Jurnal EcolabPub Date : 2021-11-21DOI: 10.20886/jklh.2021.15.2.121-132
Muharam Syam Nugraha, Asep Saefumillah, A. Sopaheluwakan
{"title":"Karakteristik Kimia dan Morfologi dari Total Suspended Particulate (TSP) di Jakarta dan Puncak-Bogor pada Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar","authors":"Muharam Syam Nugraha, Asep Saefumillah, A. Sopaheluwakan","doi":"10.20886/jklh.2021.15.2.121-132","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2021.15.2.121-132","url":null,"abstract":"Penggunaan transportasi umum di DKI Jakarta selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) periode April – Mei 2020 meningkatkan kualitas udara secara signifikan, dibandingkan dengan tahun 2019. Salah satu parameter yang dapat menentukan kualitas udara adalah Total Suspended Particulate (TSP). Sampel TSP dikumpulkan dari lokasi Jaringan Pemantau Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Meteorologi Kemayoran-Jakarta dan Pos Polusi Udara Cibeureum, Puncak-Bogor menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS) selama 24 jam. Periode pengambilan sampel setiap enam hari sekali mulai 14 Maret hingga 19 Mei 2020. Konsentrasi TSP ditentukan menggunakan metode gravimetri. Rata-rata konsentrasi TSP pada tiga periode sampling pertama April 2020 (menjelang dan awal berlakunya PSBB) memiliki nilai terendah di Jakarta dan Puncak-Bogor berturut-turut sebesar 80,08 mg/m3 dan 40,51 mg/m3. Tingkat potensi toksisitas ditentukan untuk mengetahui efeknya terhadap kesehatan manusia. Potensi toksisitas dihitung dengan membagi konsentrasi TSP dengan nilai baku mutu nasional sebesar 230 ug/m3. Nilai potensial toksisitas rata-rata di Jakarta dan Puncak-Bogor masing-masing sebesar 0,527 dan 0,220. Sumber asal materi partikulat diketahui dengan digunakan model pollution-rose. Sampel TSP dikarakterisasi menggunakan instrumen Scanning Electron Microscopy (SEM). Unsur yang melimpah pada permukaan partikel, secara berurutan terdiri dari O, Si, C, Na, Al, K dan Ca. Rasio komponen (Ca, C, O, Na, Al, Si, dan K) yang terdapat pada sampel TSP dari Jakarta dan Puncak-Bogor masing-masing sebesar 1,303; 1,060; 1,026; 0,995; 0,969; 0,898; dan 0,882. TSP dari Puncak-Bogor memiliki morfologi dengan bentuk cenderung tidak beraturan, sedangkan TSP dari Jakarta cenderung berbentuk bulat yang bertumpuk. Berdasarkan morfologi dan analisis kimianya, sebagian besar sumber TSP di Puncak-Bogor berasal dari alam, sedangkan TSP di Jakarta berasal dari campuran partikulat sumber antropogenik.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123543024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2021-11-21DOI: 10.20886/jklh.2021.15.2.111-119
Bambang Hindratmo, S. Masitoh, Retno Puji Lestari, Maulana Kusumawardhani
{"title":"Kandungan Logam Berat dalam Sungai dan Tanah di Beberapa Wilayah Desa Hila, Kepulauan Romang – Kabupaten Maluku Barat Daya","authors":"Bambang Hindratmo, S. Masitoh, Retno Puji Lestari, Maulana Kusumawardhani","doi":"10.20886/jklh.2021.15.2.111-119","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2021.15.2.111-119","url":null,"abstract":"Kecamatan Kepulauan Romang terletak di Kabupaten Maluku Barat Daya dengan luas wilayah 280,94 km2 dan terdiri dari tiga wilayah yaitu Desa Jerusu, Desa Hila, dan Desa Solath. Topografi Kepulauan Romang terdiri dari pegunungan yang dikelilingi lautan, dengan sumber daya alam yang melimpah dari sektor kehutanan, pertanian, kelautan, dan potensi penambangan mineral. Area Desa Hila memiliki sumber daya alam mineral yang berharga, sehingga terjadi potensi eksplorasi dan pertambangan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat pada air dan tanah di beberapa wilayah pertambangan Desa Hila, Kepulauan Romang. Pengambilan contoh uji dilakukan pada 6-12 April 2017 menggunakan metode grab sampling dan komposit di 2 (dua) titik pengambilan air Sungai Hilmat dan Drill Camp, serta 9 (sembilan) titik contoh uji tanah. Hasil analisis air sungai menunjukkan bahwa parameter logam berat (Hg, Fe, Mn, Cu, As, Cd, Co, Ni, Au, dan Zn) berada di bawah baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah PP No 82/2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada lampiran untuk Kelas 1. Baku mutu masih mengacu pada peraturan yang lama karena kegiatan dilakukan sebelum dikeluarkannya PP No 22/2021. Logam dominan yang ditemukan dalam matriks tanah adalah Fe dengan konsentrasi berkisar antara 600-63900 mg/Kg. Fe merupakan mineral alamiah yang banyak terkandung di dalam tanah, kemudian disusul logam Mn, As, dan Cu dengan kisaran konsentrasi masing-masing yaitu 15-9491 mg/Kg, 10-1998 mg/Kg, dan 2,9-2978 mg/Kg.