{"title":"DESAIN PEMBANGUNAN BUDAYA TANGGUNG JAWAB PADA ANGGOTA REMAJA MASJID","authors":"A. Rufaidah","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.184","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.184","url":null,"abstract":"Untuk mendukung pencapaian tujuan program remaja masjid, tanggung jawab penting dimiliki oleh anggota dan dibudayakan sehingga anggota akan menjalankan segala amanah yang diberikan dengan sebaik mungkin. Studi tentang pembangunan nilai pada anggota remaja masjid cukup banyak dilakukan tetapi tidak berfokus pada pembuatan rumusan cara pembangunan budaya tanggung jawab dan cenderung deskriptif. Penelitian ini akan membuat rumusan desain pembangunan budaya tanggung jawab pada anggota remaja masjid dengan perspektif teori mekanisme primer dan sekunder pembangunan budaya Edgar Schein. Penelitian ini merupakan riset dasar dan diharapkan menjadi referensi dalam pembangunan budaya tanggung jawab pada remaja masjid. Mekanisme primer yang dilakukan diantaranya: (1) Pemimpin memperhatikan dan mengontrol tanggung jawab anggota; (2) Pemimpin mengingatkan tanggung jawab anggota dalam situasi krisis; (3) Penggunaan sumber daya dengan tanggung jawab; (4) Mencontohkan dan mengajari untuk bertanggung jawab; (5) Tanggunga jawab sebagai kriteria reward dan punishment; (6) Tanggung jawab sebagai kriteria rekrutmen dan penempatan anggota. Sedangkan mekanisme sekunder yang digunakan diantaranya: (1) Desain organisasi mendukung budaya tanggung jawab; (2) Sistem dan prosedur organisasi yang menekankan tanggung jawab; (3) Ritual organisasi untuk penguatan budaya tanggung jawab; (4) Tempelan terkait budaya tanggung jawab; (5) Cerita-cerita sosok yang bertanggung jawab; (6) Pernyataan filosofis dan karakter anggota remaja masjid adalah tanggung jawab.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"186 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122055616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERUMUSAN ETIS HUMOR DAKWAH DALAM DESAIN PESAN DAKWAH","authors":"Fenny Mahdaniar, Allan Surya","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.194","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.194","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan menggagas perumusan etis humor dalam desain pesan dakwah. Hal ini didasarkan pada persoalan bahwa kaidah etis humor dakwah yang telah dirumuskan oleh beberapa penelitian terdahulu masih bersifat etika umum, sehingga dirasa perlu ditindaklanjuti dengan mendetailkan pada unsur pesan dakwah agar lebih operasional untuk diterapkan dan menjadi referensi dai ataupun penyelenggara kegiatan ceramah dalam menyusun pesan dakwah yang mengandung humor. Penelitian ini merupakan penelitian konseptual menggagas ide dengan metode adaptasi teori antara konsep etika humor dakwah dengan desain pesan dakwah. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa etis humor dalam desain pesan dakwah sebagai berikut: 1).humor sebagai selingan yang tidak boleh menggeser tujuan pesan dakwah. 2).humor yang disisipkan harus bersumber dari data yang valid dan tidak menjadikan dalil sebagai bahan lelucon. 3).penempatan humor dalam pesan dkawah tidak boleh pada pembuka, pembacaan sholawat Nabi, kesimpulan, pembacaan doa dan pada materi yang mengandung penghayatan. 4).materi humor harus berkaitan dengan tema dakwah, tidak boleh mengandung unsur penghinaan terhadap SARA, kebohongan dan pornografi, serta perlu diberikan penjelasan terhadap humor agar mad’u memiliki persepsi yang sama terhadap materi humor yang diberikan dan ditangkap sebagai humor bukan inti materi dakwah. 5) penyampaian humor dakwah hendaknya disampaikan ketika dakwah berlangsung selama lebih dari 30 menit, dan durasi waktu penyampaian humor dakwah mempertimbangkan jeda strategis penyampaian materi dakwah, yakni jeda istirahat sejenak selama 3-5 menit setiap penyampaian materi dakwah sekitar 25-30 menit.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128911725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Etnografi Virtual Grup Facebook Meme Dakwah Islam","authors":"Riski Septiawan","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.138","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.138","url":null,"abstract":"Seiring berkembangnya teknologi internet, ponsel, dan media sosial, perilaku manusia juga ikut berkembang. Dengan teknologi itu, manusia membentuk masyarakat-masyarakat baru secara virtual. Mereka berinteraksi dan menjalin hubungan kolektif tanpa perlu bertemu dan kenal. Tidak terkecuali grup Meme Dakwah Islam di Facebook, sebuah grup virtual yang menjadi wadah pengguna internet untuk menuangkan kreativitas dan gairah dakwah virtual lewat meme. Tujuan penelitian ini hendak mengkaji interaksi komunitas virtual dalam Grup Meme Dakwah Islam di Facebook. