{"title":"Strategi Negosiasi pada Perjanjian Hudaibiyah dalam Perspektif Analisis Pentad","authors":"Dhanny Wahyudiyanto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v4i1.225","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konflik harus ditangani dengan baik agar tidak destruktif bagi organisasi dakwah. Salah satu penanganan konflik di antaranya adalah dengan negosiasi. Salah satu negosiasi yang cukup fenomenal dalam sejarah Islam adalah negosiasi yang dilakukan nabi dengan pihak Quraisy dalam dengan perjanjian Hudaibiyah. Di perjanjian itu, nabi terkesan sangat akomodatif dan mengalah terhadap pihak Quraisy. Bahkan beberapa sahabat sempat kecewa atas pokok perjanjian yang disepakati oleh nabi. Namun di luar dugaan, implikasi dari perjanjian itu, justru bernilai positif bagi perkembangan Islam. Bagaimana strategi negosiasi yang dilakukan Nabi dalam perjanjian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi manajer/aktivis dakwah apabila nantinya mereka dihadapkan pada konflik dan mengharuskan mereka melakukan negosiasi. Strategi negosiasi yang dilakukan Nabi di tulisan ini akan diuraikan melalui teori dramatisme yang dikonseptualisasikan Kenneth Burke. Tulisan yang menggunakan metode pentad analysis ini menemukan bahwa upaya negosiasi yang dilakukan Nabi melalui perjanjian Hudaibiyah mengarah pada tujuan untuk memfokuskan agenda dakwah Islam secara damai, serta mengambil kesempatan untuk meminimalisir ancaman serangan pada dua sisi kota Madinah dalam satu waktu.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v4i1.225","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Strategi Negosiasi pada Perjanjian Hudaibiyah dalam Perspektif Analisis Pentad
Konflik harus ditangani dengan baik agar tidak destruktif bagi organisasi dakwah. Salah satu penanganan konflik di antaranya adalah dengan negosiasi. Salah satu negosiasi yang cukup fenomenal dalam sejarah Islam adalah negosiasi yang dilakukan nabi dengan pihak Quraisy dalam dengan perjanjian Hudaibiyah. Di perjanjian itu, nabi terkesan sangat akomodatif dan mengalah terhadap pihak Quraisy. Bahkan beberapa sahabat sempat kecewa atas pokok perjanjian yang disepakati oleh nabi. Namun di luar dugaan, implikasi dari perjanjian itu, justru bernilai positif bagi perkembangan Islam. Bagaimana strategi negosiasi yang dilakukan Nabi dalam perjanjian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi manajer/aktivis dakwah apabila nantinya mereka dihadapkan pada konflik dan mengharuskan mereka melakukan negosiasi. Strategi negosiasi yang dilakukan Nabi di tulisan ini akan diuraikan melalui teori dramatisme yang dikonseptualisasikan Kenneth Burke. Tulisan yang menggunakan metode pentad analysis ini menemukan bahwa upaya negosiasi yang dilakukan Nabi melalui perjanjian Hudaibiyah mengarah pada tujuan untuk memfokuskan agenda dakwah Islam secara damai, serta mengambil kesempatan untuk meminimalisir ancaman serangan pada dua sisi kota Madinah dalam satu waktu.