Mila Amelia, Budi Utomo, Novi Andriani, Tania Agustina Putri Mahardika, Siti Nailil Ngazizah, Hebi Irawan, Ardina Tanjungsari, Erna Yuniati
{"title":"Peningkatan Bobot Badan Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica) Melalui Suplementasi IGP Herbal","authors":"Mila Amelia, Budi Utomo, Novi Andriani, Tania Agustina Putri Mahardika, Siti Nailil Ngazizah, Hebi Irawan, Ardina Tanjungsari, Erna Yuniati","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.2","url":null,"abstract":"Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan bahan alami dalam bentuk herbal sebagai Immunbooster Growth Promoter (IGP) yang dicampur dengan pakan burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica) sebagai pengganti antibiotik sintetis dalam meningkatkan pertambahan bobot badan (PBB). Penelitian dilaksanakan di Omah Puyuh Farm yang terletak di Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan melalui percobaan in vivo menggunakan 100 ekor burung puyuh betina dengan umur 15 hari. Lima perlakuan diaplikasikan dengan masing-masing empat ulangan yaitu P0 = Antibiotic.Growth Promoter (AGP) 0,3 gram/kg pakan; P1, P2, P3, dan P4 merupakan perlakuan penambahan IGP sebesar 0,5; 1; 1,5 dan 2 gram/kg pakan, secara berturut-turut. Kinerja produksi burung puyuh yang diukur dalam penelitian ini adalah Pertambahan Bobot Badan (PBB). Studi ini menghasilkan rekomendasi penggunaan IGP herbal yang paling efektif adalah sebesar 2 gram/kg dalam pakan burung puyuh untuk meningkatkan bobot badan terbaik.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135686088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Omics Technology for Genetic Selection Towards Feed Efficiency Traits of Indigenous Cattle in Indonesia: A Review","authors":"Hendrawan Soetanto, F. Fatchiyah","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.6","url":null,"abstract":"Indigenous cattle in Indonesia seldom to reach their genetic potentials due to an interaction impact of harsh tropical climate and low-quality feed. Some indigenous breeds of cattle in Indonesia, such as Bali, Madura and Crossbred Ongole have demonstrated their successful adaptation to survive in the harsh environment, but their ultimate performances are still considered less than their genetic potentials when reared under comfortable environment like in the sub-tropical climate. This is primarily due to inefficient fermentation of feed originating from inadequate supply of essential nutrients required for optimum growth of microbes in the forestomach. A rapid advancement of omics technology has been the driver for ruminant nutritionists to use such a technology to study the interrelationship between nutrients and particular genes associated with the biochemical pathways of nutrients at molecular levels. This review highlights the current issues and challenges on the use of omics technologies to improve the efficiency of feed utilization by cattle consuming low-quality diets and its potential to be used in the genetic selection program.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139346626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Latief, Hasrin Hasrin, Ichlasul Amal, St. Chadija, F. Aini
{"title":"Analisis Kualitas Nutrisi Konsentrat Pakan Sapi Potong Dengan Variasi Waktu Pencampuran Pakan Menggunakan Mixer Vertical","authors":"M. Latief, Hasrin Hasrin, Ichlasul Amal, St. Chadija, F. Aini","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.3","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh waktu pencampuran pakan yang berbeda terhadap kualitas nutrisi konsentrat pakan sapi potong dalam fase penggemukan, Bahan baku yang digunakan meliputi dedak padi, bungkil kelapa, tepung ikan, tongkol jagung, dan kulit kopi. Data nutrisi yang diamati mencakup kadar air, kadar abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar pada enam waktu pencampuran yang berbeda 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit dengan masing-masing 3 ulangan pada rancangan acak lengkap. Hasil analisis menunjukkan variasi yang signifikan dalam kualitas nutrisi pada berbagai waktu pencampuran. Terdapat kecenderungan menurunnya kadar air dalam pakan seiring dengan peningkatan waktu pencampuran. Selanjutnya, perubahan waktu pencampuran cenderung mempengaruhi kadar abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar secara beragam. Selain itu, ditemukan bahwa waktu pencampuran 15 menit memiliki perbedaan yang nyata (P<0,05) dengan 12,91 % kandungan protein kasar. Penemuan ini mengindikasikan bahwa waktu pencampuran pakan memiliki dampak yang signifikan pada kualitas nutrisi konsentrat pakan sapi potong dalam fase penggemukan. Pemahaman lebih lanjut tentang interaksi antara waktu pencampuran dan karakteristik bahan baku dapat berkontribusi pada pengembangan strategi pencampuran yang lebih efektif dan optimal untuk memastikan kualitas nutrisi yang lebih baik dalam pakan ternak.