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126285292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2021-05-08DOI: 10.20886/jklh.2021.15.1.13-22
rosita rakhim
{"title":"Dampak Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terhadap Konsentrasi PM10 di Pekanbaru","authors":"rosita rakhim","doi":"10.20886/jklh.2021.15.1.13-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2021.15.1.13-22","url":null,"abstract":"Dampak Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terhadap Konsentrasi PM10 di Pekanbaru. Salah satu faktor penurunan kualitas udara dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan aktivitas masyarakat diluar ruangan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kondisi kualitas udara di Pekanbaru sebelum dan saat diterapkan PSBB. Data yang digunakan adalah data konsentrasi PM10 hasil pengukuran PM10 Analyzer, BAM1020. Statistik deskriptif dan uji Mann-Whitney U test sebagai uji non-parametrik untuk menentukan perubahan signifikansi dari PM10 sebelum dan saat PSSB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dan saat PSBB, konsentrasi PM10 di Pekanbaru berada dalam kategori baik (0-50 µg/m3). Berdasarkan distribusi frekuensi kondisi sebelum PSBB, konsentrasi PM10 lebih tinggi jika dibandingkan saat kondisi PSBB. Kemudian berdasarkan polar plot sebaran konsentrasi PM10 bervariasi dengan konsentrasi terbesar sebelum PSBB yaitu antara 12-14 µg/m3 pada arah Barat Laut, sedangkan untuk kondisi saat PSBB konsentrasi terbesar antara 9-10 µg/m3 pada arah Timur Laut. Berdasarkan rata-rata periode waktu per jam dan harian menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 cenderung lebih tinggi saat malam hari dibandingkan siang hari dan konsentrasi PM10 tertinggi terjadi pada hari Selasa dan terendah pada hari Minggu. Hasil Uji Mann-Whitney menunjukkan ada perubahan yang signifikan dalam konsentrasi PM10 sebelum dan saat PSBB di Pekanbaru.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130906373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2021-05-08DOI: 10.20886/JKLH.2021.15.1.53-62
A. Nurhayati
{"title":"Gas Emissions from Mixed Coal-Biomass Derived Fuel Burned in an Industrial Boilers","authors":"A. Nurhayati","doi":"10.20886/JKLH.2021.15.1.53-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/JKLH.2021.15.1.53-62","url":null,"abstract":"Textille industry consumes huge amount of coal to operate their boiler. At the same time, the company generated huge amount of bottom ash from the boiler operation and it is considered as hazardous waste. PT. X has been attempting to reuse bottom ash mixed with solid waste compost to generate biofuel named as biomass coal fuel (BCF) briquettes as co-fuel for boiler combustion. This study conducted two boiler combustion experiments: i) co-firing boiler operation with 90% coal and 10% of BCF, and ii) 100% of coal. The SO2 and NO2 emissions were measured from the two experiments. The emission test was carried out using the MRU Optima 7 which is equipped by an electrochemical sensor, combined with an extraction probe to be inserted into the stack. From the emission test results, the SO2 concentration of 100% of coal burning was 150 mg/Nm3. SO2 concentration of coal fuel with a substitution of 10% BCF was 498.8 mg/Nm3. The NO2 concentration from 100% coal combustion was 174.2 mg/Nm3while from mixed fuel combustion was 370.3 mg/Nm3. Using BCF as an aggregate for coal combustion did not bring in lower emissions of SO2 and NO2. Emission factor for SO2 from 100% coal combustion is 6.295 g/kg while for coal fuel with a substitution of 10% BCF is 31.09 g/kg. NO2 emission factor from 100%, coal burning is 7.31 g/kg while the emission factor of NO2 in coal fuel with a substitution of 10% BCF is 23.31 g/kg.