{"title":"ANALISIS FAKTOR MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI MENERAPKAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI DESA ULAK SEGELUNG KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Muhamad Muhamad, Nur Ahmadi","doi":"10.48093/jimanggis.v3i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v3i1.96","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi keputusan petani menerapkan teknologi sistem tanam jajar legowo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ulak Segelung Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian yang digunakan adalah survei terhadap petani yang berusahatani padi dengan sistem tanam jajar legowo. Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah acak berlapis berimbang (Proportionate Stratified Random Sampling). Adapun besarnya jumlah petani contoh yang ditetapkan dalam penelitian ini dari masing masing kelompok sebanyak 50 % petani contoh, yaitu petani dengan sistem tanam jajar legowo sebanyak 30 orang.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, faktor pengalaman, pendapatan usahatani, luas panen dan produktivitas berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam menerapkan sistem tanam jajar legowo, sedangkan lama pendidikan, jumlah tangungan keluarga, total pendapatan petani, biaya usahatani, dan tenaga kerja berpengaruh tidak nyata terhadap keputusan petani dalam menerapkan sistem tanam jajar legowo.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"219 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122851774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Pandemi Covid Terhadap Pendapatan dan Kemiskinan Rumah Tangga UMKM Di DAS Keduang","authors":"Endang Siti Rahayu, Arbianti Arbianti","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.77","url":null,"abstract":" Covid-19 menimbulkan tantangan yaitu krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Covid-19 telah menimbulkan dampak signifikan terhadap penurunan perekonomian nasional, termasuk sektor UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap pendapatan dan kemiskinan rumah tangga UMKM di DAS Keduang. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif komparatif dari pendapatan UMKM sebelum pandemi (2019) dan saat pandemi (2020). Analisis kemiskinan menggunakan Fosteer-Greer-Thorbecke (FGT) index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan dampak terhadap penurunan pendapatan UMKM, peningkatan kedalaman kemiskinan, dan keparahan kemiskinan.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129124632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pola Pemasaran Cabai Merah Kriting (Capsicum Anum L) di Desa Rimba Alai Kecamatan Banyausin III Kabupaten Banyuasin","authors":"Kuswantinah Kuswantinah","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.71","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki daratan yang sangat luas sehingga mata pencaharian penduduk sebagian besar berada pada sektor pertanian, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagi negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang pembangunan juga sebagai sumber mata pencaharian pen Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak. Sebagai komoditi unggulan di Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak uduknya (Departemen Pertanian, 2010). Proses lelang dilakukan dengan mekanisme untuk melindungi petani dari permainan harga pada saat panen. membantu petani mendapatkan batas harga yang lebih baik dan di Desa Rantau Alai Kecamatan Banyuasin II. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja). Pertimbangannya adalah Desa Rantau Alai merupakan daerah yang berpotensial untuk mengusahakan cabe merah keriting di Kabupaten Banyuasin III. Penelitian dilaksanakan pada bulani Januari 2019 sampai dengan Juni 2019. \u0000Penerimaan usahatani merupakan hasil kali total produksi dengan harga satuannya. Produksi adalah total hasil dari usahatani yang dinyatakan dalam bentuk fisik. Sedangkan pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya proses produksi dari usahatani cabai. Produksi petani yang menjual cabe dengan sistem lelang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan produksi petani yang menjual dengan sistem non lelang. Produksi cabe merah keriting rata-rata sebesar 5.765 kg per hektar pada saat penelitian dan harga jual di pasar lelang rata-rata Rp. 47.000,00 sedangkan produksi petani yang pendapatan petani yang menjual cabe secara lelang lebih besar dari pendapatan petani yang menjual cabe secara bebas dan non lelang. Jika dibandingkan antara nilai t hitung untuk petani yang menjual secara lelang 4.38 lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung untuk petani yang menjual cabai merah keriting secara benas dengan nilai = 3,976. Artinya 4,38 > 3,976 terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan petani yang menjual secara lelang dibandingkan dengan pendapatan petani yang menjual secara bebas atau non lelang.