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139346261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kualitas Jerami Jagung (Zea mays) yang di Fermentasi Dengan Aspergillus niger Sebagai Pakan Ternak","authors":"Badat Muwakhid, Umi Kalsum, Rifa’i Rifa’i","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.4","url":null,"abstract":"Peningkatan kualitas pakan berbahan baku jerami jagung dapat dilakukan dengan pengolahan menggunakan teknologi fermentasi menggunakan kapang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas jerami jagung yang telah diberikan perlakuan fermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger. Materi pada penelitian ini menggunakan jerami jagung dan Aspergillus niger. Percobaan dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap. Berdasarkan perlakuan yang diberikan yaitu P0 (kontrol), P1 (Aspergillus niger 105 CFU per gram bahan segar), P2 (Aspergillus niger 106 CFU per gram bahan segar) dan P3 (Aspergillus niger 107 CFU per gram bahan segar). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perlakuan pemberian Aspergillus niger memberikan pengaruh yang signifikan secara nyata (P<0,01) terhadap kadar BO, SK, NDF, ADF, selulosa, BETN, serta kecernaan BK dan BO, sedangkan perlakuan tersebut memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan BK jerami jagung. Berdasarkan penelitian ini, jumlah penambahan Aspergillus niger 107 per gram bahan segar dalam fermentasi jerami jagung memberikan hasil yang paling baik terhadap kualitas pakan yang dihasilkan.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139346472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Upaya Peningkatan Retensi Nitrogen dan Penurunan Kadar Amonia Eksreta Ayam Petelur melalui Implementasi Probiotik Lactobacillus salivarius","authors":"Brahmadhita Pratama Mahardhika, Nisa’us Sholikah, Umi Kalsum, Dedi Suryanto, Dian Eka Darmayani","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.7","url":null,"abstract":"Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan probiotik Lactobacillus salivarius terhadap retensi nitrogen, kualitas eksreta dan ammonia eksreta ayam petelur serta mencari hubungan antara retensi nitogen, dan kualitas ekskreta terhadap kadar ammonia ekskreta. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur fase layer sebanyak 25 ekor yang didistribusikan ke dalam 5 perlakuan dan 5 ulangan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. Analisis data yang digunakan adalah analisis of variance. Data yang berbeda nyata dianalisa menggunakan uji Duncan. Perlakuan pada penelitian ini adalah P0: Kontrol (Ayam Petelur yang diberi pakan basal dan air minum tanpa probiotik), P1: Pemberian AGP Zinc Bacitracin dalam Pakan, P2: Pemberian Probiotik Lactobacillus salivarius 103 CFU, P3: Pemberian Probiotik Lactobacillus salivarius 105 CFU, P4: Pemberian Probiotik Lactobacillus salivarius 107 CFU. Penggunaan probiotik Lactobacillus salivarius berpengaruh nyata (P<0.01) meningkatan konsumsi protein kasar dan retensi nitrogen, menurunkan konsumsi pakan, konsumsi nitrogen, eksresi nitrogen, kadar air, kualitas eksreta dan ammonia ekskreta ayam petelur. Terdapat hubungan yang kuat antara retensi nitogen, dan kualitas eksreta terhadap kadar amonia eksreta.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139346553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kusmartono Kusmartono, M. Mashudi, P. Ndaru, Aprilia Dwi Kartika, Trio Angger Saputro
