, stem circumference, wet stover, but had an effect on seed weight per plantt, ear weight per plant, weight of 1000 seeds. Whereas Bisi 2 corn had no effect on plant height, leaf number, stem circumference, stover dry weight, cob weight per plantt, but had an effect on wet stover weight, seed weight per plant, weight 1000 seeds.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133746007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN PEMANGKASAN PUCUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie)","authors":"Liani Puspitasari, D. Nurhayati, Kharis Triyono","doi":"10.33061/INNOFARM.V23I1.5253","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V23I1.5253","url":null,"abstract":"Penelitian ini tentang “Uji konsentrasi paclobutrazol dan pemangkasan pucuk pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar ungu (Ipomoea batatas blackie)” telah dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober 2020 sampai 16 Januari 2021 di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk menguji konsentrasi paclobutrazol terhadap pangkasan pucuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas blackie). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri dari 2 faktor, masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Adapun kedua faktor tersebut adalah : (1) pemangkasan pucuk (P) dengan 3 (tiga) taraf yaitu : tanpa pemangkasan (P0), pemangkasan 10 cm (P1), pemangkasan 20 cm (P2), (2) pemberian konsentrasi paclobutrazol (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : tanpa pemberian konsentrasi paclobutrazol (K0), pemberian konsentrasi paclobutrazol 50 ppm (K1), pemberian konsentrasi paclobutrazol 100 ppm (K2), pemberian paclobutrazol 150 ppm (K3). Kedua faktor perlakuan tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam, yang dilanjutkan dengan Uji Duncan’s Mutiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan konsentrasi paclobutrazol dan pemangkasan pucuk berpengaruh terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan tanpa pemangkasan pucuk dan konsentrasi paclobutrazol 150 ppm (P0K3) memberikan hasil tertinggi pada berat umbi yaitu sebesar 666,67 gram","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123456390","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MACAM BAHAN TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP HASIL TANAMAN UWI (Dioscorea alata L.)","authors":"Jm. Sri Hardiatmi Y. Sartono Joko Santosa Arba’im","doi":"10.33061/innofarm.v20i2.2559","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v20i2.2559","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan pada 1 Juni 2017 sampai 20 Agustus 2017 yang berlokasi di Sekip RT.5, RW.8, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Dengan ketinggian tempat 140 meter diatas permukaan air laut dengan jenis tanah ladu (aluvial). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Macam Bahan Tanam dan Pemberian Pupuk Hayati Biotamax terhadap Hasil Tanaman Uwi (Dioscorea alata L.). Penelitian ini menggunakan perancangan dasar Rancangan Acak Lengkap yang disusun secara faktorial, terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu macam bahan tanaman dan pupuk hayati Biotamax dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Adapun faktor-faktor tersebut sebagai berikut: Faktor macam bahan tanam (M) yang terdiri dari 4 macam antara lain: M1= Menggunakan umbi bawah tanah besar (350 gr), M2= Menggunakan umbi bawah tanah kecil (150 gr), M3= Menggunakan umbi layang besar (100 gr), M4= Menggunakan umbi layang kecil (30 gr). dan Faktor pemberian pupuk Biotamax (B), B1= Tanpa pemberian pupuk hayati Biotamax, B2= Dengan pemberian pupuk hayati Biotamax. pengamatan yang dilakukan meliputi, parameter Berat uwi (gram),Jumlah uwi, Volume uwi (ml), Berat umbi layang (gram), Jumlah umbi layang, Volume umbi layang (ml). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Dari hasil analisa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Perlakuan macam bahan tanam dan pemberian pupuk hayati Biotamax terhadap hasil tanaman uwi tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati. Kata kunci: macam bahan tanam, pupuk hayati, hasil uwi","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115539410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LIMBAH AMPAS KOPI DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM DI POLYBAG","authors":"Sartono Joko Santosa","doi":"10.33061/INNOFARM.V20I2.2556","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/INNOFARM.V20I2.2556","url":null,"abstract":"Dalam teknologi budidaya pertanian terdapat unsur hata yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Salah satu unsur hara yang alami dan mudah mendapatkannya serta banyak tersedia adalah air limbah ampas kopi dan media tanam. Penelitian yang berjudul Pengaruh Limbah Ampas Kopi dan Macam Media terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum di Polybag bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis limbah ampas kopi dan macam media terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum di polybag, dilaksanakan bulan April sampai Agustus 2018, di Green House Fakultas Pertanian UNISRI Mojosongo. Dengan ketinggian tempat 140 mdpl, jenis tanah grumosol. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Peubah yang digunakan yaitu Tinggi tanaman, Jumlah daun, Berat segar brangkasan, Berat kering brangkasan, Jumlah biji per malai, Berat 100 biji dan berat kering biji per malai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian dosis limbah ampas kopi berpengaruh terhadap berat segar brangkasan dan berat kering biji per malai, Pemberian macam media tanam tidak berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan serta tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis limbsh ampas kopi dan macam media tanam terhadap semua parameter pengamatan tanaman sorgum Kata kunci : Limbah ampas kopi, media tanam, sorgum, polybag","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132134437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}