{"title":"Strategi Nabi Muhammad Membangun Komitmen Organisasional Kaum Anshar","authors":"Wahanani Mawasti","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.210","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan mengeksplorasi strategi nabi Muhammad dalam membangun komitmen organisasi pada anggota, khususnya, pada kaum Anshar. Hal ini berguna bagi organisasi dakwah dalam membangun komitmen anggotanya. Kaum Anshar adalah pengikut nabi di Madinah, yang dikenal memiliki komitmen tinggi dalam Islam. Nabi Muhammad memiliki serangkaian upaya dalam membangun komitmen kaum Anshar sehingga bisa memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikatkan diri pada jama’ah atau persaudaraan Islam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori membangun komitmen organisasi karya Dessler serta karya McShane dan Von Glinow. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil studi ini menunjukan bahwa strategi utama nabi dalam membangun komitmen organisasi adalah dengan menginternalisasi visi organisasi. Sedangkan pada lapisan berikutnya strategi yang dilaksanakan meliputi: kepemimpinan keteladanan, komunikasi 2 arah, budaya persaudaraan, keterlibatan anggota serta memberikan keadilan dan jaminan keamanan pada anggota organisasi. Strategi ini memungkinkan diadopsi bagi organisasi dakwah dalam membangun komitmen organisasi pada anggota.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127398588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Membangun Desa Wisata Berbasis Komunitas di Pujon Kidul Malang","authors":"M. Amarudin, Usman Maarif","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.213","url":null,"abstract":"Abstrak: Kajian ini dilatarbelakangi oleh realitas mengagumkan dari Desa Pujon Kidul yang awalnya miskin dan tidak berkembang, kemudian menjelma menjadi desa mandiri, berdaya dan berprestasi. Berkat intervensi komunitas dari Pokdarwis Capung Alas, saat ini desa pujon kidul menjadi salah satu dari 10 desa wisata terbaik se-Indonesia. Pada tahun 2018, salah satu unit usaha desa memberikan sumbangsih pada Pendapatan Asli Desa sebesar 1,3 M. Hal ini tentu sangat menarik untuk dikaji, bagaimana cara mereka mengentaskan diri dari kemiskinan dan ketidakberdayaan hingga menjadi desa yang mandiri, berdaya saing tinggi dan berprestasi. Tulisan ini akan fokus mengkaji model intervensi komunitas yang dilakukan Pokdarwis Capung Alas pada Desa Pujon Kidul kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah library research dengan menggunakan teori model intervensi komunitas Rothman dan kawan-kawan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa intervensi komunitas yang dilakukan Pokdarwis Capung Alas adalah berorientasi pada process goal yaitu pembentukan desa mandiri, pengembangan kapasitas masyarakat dan pengintegrasian masyarakat. Semua proses intervensi diarahkan pada pengembangan masyarakat dari desa, oleh desa dan untuk desa. Proses sosialisasi, edukasi, pendampingan dan pemecahan masalah atas dasar kemufakatan dan kepentingan bersama menjadi energy penggerak masyarakat untuk berkembang secara maksimal. \u0000Kata Kunci: Model intervensi komunitas, Pokdarwis Capung Alas, Desa Pujon Kidul Kabupaten Malang","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123713455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dinamika Komunikasi Persuasif dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam Pada Bank Sampah Songolikoer","authors":"Tri Djoyo Budiono","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.214","url":null,"abstract":"Dalam pemberdayaan masyarakat islam, teknik komunikasi persuasif sangatlah dibutuhkan. Penelitian ini mengambil rumusan masalah Bagaimanakah Teknik Komunikasi Persuasif dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam di Bank Sampah Songolikoer? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bantuk teknik komunikasi persuasif yang dilakukan oleh pengurus Bank Sampah Songolikoer dalam menjalankan tahapan pemberdayaan masyarakat islam. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif lapangan. Pengambilan data dengan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan. Hasil penelitian ini didapatkan teknik komunikasi persuasif yang dilakukan pada tahapan pemberdayaan Bank Sampah Songolikoer antara lain pada tahap pertama, penyadaran, Teknik komunikasi persuasif yang digunakan adaah teknik ganjaran, teknik tataan. Tahap kedua, yang merupakan tahap transformasi kemampuan, teknik komunikasi persuasif yang digunakan adalah teknik ganjaran, teknik asosiasi, dan teknik red herring. Tahap ketiga yang merupakan tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan-ketrampilan, teknik komunikasi persuasif yang digunakan adalah teknik ganjaran. Temuan penelitian ini, teknik ganjaran menjadi teknik komunikasi persuasif yang dominan digunakan dalam pemberdayaan masyarakat di Bank Sampah Songolikoer.