{"title":"Evaluasi Tingkat Adopsi Terhadap Inovasi Pembuatan Konsentrat pada Kelompok Peternak Sapi Potong Rakyat Kabupaten Malang","authors":"Afifah Juniyar Luthfi, S. Azizah","doi":"10.21776/ub.jnt.2019.002.02.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2019.002.02.8","url":null,"abstract":"Penelitian berlangsung pada tanggal 25 November 2018 sampai 15 Februari 2019 di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara peran penyuluhan dengan adopsi inovasi. Responden dari penelitian ini berjumlah 32 anggota Kelompok Ternak Rojo Koyo. Variabel yang di teliti pada penelitian ini antara lain: 1) peran penyuluhan dengan indikator (edukasi, diseminasi, fasilitasi, consultasi, supervisi, monitoring dan evaluasi) 2) adopsi inovasi dengan indikator (perubahan pengetahuan (cognitive), perubahan sikap (affective) dan perubahan keterampilan (psychomotor). Analisis data menggunakan SPSS 23.0 dilanjutkan dengan metode deskriptif kuantitatif dan cross tabulation. Hasil itu menunjukan indikator memberikan pengaruh yang tinggi dalam peran penyuluhan: 1) variabel edukasi: pemilihan bahan baku (skor 3,84); 2) variabel diseminasi: peningkatan bobot badan (skor 3,88); 3) variabel fasilitasi: pembukuan kegiatan Kelompok Rojo Koyo (skor 4,06); 4) variabel konsultasi: penyelesaian masalah terutama saat penerapan adopsi inovasi (harga bahan baku mahal) (skor 4,28); 5) variabel supervisi: pengembangan teknik pertanian (skor 4,03); 6) variabel monitoring dan evaluasi: kualitas konsentrat (skor 4,19). Variabel adopsi inovasi menunjukkan bahwa perubahan perilaku pengetahuan (cognitive) (skor 4,00). Variabel adopsi inovasi menunjukkan bahwa perubahan perilaku sikap (affective) (skor 3,94). Variabel adopsi inovasi menunjukkan bahwa perubahan perilaku keterampilan (psychomotor) (skor 4,16). Hubungan cenderung positif terdapat pada indikator edukasi terhadap perubahan perilaku pengetahuan, sikap dan keterampilan, sedangkan hubungan cenderung positif dan negatif terdapat pada indikator diseminasi terhadap perubahan perilaku pengetahuan","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133603646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zarina Cahyaningtyas, Kusmartono Kusmartono, M. Marjuki
{"title":"Sintesis Protein Mikroba Rumen dan Produksi Gas in Vitro Pakan yang Ditambah Urea Molasses Block (UMB) yang Mengandung Ragi Tape Sebagai Sumber Probiotik","authors":"Zarina Cahyaningtyas, Kusmartono Kusmartono, M. Marjuki","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.2","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proporsi terbaik dari pengaruh penambahan ragi tape dalam UMB sebagai sumber probiotik terhadap sintesis protein mikroba rumen dan produksi gas secara in vitro. Materi pada penelitian ini adalah bahan penyusun UMB yang terdiri dari molasses, semen, pollard, urea, mineral mix, garam, ragi tape. Metode pengukuran produksi gas secara in vitro menggunakan cairan rumen yang diambil dari sapi PFH berfistula. Sampel rumput gajah diambil dari Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan konsentrat dari KUD Pujon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), apabila hasil uji menunjukkan adanya perbedaan maka dilakukan uji lanjutan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ragi tape pada permbuatan UMB memberikan pengaruh yang sangat nyata (P 0,05) terhadap nilai laju produksi gas (c) dan sintesis protein mikroba rumen. Perlakuan terbaik ada pada P2 yaitu UMB dengan penambahan ragi tape sebesar 4%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut secara in vivo untuk mengetahui respon.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124251673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Tepung Daun Katuk Sebagai Feed Additif pada Produktifitas Ayam Petelur","authors":"Yulie Indriani, E. Widodo, M. H. Natsir","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.7","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di peternakan ayam petelur Talang Farm KUD Sari Bumi Desa Talang Suko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang pada tanggal 23 Januari sampai 26 Februari 2009. Tujuan dari penelitian ini unutk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) atau TDK dalam pakan ayam penyelur terhadap penampilan produksi ayam petelur. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur Strain Isa Brown umur 66-69 minggu produksi PT. Anwar Sierad sebanyak 100 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan antara lain pakan basal tanpa penambahan TDK (P 0 ), Pakan basal+ 1,5 % TDK (P 1 ), pakan basal + 3,0% TDK (P 2 ), pakan basal + 4,5 % TDK (P 3 ). Masing-masing perlakuan diulang 5 kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan dan setiap 1 unit percobaan terdiri dari 5 ekor ayam petelur. Variabel yang diamati antara lain konsumsi pakan (g/ekor/hari) Hen Day Production (%), Egg mass (g/ekor/hari), konversi pakan dan Income Over Feed Cost (Rp). Data hasil penelitian ini diolah secara statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan,maka akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TDK dalam pakan dengan persentase 0 - 4,5% memberikan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan (g/ekor/hari), Hen Day Production (%), Egg mass (%) dan konversi pakan sedangkan pada penambahan TDK sebesar 1,5% dalam pakan ayam petelur dapat memberikan pengaruh yang lebih baik jika dibandingkan perlakuan lainnya.