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode etnografi virtual. Data didapatkan dari arsip dokumen grup, pernyataan administrator grup, serta catatan observasi selama mengikuti aktivitas grup tersebut. Analisis dilakukan dengan model Miles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme merupakan salah satu budaya virtual yang muncul dengan adanya internet. Meme kemudian disadari dapat dipakai sebagai alat dakwah karena isinya bisa diisi dengan konten kebaikan dan konten Islam. Sebagai alat dakwah lewat internet, meme memiliki kekuatan untuk memberi informasi, mengajak, menyindir, dan sebagainya dengan kemasan yang menghibur. Grup ini lahir karena kebutuhan dakwah lewat meme. Dengan adanya grup ini, setiap orang dapat belajar membuat meme dakwah, menjadi penyebar meme dakwah, hingga sekadar menjadi penikmat dan menambah wawasan.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"412 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123566210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potret Dakwah Keadilan Gender pada Perhimpunan Rahima","authors":"Wirys Wijayanti","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.180","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.180","url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi atas keunikan Perhimpunan Rahima sebagai organisasi yang mendakwahkan kesetaraan dan keadilan gender ketika narasi dakwah bias gender lebih meluas. Rahima yang lahir dari komunitas Islam tradisional, berusaha mengubah kultur dan struktur sosial masyarakat untuk mengakui hak-hak perempuan setara dengan laki-laki. Tujuan studi ialah memotret penerapan sistem dakwah Perhimpunan Rahima dalam mendakwahkan keadilan gender. Metode kualitatif literatur digunakan sebagai metodologi. Hasil studi ini di antaranya, pertama, pendakwah Rahima diproduksi melalui sistem pendidikan ulama perempuan dan tokoh agama. Kehadiran ulama perempuan juga sebagai komitmen kesetaraan gender terhadap pendakwah yang didominasi laki-laki. Kedua, pesan dakwah Rahima menawarkan narasi keagamaan yang ramah perempuan melalui dekonstruksi terhadap teks keagamaan yang bias gender, analisis kritis terhadap kebijakan pemerintah terkait hak-hak perempuan, dan menghadirkan kiprah ulama perempuan dalam pembangunan bangsa. Ketiga, mad’u Rahima menyasar perempuan dan laki-laki, komunitas keagamaan tradisional, dan lembaga sosial yang bekerja sama mengusung kesetaraan gender. Keempat, metode dakwahnya termasuk dalam dakwah kultural. Mereka menerapkan dakwah transformatif yang tak hanya menyebar wacana, namun menyadarkan dan memberdayakan perempuan melalui tulisan, lisan, dan bilhal. Kelima, Rahima menciptakan media dakwah yang khas yaitu Shalawat Musawah yang mengusung nilai kesetaraan gender dan Majalah Swara Rahima. Selain juga menggunakan website, podcast, media sosial, dan penerbitan buku.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128217038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Komunikasi Krisis Internal Integratif Rasulullah Pada Pembagian Ghanimah Hunain","authors":"Muhammad Hildan Azizi","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.153","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.153","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi krisis internal terintegrasi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setelah muncul rumor, khususnya di kalangan Ansar tentang pembagian harta rampasan perang Hunain yang dianggap tidak adil/berpihak pada mualaf Mekah. Strategi komunikasi krisis internal terintegrasi tercakup dalam dua lingkup, yaitu hubungan Ansar sebagai anggota dengan Islam dan tahapan heuristik komunikasi krisis internal yang telah dilakukan Nabi kepada Ansar bahkan sejak pertemuan pertama keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan teknik analisis berdasarkan kerangka integratif komunikasi krisis internal (ICC) Frandsen dan Johansen. Kajian menemukan bahwa ICC yang dilakukan Nabi tidak lepas dari kenyataan bahwa hubungan Nabi dan kaum Anshar merupakan hubungan perbaiatan berdimensi ideologis dan seperti hubungan nasab yang terus berkembang secara positif berusaha memberikan terbaik antara satu pihak dengan pihak lainnya. Dengan demikian, pada setiap tahapan ICC, Ansar sebagai anggota tidak hanya berperan sebagai pihak yang pasif dalam menerima pesan, tetapi juga aktif mengirimkan pesan. Hingga akhirnya ICC yang diterapkan Nabi mampu membuat Ansar memahami secara logis alasan di balik keputusan Nabi. Studi ini mencoba menawarkan proposisi baru adanya bentuk komunikasi pembuktian loyalitas yang semakin menguat setelah ICC terjadi. Juga di dalam ICC terdapat bentuk komunikasi menjaga tatanan yang ada selama ini.