N. Andriani, Budi Utomo, Mila Amelia, Tania Agustina Putri Mahardika, Siti Nailil Ngazizah, Hebi Irawan, Ardina Tanjungsari
{"title":"Respon titer antibodi avian influenza (AI) burung puyuh terhadap penambahan Immunbooster Growth Promoter","authors":"N. Andriani, Budi Utomo, Mila Amelia, Tania Agustina Putri Mahardika, Siti Nailil Ngazizah, Hebi Irawan, Ardina Tanjungsari","doi":"10.21776/ub.jnt.2021.005.01.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.7","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon titer antibody AI yang terbuat dari Allium sativum, Centella asiatica dan Curcuma zedoaria pada burung puyuh. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021. Lokasi penelitian di Omah Puyuh Farm, Dusun Kejuron, Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Kediri, Jawa Timur. Sebanyak 100 ekor puyuh (Coturnix-coturnix japonica) berumur 15 hari dibagi menjadi 5 perlakuan dan 4 ulangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diuji adalah T0 (perlakuan kontrol) = diinduksi vaksin AI subtipe H5N1 dalam bentuk emulsi umur 32 hari dan AGP dengan dosis 0,3 gram/kg ransum; T1= IGP herbal 0,5 gram/kg ransum; T2 = IGP herbal 1 gram/kg ransum; T3= IGP herbal 1,5gr/kg ransum; P4 : IGP herbal 2 gram/kg ransum. Pengukuran titer IgG menggunakan uji Hemaglutination Inhibisi. Pengambilan sampel serum darah dilakukan 3 minggu pasca vaksinasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok perlakuan dengan dosis pemberian IGP antara 0,5-1,5 gram/kg ransum diketahui dapat meningkatkan titer IgG secara efektif terhadap perlakuan kontrol (T0) dengan nilai pengukuran titer IgG sebesar (≥2⁴). Data penelitian ini menunjukan bahwa IGP berpotensi dapat meningkatkan produksi IgG dalam darah serta dapat dijadikan alternatif pengganti antibiotik sintetis","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125368599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Heru Tommy Mashudi, Artharini Irsyammawati, H. Hermanto
{"title":"Potensi daya dukung dan daya tampung pakan hijauan untuk mendukung peternakan kambing peranakan etawah Di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur","authors":"Dian Heru Tommy Mashudi, Artharini Irsyammawati, H. Hermanto","doi":"10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung hijauan pakan dan indeks daya dukung Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dalam mencukupi kebutuhan pakan ternak kambing PE (Peranakan Etawah) selama satu tahun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai September 2021. Materi yang digunakan adalah: data monografi desa, peternak kambing PE, pakan hijauan yang digunakan, dan data dari dinas terkait. Metode yang digunakan adalah survey. Analisis data menggunakan data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dipaparkan secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukan produksi segar 43.295,52 ton/tahun dari luas area tanam 588,89Ha yang terdiri dari produksi hijauan kaliandra, gamal, rumput odot, rumput lapang, singkong, dan kopi. Penentuan daya tampung dan indeks daya dukung ditentukan dari: 1) Kebutuhan pakan ternak kambing PE selama satu tahun (2,88 ton/ha per ST) dan 2) Proper use pakan hijauan = 5.802,83ton/tahun BK. Hasil perhitungan daya tampung di Desa Mulyoasri berdasarkan BK yaitu 2.014,87 ST diatas populasi ternak kambing saat penelitian yaitu 1.323,42 ST. Terdapat sisa daya tampung sebesar 691,45 ST. Perhitungan IDD Desa Mulyoasri sebesar 1,52 dengan kriteria “rawan”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi produksi pakan hijauan ternak kambing PE di Desa Mulyoasri lebih besar dari total kebutuhan pakan ternak kambing PE, namun tingkat keamanan pakan berada dalam status rawan","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116997891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The correlation between sex and additive on blood biochemistry, and gut morphometric of broiler","authors":"Gallusia Marhaneny Nur Isty, Danung Nur Adli","doi":"10.21776/ub.jnt.2021.005.01.