{"title":"Potret Dakwah Keadilan Gender pada Perhimpunan Rahima","authors":"Wirys Wijayanti","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.180","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini dilatarbelakangi atas keunikan Perhimpunan Rahima sebagai organisasi yang mendakwahkan kesetaraan dan keadilan gender ketika narasi dakwah bias gender lebih meluas. Rahima yang lahir dari komunitas Islam tradisional, berusaha mengubah kultur dan struktur sosial masyarakat untuk mengakui hak-hak perempuan setara dengan laki-laki. Tujuan studi ialah memotret penerapan sistem dakwah Perhimpunan Rahima dalam mendakwahkan keadilan gender. Metode kualitatif literatur digunakan sebagai metodologi. Hasil studi ini di antaranya, pertama, pendakwah Rahima diproduksi melalui sistem pendidikan ulama perempuan dan tokoh agama. Kehadiran ulama perempuan juga sebagai komitmen kesetaraan gender terhadap pendakwah yang didominasi laki-laki. Kedua, pesan dakwah Rahima menawarkan narasi keagamaan yang ramah perempuan melalui dekonstruksi terhadap teks keagamaan yang bias gender, analisis kritis terhadap kebijakan pemerintah terkait hak-hak perempuan, dan menghadirkan kiprah ulama perempuan dalam pembangunan bangsa. Ketiga, mad’u Rahima menyasar perempuan dan laki-laki, komunitas keagamaan tradisional, dan lembaga sosial yang bekerja sama mengusung kesetaraan gender. Keempat, metode dakwahnya termasuk dalam dakwah kultural. Mereka menerapkan dakwah transformatif yang tak hanya menyebar wacana, namun menyadarkan dan memberdayakan perempuan melalui tulisan, lisan, dan bilhal. Kelima, Rahima menciptakan media dakwah yang khas yaitu Shalawat Musawah yang mengusung nilai kesetaraan gender dan Majalah Swara Rahima. Selain juga menggunakan website, podcast, media sosial, dan penerbitan buku.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.180","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
这篇文章为Rahima会议作为一个争取性别平等和正义的组织的独特性提供了背景。出生在传统伊斯兰社区的子宫试图改变社会的文化和社会结构,承认女性和男性的权利。研究的目的是拍摄宫颈协会在“性别正义审判”方面的应用情况。定性文献方法被用作方法论。其中包括子宫攀升,首先是通过女神职人员和宗教人士的教育系统产生的。女性神职人员的存在也是对男性主导的性别平等的承诺。第二,dakwah Rahima的信息通过对性别歧视的宗教文本的解构,对政府妇女权利政策的批判性分析,为国家的发展提供了女性神职人员的自由意志。第三,“mad u Rahima”的目标是女性和男性、传统宗教团体和致力于促进性别平等的社会制度。第四,宗教仪式包括在文化运动中。他们正在实施一种变革的宣言,这种宣言不仅传播了话语,而且通过写作、口头和比尔哈尔唤醒和赋予妇女力量。第五,Rahima创造了一种具有性别平等价值的dakwah mu稻田媒体和Swara Rahima杂志。除了使用网站、播客、社交媒体和书籍出版。
Potret Dakwah Keadilan Gender pada Perhimpunan Rahima
Tulisan ini dilatarbelakangi atas keunikan Perhimpunan Rahima sebagai organisasi yang mendakwahkan kesetaraan dan keadilan gender ketika narasi dakwah bias gender lebih meluas. Rahima yang lahir dari komunitas Islam tradisional, berusaha mengubah kultur dan struktur sosial masyarakat untuk mengakui hak-hak perempuan setara dengan laki-laki. Tujuan studi ialah memotret penerapan sistem dakwah Perhimpunan Rahima dalam mendakwahkan keadilan gender. Metode kualitatif literatur digunakan sebagai metodologi. Hasil studi ini di antaranya, pertama, pendakwah Rahima diproduksi melalui sistem pendidikan ulama perempuan dan tokoh agama. Kehadiran ulama perempuan juga sebagai komitmen kesetaraan gender terhadap pendakwah yang didominasi laki-laki. Kedua, pesan dakwah Rahima menawarkan narasi keagamaan yang ramah perempuan melalui dekonstruksi terhadap teks keagamaan yang bias gender, analisis kritis terhadap kebijakan pemerintah terkait hak-hak perempuan, dan menghadirkan kiprah ulama perempuan dalam pembangunan bangsa. Ketiga, mad’u Rahima menyasar perempuan dan laki-laki, komunitas keagamaan tradisional, dan lembaga sosial yang bekerja sama mengusung kesetaraan gender. Keempat, metode dakwahnya termasuk dalam dakwah kultural. Mereka menerapkan dakwah transformatif yang tak hanya menyebar wacana, namun menyadarkan dan memberdayakan perempuan melalui tulisan, lisan, dan bilhal. Kelima, Rahima menciptakan media dakwah yang khas yaitu Shalawat Musawah yang mengusung nilai kesetaraan gender dan Majalah Swara Rahima. Selain juga menggunakan website, podcast, media sosial, dan penerbitan buku.