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122575448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efisiensi Pemasaran Kelapa Dalam (Cocos Mucifera L.) di Daerah Pasang Surut Desa Sungsang II Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin","authors":"Emmy Kurniati, V. Kertasari, S. Susiana","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.68","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujan untuk menganalisis 1. Saluran pemasaran kelapa 2. Nilai farmer’share yang di terima masing-masing saluran pemasaran. 3. Besar marjin pemasaran dari masing-masing saluran pemasaran. 4. Tingkat efisiensi pemasaran kelapa. Penelitian ini di laksanakan di Desa Sungsang II Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Pemilihan lokasi di lakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan salah satu sentra produksi kelapa di Kabupaten Banyuasin. Penelitian dilaksanakan dari bulan November 2020 sampai dengan bulan Januari 2021. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah survey terhadap petani yang berusaha tani kelapa di Desa Sungsang II. Metode penarikan contoh yang di gunakan survey terhadap 20 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani Mekar Mayang Sungsang II, sedangkan penarikan contoh pedagang pengumpul desa sebanyak 8 orang dengan penetapan sampel sebanyak 2 orang dan pedagang pengumpul kecamatan sebanyak 4 orang dengan penetapan sampel 2 orang. Hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut : 1. Sistem saluran pemasaran kelapa dalam terdapat 2 (dua) saluran. 2. Farmer’s share yang diterima masing-masing saluran pemasaran yaitu 46,67 persen untuk saluran I dan 56,00 persen untuk saluran II. 3. Besarnya marjin pemasaran yang diterima adalah pada pedagang pengumpul desa adalah Rp. 300,00 per butir dan pada pedagang pengumpul kecamatan adalah sebesar Rp. 500,00 per butir untuk saluran I, sedangkan pada saluran II margin yang diterima adalah sebesar Rp. 550,00 per butir untuk pedagang besar kapal. 4. Tingkat efisiensi pemasaran kelapa dalam di Desa Sungsang II terdapat pada saluran II.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122311740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Salak Pondoh (Salaca edulis) di Desa Watulimo Kabupaten Trenggalek","authors":"Widi Artini, Nina Lisanty, Eko Yuliarsha Sidhi","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.70","url":null,"abstract":" Salak pondoh adalah jenis buah salak yang disukai karena rasa buah yang manis meskipun dalam keadaan belum matang, memiliki harga jual yang relatif lebih tinggi dibanding buah lainnya, mampu berproduksi secara terus menerus sepanjang tahun, memiliki lebih kurang dua puluh hari masa simpan, dan cukup ramah dengan perut apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Desa Watulimo Kabupaten Trenggalek terkenal sebagai wilayah produsen dan sentra budidaya salak pondoh, khususnya bagi para konsumen di Jawa Timur dan sekitarnya. Penelitian dilakukan di lokasi tersebut untuk mengetahui jumlah produksi, tingkat efisiensi usahatani, dan pendapatan petani salak pondoh. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak, namun proporsional berdasarkan lima strata usia tanaman salak pondoh yang diusahakan, berkisar 10 hingga 23 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun usahatani salak pondoh untuk luas lahan 1 hektar dengan populasi tanaman 1.600 pohon adalah Rp25.478.995. Biaya tersebut merupakan biaya yang meliputi biaya sewa lahan, tenaga kerja, pajak, pupuk, dan biaya lainnya. Adapun dari biaya tersebut, rerata penerimaan petani adalah Rp49.366.940. Dari hasil tersebut, petani mendapatkan keuntungan/pendapatan bersih sebesar Rp23.887.945 per hektar yang sekaligus juga menunjukkan rasio antara penerimaan dan biaya sebesar 1,94, yang bermakna bahwa usahatani tersebut efisien dan menguntungkan.