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.1","url":null,"abstract":"The correlation between sex and additive on blood biochemistry, and gut morphometric of broiler was investigated. First experiment were day-old-chicks of Ross 308 placed among control and experimental. The first experiment were used 56 Ross 308 broiler with aged 35 days including 28 males and 28 females as control, and 28 males and 28 females supplemented with or without probiotics. The second experiment were used nonlinear models of Gompertz models to predict between sex and probiotic effect on the growth performance. The data analyses were uses two-way of variance between probiotic and sex (male-female). At the end experiment (35 aged d) thus probiotic and sex were significant difference (p > 0.05) on live weight (g), glucose (mg/dL), and villus height (µm). Data were statistically analyses using of SAS University version 4.0 red hat (64-bit). To sum up, the interaction between group × sex was significant for body weight (g), villus height (µm) and trends reduce amount of glucose (mg/dL) of broiler and non-linear models were effective to comparison between in vivo and predicted models","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132984052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sadarman Sadarman, Dewi Febriana, T. Wahyono, N. Qomariyah, Rizki Amalia Nurfitriani, Saadilah Mursid, Yusuf Aldito Oktafyan, Z. Zulkarnain, Agustin Bayu Prasetyo, Danung Nur Adli
{"title":"Pengaruh penambahan aditif tanin chestnut terhadap kualitas silase kelobot jagung (Zea mays)","authors":"Sadarman Sadarman, Dewi Febriana, T. Wahyono, N. Qomariyah, Rizki Amalia Nurfitriani, Saadilah Mursid, Yusuf Aldito Oktafyan, Z. Zulkarnain, Agustin Bayu Prasetyo, Danung Nur Adli","doi":"10.21776/ub.jnt.2021.005.01.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.4","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas silase kelobot jagung dengan penambahan aditif tannin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelobot jagung, dan tannin chestnut. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri atas P1(-): Kelobot jagung tanpa penambahan aditif; P2(-): Kelobot jagung + 5% dedak padi; P3: Kelobot jagung + tannin chestnut 0.5%, P4: Kelobot jagung + tannin chestnut 1%, P5: Kelobot jagung + tannin chestnut 1.5%. Data dianalisa dengan analisis ragam apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan uji Duncan. Hasil menunjukan pemberian tannin chestnut mampu memberikan pengaruh nyata (p < 0,05) terhadap kualitas fisil silase. Hasil menunjukan hasil yang berpengaruh nyata yaitu suhu, warna, aroma, tekstur, dan pertumbuhan jamur. Disimpulkan bahwa pemberian tannin chestnut mampu optimal hingga taraf 0,50% yang disimpan selama 30 hari.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123173937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. A. P. Arthawijaya, Hanief Eko Sulistyo, Siti Nurul Kamaliyah, Herni Sudarwati
{"title":"Pematahan proses dormansi benih tanaman centro (Centrosema Pubescens) dengan penggunaan PEG (Polyeth-Ylene Glycol) 6000","authors":"R. A. P. Arthawijaya, Hanief Eko Sulistyo, Siti Nurul Kamaliyah, Herni Sudarwati","doi":"10.21776/ub.jnt.2021.005.01.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.005.01.2","url":null,"abstract":"Percobaan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan PEG 6000 dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji Centrosema pubescens dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Perlakuan pertama adalah konsentrasi larutan polietilen glikol 6000 (0, 3, 6 dan 9%) dan yang kedua adalah lama perendaman (3, 6 dan 9 jam). Data dianalisis menggunakan analisis varian dan untuk pengujian selanjutnya ditentukan dengan uji jarak berganda duncan. Peningkatan konsentrasi larutan PEG hingga 6% meningkatkan laju perkecambahan menjadi 88,44%, laju pertumbuhan serempak menjadi 84,44%, panjang kecambah menjadi 13,00 cm, panjang akar menjadi 6,83 cm dan bobot segar menjadi 6,83 g, kemudian menurun. Sedangkan penambahan waktu perendaman dalam larutan PEG hingga 6 jam meningkatkan daya perkecambahan menjadi 82,00%, laju pertumbuhan serempak menjadi 77,33%, panjang kecambah 12,60 cm, panjang akar hingga 4,00 cm dan berat segar menjadi 6,45 g, kemudian menurun.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125276715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tren Produksi Gas, Produksi Gas Total dan Degradasi Secara In Vitro Dengan Penambahan Aditif Dengan Level Berbeda Pada Silase Tebon Jagung (Zea Mays L.)","authors":"Ahmad Hafidz Alfiansyah, Hartutik Hartutik","doi":"10.21776/UB.JNT.2021.004.02.