{"title":"Digestibility Values of Feed Available in Bangkalan Regency For Beef Cattle","authors":"Kusmartono Kusmartono, M. Mashudi, P. Ndaru, Aprilia Dwi Kartika, Trio Angger Saputro","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.8","url":null,"abstract":"A great attention to improve Madura cattle has been given by government of East Java, especially the one related to nutrition, reproduction and health. This study only focussed on evaluating digestibility values of feeds currently available in Bangkalan regency using an in vitro approach. A purposive sampling involving 40 farmers was done for two weeks to obtain information of feeds offered, and samples of the feed were taken to the laboratory for nutrients content and digestibility evaluation. Six feed treatments were applied, included A1-A3 rations practised by farmers for cows (A1), bulls (A2) and crossbred Limousin (A3), and B1-B3 formulated rations using local materials taken from the Bangkalan farmers for cows (B1), bulls (B2) and crossbred Limousin (B3). Rumen fluid samples were collected from abattoir at three different collection times for in vitro evaluation.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"121 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139344770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Potensi Pakan Hijauan untuk Pengembangan Ternak Ruminansia Di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat","authors":"Luluh Anggriani, Badat Muwakhid, Sumartono Sumartono","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.5","url":null,"abstract":"Pakan merupakan faktor terpenting yang mendukung kelancaran suatu usaha peternakan, dimana 60 – 70 % biaya produksi usaha peternakan berasal dari pengadaan pakan. Penunjangan pengembangan usaha peternakan ternak ruminansia, diperlukan analisis potensi ketersediaan pakan terutama hijauan. Investasi lahan yang dapat digunakan sebagai pengembangan peternakan sangat perlu, hal ini menentukan ketersediaan hijauan pakan ternak untuk menganalisis kapasitas ternak yang dapat ditempatkan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi pakan hijauan di Kabupaten Bima dan mendeskripsikan pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Bima pada tahun 2022 memiliki populasi ternak ruminansia (sapi potong, domba, kambing dan kuda) sebanyak 209.821,2 ST dengan potensi pakan sebesar 650.386 ton BK/Tahun terdiri atas pakan alami (rumput) dan hasil samping pertanian (jerami) sebesar 469,277 ton BK/Tahun. Daya tampung ternak mencapai 707.488 ST sehingga mempunyai potensi pengembangan sebesar 390.857 ST. Nilai IDD di Kabupaten Bima sebesar 1,3 yang masuk kategori kritis maka kemungkinan dilakukan pengembangan usaha ternak ruminansia relatif kecil.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139343750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rica Silvi Anastasia, Osfar Sjofjan, Adelina Ari Hamiyanti
{"title":"Kombinasi Ampas Jamu dan Asam Jawa Terhadap Mikrobiologi dan Kualitas Nutrisi Pakan Itik Pedaging","authors":"Rica Silvi Anastasia, Osfar Sjofjan, Adelina Ari Hamiyanti","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.02.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.02.1","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan nutrisi dan mikrobiologi perbandingan antara ampas jamu dan acidifier asam jawa. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ampas jamu dan acidifier asam jawa. Metode yang digunakan adalah metode analisa laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Isolat bakteri yang digunakan yaitu Bakteri Asam Laktat, E. coli, dan Salmonella sp. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari: P1: isolat bakteri + ampas jamu, P2: isolat bakteri + asam jawa, P3: isolat bakteri + campuran ampas jamu dan asam jawa 1:1, P4: isolat bakteri + campuran ampas jamu dan asam jawa 1:2, P5: isolat bakteri + campuran ampas jamu dan asam jawa 2:1. Variabel yang diamati yaitu daya hambat bakteri dan kandungan nutrisi antara ampas jamu dan acidifier asam jawa. Data dianalisis menggunakan analisa Anova dan dilanjutkan dengan Uji Duncan apabila terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap daya hambat bakteri. Perlakuan P5 menunjukkan zona daya hambat bakteri tertinggi terhadap pertumbuhan Salmonella yaitu sekitar 7,6 mm dan 8,3 mm terhadap bakteri E. coli.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135686089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Tributyrin dan Vitamin D dalam Pakan Terhadap Performen dan Kualitas Telur Ayam Petelur","authors":"Heli Tistiana, Heaven Nila Nanda Pratama","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.01.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.01.6","url":null,"abstract":"Tujuan dari penambahan tributyrin dan vitamin D dalam pakan adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh terhadap performen dan kualitas telur ayam petelur. Materi yang digunakan adalah ayam petelur strain Isa Brown umur 76 minggu dengan bobot rata-rata 2 kg sebanyak 384 ekor, tributyrin, vitamin D, dan pakan basal. Pengambilan data dilakukan selama 8 minggu. Metode penelitian menggunakan percobaan lapang dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan kontrol (P0) menggunakan pakan kontrol; P1: ditambah 0,4% tributyrin + 0,6% vitamin D3:P2; + 0,5% tributyrin + 0,5% vitamin D3; P3: ditambah 0,6% tributyrin + 0,4% vitamin D3. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tributyrin dan vitamin D tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, HDP, berat telur, eggmass, HHP, Haugh Unit (HU), indeks putih telur, indeks kuning telur, warna kuning telur, dan tebal cangkang; namun berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat cangkang. Data konsumsi pakan berturut-turut dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 115,65; 109,86; 116,04 dan 111,97 g/ekor/hari. Nilai HDP tertinggi pada P3 (67,01%) dimana lebih tinggi sekitar 3% dibanding P0 (64,02%). Berat telur pada P1 (65,77 g), P2 (67,73 g) dan P3 (65,01 g) lebih tinggi dibanding P0 (64,35 g). Egg mass tertinggi pada P3 (53,56 g), sedangkan P0 (41,18 g); dan HHP tertinggi pada P3 (65%) dibanding P0 (61,09%). Indeks albumin sekitar 0,08 hingga 0,09 mm dan indeks kuning sekitar 0,41-0,43 mm. Warna kuning rata-rata sekitar 8,9 hingga 9,28 dan haugh unit 83,3 hingga 92,15. Tebal cangkang 0,46 hingga 0,48 mm, sedangkan berat cangkang ini tertinggi pada P2 (8,6 g) dan terendah pada P3 (7,9 g). Kesimpulan dari pengaruh penambahan tributyrin dan vitamin D dalam pakan ayam petelur mendekati afkir menunjukkan peningkatan terhadap performan, yakni HDP, berat telur, egg mass, HHP dan berat serta tebal cangkang. Kombinasi perlakuan terbaik pada penggunaan tributyrin 0,6% dan vitamin D 0,4% yang mampu meningkatkan perfomans ayam petelur.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124351625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Andika Yudha Harahap, M. H. Natsir, C. Damayanti, Syahputra Wibowo, D. Adli, Osfar Sjofjan
{"title":"Pengaruh Pemberian Kompleks Kalsium dan Ampas Jamu Dalam Pakan Terhadap Jumlah Leukosit dan Diferensial Leukosit Pada Itik Petelur Mojosari (Anas javanica) Umur 32 Minggu","authors":"Muhammad Andika Yudha Harahap, M. H. Natsir, C. Damayanti, Syahputra Wibowo, D. Adli, Osfar Sjofjan","doi":"10.21776/ub.jnt.2023.006.01.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2023.006.01.4","url":null,"abstract":"Penggunaan Natural Growth Promotor (NGP) dalam fitobiotik sebagai pengganti Antibiotics Growth Promoters (AGP) sedang gencar digunakan dengan memanfaatkan tanaman obat herbal Indonesia berupa ampas jamu untuk memacu pertumbuhan, meningkatkan efisiensi pakan dan produktivitas serta menekan konversi pakan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kompleks kalsium dan ampas jamu di dalam ransum pakan itik pada deskripsi diferensisasi leukosit (limfosit, heterofil, monosit, eosinophil, basophil dan rasio H/L). Materi dalam penelitian menggunakan 120 ekor itik petelur mojosari fase bertelur umur 24 minggu, kandang jenis postal yang secara acak di bagi menjadi enam perlakuan empat ulangan dengan masing-masing lima ekor itik pada setiap perlakuan. Penelitian ini terdiri atas perlakuan: P0 (pakan tanpa perlakuan dan tanpa antibiotik), P1 (pakan tanpa perlakuan dan antibiotik zinc bacitracin 0,25%), P2 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,25%), P3 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,5%), P4 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 0,75%) dan P5 (pakan tanpa perlakuan + kalsium ampas jamu 1%). Pakan perlakuan dalam penelitian ini di berikan selama 60 hari. Di akhir masa penelitian, sampel diambil untuk pemeriksaan darah lengkap. Analisis ANOVA oneway digunakan untuk analisis statistik data. Efek signifikan dilanjutkan dengan Duncan sebagai uji lanjut dan data divisualisasikan menggunakan aplikasi prism. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa penambahan kalsium dan ampas jamu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai leukosit dan diferensial leukosit terdiri dari (limfosit, heterofil, monosit, eosinophil, basophil dan rasio H/L). Hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan kompleks kalsium dan ampas jamu di dalam pakan dengan konsentrasi berbeda selama 60 hari tidak berpengaruh terhadap diferensial leukosit itik petelur mojosari, meskipun kondisi tersebut secara fisiologi masih normal.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132966859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}