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116811695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Kualitas Udara Berdasarkan Parameter Deposisi Kering di Jakarta, Bandung, dan Serpong","authors":"S.SiM.Sc Retno Puji Lestari, Dyah Aries Tanti, Miya Riski Utari, Yuni Kartika","doi":"10.20886/JKLH.2021.15.1.1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/JKLH.2021.15.1.1-11","url":null,"abstract":"Peningkatan emisi gas buang dari kegiatan industri dan transportasi berkontribusi pada terjadinya pencemaran udara dan menyebabkan deposisi asam. Pemantauan deposisi kering di tiga lokasi berbeda (Serpong, Jakarta, dan Bandung) dilakukan selama tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi polutan parameter deposisi kering, serta melihat perbandingan konsentrasi saat musim hujan dan kemarau. Pengukuran deposisi kering dengan metode filter pack meliputi dua parameter yaitu partikulat Na+, K+, Ca2+, Mg2+, NH4+, Cl-, NO3-, dan SO42- dalam aerosol serta gas-gas SO2, HNO3, NH3, dan HCl. Udara dilewatkan pada four stage filter pack yang memiliki spesifikasi untuk tiap komponen kimia di setiap rangkaian filter, selama dua minggu secara kontinyu menggunakan pompa dengan laju alir 1 L/menit. Filter hasil sampling dipreparasi dan dianalisis menggunakan Ion Chromatography DIONEX ICS5000 menggunakan eluen campuran NaHCO3 2,7 mM dan Na2CO3 0,3 mM untuk anion dan eluen MSA 20 mM untuk kation dengan laju alir pengukuran 1 L/menit. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa gas NH3 dan partikulat SO42- di setiap lokasi merupakan polutan dominan dalam deposisi kering. Konsentrasi NH3 tertinggi di Jakarta terjadi pada bulan Desember (4,4 ppb), di Bandung pada bulan November (17 ppb), sementara di Serpong pada bulan Juli (13 ppb). Konsentrasi SO42- paling tinggi di Jakarta terjadi pada bulan Juli (10,3 mg/m3), di Bandung pada bulan Februari (11,7 mg/m3), dan di Serpong pada bulan September (8,6 mg/m3). Persentase senyawa NH3 di Jakarta, Bandung, dan Serpong masing-masing sebesar 41%, 70%, dan 64%, sementara SO42- masing-masing sebesar 42%, 49%, dan 58%. Tidak terlihat adanya perbedaan nyata antara konsentrasi pencemar pada musim hujan dan kemarau di Bandung, Jakarta, dan Serpong untuk beberapa parameter, kecuali di Jakarta untuk Na+ (p < 0,05), di Serpong untuk SO2, HCl,dan K+ berbeda nyata (p < 0,05), serta parameter HNO3 dan NO3- berbeda nyata (p < 0,001).","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131192734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2021-05-08DOI: 10.20886/JKLH.2021.15.1.63-75
Oktaria Diah Diah Pitalokasari, Shohibul Fiqri, Dini Ayudia
{"title":"Validasi Metode Pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) Dalam Air Laut Secara Titrimetri Berdasarkan SNI 6989.72:2009","authors":"Oktaria Diah Diah Pitalokasari, Shohibul Fiqri, Dini Ayudia","doi":"10.20886/JKLH.2021.15.1.63-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/JKLH.2021.15.1.63-75","url":null,"abstract":"Validasi Metode Pengujian Biochemical Oxygen Demand (BOD) Dalam Air Laut Secara Titrimetri Berdasarkan SNI 6989.72:2009. Metode Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Pengujian BOD di air laut selama ini belum ada. Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimia atau Biochemical Oxygen Demand (BOD) (SNI 6989.72:2009) hanya berlaku untuk air dan air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode SNI 6989.72:2009 untuk matrik air laut. Validasi metode pengujian BOD pada air laut ini dilakukan secara titrimetri, berdasarkan penentuan oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi pada temperatur 20oC selama 5 hari (BOD5). Hasil validasi memperlihatkan bahwa jumlah populasi bakteri optimum dalam analisis BOD air laut 19,64 x 106 CFU/mL atau 4 mL Polyseed dalam 1 botol winkler 100 mL, dengan konsentrasi BOD5 standar GGA 174,73 