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"1 40","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120928066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Dan Partisipasi Dalam Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat Di UPTD KKPH Wilayah V Lempuing - Mesuji","authors":"Ambar Prio Prasojo, Yudhi Zuriah Wirya Purba","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.72","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) di UPTD KPH Wilayah V Lempuing - Mesuji. Penelitian dilaksanakan di Desa Lubuk Seberuk, Desa Muara Burnai II, Desa Lubuk Makmur dan Desa Tanjung Sari I, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Bulan (Mei - Juni) 2021. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut telah memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR). Pengambilan sampel menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sample yang diambil sebanyak 83 responden dari 316 anggota populasi. Hasil penelitian menunjukkan Secara simultan faktor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap persepsi masyarakat Dari uji t disimpulkan bahwa variabel pendidikan formal, luas lahan HTR, dan pendapatan berpengaruh nyata terhadap persepsi responden. Faktor-faktor secara bersama-sama berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan hutan tanaman rakyat. Dari uji t disimpulkan bahwa variabel jenis tanaman, persyaratan perijinan, proses perijinan, hak dan kewajiban, dan tenaga pendamping dinyatakan sebagai variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap partisipasi responden.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129956839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Model Komparatif Penggunaan Faktor Produksi Petani Swadaya dan Plasma Pada Usaha Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin","authors":"Lifianthi Lifianthi, Selly Oktarina","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.69","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, dengan sampel petani kelapa sawit yang diusahakan oleh petani swadaya dan plasma. Hasil penelitian yang diperoleh menyimpulkan, terdapat perbedaan tingkat produksi dan produktivitas usahatani kelapa sawit yang diusahakan oleh petani swadaya dan plasma, hal ini dikarenakan adanya sistem pola pengusahaan yang dilakukan antara petani swadaya dan plasma yang berbeda. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi petani swadaya di Kabupaten Musi Banyuasin adalah luas lahan, jumlah penggunaan pupuk dan penggunaan herbisida. Petani plasma faktor yang mempengaruhi adalah penggunaan pupuk Urea. Pendapatan yang diperoleh dari petani plasma lebih besar dibandingkan pendapatan yang diterima petani swadaya. Hal ini menunjukkan pengelolaan usahatani dan penggunaan faktor poduksi yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas TBS. \u0000Implikasi kebijakannya adalah upaya peningkatan produktivitas TBS di kebun swadaya dan plasma, melalui perbaikan tata cara budidaya tanaman kelapa sawit dengan cara memperbaiki dan mengintensifikasi pemeliharaan kebun, dan melakukan pemupukan yang teratur sesuai dengan dosis yang sudah direkomendasikan. Usaha perkebunan yang sudah waktunya diremajakan, perlu diupayakan agar menggunakan bibit unggul yang potensi produktivitasnya tinggi, seperti bibit varietas Pisifera dan Tenera. Penetapan harga TBS oleh pemerintah yang wajar dan adil bagi kedua belah pihak, sehingga dapat membantu memperkuat posisi tawar petani. Diperlukan kerjasama antara perusahaan inti dan pemerintah dalam membangun, memelihara dan memperbaiki infrastuktur transportasi yang digunakan untuk mengangkut TBS agar lancar distribusi dan pemasarannya. Pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM, kelembagaan kelompok pekebun dan koperasi agar dapat melakukan kerjasama, bersinergi dengan petani dalam mengelola kelapa sawit agar dapat senantiasa menghasilkan produksi yang mendekati potensi tertingginya. \u0000 ","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115082253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PEMBESARAN DAN PEMBENIHAN IKAN LELA (CLARIAS GARIEPINUS) DI KELURAHAN SRI MULYA KECAMATAN SEMATANG BORANG KOTA PALEMBANG","authors":"Yedi Wihardi","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.59","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang analisis pembesaran dan pembenihan ikan lela (clarias gariepinus) di Kelurahan Sri Mulya Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Rata-rata biaya yang dikeluarkan pembesaran ikan lele adalah Rp. 10.080.517, sedangkan pendapatan pembesaran ikan lele sebesar Rp. 3.247.483 dalam 1 periode. Rata-rata biaya yang dikeluarkan pembenihan ikan lele adalah Rp. 2.714.417, sedangkan pendapatan pembenihan ikan lele sebesar Rp. 2.465.533 dalam 1 periode. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pembesaran ikan lele adalah modal, luas kolam, dan tenaga kerja.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116103361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BIAYA USAHA TANI JAGUNG HIBRIDA SERTA KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN","authors":"R. Kurniati, V. Kertasari, S. Susiana, J. Junaidi","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.54","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghitung: 1. Biaya produksi yang dikeluarkan petani serta pendapatan petani dari usaha tani jagung hibrida, 2. Keuntungan yang diperoleh dari usaha tani jagung hibrida, 3. Besarnya kontribusi usaha tani jagung hibrida terhadap pendapatan petani. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan yang penentuan lokasi secara sengaja (purposive). Petani contoh diambil dilakukan secara acak dengan menggunakan (simple random sampling), diambil 20 petani dari 40 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya produksi yang dikeluarkan petani dalam usahatani jagung hibrida di Kecamatan Sembawa adalah rata-rata sebesar Rp. 3.936.250,-/luas garpan atau Rp. 13.727.500,-/ha, sedangkan penerimaan yang diterima petani adalah sebesar Rp. 6.600.000/Lg atau Rp.24.000.000,-/ha, dan pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 2.663.750,-/Lg atau Rp. 10.272.500/ha. 2. Usahatani jagung hibrida di Kecamatan Sembawa adalah menguntungkan, karena nilai R/C 1,68. 3. Kontribusi pendapatan usahatani jagung hibrida terhadap total pendapatan keluarga di Kecamatan Sembawa adalah sebesar 45,62 % per luas garapan atau 76,39% per hektar. \u0000Kata Kunci : jagung hibrida, keuntungan, usahatani","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121539756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PERSEDIAAN GABAH DI TINGKAT PETANI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KELURAHAN SUMBER HARTA KECAMATAN SUMBER HARTA KABUPATEN MUSI RAWAS","authors":"Lifitanti Lifitanti, Indah Fitriyani, Maryanah Hamzah","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.57","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini terdiri dari: 1) Menghitung proporsi distribusi kuantitatif beras yang dihasilkan petani setiap musim dalam setahun, 2) Mengidentifikasi komponen biaya persediaan serta menghitung biaya persediaan di tingkat petani yang dikeluarkan setiap musim dalam satu tahun. tahun. 3) Menganalisis pengaruh penawaran gabah di tingkat petani terhadap pendapatan usahatani padi. Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan petani memiliki persediaan produksi padi. Penelitian ini menggunakan metode survei. Sampel penelitian ini berjumlah 38 responden dari 283 petani sebagai populasi yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi distribusi produksi beras yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Sumber Harta Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas adalah proporsi penjualan pertama 42,98%, proporsi stok jual 19,70%, proporsi gaji. panen 16,96%, proporsi upah giling 6,35%, dan proporsi benih 1,52%. Dengan demikian diketahui bahwa hasil padi setiap musim tanam memenuhi kebutuhan konsumsi beras petani. Rata-rata jumlah persediaan gabah di tingkat petani per tahun di Sumber Harta adalah 1.306,99 kg dengan rata-rata biaya persediaan yang dikeluarkan per tahun sebesar Rp88.972,88. Hasil analisis menunjukkan besarnya biaya persediaan per kg dengan harga panen lebih rendah dari harga jual beras terakhir. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa petani yang melakukan penyimpanan gabah terlebih dahulu memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan menjual seluruh pada saat panen raya dengan selisih sebesar Rp2.083.246,22. Diketahui juga suplai gabah di tingkat petani mempengaruhi pendapatan usahatani padi di Kecamatan Sumber Harta.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133851399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}