Analisis Pola Pemasaran Cabai Merah Kriting (Capsicum Anum L) di Desa Rimba Alai Kecamatan Banyausin III Kabupaten Banyuasin

Kuswantinah Kuswantinah
{"title":"Analisis Pola Pemasaran Cabai Merah Kriting (Capsicum Anum L) di Desa Rimba Alai Kecamatan Banyausin III Kabupaten Banyuasin","authors":"Kuswantinah Kuswantinah","doi":"10.48093/jimanggis.v2i2.71","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki daratan yang sangat luas sehingga mata pencaharian penduduk sebagian besar berada pada sektor pertanian, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagi negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang pembangunan juga sebagai sumber mata pencaharian pen Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak. Sebagai komoditi unggulan di Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak uduknya (Departemen Pertanian, 2010). Proses lelang dilakukan dengan mekanisme untuk melindungi petani dari permainan harga pada saat panen. membantu petani mendapatkan batas harga yang lebih baik dan di Desa Rantau Alai Kecamatan Banyuasin II. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja). Pertimbangannya adalah Desa Rantau Alai  merupakan daerah yang berpotensial untuk mengusahakan cabe merah keriting di Kabupaten Banyuasin III. Penelitian  dilaksanakan pada bulani Januari  2019  sampai dengan Juni 2019. \nPenerimaan usahatani merupakan hasil  kali total produksi dengan harga satuannya. Produksi adalah total hasil dari usahatani yang dinyatakan dalam bentuk fisik. Sedangkan pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya proses produksi dari usahatani cabai. Produksi petani yang menjual cabe dengan sistem lelang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan produksi petani yang menjual dengan sistem non lelang. Produksi cabe merah keriting rata-rata sebesar 5.765 kg per hektar  pada saat penelitian dan harga jual di pasar lelang  rata-rata Rp. 47.000,00  sedangkan produksi petani yang pendapatan  petani  yang menjual cabe secara lelang lebih besar  dari pendapatan petani yang menjual cabe secara bebas dan non lelang.  Jika dibandingkan antara nilai t hitung untuk petani yang menjual secara lelang 4.38 lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung untuk petani yang menjual cabai merah keriting secara benas dengan nilai = 3,976. Artinya 4,38 > 3,976  terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan petani yang menjual secara lelang dibandingkan dengan pendapatan petani yang menjual secara bebas atau non lelang.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i2.71","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki daratan yang sangat luas sehingga mata pencaharian penduduk sebagian besar berada pada sektor pertanian, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagi negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang pembangunan juga sebagai sumber mata pencaharian pen Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak. Sebagai komoditi unggulan di Pasar Lelang, sebagai suatu upaya memperpendek rantai pemasaran sehingga diharapkan petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak uduknya (Departemen Pertanian, 2010). Proses lelang dilakukan dengan mekanisme untuk melindungi petani dari permainan harga pada saat panen. membantu petani mendapatkan batas harga yang lebih baik dan di Desa Rantau Alai Kecamatan Banyuasin II. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja). Pertimbangannya adalah Desa Rantau Alai  merupakan daerah yang berpotensial untuk mengusahakan cabe merah keriting di Kabupaten Banyuasin III. Penelitian  dilaksanakan pada bulani Januari  2019  sampai dengan Juni 2019. Penerimaan usahatani merupakan hasil  kali total produksi dengan harga satuannya. Produksi adalah total hasil dari usahatani yang dinyatakan dalam bentuk fisik. Sedangkan pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya proses produksi dari usahatani cabai. Produksi petani yang menjual cabe dengan sistem lelang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan produksi petani yang menjual dengan sistem non lelang. Produksi cabe merah keriting rata-rata sebesar 5.765 kg per hektar  pada saat penelitian dan harga jual di pasar lelang  rata-rata Rp. 47.000,00  sedangkan produksi petani yang pendapatan  petani  yang menjual cabe secara lelang lebih besar  dari pendapatan petani yang menjual cabe secara bebas dan non lelang.  Jika dibandingkan antara nilai t hitung untuk petani yang menjual secara lelang 4.38 lebih besar dibandingkan dengan nilai t hitung untuk petani yang menjual cabai merah keriting secara benas dengan nilai = 3,976. Artinya 4,38 > 3,976  terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan petani yang menjual secara lelang dibandingkan dengan pendapatan petani yang menjual secara bebas atau non lelang.
印尼是一个群岛国家,有广阔的陆地,所以居民的生计主要是在农业部门,因此印尼被作为国家的农业发展意味着依靠农业作为支柱的国家也作为生计来源笔拍卖市场营销作为一个努力缩短链条,使农民可以得到更有价值的价格预期。作为拍卖市场的一种商品,为了缩短营销链,农民希望得到一个更好的价格(农业部,2010年)。拍卖过程是用一种机制来保护农民在收获时不受价格游戏的影响。帮助农民获得更好的价格限制,并在Rantau Alai村banyusalii。这些地点的选择是有目的的。考虑到Rantau Alai村是banyusaliii区开发卷红辣椒的潜在领域。该研究于2019年1月至2019年6月进行。进入企业是其单价生产总值的一倍。生产是所有以物质形式表现出来的企业的总和。而收入是胡椒种植者生产过程中总收入与成本的差额。销售带有拍卖系统的辣椒的农民生产比非拍卖系统的农民生产更多更好。在研究和拍卖市场上,红辣椒的平均产量为每英亩5,765公斤,而在拍卖过程中销售辣椒的农民产量平均为4.7万卢比,而在拍卖过程中销售辣椒的农民产量比在拍卖过程中销售辣椒的农民数量还要多。以拍卖方式销售的农民的t - 38比卖卷红辣椒的农民的t - 38还要多。这意味着,农民的拍卖收入与农民的免费或非公开销售收入相比,是实实在在的区别。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信