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124992267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Komunikasi Kendali Organisasi Lembaga Dakwah Masjid Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Fatiha Ardi Hatta","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.212","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan desain komunikasi kendali organisasi pada lembaga dakwah masjid masa PPKM level 3-4. Banyak organisasi di Indonesia terkena dampak dari pandemi Covid-19. Lembaga dakwah masjid termasuk organisasi yang terkena dampak signifikan, mulai dari berkurangnya jumlah jemaah ke masjid, berkurangnya pemasukkan dari infaq dan sedekah maupun zakat ke masjid, dan kurang solidnya para pengurus masjid. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan adanya PPKM level 1-4 di seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia. Lembaga dakwah masjid harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat situasi dan kondisi menjadi tidak menentu dan sukar diprediksi. Lembaga dakwah masjid harus merumuskan desain komunikasi kendali organisasi, khususnya masjid-masjid yang berada di wilayah pengetatan atau PPKM level 3-4. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mengembangkan teori desain komunikasi kendali organisasi pada lembaga dakwah masjid masa PPKM level 3-4. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kendali organisasi yang paling memungkinkan diterapkan di lembaga dakwah masjid adalah kendali konsertif. Kendali konsertif lebih menekankan pada pendekatan interpersonal ke pengurus organisasi, dengan dorongan kesadaran. Pada situasi PPKM level 3-4, seluruh proses komunikasi yang dilakukan oleh ketua organisasi lembaga dakwah masjid dilakukan secara daring. Jika mengharuskan tatap muka, maka organisasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125926255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penulisan Artikel Dakwah Berbasis Struktur Argumentasi Toulmin","authors":"Y. Harianto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.221","url":null,"abstract":"Secara umum dakwah dibagi menjadi bil lisan, bil qalam, dan bil hal. Saat ini, perkembangan dakwah bil qalam jauh tertinggal dari dakwah bil lisan. Referensi-referensi penulisan dakwah yang bersifat terapan juga sangat sedikit, terutama yang berbasis argumentasi. Selama ini penulisan dakwah identik dengan penulisan persuasi karena makna dakwah adalah seruan, mirip dengan pengertian persuasi. Tulisan ini bertujuan untuk memperkaya dan sekaligus sebagai panduan dalam penulisan dakwah yang argumentatif berbasis pada teori Argumentasi Stephen Toulmin. Kajian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil Kajian menghasilkan kesimpulan, tahapan langkah penulisan dakwah yang argumentatif adalah: 1) Menggali spirit pesan dakwah, 2) Mengumpulkan data, 3) Merumuskan struktur argumentasi, 4) Menyusun kerangka tulisan, 5) Mengembangkan kerangka. Tahapan langkah ini bisa menjadi panduan bagi pengembangan dakwah bil qalam.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127483604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Impementasi Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) pada Organisasi Dakwah","authors":"Shofyan Affandy","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.241","url":null,"abstract":"Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu perangkat prosedur manajemen bagi organisasi untuk melakukan pemindaian lingkungan (environment scanning). Fungsi analisis SWOT untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang situasi lingkungan yang dihadapi oleh organisasi, sehingga bisa menjadi titik tolak bagi pengambilan keputusan strategis manajemen organisasi. Organisasi dakwah juga perlu melakukan analisis SWOT untuk mengetahui situasi lingkungan, khususnya kebutuhan para mitra dakwahnya. Agar organisasi dakwah mampu memberikan produk dan layanan dakwah yang tepat dan empati untuk menjawab kebutuhan mitra dakwahnya. Tetapi perangkat teori analisis SWOT yang berkembang saat ini masih lebih banyak diimplementasikan untuk organisasi bisnis