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116248365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Design langkah Perumusan Strategi membangun kemandirian ekonomi masjid Berbasis BSC","authors":"Dian Marjayanti","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.185","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.185","url":null,"abstract":"BSC sebagai sebuah sistem manajemen startegi memiliki kelebihan memberikan kerangka berfikir secara komprehensif bagi masjid dalam membangun kemandirian ekonomi masjid. Salah satunya dalam proses merumuskan startegi dengan menggunakan pendekatan 4 perspektif yakni finansial, pelanggan, proses internal, dan pertumbuhan & pembelajaran. Namun, sayangnya studi tentang penerapan konsep perumusan startegi menggunakan BSC belum banyak ditemukan dalam konteks organisasi dakwah. Begitu pula dengan kerangka berfikir perumusan strategi spesifik konteks Lembaga dakwah. Tujuan dari studi ini adalah pengembangan konsep bagaimana langkah perumusan strategi berbasis BSC dari teori perumusan strategi BSC Kaplan dan Norton, untuk merumuskan strategi kemandirian ekonomi masjid. Yang diharapkan dapat memberikan pedoman umum langkah menerapkan perumusan strategi membangun kemandirian masjid menggunakan BSC. Metode penelitiannya Basic Reasearch kualitatif dengan menggunakan analisis isi yang bersifat deduktif. Kesimpulan langkah dalam perumusan strategi meliputi :1) menetapkan visi dan misi usaha ekonomi masjid yang selaras dengan visi dan misi masjid, 2) melakukan analisis SWOT BSC, dengan melakukan penyesuaian pada perspektif finansialnya, dimana stakeholdernya adalah masjid, donatur (selaku investor) dan masarakat yang diberdayakan, 3) memformulasi strategi dengan menggunakan matrix SWOT dan logika berfikir Strategy map. \u0000Kata kunci : perumusan strategi BSC, kemandirian ekonomi masjid","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127265106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perencanaan Strategi Masjid Jogokariyan Yogyakarta","authors":"Erdin Sumardianto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.192","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.192","url":null,"abstract":"Abstrak: Rasulullah saw menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam, antara lain sebagai tempat ibadah, pusat dakwah dan kebudayaan, pusat kaderisasi umat, dan basis kebangkitan umat Islam. Demikian pentingnya kedudukan masjid, sehingga membutuhkan perencanaan strategi yang tepat pula sehingga masjid bisa mencapai tujuan dakwahnya. Masjid Jogokariyan Yogyakarta merupakan Masjid Besar Percontohan Kementerian Agama RI tahun 2016 yang telah menerapkan perencanaan strategi. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan strategi yang telah dilakukan Masjid Jogokariyan dengan menggunakan teori Perumusan Strategi Fred David.. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, dan dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa proses perencanaan strategi Masjid Jogokariyan diawali perumusan visi misi masjid berbasis ideologi kemasjidan dan aspirasi stakeholder. Kemudian melakukan audit lingkungan eksternal untuk menemukan peluang dan ancaman, audit lingkungan internal digunakan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan. Dari visi, misi, kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut lantas ditetapkan tujuan jangka panjang untuk menjadikan Kampung Jogokariyan sebagai Kampung Islami. Strategi yang digunakan adalah melakukan dialog intensif; memetakan jamaah masjid; memasjidkan masyarakat dan memasyarakatkan masjid; meningkatkan pelayanan kepada jamaah; dan meningkatkan pendanaan masjid. \u0000Kata kunci: Manajemen Masjid, Masjid Jogokariyan, Perencanaan Strategi, Dakwah Strategis, Dakwah Berkelanjutan","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114884094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deskripsi Keselarasan Bentuk Bahasa Tubuh Ustadz Das’ad Latif","authors":"Lucky Prihartanto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.186","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.186","url":null,"abstract":"Komunikasi dakwah tidak bisa dilepaskan dari pesan verbal dan non verbal, termasuk bahasa tubuh. Keselarasan pesan verbal dan non verbal, termasuk bahasa tubuh merupakan kesempurnaan dalam komunikasi dakwah. Ketidakselarasan antara pesan verbal dengan bahasa tubuh akan menghasilkan persepsi