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2021.004.02.2","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan aditif dengan level berbeda terhadap tren produksi gas, produksi gas total dan degradasi secara in vitro silase tebon jagung ( Zea Mays L). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tebon jagung (Zea mays L) dan bahan aditif yang terdiri dari molases, bekatul, pollard dan tepung gaplek. Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorium dengan rancangannya adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola tersarang dengan 4 aditif, setiap aditif memiliki 3 level penambahan dan dirunning tiga kali dimana running dianggap sebagai blok. Setiap aditif terdiri dari L0 (molases 0%, bekatul 0%, pollard 0% dan tepung gaplek 0%), L10 (molases 10%, bekatul 10%, pollard 10% dan tepung gaplek 10%) dan L20 (molases 20%, bekatul 20%, pollard 20% dan tepung gaplek 20%). Data dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan apabila terdapat perbedaan yang nyata maka analisis dilanjutkan dengan Analisis Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penambahan aditif tidak memiliki perbedaan yang nyata antar perlakuan (P>0,05) terhadap produksi gas total sebesar 65,1 ± 12,87 ml, degradasi bahan kering (DBK) sebesar 56,28 ± 5,8% dan degradasi abahan organik (DBO) sebesar 57,34 ± 6,61%. Produksi gas meningkat pesat saat berada di interval waktu pengamatan ke 16 dan 24 jam. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan silase dengan penambahan 20% tepung gaplek adalah perlakuan terbaik.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116765311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Kualitas Fisik dan Kandungan Digestible Energy Dari Fermentasi Kulit Ubi Kayu (manihot utilissima) Menggunakan Aspergillus oryzae.","authors":"S. Chuzaemi, Anton Wahyono","doi":"10.21776/UB.JNT.2021.004.02.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2021.004.02.6","url":null,"abstract":"Riset dilaksanan untuk mengetahui tingkat penggunaan Aspergillus oryzae terhadap kualitas fisik dan kandungan digestible energy pada fermentasi kulit ubi kayu. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 12 unit yang kemudian diuji menggunakan Duncan Jarak Berganda. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian antara lain P0 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 0%), P1 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 1%), P2 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 2%), P3 (kulit ubi kayu + Aspergillus oryzae 3%) yang semua perlakuan difermentasi selama 96 jam pada kondisi aerob. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik serta kandungan Digestible Energi (DE) ubi kayu. Hasil analisa statistik tingkat penggunaan kapang yang berbeda memberikan pengaruh yang positif terhadap aroma dan warna. Tingkat penggunaan Aspergillus oryzae yang berbeda pada fermentasi kulit ubi kayu berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan DE. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh nyata dari tingkat penggunaan Aspergillus oryzae yang berbeda terhadap kualitas fisik dan kandungan energi hasil fermentasi kulit ubi kayu.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124166058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hartutik Hartutik, M. Marjuki, A. Huda, Hazanah Poespitasari Ndaru, Y.N. Arsianty, Binti Nur Rohmah
{"title":"The Use of Molasses as Additive with Different Ensiling Time and Physical Quality, pH and Nutritive of Value Maize Stover Silage","authors":"Hartutik Hartutik, M. Marjuki, A. Huda, Hazanah Poespitasari Ndaru, Y.N. Arsianty, Binti Nur Rohmah","doi":"10.21776/UB.JNT.2021.004.02.