mg/L, dan %O2 54,06, hasil ini sesuai dengan standar APHA No. 5210-2012. Nilai akurasi validasi berada dalam rentang 88–96%, presisi %RSD yang diterima, serta hasil pengujian yang linear. Hasil pengujian atau pengukuran menunjukan bahwa BOD5 dengan bakteri isolasi dan Polyseed menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berdasarkan uji t, Nilai BOD5 sampel air laut yang digunakan sebesar 12,38 mg/L, melebihi baku mutu BOD5 sesuai KEPMENLH No 51 Th. 2004 untuk air laut wisata bahari (<10 mg/L) namun belum melebihi baku mutu kawasan biota laut (<20 mg/L).","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124954501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2021-05-08DOI: 10.20886/jklh.2021.15.1.31-44
F. Permatasari, S. Hadisusanto, Eko Haryono
{"title":"Emisi CO2 Kendaraan Bermotor Periode Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (Studi Kasus: Ruas Jalan Di Jakarta Pusat)","authors":"F. Permatasari, S. Hadisusanto, Eko Haryono","doi":"10.20886/jklh.2021.15.1.31-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2021.15.1.31-44","url":null,"abstract":"Emisi CO2 Kendaraan Bermotor Periode Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (Studi Kasus: Ruas Jalan Di Jakarta Pusat). Jakarta Pusat sebagai jantung kota DKI Jakarta memiliki arus pergerakan orang dan barang yang tinggi terutama dalam penggunaan kendaraan bermotor. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menyebabkan semakin meningkatnya akumulasi CO2 di atmosfer. Pada awal tahun 2020 berbagai negara di dunia termasuk Indonesia dan Jakarta mengalami pandemi Covid19 yang mendorong pemerintah menerapkan pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan kasus penyebaran Covid19. Adanya PSBB mengakibatkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk keterbatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran emisi CO2 saat periode kebijakan PSBB di tiga ruas jalan Jakarta Pusat. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif meliputi besaran konsumsi BBM masyarakat menggunakan kuesioner, data lalu lintas harian rata-rata (LHR) kendaraan bermotor bersumber dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan besaran emisi CO2 menggunakan perangkat lunak Mobilev 3.0. Hasil penelitian ini didapatkan besaran rata-rata konsumsi BBM tiap kendaraan saat PSBB yaitu untuk sepeda motor sebesar 4,01 liter/unit kendaraan dan mobil sebesar 20,6 liter/unit kendaraan. Total LHR kendaraan bermotor keseluruhan pada tiga ruas jalan sebesar 159.621 kendaraan (PSBB Transisi) dan sebanyak 132.623 kendaraan (PSBB Total). Total besaran emisi CO2 keseluruhan dari tiga ruas jalan saat PSBB transisi sebesar 68.863 ton/tahun dan saat PSBB total emisi CO2 sebesar 52.287 ton/tahun. Urutan emisi CO2 tertinggi berada di Jalan MH. Thamrin, kemudian Jalan Abdul Muis dan emisi terendah berada di Jalan Prajurit KKO Usman Harun. Berdasarkan penelitian ini, secara keseluruhan terjadi penurunan emisi CO2 pada tiga ruas jalan sebesar 24% antara kondisi PSBB Transisi dan PSBB Total. Penurunan emisi CO2 terjadi karena adanya keterbatasan mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan bermotor dan perubahan konsumsi BBM selama periode kebijakan PSBB.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132037229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2020-11-01DOI: 10.20886/jklh.2020.14.2.137-145
Muhammad Rusydi Arif, A. Afiuddin, Tarikh Azis Ramadani
{"title":"Pemodelan Dispersi Emisi SO2 menggunakan Gaussian Dispersion Model (Studi Kasus Cerobong PLTU Kabupaten Probolinggo)","authors":"Muhammad Rusydi Arif, A. Afiuddin, Tarikh Azis Ramadani","doi":"10.20886/jklh.2020.14.2.137-145","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2020.14.2.137-145","url":null,"abstract":"Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Probolinggo sebagai industri pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batubara menghasilkan beberapa parameter emisi dari proses industrinya, salah satunya Sulfur Dioksida (SO2). Emisi SO2 ini dikeluarkan melalui cerobong dimana nantinya akan menyebar ke kawasan sekitar plant. Emisi SO2 ini dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar apabila Flue-Gas Desulfurization (FGD) sebagai instalasi pengendali emisi SO2 sedang bermasalah dan membutuhkan corrective maintenance. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait analisis dispersi emisi SO2 agar dapat mengestimasikan dampak dari emisi tersebut terhadap lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dispersi emisi SO2 dari cerobong PLTU Kabupaten Probolinggo Unit 9 pada musim kemarau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data emisi pada periode pemantauan Bulan Juli – September 2019 dan data meteorologi pada periode pemantauan Januari 2018 – Mei 2020. Pada penelitian ini, Gaussian Dispersion Model dipilih untuk memodelkan dispersi emisi SO2. Software Surfer dan Google Earth digunakan untuk penggambaran pola dispersi emisi SO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi SO2 terdispersi ke arah selatan dengan stabilitas atmosfer kelas B pada musim kemarau. Konsentrasi tertinggi emisi SO2 berdasarkan hasil model sebesar 107,74 μg/m3 dengan koordinat 7°43’43.452” LS; 113°34’17.766” BT dan memiliki jarak sebesar 1986,87 meter dari cerobong. Setelah sampai di titik maksimum, konsentrasi emisi terus menurun seiring dengan bertambahnya jarak dari cerobong.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128282650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2020-11-01DOI: 10.20886/jklh.2020.14.2.111-124
Alfonsus H Harianja, M.sc
{"title":"Model Pengelolaan Air Bersih di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan","authors":"Alfonsus H Harianja, M.sc","doi":"10.20886/jklh.2020.14.2.111-124","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2020.14.2.111-124","url":null,"abstract":"Pengelolaan sampah perkotaan telah menjadi permasalahan global dan tidak terkecuali di Kota Bogor. Saat ini sekitar 150-180 ton sampah padat per hari tidak dapat terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga dan tersisa di dalam kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor telah mengelola sampah padat perkotaannya dengan berlandaskan Undang-Undang Nomor 18/2008 yakni berupaya mereduksi sampah dari sumber terbesar, yaitu rumah tangga permukiman. Dalam upaya mereduksi sampah, pemerintah Kota Bogor telah membentuk Bank Sampah serta menyediakan komposter di perumahan. Terdapat 255 Bank Sampah unit terdaftar di Bank Sampah Induk Berbasis Aparatur (BASIBA) Kota Bogor, namun hanya 43 unit yang aktif dengan total reduksi kurang dari 1% timbulan sampah bulanan. Riset ini bertujuan untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap pengolahan sampah melalui Bank Sampah serta memodelkan alternatif skenario yang paling efektif dan memungkinkan untuk mengurangi timbulan sampah padat rumah tangga. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk analisis persepsi serta prinsip-prinsip sistem dinamik untuk permodelan. Analisis terhadap 196 sampel responden menunjukkan bahwa bahwa faktor usia dan tingkat pendidikan memiliki dampak paling signifikan dalam partisipasi masyarakat terhadap pengolahan dan mereduksi sampah melalui Bank Sampah. Kombinasi optimasi Bank Sampah dan edukasi terhadap partisipasi masyarakat dalam mereduksi timbulan sampah melalui Bank Sampah diperkirakan dapat mengurangi timbulan sampah tak terangkut sebesar 18% dalam jangka waktu lima tahun.","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122454271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal EcolabPub Date : 2019-11-11DOI: 10.20886/jklh.2019.13.2.85-96
Novi Andareswari, Sigid Hariyadi, Gatot Yulianto
{"title":"KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR USAHA TAPIOKA DI BOGOR UTARA","authors":"Novi Andareswari, Sigid Hariyadi, Gatot Yulianto","doi":"10.20886/jklh.2019.13.2.85-96","DOIUrl":"https://doi.org/10.20886/jklh.2019.13.2.85-96","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":247491,"journal":{"name":"Jurnal Ecolab","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115899071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}