komersial. Analisis SWOT digunakan untuk memetakan situasi persaingan bisnis dan mencari cara untuk memenangkan persaingan. Belum ada inovasi yang mengadaptasikan teori analisis SWOT agar lebih relevan untuk memetakan situasi lingkungan yang dihadapi oleh organisasi sosial dan dakwah. Karena karakter kompetisi bisnis yang agresif belum tentu sesuai dengan karakter misi dakwah yang lebih persuasif. Tulisan ini mencoba untuk mengembangkan suatu kerangka analisis SWOT yang telah diadaptasikan dengan karakter unik organisasi sosial dan dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbasis data kepustakaan sekunder. Berdasarkan esensi, tujuan dan metode dakwah yang tidak kompetitif, maka perlu ada penyesuaian dan pemaknaan ulang terhadap beberapa konsep dan metode analisis SWOT. Implementasi analisis SWOT pada konteks dakwah akan menghasilkan model strategi yang unik dan lebih relevan dengan pelaksanaan misi organisasi dakwah.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127025505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Negosiasi pada Perjanjian Hudaibiyah dalam Perspektif Analisis Pentad","authors":"Dhanny Wahyudiyanto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.225","url":null,"abstract":"Konflik harus ditangani dengan baik agar tidak destruktif bagi organisasi dakwah. Salah satu penanganan konflik di antaranya adalah dengan negosiasi. Salah satu negosiasi yang cukup fenomenal dalam sejarah Islam adalah negosiasi yang dilakukan nabi dengan pihak Quraisy dalam dengan perjanjian Hudaibiyah. Di perjanjian itu, nabi terkesan sangat akomodatif dan mengalah terhadap pihak Quraisy. Bahkan beberapa sahabat sempat kecewa atas pokok perjanjian yang disepakati oleh nabi. Namun di luar dugaan, implikasi dari perjanjian itu, justru bernilai positif bagi perkembangan Islam. Bagaimana strategi negosiasi yang dilakukan Nabi dalam perjanjian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi manajer/aktivis dakwah apabila nantinya mereka dihadapkan pada konflik dan mengharuskan mereka melakukan negosiasi. Strategi negosiasi yang dilakukan Nabi di tulisan ini akan diuraikan melalui teori dramatisme yang dikonseptualisasikan Kenneth Burke. Tulisan yang menggunakan metode pentad analysis ini menemukan bahwa upaya negosiasi yang dilakukan Nabi melalui perjanjian Hudaibiyah mengarah pada tujuan untuk memfokuskan agenda dakwah Islam secara damai, serta mengambil kesempatan untuk meminimalisir ancaman serangan pada dua sisi kota Madinah dalam satu waktu.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115659068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teknik Argumentasi Nabi yang Diajarkan Allah Untuk Menjawab Berbagai Tuduhan Quraisy","authors":"Nur Aida","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.220","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.220","url":null,"abstract":"Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad teknik argumentasi untuk menjawab tuduhan, bantahan dan argumentasi Kafir Quraisy. Teknik argumentasi ini diajarkan Allah secara langsung dan terbukti efektif. Maka selain mempelajari teori teknik argumentasi, umat Islam juga dapat belajar dari teknik argumentasi Nabi ketika menjawab argumentasi kafir Quraisy. Seperti masa rasul, hari ini tugas dakwah juga banyak dirintangi dengan berbagai tuduhan, bantahan dan argumen yang berusaha menyalahkan agama Islam. Maka diperlukan berbagai teknik argumentasi yang dapat menjawab mereka secara efektif. Tulisan ini hendak mengetahui ragam teknik argumentasi yang diajarkan Allah ketika menjawab bantahan Quraisy dan konteks penggunaanya. Menggunakan metode kualitatif, tulisan ini berusaha menganalisis ayat-ayat al-Qur’an yang berisi argumentasi untuk menjawab bantahan kafir Quraisy atas dakwah rasul. Menggunakan teori teknik argumentasi yang digagas oleh Gorys Keraf, hasilnya ditemukan teknik argumentasi yang diajarkan Allah bervariasi. Diantaranya teknik genus, persamaan, perbandingan, sebab-akibat, authoritas, keadaan dan pengandaian. Teknik pengandaian tidak ada pada kajian teoritik namun ada pada al-Qur’an. Temuan baru lain adalah ketika menggunakan teknik perbandingan dua hal yang diperbandingkan tidak harus sudah ada, bisa juga diandaikan jika diadakan.