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128895444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Nilai Kecernaan Bk dan Bo Tepung Gaplek dari Berbagai Jenis Tanaman Singkong (Manihot utilissima) Secara in Vitro","authors":"G. Prasetyo, Aprilia Dwi Kartika, M. Mashudi","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.1","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai kecernaan BK dan BO tepung gaplek dari berbagai jenis tanaman singkong (Manihot utilissima) serta mendapatkan informasi tentang tepung gaplek dari jenis tanaman singkong apa yang paling baik untuk diberikan pada ternak ruminansia. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung gaplek dari berbagai jenis tanaman singkong, cairan rumen dari sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina berfistula, serta alat dan bahan kimia untuk mengukur nilai dari kecernaan BK dan BO secara in vitro. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kelompok berdasarkan perbedaan waktu pengambilan cairan rumen. Perlakuan terdiri dari P1: Tepung Gaplek 100% jenis singkong Gatot Kaca, P2: Tepung Gaplek 100% jenis ketela kuning, P3: Tepung Gaplek 100% jenis singkong Manalagi, P4: Tepung Gaplek 100% jenis singkong Srintil, P5: tepung Gaplek 100 % jenis singkong Ketan. Hasil penelitian tersebut dianalisis menggunakan analisis ragam, apabila hasil uji menunjukkan adanya perbedaan maka dilakukan uji lanjutan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil analisis menunjukkan bahwa setiap jenis singkong mempunyai kandungan nutrien yang tidak berbeda jauh, sehingga menyebabkan perlakuan tidak memberikan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap nilai dari kecernaan bahan organik (KcBO) dan kecernaan bahan kering (KcBK) secara in vitro. Perlakuan terbaik terdapat pada P2 yaitu jenis singkong Kuning dengan hasil yang menunjukkan nilai tertinggi pada kecernaan bahan kering (KcBK) yaitu 93,78% dan kecernaan bahan organik (KcBO) yaitu 95,83%.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130841948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Tepung Limbah Kepala Udang dalam Ransum Burung Puyuh Terhadap Performan, Konversi Pakan dan Umur Pertama Kali Bertelur","authors":"Bayu Gilang Perkasa, Edhy Sudjarwo","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.4","url":null,"abstract":"Amrullah, I. K. (2004). Nutrisi Ayam Broiler (2nd ed.). Bogor: Lembaga Satu Gunung Budi. Andayani, D., Yanis, M., Rahardjo, Y., Wibowo, B., & Bakrie, B. (2000). Uji Adaptasi Teknologi Pemberian Pakan Hemat Dan Efisien Untuk Itik Petelur Di DKI Jakarta. Prosidings Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi Spesifik Lokasi Ekoregional Sumatera-Jawa . (LPTP Natar, Ed.). Bogor: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Anonim. (2018). Statistik Peternakan Dan Kesehatan Hewan 2017 . Badan Pusat Statistik Indonesia. Asiyah, N., Sunarti, D., & Atmomarsono, U. (2013). Performa burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 3 sampai 6 minggu dengan pola pemberian pakan bebas pilih (Free choice feeding). Animal Agriculture Journal , 2 (1), 497–502. Aviati, V., Mardiati, S. M., & Saraswati, T. R. (2014). Kadar kolesterol telur puyuh setelah pemberian tepung kunyit dalam pakan. Buletin Anatomi Dan Fisiologi Dh Sellula , 22 (1), 58–64. https://doi.org/10.14710/BAF.V22I1.7809 Bakrie, B., Manshur, E., & Sukadana, I. M. (2017). Pemberian berbagai level tepung cangkang udang ke dalam ransum anak puyuh dalam masa pertumbuhan (umur 1–6 minggu). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan , 12 (1), 58–68. https://doi.org/10.25181/JPPT.V12I1.199 Bakrie, B., Sente, U., & Andayani, D. (2010). Penggunaan Tepung Limbah Organik Pasar Sebagai Pengganti Dedak Dalam Ransum Ternak Itik Petelur . lampung: Universitas Lampung. Djulardi, A., Muis, H., & Latif, A. S. (2006). Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa . Padang: Fakultas Peternakan Andalas. Fahrudin, A., Wiwin, T., & Heni, I. (2016). Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot Badan Dan Konversi Ransum Ayam Lokal Di Jimmy’s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur . Bandung: Universitas Padjadjaran. Goa, S. E., Silitonga, L., & Yuanita, I. (2015). Substitusi ransum jadi dengan roti afkir terhadap performa burung puyuh (Coturnix coturnic japonica)umur starter sampai awal bertelur. Jurnal Ilmu Hewani Tropika , 4 (2), 61–65. Herlinae, & Yemima. (2016). Efektifitas berbagai probiotik kemasan terhadap pertumbuhan dan produksi burung puyuh (coturnix coturnix japonica). Jurnal Ilmu Hewani Tropika , 5 (2), 95–100. Kaban, S. R. E. (2016). Penggunaan tepung limbah udang dengan pengolahan filtrat air abu sekam fermentasi EM-4 dan kapang Trichoderma viride pada ransum terhadap pertumbuahan ayam broiler. Jurnal Peternakan Integratif , 2 (3), 321–331. Lase, H. G. (2016). Performa pertumbuhan puyuh (Coturnix coturnix japonica) petelur betina silangan warna bulu coklat dan hitam di pusat pembibitan puyuh universitas padjadjaran. Students E-Journal , 5 (4), 1–7. Latif., Sukron., Suprijatna, E., & Sunarti, D. (2017). Performans produksi telur puyuh yang diberi ransum tepung limbah udang fermantasi. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan , 27 (3), 44–53. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.03.06 Mirwandhono, E., & Siregar, Z. (2004). Pemanfaatan hidrolisat tepung kepala udang dan limbah kelapa sawit yang difermentasi dengan aspergillus niger, rizhopus oligosporus dan thricoderma viridae","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134250065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Substitusi Tepung Bonggol Pisang dan indigofera sp. Sebagai Pengganti Bekatul dalam Ransum untuk Meningkatkan Performa Ayam Broiler","authors":"Munifatul Lathifah Ulfa, I. Djunaidi","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.6","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan campuran tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul terhadap performa ayam pedaging. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan dilakukan pada umur 15-35 hari (fase finisher). Perlakuan yang diberikan sebagai berikut: P0 = 50% Jagung + 40% Konsentrat + 10% Bekatul, P1 = 50% Jagung + 40% Konsentrat + 7,5% Bekatul + 2,5% Campuran Tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. P2 = 50% Jagung + 40% Konsentrat + 5% Bekatul + 5% Campuran Tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. P3 = 50% Jagung + 40% Konsentrat + 2,5% Bekatul + 7,5% Campuran Tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. P4 = 50% Jagung + 40% Konsentrat + 10% Campuran Tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. Variabel yang diamati yaitu konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, indeks performa, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan campuran tepung bonggol pisang dan Indigofera sp. sebagai pengganti bekatul memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada konsumsi pakan dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada pertambahan bobot badan dan menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh nyata pada konversi pakan, indeks perfoma, dan Income Over Feed Cost (IOFC).","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116867803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reni Kurniawati, Putu Novia Gariri, Mei Via Safitri, M. Maskur, Nurkholis Nurkholis, Suluh Nusantoro
{"title":"Evaluasi Pakan Sapi Jantan dalam Kegiatan Pembibitan Sapi Bali (Bos sondaicus)","authors":"Reni Kurniawati, Putu Novia Gariri, Mei Via Safitri, M. Maskur, Nurkholis Nurkholis, Suluh Nusantoro","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.3","url":null,"abstract":"Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu ternak lokal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai penghasil daging maupun dalam kegiatan pembibitan. Suatu studi lapang dilakukan untuk menilai pemberian pakan terhadap performa sapi Bali (Bos sondaicus) jantan pada pemeliharaan di instalasi pembibitan BPTU – HPT Bali. Pengamatan dilakukan terhadap sembilan ekor sapi Bali jantan berumur 1,6 - 2 tahun dengan rata-rata bobot awal 395,00 + 38,38 kg. Sapi Bali yang dipelihara selama 60 hari mengkonsumsi pakan sebesar 5,98 kg BK/ekor/hari, asupan protein kasar 0,81 kg/ekor/hari serta TDN 3,8 kg/ekor/hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa performa sapi berada dalam kisaran yang normal dan baik untuk pembibitan sapi Bali.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"35 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130968349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Pengaruh Maksimal Level Bekatul Terhadap Penampilan Produksi Ayam Petelur","authors":"M. Farid, E. Widodo, M. H. Natsir","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.02.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.02.5","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi tentang bagaimana pakan yang mengandung bekatul dapat mempengaruhi penampilan produksi ayam petelur. Kandungan serat kasar bekatul sangat tinggi dan bekatul mengandung asam fitat yang merupakan anti nutrisi, sehingga bekatul memiliki batas penggunaan pada level tertentu dalam pakan. Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam petelur betina umur 30 minggu dan bahan pakan perlakuan. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan empat perlakuan pakan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, berat telur, hen day production, egg mass, konversi pakan, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Metode analisis statistik yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan analisis ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bekatul berbagai level dalam pakan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, berat telur, hen day production, egg mass, konversi pakan dan IOFC. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bekatul dapat digunakan dengan level tertinggi 30% dalam pakan dan tidak mempengaruhi perubahan performa produksi ayam petelur.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126802931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Bonggol Pisang pada Pakan Terhadap Berat Karkas, Persentase Karkas, dan Lemak Abdominal Ayam Pedaging","authors":"Dwi Puspitasari, O. Sjofjan, E. Widodo","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.01.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.01.4","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung bonggol pisang terhadap berat karkas, persentase karkas, dan lemak abdominal ayam pedaging. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi sebagai pakan alternatif untuk mengurangi biaya produksi pakan. Bahan yang digunakan adalah 100 DOC strain New Lohmann MB-202 yang diproduksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia dengan koefisien keragaman 8,41%. Metode yang digunakan adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Terdapat 20 kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5 ayam . Perlakuan yang digunakan sebagai berikut, P 0 : pakan basal , P 1 : pakan basal + 2,5% tepung bonggol pisang, P 2 : pakan basal + 5% tepung bonggol pisang, P 3 : pakan basal + 7,5% tepung bonggol pisang, P 4 : pakan basal + 10% tepung bonggol pisang. Variabel yang diukur adalah berat karkas, persentase karkas, dan lemak abdominal ayam pedaging. Data dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan pengaruh maka dilanjutkan dengan Uji jarak berganda Duncan’s (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh secara signifikan (P>0,05) terhadap berat karkas, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase karkas dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap le m ak abdominal ayam pedaging . Kesimpulannya adalah penambahan tepung bonggol pisang di dalam pakan dapat diberikan maksimum sebanyak 10%.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128825360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Astutik, Artharini Irsyammawati, Poespitasari Hasanah Ndaru
{"title":"Pengaruh Silase Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan Penambahan Bakteri Lactobacillus plantarum Terhadap Produksi Gas dan Kecernaan Secara In Vitro","authors":"A. Astutik, Artharini Irsyammawati, Poespitasari Hasanah Ndaru","doi":"10.21776/UB.JNT.2019.002.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2019.002.01.2","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Lactobacillus plantarum dengan berbagai perlakuan pada silase rumput odot yang diinkubasi selama 21 hari terhadap produksi gas, nilai Metabolyzable Energy (ME) dan Net Energy (NE) serta nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Bahan yang digunakan adalah rumput odot (Pennisetum purpureum cv . Mott), molases dan Lactobacillus plantarum. Metode yang digunakan yaitu percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan apabila hasil menunjukkan perbedaan maka dilanjutkan dengan Uji J arak Berganda Duncan (UJBD). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P 0 : Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv . Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0%; P 1 : Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv . Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,3%; P 2 : Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv . Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,6%; P 3 : Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv . Mott) + Molases 6% + Lactobacillus plantarum 0,9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan Lactobacillus plantarum pada silase rumput odot tidak berbeda nyata (P>0 , 05) terhadap produksi gas total, nilai potensi produksi gas (b), laju produksi gas (c), nilai Metabolizable Energy (ME), nilai Net Energy (NE), Kecernaan Bahan Kering (KcBK) , dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P 2 yaitu 94 , 66, 0 , 018 ml/jam dan 9 , 73 MJ/Kg BK. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P3 yaitu 174 , 47 ml/500 mg BK, 3 , 89 MJ/Kg BK, 64 , 88% dan 64 , 96%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu nilai produksi gas total 48 jam, nilai c dan nilai ME yang cenderung tinggi pada perlakuan P 2 yaitu penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,6% terhadap silase rumput odot. Sedangkan nilai b, Nilai NE dan Nilai KcBK serta KcBO yang cenderung tinggi pada perlakuan P 3 yaitu silase dengan penambahan Lactobacillus plantarum sebanyak 0,9%.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125596344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}