yang berbeda terhadap pesan dakwah. Ustadz Das’ad Latif dalam video Kultum – Memuliakan Ramadhan Episode 4 mampu menunjukkan keselarasan pesan verbal dan bahasa tubuhnya. Penelitian ini mengambil rumusan masalah bagaimana bentuk keselarasan bahasa tubuh Ustadz Das’ad Latif dalam video Kultum - Memuliakan Ramadhan Episode 4?. Tujuannya adalah mendeskripsikan bentuk keselarasan bahasa tubuh Ustadz Das’ad Latif dalam video Kultum - Memuliakan Ramadhan Episode 4. Teori bahasa tubuh digunakan untuk mendeskripsikan ekspresi dan gestur serta makna dari bahasa tubuh tersebut. Analisis keselarasan didapatkan dengan menghubungkan pesan verbal dengan makna bahasa tubuh yang muncul. Hasilnya menunjukkan bahwa ada keselarasan bentuk bahasa tubuh seperti penegasan, menunjukkan lokasi, dan membuat simbolisasi. Ditemukan juga ketidakselarasan seperti saat membuat simbolisasi yang tidak sesuai dengan pesan verbal. \u0000 ","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127021965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Paradigma Brand Experience Management dalam Membentuk Loyalitas Jemaah Dakwah","authors":"Taufan Arifianto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.197","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.197","url":null,"abstract":"Kemampuan membangun loyalitas jemaah merupakan salah satu modal kompetitif organisasi dakwah untuk tetap bersaing. Brand organisasi dakwah memiliki potensi besar untuk membangun loyalitas jemaah, sayangnya strategi brand yang banyak dijalankan saat ini belum menyentuh wilayah tersebut. Untuk itu diperlukan kajian paradigmatis yang mampu menjembatani potensi besar kekuatan brand organisasi dakwah dan tuntutan untuk membangun loyalitas jemaah dakwah. Artikel ini menggunakan pendekatan qualitative non-empirical research (conceptual research) dengan menerapkan analisis sintesis teoritis dari konsep-konsep brand, brand experience, dan loyalitas konsumen untuk menghasilkan landasan-landasan paradigmatis penerapan brand experience management dalam dunia dakwah. Landasan paradigmatis yang ditemukan dalam artikel ini mencakup reinterpretasi esensi dakwah sebagai rangkaian proses yang panjang untuk membangun karakter muslim seutuhnya; mendudukan mad’uw mitra strategis dalam mengembangkan kekuatan brand; menyadari potensi brand sebagai aset strategis sekaligus instrumen membangun loyalitas jemaah; menyadari tuntutan keterampilan dan kreativitas untuk mengadaptasikan prinsip-prinsip brand experience ke dalam desain dakwah.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124422906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perencanaan Strategik Masjid Berbasis Balanced Scorecard","authors":"Riza Lirizki","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.188","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.188","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan strategik lembaga Masjid dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang merupakan sistem manajemen popular yang banyak diadopsi dan diadaptasikan pada berbagai jenis organisasi termasuk organisasi non profit. Desain penelitian ini adalah sistesis teori (theory synthesis) yang mensitesakan antara teori perencanaan strategik berbasis Balanced Scorecard dengan teori pengelolaan Masjid. Hasil daripada penelitian ini adalah perencanaan strategik Masjid terdiri dari 3 komponen utama yang meliputi peta strategi Masjid, Balanced Scorecard dan Action plan. Peta strategi Masjid perlu memperhatikan 4 perspektif Balanced Scorecard. Perspektif pelanggan berkaitan dengan kondisi Jamaah dan donatur, perspektif proses internal terdiri dimensi manajemen jamaah dan donatur, dimensi manajemen inovasi, dimensi manajemen operasi yang terdiri dari manajemen fisik dan manajemen fungsi Masjid serta dimensi pemenuhan regulasi dan hubungan sosial dengan warga sekitar. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berkaitan dengan modal kompetensi SDM, modal sistem informasi dan iklim kerja kepengurusan Masjid. Perspektif finansial berkaitan dengan kondisi keuangan organisasi yang dicapai melalui pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya dan pemanfaatan aktiva. Keseluruhan sasaran strategik ditetapkan dalam bentuk peta strategi organisasi yang diikuti dengan penetapan ukuran hasil (lag indicator) dan target. Untuk mencapai sasaran strategik diperlukan action plan yang kesuksesannya diukur berdasarkan ukuran pemacu kinerja (lead indicator) \u0000Kata kunci: Balanced Scorecard, Perencanan strategik, Masjid","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116908004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}