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129281165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kepemimpinan Teladan HOS Tjokroaminoto di Sarekat Islam Tahun 1914-1923","authors":"Deni Prasetyo Anggoro","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.208","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.208","url":null,"abstract":"Di dalam sebuah organisasi non profit, motivasi anggota untuk bergabung, mayoritas bukanlah karena materi. Sehingga cara untuk menggerakan anggota organiasai non profit tentu akan berbeda dengan menggerakan bawahan pada organisasi profit. Kepemimpinan teladan merupakan salah satu cara untuk menggerakan anggota organisasi non profit. HOS Tjokroaminoto dikenal sebagai salah satu pemimpin besar di Indonesia pada masa pra kemerdekaan. Salah satu kekuatan kepemimpinan yang dimiliki HOS Tjokroaminoto dalam memimpin adalah keteladanan yang dimiliki. Dengan kepemimpinan teladan, HOS Tjokroaminoto mampu menjadi orang yang paling berpengaruh di organisasi Sarekat Islam. Di bawah kepemimpinannya pula, Sarekan Islam menjadi salah satu organisasi besar di Hindia Belanda. Artikel ini akan membahas bagaimana kepemimpinan teladan yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto saat memimpin organisasi Sarekat Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pustaka. Hasil dari penelitian ini bentuk kepemimpinan teladan yang dilakukan oleh HOS Tjokroaminoto yaitu: pertama, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan memberikan teladan kesederhanaan dalam kehidupan pribadi maupun sebagai pemimpin organisasi. Kedua, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan visi yang kuat yaitu kesejahteraan dan persatuan umat Islam, pembentukan negara Indonesia yang merdeka dan mandiri dengan jalan non konfontatif dengan kerajaan Belanda, mandiri dalam mengelola alam. Ketiga, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan inovasi strategi seperti perjuangan kemerdekaan melalui jalan evolusi di saat banyak pejuang yang memilih jalan revolusi, membuat keputusan bergabung voolskraad di saat banyak pejuang menolak tawaran Belanda untuk bergabung dengan voolskraad, membentuk CSI sebagai cara untuk menyiasati aturan dari Belanda mengenai organisasi, dan membangun sekolah desa berbasis sekolah tani. Keempat, HOS Tjokroaminoto memimpin dengan memberikan kepercayaan besar kepada bawahannya seperti mengangkat Gunawan menjadi wakil ketua SI 1914-1916, mengangkat Abdul Muis menjadi wakil ketua SI 1916-1921, dan memilih Agus Salim untuk masuk ke dalam voolskraad menggantikan dirinya. Kelima, HOS Tjokroaminoto membangkit semangat anggota melalui pidato-pidato yang menggelegar. \u0000Kata kunci: HOS Tjokroaminoto, kepemimpinan, Sarekat Islam, kepemimpinan teladan, motivasi","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114897433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dakwah Pasca Pandemi dengan Karakter Entrepreneurship","authors":"A. Hidayat, Dedy Pradesa","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v3i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v3i2.235","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor dakwah menuntut subjek dan lembaga dakwah untuk bisa beradaptasi dan bangkit pasca pandemi, yang sebelumnya mengalami penurunan bahkan kemandegan. Untuk bisa bangkit dan memulai lagi usaha dakwah dibutuhkan mentalitas yang kuat yang ada pada nilai-nilai karakter entrepreneurship. Oleh karenanya studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan karakter entrepreneurship bagi subjek dan lembaga dakwah dalam menghadapi situasi pandemi dan pascanya, serta bagaimana menginternalisasikannya pada subjek dakwah. Metodologi studi adalah kualitatif, data dikumpulkan berdasarkan sumber kepustakaan serta observasi dakwah di masa pandemi. Hasil studi menjelaskan bahwa karakter entrepreneurship memiliki peran siginfikan bagi kebangkitan dakwah pasca pandemi. Dengan mindset yang visioner, berorientasi untuk maju, dan berpikir kreatif dan inovatif menjadi syarat agar subjek dan lembaga dakwah bisa bertahan dan tumbuh. Mindset tersebut akan melahirkan sikap kerja keras, kegigihan, pantang menyerah, berani memulai lagi usaha dari awal sebagai modal kesuksesan dakwah. Internalisasi nilai-nilai karakter entrepreneurship berpijak dari persoalan yang banyak dihadapi subjek dakwah yaitu terkait masalah mindset. Melalui tiga tahap internalisasi yaitu transformasi, transaksi, dan transinternalisasi nilai-nilai entrepreneurship akan bisa merubah mindset subjek dakwah sehingga menerima dan menyadari pentingnya, yang pada akhirnya akan mewujud pada sikapnya.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124711648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}