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2021.004.02.3","url":null,"abstract":"The objectives of this experimental research was to determine the effect of different ensiling time of maize stover silage with molasses as additive on physical quality, pH and nutritive value. The experiment used Factorial Randomized Completely Design (RCD) of two factors (maize stover = A and maize stover + 10% molasses = B), 3 ensiling time (0, 7, 14 days) and 4 replications. The treatments consisted of (A0 = maize stover without incubation, A1 = maize stover incubated for 7 days, A2 = maize stover incubated for 14 days) and (B0 = maize stover + 10% molasses without incubation, B1 = maize stover + 10 % molasses incubated for 7 days, and B2 = maize stover + 10 % molasses incubated for 14 days). The variable was measured physical quality, pH and nutritive value. The results showed that incubation time of A and B gave significant effect on physical quality and pH silage, maize stover silage without and with 10 % molasses incubated 14 days gave the best result of physical quality and pH (A = 4.00 and B = 3.89) silage. The result showed that incubation time of A and B gave highly significant effect (P<0.01) on Dry Matter (DM) and Ether Extract (EE), however it did not give significant effect (P>0.05) on Organic Matter (OM). It can be concluded that maize stover silage with 10% molasses incubated for 14 days could increase physical quality, decreased pH and maintain nutritive value.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130254120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Study Kasus Total Produksi Pucuk Tebu (Saccharum officinarum l) Sebagai Pakan Ternak di Kabupaten Malang","authors":"Hanif Fathur Rohman, H. Sulistyo","doi":"10.21776/UB.JNT.2021.004.02.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2021.004.02.5","url":null,"abstract":"Riset dilakukan untuk mengetahui produktivitas limbah pucuk tebu di lahan irigasi dan lahan non irigasi diukur dengan beberapa parameter. Survei lapangan dan observasi laboratorium dilakukan untuk pengambilan data. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan memiliki perbedaan yang sangat nyata (P <0,01) pada panjang pucuk tebu, jumlah daun, berat pucuk tebu, pada limbah pucuk tebu. Berbeda nyata (P<0,05) pada produksi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Perbedaan unsur hara serta ketersediaan air pada lahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan menyebabkan perbedaan produktivitas serta nilai nutrisi pucuk tebu. Perbedaan dilahan sawah irigasi dan lahan sawah tadah hujan disebabkan tanaman tebu di lahan sawah irigasi lebih tercukupi kebutuhan unsur hara serta pertumbuhan yang normal daripada tanaman tebu yang berada dilahan sawah tadah hujan.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128389744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peluang Seleksi Pakan Ternak Melalui Keragaman Genetik dan Heritabilitas Karakter Kuantitatif Produksi Hijauan Komak (lablab purpureus)","authors":"Diah Piastuti, Siti Nurul Kamaliyah, H. Sulistyo","doi":"10.21776/UB.JNT.2021.004.02.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.21776/UB.JNT.2021.004.02.7","url":null,"abstract":"Riset dilakukan menggunakan beberapa model matematika pada tanaman komak (Lablab purpureus) sebagai dasar acuan untk produksi hijauan pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode percobaan lapang Rancangan Acak Kelompok yang disusun atas 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Aksesi lokal yang digunakan yaitu aksesi lokal Malang, Probolinggo, Tuban, Yogyakarta, Lombok 1 dan Lombok 2. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik pada jumlah daun, dan berat hijauan segar memiliki Koefisien Keragaman Fenotip (KKP) agak tinggi sampai tinggi. Kriteria KKG dan KKP pada jumlah daun 35,17% dan 37,38%, panjang batang 26,00 dan 27,03 cm/tanaman, berat hijauan segar 30,08% dan 32,54%. Heritabilitas pada karakteristik yang diukur memiliki kriteria tinggi. Peluang seleksi tanaman komak untuk mendapatkan varietas unggul sangat besar dengan didukung keragaman genetik yang luas dan heritabilitas tinggi. Kesimpulan panjang batang memiliki nilai lebih baik serta nilai heritabilitas tinggi. Aksesi lokal Lombok 1 tanaman komak memiliki konsistensi nilai produktivitas yang tinggi pada seluruh karakter sehingga efektif untuk digunakan sebagai materi seleksi produksi hijauan.","PeriodicalId":236849,"journal":{"name":"Jurnal Nutrisi Ternak Tropis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130594218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}